Latihan Beban
LATIHAN BEBAN
Oleh
Drs. Ade Jubaedi, M. Pd
Editor
Dr. Marta Dinata,M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Hak Cipta
Pada Penerbit Cerdas Jaya
Jl.Duta Darma I No.4
Pondok Hijau-Ciputat
Jakarta-Indonesia
Telp.(021) 7403343
Hp.081540848193
Drs. Ade Jubaedi M.Pd.
Latihan Beban
ISBN : 978-979-3366-72-2
Edisi ke-1
Cetakan Ketiga, Oktober 2022
Editor
Dr. Marta Dinata M.Pd
Ilustrator
Heddy Yusuf
Desain Cover
Dr.Marta Dinata,M.Pd
Penata Letak
Tina Wijaya
ii
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini
Dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit.
@ Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan buku yang berjudul “Latihan Beban”. Buku ini
ditujukan sebagai pedoman bagi pembaca yang berperan sebagai guru
olahraga, pelatih serta pecinta olahraga. Buku ini membahas tentang
petunjuk bagaimana cara latihan beban dan program latihan beban.
Dalam buku “Latihan Beban”, pembaca dibimbing untuk
menjadi pelatih yang baik dan terampil serta meguasai berbagai
metode kepelatihan dan teori tentang ilmu kesehatan dan ilmu gizi.
Hal tersebut sejalan dengan tuntutan masyarakat akan pentingnya
kualitas para atlet untuk menghadapi persaingan dalam olahraga yang
semakin ketat. Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pelatih, guru olahraga, atlet, mahasiswa, pelajar dan
pecinta olahraga untuk meningkatkan pengetahuan sesuai dengan
dasar dan metode yang benar.
Dalam menyusun buku ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini,
untuk semuanya itu penulis ucapkan terima kasih semoga Allah SWT
membalas segala amal kebaikannya.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki dalam buku ini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik serta saran-saran dari pembaca untuk
penerbitan yang akan datang.
Akhirnya harapan penulis semoga buku ini dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan olahraga di
Indonesia.
Jakarta,Oktober 2022
Drs. Ade Jubaedi M.Pd
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .................. . . . . . . . . . . . . . . . . III
BAB I : LATIHAN BEBAN DAN PERUBAHAN HORMON ANDA . .. . . . . . . 1
BAB II : MEMAKSIMALKAN KEKUATAN ANDA . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . 10
BAB III : LATIHAN KOMBINASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
BAB IV : LATIHAN DAN PEMULIHAN . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 27
BAB V : LATIHAN BEBAN DAN DAYA TAHAN. . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
BAB VI : ANGKAT BEBAN OLIMPIADE DAN PERFORMA BEROLAHRAGA.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 42
BAB VII : JENIS-JENIS LATIHAN BEBAN . ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
BAB I
LATIHAN BEBAN DAN PERUBAHAN HORMON
ANDA
A. Dampak Terssembunyi Dalam Latihan Beban
Para atlet melakukan latihan beban untuk meningkatkan kinerja,
sebab segala sesuatunya harus seimbang, melatih beban otot akan
membuat otot lebih lentur mampu menghasilkan kekuatan yang lebih.
Ada banyak sistem latihan beban yang ditawarkan untuk para pelatih
dan atlet, dan dampaknya dalam meningkatkan respon kebugaran
spesifik relatif terkenal. Namun, hal yang sama tidak dapat dikatakan
dampak dari sistem latihan beban yang berbeda pada sistem endokrin
dan tingkat hormon. Seperti yang dijelaskan oleh John Sheperd,
perubahan hormonal dorongan latihan berat badan memiliki efek
signifikan pada kemampuan pelatihan dan kinerja otot, yang juga
berhubungan dengan usia, jenis kelamin, dan intensitas latihan.
Hormon, sistem endokrin dan latihan beban.
Para fisiologi memandang hormon sebagai „chemical
messengers‟. Diproduksi oleh sistem endokrin dan kelenjar endokrin,
seperti hipotalamus di otak dan kelenjar kelamin. Fungsi utama hormon
adalah untuk mengubah tingkat reaksi tertentu dalam sel target tertentu.
Respon sel yang sesungguhnya ke hormon ditentukan oleh protein
reseptor di membran tersebut. Serat otot didasari dari sel dan cara
hormon berinteraksi dengan serat otot yang secara siginfikan dapat
mempengaruhi pelatihan adaptasi. Kontribusi hormonal melibatkan
respon fisiologis yang kompleks, namun hasil dalam DNAmediatedsynthesis
of new contractile proteins, yang penting untuk
fungsi dan bobot sel otot.
1. Hormon pertumbuhan (GH) – GH dilepaskan dari anterior
kelenjar hipofisis di otak setelah latihan dimulai.Namun, dampak
1
Jargonbuster
1 maksimum
repetisi (1RM)
Yaitu jumlah
maksimum berat yang
dapat anda angkat
dalam satu kali
angkatan.
Lonjakan
Sederhananya berarti
„mendorong‟. Hal ini
mengindikasikan
bahwa secara tiba-tiba,
reaksi tertentu telah
dicapai oleh stimulasi
tertentu.
Indeks Masa
Tubuh (BMI)
BMI digunakan untuk
menghitung berat
„seimbang‟ seseorang.
Hal ini memberikan
indikasi kuat antara
berat gemuk vs nongemuk.
BMI
menggunakan
formula
matematika
untuk
menghitung
berat
dan
tinggi
seseorang.
BMI
sama
dengan
berat
seseorang
dalam
kilogram
dibagi
dengan tinggi mereka.
yang tepat dari GH tampaknya menjadi fungsi dari
umur seorang olahragawan. GH sering dianggap
sebagai „hormon olahraga‟ karena terlibat dalam
berbagai fungsi anabolik yang berkaitan dengan
sel proliferasi dan pembagian seluruh tubuh.
Secara khusus, GH merangsang tulang, tulang
rawan, dan pertumbuhan otot, dan dapat menjadi
peran penting dalam massa otot dan penurunan
lemak/akumulasi. Hal ini menjelaskan mengapa
hal ini telah digunakan sebagai bantuan ergogenic
yang ilegal. GH merangsang melalui latihan yang
ditambah dengan reaksi kimia lebih lanjut. Pada
dasarnya, hormon yang bereaksi kebalikannya,
akan menumpulkan produksi GH (misalnya
somatostatin) yang ditekan oleh produksi kimia
lainnya yang diproduksi selama latihan (opiat
endogen). Singkatnya, dampak dari ergogenik GH
dapat berkontibusi untuk atlet yang lebih sehat,
lebih kuat, dan lebih bertenaga. Mekanisme
dibalik proses ini (dan pengaruh hormonal lainnya
pada perilaku) yang kompleks.
2. Testosteron- Testosteron dihasilkan pada pria
melalui testis dan pada wanita melalui ovarium.
Peran utama dari testosteron adalah untuk
menambah pelepasan GH dan untuk
mempengaruhi sistem gugup. Hormon dapat
mempengaruhi suasana hati dan perilaku.
Peningkatan tingkat testosteron dapat, misalnya,
memberikan perasaan agresif/dominan yang lebih
besar, melalui „interpretasi‟ dengan otak dan
sistem gugup.
3. Kortisol – Kortisol dilepaskan dari kelenjar
adrenal dan akan meningkat dengan olahraga.
Kortisol merangsang protein breakdown,
2
mengarah pada penciptaan energi dalam bentuk glukosa di hati. Hal ini
tidak baik bagi para binaragawan, asam amino digunakan untuk
menghasilkan energi daripada membentuk otot. Perlu dicatat bahwa
kadar hormon yang tinggi dapat mempengaruhi respon selular negatif
dan positif. Sebagai contoh, terlalu tinggi stimulus hormonal dapat
mengurangi kedesensitisan sel, mengurangi kemampuan mereka dalam
beradapatasi secara positif (juga dikenal sebagai „down regulation’)
dan harus diingat terutama ketika membahas mengenai kortisol.
B. Intensitas latihan beban, GH, dan pembentukan otot.
Penelitian oleh ilmuwan dari University of Connecticut
meneliti tanggapan hormonal dan adapatasi terhadap olahraga dan
latihan. Mereka mencatat bahwa volume yang tinggi, intensitas latihan
beban yang tinggi, menggunakan tingkat latihan yang pendek, dan
menekankan massa otot besar, cenderung menghasilkan ketinggian
hormon akut yang terbesar (terutama pada testoteron dan GH). Sebagai
perbanding volume rendeah, metode latihan intensitas rendah
menggunakan interval istirahat yang panjang yang tidak mendorong
respon hormon yang tinggi.
Charles Van Commence (pelatih Olimpiade Dasa lomba),
peraih medali emas Denise Lewis, dan sekarang sebagai kepala pelatih
UK athletic, menganjurkan penggunaan sesi latihan beban dengan
beban berat, lebih dari 90% dari 1 repetisi maksimum (1RM), dalam
berbagai sesi, menggunakan pemulihan penuh. Sangat kontras pada
yang biasa 70-80% dari latihan 1RM, 6 sampai 8 repetisi gerakan cepat
lebih dari 3 sampai 6 set – latihan untuk pelompat.
Penjelasan Van Commenee bahwa jenis latihan lebih dari satu
binaragawan. Yaitu yang sudah dirancang untuk menghasilkan
peningkatan hormonal anabolik (terutama memproduksi GH) respon
latihan yang akan membentuk lebih banyak otot (penjelasan
dikonfirmasi oleh studi di atas). Dia percaya bahwa kunci untuk atlet
adalah rasio kekuatan beban). Menurut Van Commenee, semakin tinggi
intensitas latihan, pelepasan GH dapat meningkatkan berat badan
seorang atlet untuk kinerja yang cukup.
Penulis menyadari bahwa triple-jumper Jonathan Edwards,
teratur menggunakan latihan beban ini, latihan beban repetisi rendah.
3
DNA
(Deoxyriboncleic
acid) adalah
blueprintnya setiap
makhluk hidup.
Spesifiknya, hal ini
berhubungan
dengan molekul
(nucleic acids)
yang ditemukan
pada nuclei semua
sel. DNA
dikirimkan secara
generasi, melalui
reproduksi. Hal ini
dapat „dibaca‟ dan
kodenya digunakan
untuk berbagai
tujuan genetik dan
forensik.
Pemegang rekor dunia dan juara Olimpiade
ternyata sangat ringan (beratnya 65 kg ), namun ia
sangat kuat.
Terkadang, seorang atlet mungkin ingin
meningkatkan massa ototnya untuk meningkatkan
kinerja, contohnya, pemain rugby dan para atlet
yang kuat seperti shot putters kemungkinan
melakukan ini – latihan „kekuatan‟ intensitas tinggi
(perangsangan androgen) sepenuhnya tepat.
Kuncinya adalah ketika merencanakan jadwal
latihan beban, pelatih dan atlet tidak hanya
memperhitungkan manfaat yang dirasakan pada
setiap sesi terhadap daya serat otot, namun juga
dampak hormonal yang mempengaruhi beratnya.
Usia, jenis kelamin, dan pelepasan hormon.
Apakah latihan beban pelepasan GH
dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin atlet? Para
ilmuwan dari Univeristy of North Carolina,
mencatat bahwa sekresi GH bervariasi terhadap
usia dan jenis kelamin. Mereka menemukan bahwa
besarnya pelepasan GH lebih besar pada wanita
muda daripada pria muda, dan kurang mengejutkan,
berkurangnya empat hingga 7 kali lipat pada
individu yang leih tua jika dibandingkan dengan
rekan-rekan mereka yang lebih muda.
Kelihatannya bahwa remaja akhir dan awal umur
20-an muncul pada waktu yang tepat untuk
meningkatkan massa otot pada atlet wanita, karena
tubuh mereka tampil lebih responsif terhadap
perangsangan hormon, berat latihan mendorong
pertumbuhan otot.
4
Usia dan sekresi GH.
Para peneliti juga mencatat bahwa penurunan yang berkaitan
dengan usia di sekresi GH sering dikaitkan dengan dampak kesehatan
yang menganggu, meskipun hubungan sebab-akibatnya belum dibangun.
Kabar baiknya adalah ketika latihan tidak mengembalikan sekresi GH
ke tingkat yang diamati, latihan masih stimulus yang kuat untuk sekresi
GH. Implikasi dari ini untuk atlet master telah jelas; yaitu di mana
kemungkinan, latihan beban yang intens harus dilakukan untuk
menaikkan tingkat GH secara alami. Hal ini akan berkontribusi
terhadap mempertahankan massa otot, yang menurun secara signifikan
mengikuti usia.
Testosteron, usia, jenis kelamin dan latihan beban.
Hasil penelitian oleh ilmuwan Finlandia meneliti hubungan
antara usia dan jenis kelamin serta weight training-induced dan
pelepasan testoteron. 42 subjek dibagi menjadi 4 kelompok:
1. 10 pria paruh baya (berumur rata-rata 42 tahun)
2. 11 wanita paruh baya (rata-rata berumur 39 tahun)
3. 11 pria lanjut usia (rata-rata usia 72 tahun)
4. 10 wanita lanjut usia (berusia rata-rata 67 tahun)
Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan pelatihan
perlawanan berat dan latihan eksplosif. Ditemukan bahwa latihan
fungsional respon telah meningkat secara signifikan; 1RM meningkat
pada laki-laki setengah baya sebanyak 27% dan pada laki-laki lanjut
usia sejumlah 16%, untuk wanita setengah baya 28% serta wanita lanjut
usia 24%. Pelatihan merangsang respon testoteron yang signifikan pada
kedua kelompok laki-laki, tetapi tidak untuk kelompok wanita. Tingkat
GH, sebaliknya, meningkat untuk semua kelompok, kecuali wanita
yang tertua. Untuk memberikan penjelasan bagian yang terakhir, para
peneliti mencatat bahwa, „penjelasan fisiologis kurangnya tingkat
responsivitas GH untuk daya tahan latihan berat pada wanita yang lebih
tua. Selama latihan kekuatan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, penemuan ini secara keseluruhan menunjukkan nilai latihan
beban untuk respon hormon positif pada atlet yang lebih tua.
5
Hasil yang sama diperoleh oleh penelitian lebih lanjut dari
Kraemer dan tim, yang meneliti dampak dari daya tahan latihan beban
pada respon hormonal pola orang-orang yang lebih muda (rata-rata 32
tahun) dan yang lebih tua (rata-rata 62 tahun) pria (5). Penelitian
mereka dicatat untuk penemuan pada respon kortisol pria.
Menggunakan empat set dari 10 squat repetisi dengan 90 detik istirahat
setiap set, peneliti menemukan bahwa kekuatan squat dan otot paha
area penampang luas meningkat pada keduanya.
Hormon laki-laki yang lebih muda menunjukkan tingkat
testoteron yang lebih tinggi dari pada laki-laki yang lebih tua, baik saat
istirahat maupun saat latihan. Namun, dengan latihan, kelompok yang
lebih tua menunjukkan kenaikan testoteron yang signifikan dalam
menanggapi latihan tekanan. Mereka juga mengalami penurunan yang
signifikan pada kortisol. Tanggapan secara keseluruhan ini sangat ideal
untuk meningkatkan masa otot; testoteron membantu meningkatkan
produksi GH dan penggunaan tingkat kortisol yang lebih rendah untuk
pembentukan otot daripada memasok energi.
Respon pada atlet elit.
Akhirnya, beberapa penelitian Italian melihat lebih pada
respon GH dengan program latihan total (seperti berat, jarak, dan
seterusnya) dari atlet elit Italia. Sembilan puluh sembilan atlet elit dari
berbagai disiplin (61 pria, 38 wanita, berumur 17 hingga 47)
berpartisipasi pada penelitian ini.
Para ilmuwan menemukan bahwa konsentrasi basal GH secara
signifikan lebih tinggi pada wanita (6.2 ng/ml) dibandingkan dengan
laki-laki (1.9ng/ml). Hal ini berkolerasi negatif dengan usia dan massa
indeks tubuh (BMI) – yaitu semakin tinggi umur, semakin rendah
tingkat prediksi BMI GH basal. Tingkat GH juga ditemukan secara
signifkan lebih tinggi pada wanita daripada pada pria yang melakukan
displin yang sama, seperti studi North Carolina di atas.
Namun, ketika pasca latihan dengan menghitung toal GH,
perbedaan gender tersebut menghilang. Hal ini dapat dijelaskan dengan
fakta bahwa pria memiliki konsetrasi istirahat GH yang lebih besar jika
dibandingkan dengan wanita. Sehingga, ketika membandingkan jenis
6
kelamin, apa yang wanita peroleh dalam dorongan latihan respon GH,
pria membuatnya dengan konsentrasi istirahat.
Hal ini juga ditemukan, sesuai dengan penemuan konsisten
pada latihan respon GH, bahwa semakin tinggi tingkat latihan, maka
akan meningkatkan respon GH. Hal ini akan dijelaskan lebih rinci pada
bab empat, “latihan beban dan pemulihan”.
Rangkuman
Latihan beban (dan latihan pada umumnya) memiliki dampak
latihan luar dan dalam, seperti pelatih dan atlet yang mungkin anda
pikirkan terlebih dahulu. Yaitu hasil pembentukan otot yang lebih besar,
namun hasil dari program latihan beban dapat secara signifikan
memiliki dampak hormonal, yang akan berubah secara signifikan
berkaitan dengan sejumalh otot yang didapat. Hal ini dapat berdampak
pada kekuatan rasio dan mungkin bisa negatif atau positif pada
performa olah raga, tergantung pada akitifitas yang spesifik.
Latihan beban, olahraga yang dipilih, dan respon hormonal:
latihan yang dianjurkan
grup target tujuan latihan Latihan yang
disarankan
Wanita muda akhir
remaja atau awal 20an
pemain
long/triple/pelompat
tinggi atau basket/voly
Pria (olahraga seperti
yang di atas)
Pria/wanita (olahraga
seperti yang di atas)
Atlet master pria
(olahraga seperti yang
Untuk meningkatkan
kekuatan otot lengan
Untuk meningkatkan
kekuatan otot lengan
Untuk meningkatkan
kekuatan/daya tanpa
membentuk terlalu
banyak otot
Untuk
mempertahankan otot
7
4x8 cepat
@80%1RM dengan
sedikit istirahat
4x8 cepat
@80%1RM dengan
sedikit istirahat
10x1 @95% 1RM –
pemulihan penuh
(5-6 menit antara
repetisi)
1) 4x8 cepat
@75%1RM-
di atas) dan meningkatkan
kekuatan otot
Atlet master – wanita
(olahraga seperti yang
di atas)
Atlet master – olahraga
daya tahan
Untuk
mempertahankan otot
dan meningkatkan
kekuatan otot
Untuk
mempertahankan otot
8
pemulihan penuh
2) 4x2 @90 1RM
1) 4x10 cepat
@70%1RM,
dengan sedikit
istirahat.
Jargonbuster
Sistem
endokrin
Sistem endokrin
berhubungan
dengan chemical
communication
yang
menghasilkan
hormon. Sistem
ini
mempengaruhi
tubuh pada cara
multitude,
mengubah
metabolisme
untuk berubah
menjadi suasana
hati. Seperti yag
sebelumnya
dikatakan, sistem
endokrin bekerja
satu sama lain
dengan sistem
gugup.
Karena penurunan terkait usia, massa otot atlet,
adalah tepat untuk juga menyertakan latihan lebih
beban, untuk memaksimalkan pemeliharaan otot,
dan kekuatan.
** Pelatihan ketahanan mengurangi massa otot,
protein otot yang digunakan untuk bahan bakar dan
output kalori tinggi. Latihan daya tahan yang
berlebihan perlu dikoreksi.
Referensi
1) Sports Med. 35(4):339-61, 2005
2) Sports Med. 32(15):987-1004, 2002
3) J Gerontol A Biol Sci Med Sci, Feb; 55(2):
B95-105, 2000
4) J Endocrinol Invest, Feb; 27(2): 121-9, 2004
5) J Endocrinol Invest, 2004 Feb; 27(2):121-9
9
BAB II
MEMAKSIMALKAN KEKUATAN ANDA
Berlanjut ke kekuatan maksimum : tidak semuanya mengenai
mengangkat beban seberat mungkin -atau justru seberat mungkin?
Dalam artikel ini yang John Sheperd lihat pada penelitian dan
teori pelatihan dari sejumlah olahraga, termasuk Olipiade angkat besi,
pembentukan tubuh dan lebih „setiap hari‟ kebugaran latihan beban,
dalam rangka menentukn cara terbaik untuk melatih kekuatan maksmial.
Kekuatan maksimum versus bulk
Kekuatan maksimal sering disamakan dengan otot-otot yang
besar. Untuk membenarkan pernyataan ini, karena otot yang besar dapat
mengerahkan kekuatan lebih dari otot yang lebih kecil. Namun, para
atlet dengan otot terbesar belum tentu dia lah yang terkuat dalam hal
kemampuan mengangkat secara maksimal, yaitu binaragawan mungkin
tidak sekuat pengangkat olimpiade, walaupun memiliki otot yang lebih
besar. Rasio kekuatandapat juga menjadi sangat penting. (lihat bab satu).
Untuk meraih kekuatan (dan/atau ukuran) the weight training
system employed harus memiliki anabolik yang signifikan. Hal ini
akan mendorong peningkatan pertumbuhan otot melalui pelepasan
hormon pertumbuhan dan testoteron (lihat bab satu). Latihan ini juga
membutuhkan target fast twitch muscle fibre.
10
Jargonbuste
r
Sistem
latihan
beban
Merujuk
segudang
cara
mengkombin
asikan beban
berat dengan
repetisi,
jumlah set,
urutan
latihan, dan
kecepatan
dalam
mengangkat.
Anabolik
Respon
hormonal
yang
meningkatka
n fungsi
fisiologi
Fast twitch
muscle fibre
Kekuatan dan
ukuran yang
menghasilkan
serat otot
(juga dikenal
sebagai jenis
IIb atau serat
otot putih)
Hormon
pertumbuha
n
Hormon
anabolik,
tingkat
meninggi
dengan
latihan.
Aturan intensitas?
Sebuah tim peneliti dari Findlandia menyelidiki
hormonal dan respon neuromuscular dan pemulihan
pada kekuatan para atlet versus yang bukan atlet
selama latihan beban. Delapan atlet dengan kekuatan
yang terlatih dan delapan yang secara fisik aktif tetapi
para atlet yang tidak berpengalaman berpartisipasi
dalam studi ini. 16 peserta melakukan „forced’ (FM)
and ‘maximum; (MR)repetisi latihan – keduanya
merupakan sistem latihan intensif. MR termasuk 12
RM berjongkok untuk empat set dengan dua menit
istirahat antara setnya. Dalam FR beban awal lebih
berat daripada MR sehingga subjek bisa mengangkat
sekita delapan repetisi sendiri ditambah empat dengan
bantuan.
Contoh darah telah diambil sebelum dan
setelah menentukan testosteron, kortisol dan
konsentrasi hormon pertumbuhan serta laktat darah.
Para peneliti mengukur kekuatan isometrik maksimal
sukarelawan dan aktivitas EMG pada kaki eksentor
sebelum dan sesudah latihan dan 24 dan 48 jam
kemudian. Pengukuran hormon menghasilkan
peningkatan secara signifikan pada keduanya (FR dan
MR). Namun, respon berada lebih tinggi pada FR
dibandingkan MR. Hal ini menunjukkan potensi yang
lebih besar pada peningkatan kekuatan, karena respon
anabolik yang meningkat.
Dalam hal pengalaman latihan beban
ditemukan bahwa konsentrasi testosteron secara
signifikan lebih tinggi untuk FM dan MR pada atlet
dengan kekuatan yang terlatih. Namun, penting untuk
dicatat bahwa hal ini tidak berarti bahwa atlet akan
menjadi lebih kuat (yaitu untuk mengatasi perlawanan
11
secepat mungkin) yang merupakan pertimbangan bentik dalam kondisi
tertentu.
Pelepasan laktat dan intensitas
Para binaragawan percaya bahwa semakin tinggi tingkat laktat
menghasilkan respon anabolik yang lebih besar.
Jenis-jenis kekuatan
Ada perbedaan jenis dari „jenis-jenis kekuatan‟ yang
memaksimumkan kekuatan. Tabel 1 memberikan penjelasan cara „jenis
kekuatan‟ ini berkembang menggunakan beban.
Tabel 1: Perbedaan jenis kekuatan dan bagaimana melatihnya.
Jenis kekuatan Tujuan awal Sistem latihan
Daya tahan kekuatan Untuk
mengembangkan
kemampuan otot
untuk
menghasilkan
kontraksi berulang
dibawah kondisi
kelelahan
Daya Untuk
memungkinkan
kecepatan dan
pergerakan
kekuatan
dihasilkan
Kekuatan maksimal Untuk
memungkinkan
beban maksimum
yang dapat
diangkat.
12
beban yang
banyak dipakai
Repetisi tinggi
(15-plus) dengan
beban ringan (3050%
1RM)
Jumlah repetisi
sedang (enam
hingga 10) dengan
beban sedang
hingga berat (7080%
1RM)
Jumlah repetisi
rendah (satu
hingga 5) dengan
beban berat (80100%1RM)
Penggunaan olah
yang umum
Olahraga lapa
berdayung, seni bela dir
Berlari, lompat
sepakbola, mene
lempar lembing
Kekuatan menga
pengangkatan Oly
menembak
Ukuran dengan kekuatan Untuk
meningkatkan
ukuran otot
13
Jumlah repetisi
sedang hingga
tinggsi (delapan
hingga 12) dengan
beban sedang
hingga berat (7080%-plus
1RM)
Catatan: beberapa olahraga membutuhkan jenis kekuatan hingga 1
tingkat atau lainnya dan program latihan beban harus mencerminkannya.
1RM mengacu 1 repetisi maksimum –jumlah maksimum berat yang
dapat diangkat dalam sekali angkat.
Pembentukan tubuh
olahraga se
sepakbola Amerika
mana meningka
ukuran adalah harta
berharga.
Jargonbuster
Testosteron –
Hormon pria
(yang juga
ditemukan pada
wanita) –
hormon
anabolik yang
meningkat
setelah latihan.
Kortisol
Pelepasan dari
kelenjar adrenal,
yang juga
meningkat oleh
olahraga.
Merangsang
perusakan
protein,
mengarah
kepembentukan
energi dalam
glukosa di hati.
Hal ini
bertentangan
dengan
kebutuhan atlet
yang ingin
menginkatkan
kekuatan dan
ukutan otot,
asam amino
digunakan
untuk
menghasilkan
energi daripada
pembentukan
otot.
Sebuah sistem pembentuk tubuh saat ini
melibatkan 10 x 10 repetisi dengan 2 menit istirahat
antara set, menggunakan 80% beban 1RM. Latihan
ini menargetkan perbedaan bagian tubuh empat sesi
seminggu, menggunakan metode rutin split. Selama
latihan pertama empat set dilakukan secepat
mungkin. Latihan ini sangat menarik karena
penggabungan media untuk latihan beban dengan
100 repetisi per bagian tubuh yang akan – jika beban
yang lebih ringan – mengembangkan daya tahan
kekuatan. Namun, latihan ini dirancang untuk
mengasilkan kekuatan dengan bulk. Latihan ini
sangat sulit. Tingginya kadar laktat akan diproduksi
di otot; ini menunjukkan tingkat glikolisis yng tinggi
(yang membakar karbohidrat dalam otot), yang pada
gilirangnnya akan menstimulus otot yang lebih besar.
Hal ini seharusnya menjadi peningkatan postensi
untuk pasca ltihan kekuatan karena jumlah serat otot
yang diperoleh, muscle protein breakdown dan resintesis
dan
besarnya
pelepasan
hormon
anabolik.
Para peneliti India melihat pada respon laktat
pada lima pengangkat beban Olimpiade dengan
angkatan-angkatan yang berbeda, clean, and jerk
and the snatch dan sistem latihan beban yang
berbeda melalui tiga jenis latihan
1) Sekali angkat repetisi (ORL)
Untuk latihan ini, para pengangkat olympic
mengangkat 30, 40, 50, dan 60 kg sekali dengan
lama lima menit antara pengangkatan.
1) Sesi multiple set (MSS)
2) Sesi satu set (OSS)
Baik MSS dan OSS terdiri dari enam angkat set
pada 50% 1RM x 6; 60% 1RM X 5; 70% 1rm X4;
80% 1rm X 3; 90% 1RM x2; dan 100% 1RM x 1.
14
Pada MSS, istirahat tiga hingga 3.5 menit diperbolehkan antara set
secara berturut turut, sedangkan untuk lama OSS sekitar 24 jam antara
„satu set‟.
Tidak mengherankan, dari apa yang telah disampaikan sejauh
ini, tingkat laktat yang sangat rendah berada di kondisi orl. Di MSS,
laktat mencapai puncaknya pada set menengah (ketika repetisi sangat
tinggi dan beban relatif berat). Untuk OSS, latihan maksimal setelah set
pertama dan kemudian menurun secara bertahap.
Bagaimana dengan pengangkatan yang sesungguhnya?
Tingkat laktat secara signifikan lebih tinggi untuk clean and
jerkberkebalikan dengan snatch. Yang kemudian mengarahkan peneliti
untuk menyimpulkan bahwa „ ... (a) glikolisis anaerobik tidak
dirangsang jauh ketika waktu pengangkatan hanya 4-5 detik, (b)
pengangkatan repetisi memainkan peran yang lebih penitng dari pada
intensitas produksi laktat. (c) CJ lebih berat daripada SN untuk %RM
yang diberikan.
Penemuan ini lebih jauh membenarkan kesimpulan bahwa semakin
tinggi tingkat repetisi akan memproduksi potensi terbesar untuk
pencapaian ekuatan maksimum karena respon anabolik –waktu ini
terkait dengan produksi laktat. Hal ini menjadi jelas bahwa
pengangkatan terberat tidak selalu menghasilkan konsisi fisiologikal
terbaik untuk pencapain kekuatan maksimum.
1) Melanjutkan dengan tema intensitas, tim penelitian dari Komite
Olimpiade Spanyol melihat tefek dari tiga intensitas latthan beban.
Tim used the snatch, clean, and jerk and squat lifts as their
measures, dengan 1RM menjadi faktor yang menentukan. Dua
puluh sembilan junior angkat besi terlatih secara acak ditugaskan
untuk salah satu Kelompok dengan intensitas rendah (LIG).
15
Jargonbuster
Split routine
Sistem latihan
beban yang
melatih satu
bagian
tubuh/otot
(seperti kaki)
selama satu
kali latihan
dan lainnya
(semisal
tangan) pada
latihan
lainnya.
Periodisasi
Rencana
latihan yang
secara
sistematis dan
progresif
membangun
kebugaran.
2) Kelompok dengan intenitas sedang (MIG).
3) Kelompok dengan intensitas tinggi (HIG).
Semua subjek yang dilatiha selama 10 minggu,
empat hingga lima hari seminggu dan diikuti latihan
rutin dengan volume dan latihan yang sama. Namun,
ada perbedaan jumlah repetisi pada intensitas 90100%
dari
1RM
untuk
tiga
kelompok
dengan
periode
lebih
dari
10
minggu.
Hal
ini
adalah
46
repetisi
untuk
kelompok
LIG, 93 untuk MIG, dan 184 untuk HIG.
Kunci temuan yang relevan dengan subjek ini adalah:
1) MIG dan LIG menunjukkan peningkatan yang
signifikan untuk clean and jerk (masing-masing
10.5% dan 3% untuk MIG dan LIG) dan squat (9.5%
dan 5.3% untuk MIG dan LIG masing-masing)
2) Kenaikan kekuatan pada HIG terjadi hanya pada
squat (6.9%).
Para peneliti menyimpulkan bahwa selama 10
minggu periode MIG khususnya menghasilkan
peningkatan kinerja angkat besi terbesar,
dibandingkan dengan LIG atau HIG. Jadi, mirip
dengan penelitian sebelumnya, kami memiliki
pembenaran lain untuk pernyataan bahwa MIG
merangsang serat otot dalam bobot cukup berat untuk
hit fast twitch fibres, namun cukup ringan untuk
dipindahkan dengan cepat yang nampaknya menjadi
cara untuk menghasilkan respon anabolik optimum
dan yang diinginkan. Kinerja HIG bisa dikurangi
16
Berfikir lebih pada jeda antara setiap set
Jeda didentifikasian sebagai faktor penting yang mempengaruhi
hasil kekuatan dalam latihan beban. Sebuah peneliatan mengindikasikan
bahwa semakin pendek jeda antara set sepertinya yang terbaik untuk
meningkatkan ukuran otot. Hal ini diatribusikan pada pelepasan konsentrasi
yang lebih besar pada hormon anabolik. Namun, penelitian lain menemukan
bahwa kenaikan kekuatan adalah hal yang khususnya berhubungan dengan
pengurangan jeda antara set, seperti semakin pendek waktu jeda, maka
semakin besar kekuatan yang diraih. Tim dari Australia menemukan bahwa
set tanpa jeda (hanya beberapa detik saja) menghasilkan kekuatan yang
super jika dibandingkan dengan jeda yang membutuhkan waktu dua menit.
Menariknya tidak ada perbedaan hasil kekuatan antara survey junior,
pemain sepakbola, dan bola basket. Jadi, kita memiliki teka-teki lebih lanjut
dalam latihan beban –latihan meningkatkan kekuatan- latihan yang sama
memiliki dampak yang berbeda. Hal ini penting untuk dipikirkan bagi atlet
dan pelatih. Jika hasil kekuatan yang diinginkan, maka sedikit jeda
tampaknya menjadi faktor yang signifikan dalam latihan. Jika kekuatan
yang lebih diinginkan –seperti sebagian besar olahraga- maka jeda yang
lebih banyak harus diambil diantara setnya.
17
Pentingnya memvariasikan repetisi pada persentasi 1RM untuk latihan
beban yang dilakukan
Sangat sering atlet dan pelatih mereka malkukan dan merencanakan sesi yang
menggunakan jumlah repetisi yang sama pada semua latihan, misalnya 3 x 8
repetisi pada 75% 1RM pada squat, bench press, clean and lunge. Tim
peneliti dari Connecticut menemukan apakah melakukan hal ini adalah cara
yang paling efektif untuk meningkatkan kekuatan. Penelitian mereka
melibatkan orang yang terlatih (T) dan tidak terlatih (UT). Spesifiknya,
mereka ingin menghitung jumlah repetisi maksmial yang dua kelompok dapat
lakukan pada beragam persentase dari 1RM. Delapan T dan 8 UT diuji untuk
kekuatan 1RM; mereka melakukan satu set pada 60, 80, dan 90% dari 1RM
pada back squat, bench press dan arm curl. Tim menemukan repetisi back
squat yang lebih dapat melakukannya dibandingkan bench press atau arm
curl pada 60%, 80% dan 90% pada T dan UT. Tidak ada perbedaan jumlah
repetisi yang dilakukan pada intensitas latihan yang diberikan. Tim
menyimpulkan bahwa jumlah repetisi yang dilakukan pada persen 1RM yang
diberikan mempengaruhi jumlah masa otot yang digunakan selama latihan.
Implikasi untuk atlet dan pelatih mencari peningkatan kekuatan maksimum;
jumlah repetisi yang dilakukan pada semua persentase pada 1RM hasus
mencerminkan jumlah masa otot yang diperoleh selama latihan, yaitu semakin
banyak masa otot yang diperolah, semakin banyak repetisi yang para atlet
harus selesaikan.
18
Kesimpulan
Mencapai kekuatan jumlah maksimum dari latihan beban tidak
sesederhana yang dibayangkan. Seperti yang telah ditunjukkan,
faktor-faktor seperti intensitas, rests, dan respon hormon memainkan
peran penting. Hal ini tidak dibantu dengan penelitian pada jumlah
besar, yang sering bertentangan. Merkipun intensitas tampaknya
faktor terpenting untuk mencapai kekuatan yang lebih besar, hal itu
akan membuat pelatih dan atlet untuk berhati-hati memantau dan
merencanakan pelatihan mereka untuk meraih hasil yang terbesar,
menggunakan sistem yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan
mereka dan olahraga mereka.
Referensi
1) Can J Appl Physiol. 2004 Oct;29(5):527-43
2) Indian J physiol Pharmacol. 2001 Apel;45(2):239-44
3) J Strength Conc Res. 2006 Feb;20(1):73-81)
4) J strength Conc Res. 2006 Nov20(1):819-23)
5) J strength Conc Res. 2006 Nov;20(4):978-84)
6) J Sport Mec Phys Fitness. 2004 Dec;44(4):361-7)
7) J Appl Physiol. 2006 May;100(5):1647-56. Epub 2006 Jan 12)
19
BAB III
LATIHAN KOMBINASI
Mendorong kekuatan –latihan beban dan plyometrik
Latihan beban sendiri tidak akan memaksimalkan kinerja olahraga –
berbagai metode latihan lainnya perlu digabungkan dengan ini dalam
progam latihan untuk mencapai boosting power. Bahkan mungkin
untuk mengkombinasikan metode latihan lainnya pada latihan yang
sama, untuk menciptakan hasil platihan khusus yang dapat
meningkatkan kinerja yang lebih besar dari latihan beban saja.
Latihan kombinasi kekuatanmenggambarkan latihan pengembangan
kekuatanyang menggabungkan latihan bobot dan plyometrik; hal ini
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Latihan kekuatan kombinasi
disambut dengan pujian besar ketika penelitian menunjukkan bahwa
mereka secara signifikan dapat meningkatkan fast twitch muscle fibre
power dan kinerja olahraga. Namun, penelitian lain baru-baru ini telah
menyoroti sejumlah komlikasi, pertimbangan dan potensi baru untuk
jenis latihan ini.
Kunci fisiologi dari latihan ini berpusat pada „potentiation‟.
Merujuk pada pengaruh satu mode latihan dapat pada masa lain dalam
meningkatkan kemampuan fast twitch muscle fibre untuk
mengembangkan kekuatan yang lebih besar lebih cepat. Awalnya
penelitian berfokus pada potensi dari latihan plyometric dengan latihan
beban. Catatan: latihan terlibat secara „berpasangan‟ dan bekerja pada
kelompok otot yang sama, yaitu jongkok dan jongkok melompat, yang
menargetkan otot kaki yang sama.Penelitian lain telah melihat ke arah
lain untuk melihat apakah kekuatan angkat besi dapat ditingkatkan
dengan kinerja sebelumnya dari latihan plyometrik.
Fast twitch muscle fibre kuncinyauntuk meningkatkan
kinerja olahraga dinamis. Serat ini dapat bekerja dua hingga tiga kali
20
lebih cepat daripada tipe slow twitch type I fibre counterparts. Tipe
IIb fast twitch fibres, sebagai kebalikan dari tipe IIa „transisi‟ fast
twitch fibres, yaitu turbocharger pada kekuatan mesin atlet (catatan:
tipe IIa fibres dapat dilatih untuk daya yang lebih besar atau out and
out power expression subject untuk latihan yang „benar‟). Namun,
jenis serat IIb terkenal sulit untuk diaktifkan sepenuhnya. Fisiologis
terdapat jumlah besar dari mereka hanya untuk satu motorneuron
(1:1.000) pada unit motot otot mereka. Fungsi motorneuron sebagai
kunci kontak ke bundleof power producing fibres. Dibawah pelatihan
normal dan situasi kompetisi, „memutar kunci‟ membutuhkan fokus
yang besar dan/atau kondisi mental. Melalui gerakan tidak akan
membangkitkan jenis serat IIb untuk mencapai weightlift PB atau
serangkaian hop. Diargumentasikan bahwa latihan beban hanya dapat
memperoleh sejumlah kecil dari serat jenis IIb, terutama menargetikan
jenis serat IIb dan benar-benar mengubahnya dari tipe serat IIb ke IIa.
Ini berari bahwa program latihan beban untuk pelari, misalnya, bisa
benar-benar memperlambat mereka (serat jenis IIa tidak akan
memproduksi secepat dan sekuat serat jenis IIb).
Cara latihan plyometrik dan beban dikombinasikan dalam
latihan daya yang dapat memiliki dampak signifikan pada adaptasi
latihan. Terdapat dua cara dasar untuk melakukan ini:
1) Latihan kompeks melibatkan kinerja latihan beban sebelum latihan
plyometrik, misalnya tiga set dari 10 setengah jongkok sebelum 10
set lompat jongkok.
2) Latihan kontras melibatkan kinerja salah satu set dari latihan beban
pertama dan kemudian latihan plyometric setelah itu untuk
memberikan sejumlah set, misalnya, satu set dari 10 setengah
jongkok diikuti dengan satu set dari 10 lompat jongkok, diulang
oleh dari tiga set.
Diargumentasikan bahwa latihan beban untuk keduanya baik latihan
kontras maupun kompleks harus lebih dari 70% dari 1 pengulangan
makmimal (1RM). Dinyatakan bahwa beban yang lebih ringan cukup
untuk hit serat jenis IIb dan menyebabkan potensiasi.
Walaupun sebuah penelitian mengarah pada keberhasilan dari
latihan kekuatan kombinasi, sejumlah tanda tanya telah terkumpul lebih
21
dari klaim mereka. Jones dan rekan memandang latihan komples dan
dampak jongkok berat memiliki counter-movement jump (CMJ) dan
depth jump (DJ) height dan electromyographical (EMG)activity
latihan plyometrik.
Delapan orang dengan kekuatan terlatih terlibat dalam
penelitian dalam dua kondisi. Selama kondisi latihan kompeks pertama
para atlet melakukan lima squat pada 85% dari 1RM, diikuti tidak lama
kemudian dengan lompat pertama. kedua, ketiga, dan keempat set
dilakukan tiga, sepuluh dan duapuluh menit squat. Kondisi kontrol
kedua hanya melibatkan kinerja CMJ dan DJ. Tim menemukan tidak
ada potensiasi posisi untuk setiap kinerja CMJ atau EMG terlepas dari
otot atau fase melompat, juga tidak ada dampak yang signifikan dalam
jongkok pada kinerja DJ. Namun, aktivitas EMG di bisep femoris (paha
belakang) selama fase dorong dari DJ ditemukan lebih tinggi (meskipun
hal ini tidak meningkatkan kinerja melompat). Semua ini
menyuebabkan para penelti menyimpulkan bahwa latihan kompleks
tidak meningkatkan aktivitas otot plyometrik.
Ada sejumlah penjelasan potensial untuk penemuan tim Jones.
Pertama, mungkin bahwa semakin besar latihan kompeks dapat
membawa pada semakin besar peningkatan kinerja plyometrik.
Faktanya bahwa aktivitas EMG lebih tinggi ditemukan pada paha
belakang selama depth jumping menunjukkan bahwa lebih fast twitch
fibres yang diperoleh dan saat itu dapat memperikan kekuatan
pendorong.Kedua, urutan latihan dapat telah mempengaruhi hasil –
yaitu memiliki metodologi kontras yang digunakan, mungkin berbeda
(peneliti telah menunjukkan bahwa metode kontras yang mungkin lebih
tepat bagi mereka dengan sedikit pengalaman latihan kombinasi
kekuatan atau tingkat kekuatan yang lebih rendah – yang lebih banyak
nanti).
Penelitian oleh Duthie dan rekannya meneliti daya lompat
squat pada kedua kompleks, kontras, dan apa yang mereka sebut latihan
„tradisional‟. Sebelas wanita dengan tingkat kekuatan yang berbeda
berpartisipasi dalam sesi familiarisasi dan tiga sesi tes yang ditawarkan
secara acak. Sesi pertama melibatkan set lompat squat sebelum
setengah set squat (ini yang mereka sebut „metode tradisional‟). Sesi
kedua melibatkan setengah set squat sebelum lompat squat (metode
22
kompleks). Sesi ketiga melibatkan silih bergantinya setengah set dari
setengah jongkok dan lompat squat (metode kontras). Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada peningkatan signifkan terhadap kinerja lompat
squat untuk metode tradisional, kontras, dan kompleks pada kelompok
dengan kekuatan terlatih lebih rendah. Namun, tim menemukan bahwa
Jargonbuster
gerakan
melompat
Melompat
dilakukan dengan
lutut dilpat dan
kaki diluruskan.
Lompat dalam
Melompat
dilakukan dengan
meloncat dari
tempat yang
rendah (30-70cm
tingginya), dan
menapak dengan
satu atau dua
kaki.
tingkat kekuatan sebelumnya memiliki efek. Para
wanita kuat yang dapat lompat squat dengan
unggul menunjukkan hasil latihan kontras. Oleh
karena itu, disimpulkan bahwa latihan kontras
bermanfaat untuk meningkatkan output daya, tetapi
hanya untuk atlit dengan tingkat kekuatan yang
relatih tinggi.
Penelitian lain, seperti dilakukan oleh
Gourgoulis, juga mengindikasikan pentingnya
tingkat kekuatan sebelumnya pada outcome latihan
kombinasi kekuatan. Ditemukan bahwa pra –
squatsecara signifikan meningkatkan kemampuan
melompat vertikal pada peserta suvey yang lebih
kuat dengan 4.01% dan yang kelompok yang lebih
lemah 0.45%.
Secara praktis, hal ini berarti bahwa
pelatih harus sadar pada tingkat kekuatan atlet dan
bersedia untuk menerapkan dengan latihan
kombinasi kekuatan untuk mencapai adaptasi
signifikan terbanyak. Mereka juga harus siap untuk
latihan beban yang bervariasa (antara 70-90%
1RM) dan jumlah repetisi. Hasil rekaman akan
menyorot latihan yang mana yang menghailkan
hasil yang terbaik dan atribut fisik yang lebih
berkinerja yang mungkin perlu bekerja dalam
mengasilkan pencapaian potensiasi terbaik.
Seperti kekuatan, kematangan latihan
atleit juga perlu dipertmbangkan sebagai faktor penting dalam
keberhasilan latihan kombinasi kekuatan. Penelitian oleh ilmuwan
olahraga Soviet, Yuri Verkhoshanky (diyakini sebagai „bapak‟ latihan
plyometrik) menunjukkan bahwa jalur pemula dan pengembangan atlet
23
lapangan mengurangi ledakan kekuatanketika mereka melakukan
latihan beban sebelum plyometrik. Hal ini berkebalikan dengan
kelompok yang menempatkan pekerjaan mereka ditempat pertama
diatas periode yang sama 12 minggu latihan. Temuan ini mungkin
hanya mencerminkan fakta bahwa beban squatmelelahkan otot para
atlet yang tidak terlatih to an extent that impaired subsequent
explosive performance.
Latihan kompleks dalam bentuk „termurni‟ dirancang untuk
membuat efek potensiasi. Istirahat antara latihan dan set normalnya
selama dua menit, yang cukup lama untuk meniminalisir kelelahan dan
cukup pendek untuk mengoptimalkan kekuatan selama set latihan.
Penelitian oleh Fastouros dianggap sebagai faktor latihan dan
nilai dari metode latihan kombinasi. Empat puluh satu pria sehat dibagi
dalam tiga kelompok – semuanya memiliki squatdan lompat vertikal
maksimum yang telah ditetapkan sebelumnya. Kelompok satu hanya
melakukan latihan beban, kelompok dua hanya plyometrik dan
kelompok tiga plyometrik dan latihan beban pada hari yang sama, tetapi
yang terpenting tidak selama latihan yang sama. Kelompok ini
melakukan latihan beban terlebih dahulu lalu sekita tiga jam kemudian
plyometrik. Tim menemukan bahwa semua metode pelatihan
meningkatkan lompat vertikal dan kinerja squat, hal-hal tersebut
menggabungkan plyometrik dengan latihan beban dihari latihan yang
sama mengalami peningkatan kinerja terbesar. Sebagai contoh, jongkok
maksimum mereka meningkat 36kg yang dibandingkan dengan 16.4kg
untuk kelompok latihan beban dan 28kg untuk kelompok plyometrik.
24
Jargonbuster
Fast twitch
muscle fibre
Memanfaatkan
serat otot untuk
aktivitas
kekuatan, seperti
berlari. Memiliki
kontraksi
kecepatan
(tingkat ‘twitch’
30-70 per detik)
1 repetisi
maksimum
(1RM)
Jumlah
maksimum berat
yang dapat
diangkat dalam
satu kali
percobaan.
Peneliti fastouros memiliki implikasi positif
yang berguna bagi mereka yang memulai latihan
kombinasi kekuatan. Memisahkan dua elemen pada
hari latihan yang sama dengan peuliah yang lebih
besar dapat menghindari kelelahan, namun tetap
mempertahankan potensiasi. Seperti melakukan
latihan plyometrik terlebih dahulu, hal ini terbukti
sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan
atlet pemula.
Meskipun beberapa isu yang telah diangkat,
latihan kombinasi kekuatan masih menawarkan
banyak bagi siapapun yang ingin meingkatkan fast
twitch muscle power. Namun premis yang hanya
melakukan sesi latihan kompleks akan, semisal,
meningkatkan output daya, tidak harus diambil
begitu saja. Sebaliknya, pelatih hasu berhati-hati
menganalisis tingkat kekutan sebelumnya,
pematangan latihan, program latihan, dan jenis-jenis
latihan kombinasi kekuata yang dapat digunakan
untuk para atlet, untuk menghasilkan yang terbaik
dari mereka. Memonitori dan mengevaluasi adalah
sebuah keharusan. Dampak langsung yang
potensiasi miliki dalam kompetisi sebenarnya
sangat menarik, tetapi sekali lagi, hari hati dalam
bereksperimen.
Referensi
1) J Strength Cond Res. 2003 Nov;17(4):694-
700
2) J Strength Cond Res. 2002 Nov;(16(4):530-
8
3) J Strength Cond Res. 2003 May;17(2):342-4
4) J Strength Cond Res. 2001 Nov:14(4), 470-
476
5) J Strength Cond Res. 2003 Feb;17(1):68-71
25
6) Res Sport and Medicine. April/Junie; 2004 12(2)
7) J Strength Cond Res. 2001 Aug;15(3):344-8.
26
BAB IV
LATIHAN DAN PEMULIHAN
Berapa lama istirahat yang anda butuhkan antara set untuk
meningkatkan daya dan kekuatan maksimal dari latihan beban
anda?
Lama istriahat antara repetisi dan set ketika latihan beban
memiliki dampak yang mengejutkan dalam mengembangkan kekuatan
maksimum, daya, dan pembentukan otot lengan. John Shepepher
menjelaskan
Kekuatan maksimal, pengembangan daya, latihan beban, dan
pemikiran Tudor Bompa
Kekuatan maksimal diraih dengan angkat beban sebesar
mungkin – 80-100% dari 1RM dan dan repetisi sedang antara 6-12.
Kebanyak pelatih kemungkinan akan berargumen bahwa keduanya
membutuhkan pemulihan yang lama antara setnya, jika atlet ingin
mencapai „kekuatan maksimal dan meningkatkan kualitas daya angkat‟
dengan sedikit memudar. Namun, ketika ditekan untuk berapa lama
atlet seharusnya melakukan pemulihan antara set dan repetisi, mereka
mungkin kurang yakin. Sedangkan beberapa menit mungkin cukup
untuk sesi pengenmbangan kekuatan maksimum terdiri dari 3x3 repetisi
pada 90% 1RM, yang akan cukup untuk 4x10 repetisi pada 75% dari
1RM sesi daya- dimana bobot dipindahkan secepat mungkin? Beberapa
mungkin berargumen bahwa pemulihan yang pendek adalah yang
terbaik, karena hormonal yang lebih besarm respon pembentukan otot
(lihat bab satu).
Tudor Bompa adalah salah satu dari ahli kekuatan dan
pendingin di dunia. Dia memiliki latar belakang dari kedua penelitian
dan pelatihan praktis. Dialah satu satunya pelatih yang telah
27
menghasilkan juara Oplimpiade dalam acara daya (lembing) dan juara
dunia dalam acara ketahanan (dayung) . Dia telah menyusun banyak
protokol pelatihan kekuatan untuk apa yang dia sebut „periodisasi
kekuatan‟ – pengembangan progresif untuk meningkatkan kinerja
olahraga.
Keterbatasan ruang mencegah analisi rinci teori Bompa; namun,
fokus pada apa yang dia sebut „metode beban maksimum‟ yang akan
bertindak sebagai titik awal yang berguna untuk menganalisis istirahan
antara repetisi dan latihan ketika latihan beban. Bompa percaya bahwa
jenis pengembangan kekuatan ini adalah yang terpentng ketika
berhubungan dengan menghasilkan kekuatan yang akan berguna secara
langusng pada kekuatan atlet. Dia memberikan alasan sebagai berikut
1) Hal ini meningkatkan aktivasi unit motot, mengakibatkan in hight
recruitment of fast twitch fibre.
2) Memiliki ketentuan saraf tinggi (fokus mental) yang dapat
menerjemakhan peningkatan kinerja olahraga dengan mengaktifkan
peningkatan recruitment of fast twitch muscle fibre.
3) Hal ini penting dalam orhraga dimana kenaikan daya dibuthkan
tetapi tana kenaikan masa otot –yang akan meningkatkan berat atlet
dan kemudian mengganggu kekuatan dan kemampuan kinerja.
4) Peningkatakn sinkronisasi kelompok otot di bawah beart muatan
yang akan mengasilkan peningkatan kinerja olahraga, yang lebih
„halu‟ dan atlet yang berkemampuan lebih baik adalah pada
melakukan kegiatan kuat, while recruiting maximum ampunts of
fast twitch muscle fibre, semakin baik mereka will be at
performing dynamic sports skills.
Bagi Bompa, istirahat adalah lathan variabel yang penting dalam
pengembangan kekuatan dan daya melalui metode beban
maksimum. Hal ini jelas dimasukkan ke dalam konteks dengan
kebutuhan ini, seperti yang ia katakan, „ketegangan tertinggi di otot‟.
Konsekuensinya, latihan harus berkerja perdana penggerak yang
terlibat dalam olahraga yang dipilih atlet – otot betis, paha belakang,
paha depan, glutes, otot fleksor dari pelari, misalnya. Dan
repetisinya harus rendah (1-4) untuk memungkinan atlet meraih
tensi otot yang tertinggi. Waktu istirahat harus cukup lama untuk
28
memungkinkan „full-out attack’ pada masing-masing
pengangkatan.Para atlet akan tahu bahwa mereka hanya memiliki
jumlah „energi‟ tertentu untuk jenis latihan ini. Bompa sport science
– menyadari hal ini dan berpendapat bahwa hanya 3-5 latihan yang
harus dimasukkan dalam latiha. Jika ada lebih, atlet tidak akan dapat
secara mental dan fisik mempertahankan intensitas latihan yang
diinginkan. Secara khusus, dan dalam subjek ringan pada artikel ini,
dia menganjurkan sebuah pemulihan antara 3-6 menit setiap set
Jargobuster
Mesocycle
Fase latihan menengah-
tinggi, biasanya 3-6
minggu.
Aktivasi-post Potensiasi
Melakukan latihan dinamis
sebelum yang lainnya
dapat membakar sistem
neuromuscular untuk
meningkatkan kinjera
latihan subsequent.
untuk mengoptimalkan kinerja. Enam
menit mungkin terlalu banyak diantara set
yang terdiri mungkin hanya dua angkatan,
tetapi pendapat itu diperlukan untuk
memungkinkan atlet dalam menempatkan
usaha maksumal dalam setiap angkatan.
„untuk merangsang diperlukan perubahan
sistem morfologi saraf pusat dan fisiologi,
semakin tinggi jumlah set seharusnya
selalu didahulukan jumlah repetisi yang
lebih tinggi‟ tulis Bompa. Tidak hanya
berpendapat mengenai ini darii „komitmen
makskmum pada bagian dari pers[ektif
atlet, namun juga dar salah satu yang
memungkinan energi tubuh penyediaa
senyawa tubuh tinggi – creating phoshate
dan adenosine tri-phosphate (ATP) –
cukup waktu untuk mengisi antara set,
sehingga memberikan banyak bahan bakar.
Pemulihan dan respon hormonal
Atlet dan pelatih mungkin benar percaya pahwa pemulihan yang
lebih cepat menginduksi otot hipertrofi (pertumbuhan) yang lebih
besar, terutama bila digabungkan dengan latihan mengangkat beban
sedang hingga berat secara cepat. Hal ini digunakan secara luas
dalam pembentukan tubuh. Mereka mungkin percaya bahwa hal ini
adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan kecepatan olahraga,
misalnya. Pelatihan sedemikian rupa akan meningkatkan produksi
29
hormon pertumbuhan dan testoteron dan meningkatkan ukuran otot,
serta mengembangkan kekuatan otot. Otot yang besar sering
disamakan dengan kekuatan yang ebih besar, mudah untuk melihat
korelasi ini. Namun, hal ini bisa merugikan kinerja olahraga dari
perspektif perolehan beban pada atlet di mana rasio daya beban
sangat penting. Yang terpentig, seperti contoh Bompa, otot bisa
dibuat lebih kuat tanpa membesarkan ukuran otot. Dan untuk
mencapainya, penting untuk memikirkan waktu istirahat antara set
dan repetisi.
Pemulihan lebih pendek meningkatkan respon hormonal yang
lebih besar.
Untuk memberikan latar belakang leih lanjut: pertumbuhan
tubuh pada penelitian menunjukkan bahwa semakin pendek waktu
pemulihan antara set dan repetisi dan penggunaaan media untuk
beban berat, lebih dari 12 repetisi, semakin besar pelepasan
androgen yang akan terjadi. Misalnya, ilmuwan Brazil menemukan
bahwa pemulihan selama 30 detik antara set untuk wanita yang
melakukan 4 latihan yang sama program beban tubuh yang lebih
rendah memproduksi hormon pertumbuhan superior dibandingkan
dengan 60 hingga 120 detik waktu latihan. Kebetulan, tidak ada
perbedaan yang ditemukan antara 60 dan 120 detik. Penelitian lain
menunjukkan bahwa semakin dinamis latihan, semakin besar repon
hormonal.
Pemulihan yang lebih besar menghasilkan peningkatan daya.
Para peneliti dari australia melihat efek yang mematahkan
bahwa 6RM sesi terhadap tunggal, ganda, dan triple repetisi dalam
hal pencapaian kekuatan. Untuk memperjelas tiga kelompok –
antar-pengulangan‟
1) Kelompok tunggal = 6x1 repetisi dengan istirahat 20 detik
antara tiap repetisi
2) Kelompok ganda = 3x2 repetisi dengan istirahat 50 detik antara
masing-masing pasangan repetisi
3) Kelompok triple = 2x3 repetisi dengan 100 detik latihan antara
masing-masing 3 repetisi
30
Dua puluh enam pemain basket dan sepakbola junior laki-laki
melakukan bench press menggunakan beban 6RM mereka.
Kekuasaan output untuk setiap repetisi tercarat. Para peneliti
menemukan bahwa peningkatan daya outout (25-49%) dicapai
selama pengulangan kemudian (4-6) dari tunggal, ganda, dan triple
skema pembebanan. Secara signifikan total output daya lebih besar
(21.6-25.1%) diamati untuk semua istirahat –antar-repetisi bila
dibandingkan dengan tradisional terus menerus 6RM output daya
total. Yang menarik, tidak ada perbedaan yang ditemukan antara
kelompok. Para peneliti menyimpulkan bahwa „pemanfaatan
interval istirahat „antar-repetisi‟ memungkinkan repetisi lebih besar
dan totdal daya output dalam pembandingan terhadap parameter
pembebanan tradisional‟. Hal ini akan menyamakan potensi
kekuatan yang lebih besar untuk dimanfaatkan terhadap kompetisi
dan latihan olahraga yang spesifik.
Para peneliti dari Illinois mengambil tema yang sama. Studai
mereka membandingkan mandaat dan volume kekuatan berjongkok.
Ketika beristirahat selama 2 hingga 4 menit antara set selama
beberapa mesocycles. Lima belas pria terlatih yang cowok dan
secara acak ditunjuk untuk 2 menit atau 4 menit kelompok interval
istirhat. Setiap orang melakukan program latihan yang sama. Dua
latihan yang dilakukan setiap minggu; satu diberi label „berat; dan
lainnya ringan. Intensitas latihan bermacam-macam, seperti jumlah
set dan repetisi- tetapi waktu pemulihan yang ditunjuk terus sama.
Para meneliti melihat perbedaan dalam pencapaian kekuatan dan
beban, intensitas, volume, dan penggunaaan repetisi setiap set dan
dibandingkan diantara kelompok-kelompok ini.
31
Jargonbuster
Sistem energi
anaerobik cepat
dan jangka pendek
Sistem energi yang
menghasilkan
cepat, kontraksi
kekuatan otot.
Mereka memiliki
sedikit
ketergantungan
pada oksigen dan
memberikan energi
tidak lebih dari 90
detik.
Unit motor
Saraf dan bundel
dari serat otot yang
menghasilkan
tindakan otot dalam
otot tertentu.
Jadi, apa yang ditemukan? Kedua kelompok
menunjukkan pencapaian kekuatan yang besar,
meskpun perbedaan ini tidak signifikain antara
kedua kelompok. Namun, selama semua
mesocycle,, kelompok 4 menit menunjukkan
total volume yang lebih besar terhadap latihan
berat – mereka mampu mengangkat beban lebih
berat dengan konskuensi pemulihannya sedikit
lebih lama. Tim kemudian menyimpulkan bahwa
„para atlet yang bertujuan untuk mencapai
volume goal tertentu mungkin membutuhkan
interval istirahat yang lebih lama, namun
mungkin kelak dapat diadaptasi sehinggan
interbal istirahat yang lebih pendek daapt
digunakan tanpa kelelahan yang berlebihan,
meninggalkan penambahan waktu utnuk fokus
pada kondisi proritas yang lain. Peneitian ini
memberikan bagian bukti yang menguatkan
unguk pemuliah yang lebih lama antara set ketika
latihan beban untuk meningkatkan kekuatan. Hal
ini dimungkinan bahwa setelah pencapain
terhdapat kekuatan pada kelompok volume tinggi
mulai reda selama beberapa mesocycle, sebuah
perbedaan metode latihan seharusnya
diimplementasikan untuk memanfaatkan volume
dan pencapaian lain – yang mungkin mengambil
kekuatan yang diperoleh melalui metode
sebelumnya untuk tingkat yang lebih tinggi.
Pada titik ini sangat penting bahwa kita mengerti
bahwa kekuatan olahraga itu berbeda dengan „mencapai kekuatan
demi hanya kekuatan pencapaian‟. Pencapaian kekuatan adalah
tambahan –walaupun salah satu yang penting- untuk kebutuhan
pendingin atlet. Tidak ada gunanya memperolah kekuatan untuk
tujuan atletik kecuali itu dapat digunakan - maka kebutuhan untuk
persiapan dan program latihan relevan yang khusus.
32
Exercise order as a rest factor
Urutan latihan dalam latihan beban dapat mempengaruhi dalam
hasil latihan dan seharusnya dianggap sebagai a rest variable.
Pertimbangkan ini: jika seorang atlet melakukan semua set dalam
satu latihan secara berturut-turut dengan waktu istirahat terntu,
apakah sama dengan melakukan latihan yang sama setelah tiga,
empat, atau 5 yang lainnya telah dilakukan sebelum nya dalam
latihan circuit style?
Sangat sedikit penelitian yang benar benar mengeksplorasi topik ini,
namun, salah satu dari tim peneliti Belanda melakukan penelitian
untuk „menguji dampak dari urutan latihan pada kinerja jongkok
belakang dalam konteks latihan seluruh tubuh‟. Sembilan laki-laki
terlatih melakukan jongkok belakang, menggunakan 4 set sistem
pada 85% dari 1RM, pada 2 kesempatan terpisah:
Protokol A: telah melakuakn jongkok terlebih dahulu
Protokol B: jongkok dilakukan setelah sesi latihan resistance
exercie seluruh tubuh.
Para peneliti mengukur jumlah pengulangan, rata-rata daya dan
tingkat tenaga yang dirasakan (RPE) untuk setiap protokol dari
subjek. Jadi, apa yang ditemukan? Semua subjek melakukan
repetisi yang lebih selama set pertama dari A dibandingkan B.
Mungkin mengejutkan, kekuatan rata-rata untuk setiap set lebih
tinggi selama B dibandingkan A. Tidak ada perbedaan signifikan
pada nilai RPE antara kedua protokol. Tim meringkas penemuan
mereka „melakukan barbel back squat pertama pada sesi latihan
memungkinan penyelesaian pada repetisi yang lebih total‟ ada,
bagaimanapun. Dan ini mencerminkan latihan tertentu dalam
penelitian ini, yang dapat dijelaskan mengapa protokol B
menghasilkan daya yang lebih tinggi. Secara khusus, diteorikan
bahwa daya output yang lebih besar untuk jongkok lebih
berkemungkinan besar disebabkan latihan kekuatan sebelumnya,
hangpull and post activation potentiation.
33
Jargonbuster
Fast twitch muscle fibre
Keceparan dan kekuatan
yang menghasilkan serat
otot.
Rasio berat kekuatan
Jika berat badan dapat
diminimalisasikan (atau
bahkan dikurangi) ketika
tingkat daya dan kekuatan
meningkat, lalu kekuatan
atlet terhadap rasio berat
meningkat, jadi akan
mendorong performa
olahraga.
Kesimpulan
Panjang waktu istirahat antara latihan
dan set pada latihan beban memiliki
pengaruh besar dalam hasil latihan,
seperti urutan latihan sebagai rest
variable, dan ini dapat memiliki
implikasi latihan olahraga yang penting.
Pelatih/atlet harus berfikir hati-hati
mengenai ini dan mengenai rancangan
program latihan beban umumnya, jika dia
ingin memaksimalkan transferensi
olahraga tertentu. Tampaknya untuk
meningkatkan kecepatan dan kekuatan,
pemulihan dibutuhkan lebih lama
daripada yang sebelumnya- semisal, 3-5
menit untuk latihan beban maksimum.
Potensiasi dari latihan juga harus
dipertimbangkan, seperti respon hormonal.
Referensi
1 dan 2) Periodisation Training for
Sports (2nd edition), Bompa T, Human
Ketics, 2005 (and 2) p174
3)J Sci Med Sport. 2007 Dec 17
4) Indian J Physiol Pharmacol. 2001
Apr;45(2):239-44
5) J Strength Cond Res. 2006
Feb;20(1):172-6
6) J Strength Cond Res. 2008
Jan;22(1):146-52
7) J Strength Cond Res. 2006
Feb;20(1):141-4
34
BAB V
LATIHAN BEBAN DAN DAYA TAHAN
Dapatkah anda latihan beban dan memaksimumkan daya
tahan anda?
Daya tahan para atlet dan pelatih mereka akan berlatih beban,
meskipun mereka mungkin skepptis terhadap manfaat langsung
yang didapat pada akhirnya. Dalam bab ini, kita akan melihat
secara khusus apakah latihan beban memliki peran dalam latihan
daya tahan atlet.
Mari kita mulai dengan asumsi bahwa latihan beban
bermanfaat pada daya tahan atlet, dengan berfokus pada berdayung.
Berdayung membutuhkan kontribusi anaeroik sekitar 30% hingga
2k jarak Olimpiade. Karena itu, pendayung sering melatih sistem
anaerobik jangka panjang mereka dengan intensitas tinggi, durasi
pendek (yang berlangsung dari 30 detik hingga 5 menit), dengan
pemulihan yang sangat singkat. Latihan ini menargetkan pelan dan
cepat getaran otot –yang memberikan banyak daya yang
dibutuhkan untuk usaha turbocharged ini.
Logika mengatakan bahwa latihan beban ini akan bermanfaat,
terutama ketika anda mempertimbangkan bahwa lomba dayung
yang sebenarnya selesai dalam enam menit, menggunakan 200240-plus
strokes- jumlah „repetisi‟ yang dengan mudah diperoleh
di daya standar (70-80% dari 1RM) latihan beban, terdiri 4x10
pengulangan dari 6 latihan.
Namun, Logic tidak selalu berlaku, dan jenis latihan beban ini
mungkin benar-benar menawarkan manfaat kecil secara langsung
terhadap pendayung ketika hal tersebut untuk meningkatkan daya
tahan mereka. Bell dan rekannya melihat dampak dari perbedaan 3
program latihan beban pada 18 pendayung universitas selama
latihan musim dingin mereka. Satu kelompok melakukan 18-12
kecepatan tinggi, daya repetisi rendah, ketika yang lain melakukan
kecepatan rendah, repetisi daya yang tinggi dan yang ketiga tidak
35
melakukan latihan daya sama sekali. Semua latihan daya yang
rowing-spesific dan dilakukan pada
peralatan variabel resistan hidrolik empat
kali seminggu selama lima minggu, ketika
para subjek melanjutkan latihan normal
daya tahan dayung mereka.
Jargonbuster
Laktat
Kimiawis yang ada
pada tubuh
sepanjang waktu.
Akan meningkat jika
latihan.
Kelompok dayung yang mana yang
paling bertambah baik? Ketika para subjek
dites pada ergometer dayung, para peneliti
tidak menemukan adanya perbedaan antara
setiap kelompok dalam daya puncak output
atau tingkat lactate puncak. Jadi latihan
beban ternyata tidak membantu rencana.
Temuan serupa muncul dari studi AS,
ketika pendayung latihan beban
menunjukkan tidak adanya peningkatan
pada VO2max dengan membandingkan
terhdapat kelompok pendayung, yang meningkatkan VO2 max
mereka hingga 16% selama latihan pra-sesii.
Mempertimbangkan olahraya daya tahan lainnya, Tanak melihat
dampak dari latihan beban dalam 24 perenang berpengalman
selama 14 minggu sesi perlombaan mereka. Perenang dibagi
menjadi dua kelompok dari 12, dipasangkan berdasarkan
spesialisasi dan performa; satu kelompok melakukan latihan beban
tiga hari seminggu, bergantian dengan latihan renang mereka,
ketika kelompok lainnya tidak melakukan latihan beban sama
sekali dan hanya berenang. Kedua keompok dilatih selama delapan
minggu.
Bobot –baik tetap maupun berubah - dipilih karena adanya
spesifitas berenang mereka. Perenang melakukan tiga set dari
delapan hingga 12 repetisi pada lat pull-downs, elbow extension,
bent arm flys, dips, and chin ups. Bobot yang meningkat secara
progresif selama periode latihan, dengan mengurangi periode dua
minggu sebelum perlombaanmereka. Hasilnya? Seperti studi pada
berdayung, latihan beban gagal meningkatkan performa, meskipun
36
fakta bahwa perenang yang menggabungkan resistan dan latihan
berenang berhasil mendongkrak kekuatan mereka 25-35%.
Paavolainian dan peneliti nya menganggap dampak latihan beban
dan metode latihan kekuatan lainnya pada kinerja pemain ski lintas
negara –lama dianggap sebagai atlet aeobik ultimate. Tujuh pemain
ski melakukan latihan daya beban serta latihan pyometrik selama
tiga minggu, ketika kelompok pemain ski yang lain melakukan
latihan daya tahan kekuatan dengan repetisi tinggi pada kaki dan
lengan. Kedua kelompok juga melanjutkan latihan daya normal
mereka. Diakhir periode studi, peneliti tidak menemukan
perbedaan yang terdapat dalam daya kapasitas, seperti VO2max
dan sesi latihan threshold anaerobik, antara kedua kelompok.
Singkatnya, berbagai sesi latihan plyometrik dan beban tidak
meningkatkan kekuatan kinerja ski.
Mungkinkah ada keadaan yang meringkan kan untuk hasl yang
menunjukkan bahwa latihan beban memiliki sedikit relevansi
dengan peningkatan kinerja daya tahan? Tanaka memperkenalkan
latihan beban pada fase perlombaan terhadap siklus latihan
perenangnya. Ada kemungkinan bahwa, pada tahap ini, kinerja
perenang dapat „terganggu‟ daripada meningkatkan dengan
menambah beban latihan.
Latihan daya pemain ski antar-negara plyometrik Paavolainian
meningkatkan kemampuanmereka untuk mengekpresikan daya
maksimum, meskipun hal ini tidak terlalu berguna untuk para atlet,
yang kebutuhan prima nya pengembangan sistem aerobik yang
tinggi. Mungkin, sebagai latihan Polis peneliti Saziorski
mengusulkan, bahwa karena ski antar negara adalah latihan daya
ultra, latihan beban memiliki relevan langsung pada kinerja pada
tempat pertama. Faktanya, Saziorski peraya bahwa kekuatan
maksmial sedikit penting dalam olahraga dengan kebuthan
kekuatan maksimum kurang dari 30%.
Penelitian dayung lebih sulit untuk dijelaskan, namun terdapat
jawaban yang memungkinkan. Dikatakan bahwa ketika seorang
atlet meraih kinerja kekuatan pada tingkat tertentu –yang dapat
dikembangkan melalui latihan CV setiap hari mereka atau dengan
beban atau latihan kekuatan lainnya- peningkatan lebih lanjut pada
37
weightbased strenght tidak ada menciptakan peningkatan kinerja
yang lebih. Karena pendayung dalam sutdi
yang telah disebutkan diatas telah melakukan
kinerja pada tingkat tinggi, dapat dikatakan
bahwa mereka telah mengembangkan cukup
„kinerja‟ kekuatan, melalui tahun tahun teknik
mendayung yang benar.
Jargonbuster
VO2maks
Jumlah maksimum
oksigen yang dapat
diproses oleh tubuh.
Slow twitch muscle
fibre
Dikenal juga sebagai
jenis I atau serat otot
‘merah’. Digunakan
untuk mempertahankan
aktivitas daya tahan,
memiliki kemampuan
memproses oksigen
yang tinggi.
Shepard menawarkan penjelasan mengapa
latihan beban dan daya tahan dapat membuat
poor bedfellow. Beberapa dari faktor yang
terpenting dan berpengaruh dihasilkan dari
kondisi fisik yang muncul pada tingkat sel
otot, yang, dampak latihan perifer, ia
menjelaskan lebih lanjut. „latihan adalah jenis
yang spesifik dan selektif pada penggunaan
otot. Seletivitas tersebut akan ditentukan
dampak dari latihan dan jenis kinerja yang
ditingkatkan‟.
Pada dasarnya apa yang dia katakan adalah
bahwa perbedaan latihan sistem energi pada
waktuyang sama dapat menghasilkan fisiologi
yang membingungkan yang disebut „dampat
interferen‟, bagaimana kecepatan kekuatan
tinggi murni getaran otot jenis IIb diharapkan
untuk mendapatkan ukuran dan kapasitas
kekuatannya melalui latihan beban jika tanpa henti dibombardir
dengan fase latihan yang sama dengan ekstensif lama, jarak lambat
atau interval latihan intens?
Apakah ada ada manfaat nyata yang dapat diperoleh dari latihan
beban jika diri anda adalah atlet daya tahan? Untuk menentukan ini
pada diri anda, lihat pada kebutuhan kekuatan yang spesifik pada
olahraga. Jika anda adalah pemain ski lintas negara, atau pelari
maraton, latihan beban mngkin tidak relevan utnuk meningkatkan
kinerj ada, seperti anda yang tidak bisa membangun sesi di sebuah
gym yang mengulang langsung apa yang akan anda lakukan dalam
lomba.
38
Namun, latihan beban digunakan dalam kombinasi dengan
latihan kekuatan yang lain yang tidak harus diabaikan: pelari
maraton, misalnya, harus mengahrapkan untuk meningkatkan
kinerja mereka dengan meningkatkan kekuatan kaki, melalui
latihan pyometrik dan lari dan latihan beban tertentu, seperti split
squat and lunge. Kuncinya adalah membentuk program latihan
yang menghubungkna pencapaian latihan resistan terhdap kekuatan
yang akan meningkatkan kinerja teknikal mereka.
Sirkuit latihan resistan (CRT) telah ditunjukkan untuk
menawarkan ketahan atlet karena menargetkan getaran otot jenis 1
(dan jenis IIb), dapat mengembangkan VO2max dan lactate
threshold dan juga memiliki dampak terbatas pada peningkatan
kekuatan (lihat PP105, Juni 1998, p2). Untuk hasil yang terbaik
gunakan set latihan pada 50-60% dari 1RM, karena hal ini
berhubungan dengan pengembangan kapasitas daya tahan.
Penelitian oleh Tanaka dan Paavolainian, misalnya,
sederhanyanya menyambungkan semua bahan latihan ke dalam
campuran latiha tanpa berurutan dan pemulihan. Sporer et al
melihat dampak latihan beban pada kinerja aerobik/anaerobik pada
16 altet perguruan tinggi. Tujuan studi tersebut untuk melihat
apakah jenis dan intensitas latihan aerobik terpengaruh bersamaan
latihan beban setelah empat, delapan, dan 24 jam pemulihan. Satu
kelompok melakukan steady state pada 70% tingkat jantung
maksimal, ketika yang lain melakukan 95-100% interval dengan
40% MHR pemulihan. Kedua grup kemudian diarahkan pada 1RM
tes kekuatan maksiumum pada tekanan bench dan kaki.
Para penelti menemukan bahwa kedua kempok, perolehan
latihan beban yang terganggu oleh daya tahan kecuali istirahat yang
diperbolehkan. Lebih khususnya, otot kaki peserta berdampak
negatif dengan latihan aerobik pada tes tekanan kaki, walaupun
tekanan bench tidak terganggu. Konsekuensinya, mereka membuat
rekonmendasi berikut untuk kinerja para atlet dalam melakukan
latihan yang bersamaan :
jika anda harus melakukan kedua latihan dalam satu hari,
setidaknya biarkan delapan jam antara latihan aerobik dan latihan
kekuatan.
39
Jargon
buster
Microcy
cle-
Periode
latihan
yang
berlangs
ung
semingg
u hingga
10 hari.
Toleran
si
Laktat
Kondisi
ketahan
an yang
baik
pada
tubuh
atlit
yang
mampu
menggu
nakan
dan
mempro
ses
pembent
ukan
dalam
latihan
yang
Latihan kekuatan tubuh yang lebih rendah
seharusnya tidak dilakukan pada hari yang sama saat
latihan aerobik.
Saran lebih lanjut, atlet/pelatih juga harus
mempertimbangkan pengembangan kekuatan pada siklus
latihan tertentu, hilangkan latihan daya tahan. Hal ini
mungkin sangat membantu pada awal tahun latihan, ketika
perolehan kekuaatan, tanpa dampak interferen, dapat
dimaksimumkan. Hasil periodik terhadap latihan beban
microcycle dapat digunakan pada tingkat kekuatan tinggi
ke atas.
Dalam kondisi seperti itu, peneliti Kanada menemukan
bahwa kelompok pendayung dengan kekuatan terlatih
selama lima minggu sebelum lima minggu latihan daya
tahan terjadi peningkatan 16% oada VO2max dan 27%
peningkatan pada lactate tolerance. Sebaliknya,
pendayung yang dilatih kebalikannya, terdorong VO2max
dengan hanya 7% dan tidak menunjukkan peningkatan
pada lactate tolerance. Penjelasannya? Kelompok
kekuatan sebelum daya tahan memperoleh otot dayung
tanpa kompromi dan dapat menggunakannya untuk
mendayung lebih keras dan cepat, dengan resistan
kelelahan yang lebih besar, selama latihan daya tahan/
berlatih untuk meraih latihan beban sendiri
memungkinkan mereka mendorong kemampuan dayung
„normal‟ mereka yang sebelumnya.
Akhirnya, jika anda adalah atlet daya tahan anda harus
menggunakan latihan beban untuk menghindari cedera,
karena latihan beban dan resistensi dapat melawan cedera
dengan memperkuat jaringan lunak.
Referensi
1) Journal of Sports Science, 7 p 205-214,
1993
40
mempen
garuhi
tingkat
laktat
2) Medicine and Science In Sport and Exercise, Vol 26 (5)
p575 1994
3) Medicine and Science In Sports and Exercise, 25, p952-959
1993
4) European Journal of Applied Phsiology, 62, P251-255 1991
5) In Dick F –Sports Training Principles p238 A and C Black
4th ddition 2002
6) Canadian Journal of Applied Sport Sciences 3, p9-15 1978
7) Journal of Strength and Conditioning Research Vol: 13;4
P214-219 1988
41
BAB VI
ANGKAT BEBAN OLIMPIADE DAN PERFORMA
BEROLAHRAGA
Angkat beban olimpiade dan jenis-jenisnya –bisakah hal-hal ini
menambah performa berolahraga?
BJ Rule adalah penganut kuat pada kegunaan angkat beban
Olimpiade dan jenis-jenisnya adalah hal yang terpenting untuk
seorang olahragawan dan olahragawati, meskipun terdapat
beberapa kritik baru-baru ini.
Angkat Beban Olimpiade adalah the snatch and the clean and
press (tangkapan cepat lalu pembersihan dan penekanan). Kata lain
dari kata-kata ini termasuk angkat beban sebagian dan menggantung,
seperti angkat secara clean (bersih)dan angkat secara cepat, dimana
bar di tarik dari suatu posisi dengan kira-kira setara lutut, sebagai
contoh, berbeda dengan mengangkat dari lantai. Saya telah
menyediakan alasan-alasan mengapa angkat beban ini juga hal lainnya
dapat menjadi sangat bermanfaat bagi olahragawan dan olahragawati
dan telah menyediakan tips kunci performa di bawah ini. Ketika
mempelajari cara mengangkat beban, selalu mulailah dengan beban
ringan dan habiskan waktu untuk mempelajari bagaimana cara
mengangkat beban dengan benar. Gerakan-gerakan ini sengat dinamis
dan dapat mengarah pada otot tegang apabila teknik buruk yang
diterapkan.
Lima alasan kenapa angkat beban Olimpiade dan jenis-jenisnya
berguna bagi performa olahraga:
1) Gerakan dilakukan dengan cara berdiri
42
Hal ini penting karena berbagai alasan. Satu alasan yang paling
jelas adalah mayoritas olahraga juga dilakukan dengan posisi
berdiri Di dalamnya, tentu saja, pengecualian, contohnya
bersepeda dan olahraga dayung (walaupun saya percaya bahwa
angkat beban Olimpiade juga bermanfaat). Angkat beban
olimpiade juga membentuk proprioception (pada dasarnya,
kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri pada kekuatan yang di
pancarkan melalui tungkai dan otot-otot) dan kesadaran spasial
(kesadaran tubuh dalam ruang dan penyesuaian yang dibuat secara
sadar dan tidak sadar untuk, sebagai contoh, menjaga ketahanan
kecakapan dalam berolahraga). Angkat beban juga bermanfaat
untuk melatih tubuh untuk membantu dan menstabilisasi diri. Dan
masih ada alasan lain: cara angkat beban olimpiade dilakukan
mencerminkan cara kekuatan digunakan pada berbagai macam
olahraga., semisal, dalam bola basket dan bola kaki, dimana hal
tersebut dilakukan di lapangan/turunan, dibawa melalui tungkai
bawah, naik menuju ke tubuh dan disalurkan (seringkali) melalui
tungkai atas – jump shot pada bola basket dapat menjadi contoh
utama.
2) Gerakan melibatkan dengan otot-otot yang banyak
Angkat beban olimpiade adalah gabungan serangkaian latihan
grup otot-otot, saat bekerja melalui banyak persendian. Hal ini
penting dari sisi alasan penghematan waktu. Pemain Rugby dan
bola kaki yang termasuk dalam tim berlatih, melakukan latihan
skill, kerja cepat dan kondisi lain mempunyai waktu yang singkat
untuk latihan daya tahan. Tapi angkat beban olimpiade dan jenisjenisnya
adalah
latihan
„bang
for
buck‟.
Latihan
ini
memberi
hasil
terbaik,
dari segi pelatihan, dalam waktu yang singkat. Sebagai
contoh, melakukan tangkap cepat meningkatkan kekuatan kaki,
pinggul, punggung, dan pundak, hanya dari menarik bar dari lantai,
latihan ini juga meningkatkan stabilitas inti dan batang tubuh dan
kekuatan selama pergerakan. Saat melakukan gerakan tangkap dan
fase pemulihan kemampuan untuk menyerap beban juga dilatih,
dan termasuk menyeimbangkan otot di sekitar tulang belakang dan
sendi pundak juga kaki, pinggul, dan punggung selama fase-fase
43
ini. Gerakan tangkap terjadi ketika bar „tertangkap‟ diatas kepala
dengan tangan terbuka lebar. Fase penyerapan terjadi ketika bar
dikendalikan kembali ke tanah. Kemampuan untuk menyerap
beban diperlukan oleh hamper semua kegiatan olahraga: pikirkan
anda tengah menangkap, terkena tekel, dan terpukul.
3) Gerakan melibatkan perpanjangan tiga kali lipat
Angkat beban olimpiade mencontoh pola pergerakan yang
melibatkan berlari, meloncat, melempar, memukul, dan menekel.
Pola utama yang dilatih ketika melakukan gerakan angkat beban
ini dan dicontoh pada berbagai kegiatan olahraga dikenal sebagai
„perpanjangan 3x lipat‟. Peningkatan 3x lipat melibatkan otot-otot
pergelangan kaki, lutut, dan pinggul yang bergerak secara selaras
untuk membentuk sebuah gerakan dinamis. Sama seperti
perpanjangan 3x lipat, juga terdapat penerjemahan kekuatan pada
lantai, sepanjang tubuh dan lengan (lihat 1). Rongga dada yang
kuat (bagian atas) pada tulang belakang sangat penting pada
penerjemah kekuatan sepanjang tubuh dan lengan dan area ini
terbentuk secara ekstensif dalam angkat beban olimpide.
4) Gerakan membentuk pengerahan unit motor tingkat tinggi
Kecepatan adalah persyaratan kunci untuk hamper semua
kegiatan olahraga – bahkan, anda belum cukup cepat! Pengerahan
Neuromuscular – kemampuan untuk mengerahkan dan
meningkatkan sebanyak mungkin unit motot (sekumpulan fiber
otot dan syaraf yang memicu mereka untuk bergerak) sebisa
mungkin – sangat krusial untuk kecepatan. Saya percaya angkat
beban olimpiade adalah peningkat kcepatan yang luar biasa.
Kenapa? Tangkap cepat, sebagai contoh, dilakukan dengan waktu
singkat. Di saat yang cepat beban di angkat dari tanah ke posisi
diatas kepala. Latihan yang cepat akan membuat anda cepat, dan
angkat beban olimpiade akan membuat anda cepat.
44
5) Gerakan meningkatkan jarak pergerakan dan
mengembangkan postur
Kita harus menyadari kegunaan dari jarak optimal pergerakan
dan pentingnya postur untuk performa atletik. Ketika jarak
pergerakan terbatas dan postur tubuh tidak baik, otot-otot tidak
akan terbakar dengan baik. Hal ini dapat mengurangi tingkat
performa dan meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera.
Kegiatan angkat beban olimpiade dan jenis-jenisnya dapat
meningkatkan jarak pergerakan dan mengembangkan postur. Jarak
pergerakan meningkat di area-area kunci sepanjang tubuh. Sebagai
contoh, di pinggul meningkat sangat baik sepanjang posisi bawah
pada sesi pembersihan atau sesi tangkap cepat contohnya.
Keseimbangan dan kekuatan dapat terbentuk sepanjang sendi
pundak dan rongga dada bagian belakang, ketika bar dibawa diatas
kepala dan di pegang lalu dibawa turun ke tanah, sama seperti
ketika melakukan gerakan tangkap cepat.
Jenis Angkat Beban
Satu kerugian saat melakukan angkat beban olimpiade adalah
cara lengkung ketika belajar yang diambil untuk dikuasi. Hal ini
bisa menjadi permasalahan, apalagi ketika sesi angkat beban anda
hanya bagian dari latihan olahraga mingguan anda. Saya percaya
disinilah terdapat variasi pada kegiatan angkat beban yang
mungkin dapat bermanfaat, karena mempelajarinya sedikit leih
mudah. Ketika menggunakan awalan tinggi atau posisi „gantung‟
akan sangat membantu, dan posisi sendi yang berhubungan terbagi
dengan posisi pada banyak pergerakan olahraga.
a) Kekuatan dalam tangkap-cepat dari papan gantung
Tangkap-cepat yang kuat dari papan gantung sangat ideal
untuk orang-orang yang membutuhkan pengembangan kekuatan di
sekitar lengan bawah, sebagai contoh pelari, pelompat tinggi,
pesepakbola dan pemain rugby. Hal ini juga sangat baik bagi
mereka yang ingin mengembangkan kemampuan melompat yang
dikombinasi dengan kekuatan diatas kepala, sebagai contoh,
pemain tennis (serving dan overhead shots), pemain bola voli dan
45
pelempar lembing. Terdapat berbagai jenis posisi gantung – hal ini
dapat berasala dari pinggang, paha bagian tengah atau hanya
sebatas lutut. Kegunaannya, seperti yang telah disebutkan di atas,
termasuk fakta bahwa posisi menerima ke dalam tidak termasuk
dalam angkat beban ini.
b) Kekuatan dalam Clean
Kekuatan dalam Clean adalah clean saat bar diterima di hanya
posisi sebagian atau semi-squat dan tidak berhubungan dengan
posisi squat penuh yang berkenaan dengan angkat beban
olimpiade (clean dan sentak)
c) Kekuatan dalam Menyentak
Kegiatan ini membutuhkan bar yang di bawa pada posisi di
atas kepala dari posisi gantung. Atlet-atlet seperti petinju,
pelempar lomba atletik dan pemain tennis dapat berguna untuk
kekuatan menyentak.
Kasus Berlawanan dengan Angkat Beban Olimpiade dan
jenis-jenisnya
Sebagai pembela atas kegiatan angkat beban untuk pelatihan
saya sendiri (terfokus pada liga rugby) dan untuk pelatihan para
klien utama, termasuk atlet-atlet olahraga kompetetif yang
bermacam-macam seperti pelari, atlet sepeda dan pemain liga
rugby professional juga competitor judo internasional, saya telah
melihat manfaat dari kegiatan ini. Namun, masih ada pelatihpelatih
yang
sangat
tidak
setuju
pada
angkat
beban
olimpiade
dan
jenis-jenisnya,
sebagai contoh, Tudor Bompa, salah satu ahli
pelatihan kekuatan di dunia (lihat chapter 3).
Argumen utama Bompa yaitu para pelari cepat, sebagai contoh,
tidak membutuhkan gerakan menarik (tambahan) dari tubuh
bagian atas ketika berlari. Ini adalah aspek dari kegiatan angkat
beban Olimpiade dan jenis-jenisnya yang membuat kegiatan ini
Nampak berlebihan untuk perlombaan. Argumen sampingan saya
yaitu bagian tubuh atas hanya member andil sedikit pada kegiatan
angkat beban olimpiade – bagian tubuh bawah-lah yang
46
menghasilkan kekuatan untuk mengangkat beban secara vertical.
Bompa, sebagai contoh, dengan simple membela pengangkatan
betis, squat, dan gerak badan urat-urat lutut sebagai tiga kunci
kekuatan dalam pelatihan, sementara gerakan mendorong dari
lantai, seperti dalam pelatihan clean dan tangkap-cepat, dapat
mencakup semua gerakan angkat beban menjadi satu. Walaupun
hal tersebut merupakan pemikiran orang hebat, dan dengan segala
hormat untuk beliau, saya percaya kegiatan angkat beban
olimpiade mempunyai tempat dalam jadwal latihan atlet di segala
jenis olahraga. Saya telah menyediakan alasan-alasan saya.
Bagaimana menurut anda?
47
BAB VII
JENIS – JENIS LATIHAN BEBAN
Mendapat Lebih dari Angkat Beban Olimpiade
Di chapter 6, BJ Rule melihat manfaat dari angkat beban
olimpiade dan tiga jenis spesifik dari kegiatan ini yang nisa
digunakan sebagai bahan ajaran latihan. Beliau sekarang
menambah lagi tiga jenis kegiatan angkat beban olimpiade yang
dapat digunakan sebagai pelatihan-untuk-sendiri atau sebagai
latihan progresif yang dapat digunakan sebagai bahan ajaran
untuk kegiatan angkat beban olimpiade.
Dua dari tiga jenis-jenis angkat beban olimpiade yang
dipertimbangkan di bawah ini semuanya dilakukan dengan posisi
gantung –itu dan dengan bar yang dipegang di jarak lengan di depan
tulang kering atau diantara pinggang dan lutut. Posisi gantung adalah
tempat yang baik untuk menjadi awalan, biasanya ketika anda ingin
focus pada tangkapan dan posisi menerima dalam kegiatan angkat
beban. Jenis ketiga yang dilakukan dengan bar setinggi pundak.
Tiga jenis barunya, yaitu:
Tangkap-cepat dari papan gantung
Clean dari papan gantung
Kekuatan menyentak dari balike leher
Di chapter sebelumnya jenis-jenis clean dan tangkap-cepat,
dua-duanya merupakan variasi „kekuatan‟ yang dilakukan di posisi
„bergantung‟. Variasi „kekuatan‟ yang dimaksud, yaitu posisi
menangkap dan merupakan bagian dari posisi menerima seimbang
dengan posisi bawah dalam quarter squat, bar dibersihkan (cleaned) ke
depan pundak dan „ditangkap‟ disana.
48
Di artikel ini, dua jenis angkat beban pertama dimulai dengan
posisi gantung namun diselesaikan dengan posisi menerima full squat.
Kegunaan dalam menerima bebean dalam full squat termasuk:
Kemampuan untuk menyerap beban – hal ini menyalurkan kontak
olahraga dengan baik, semisal beladiri dan rugby
Waktu reaksi dan pergerakan kaki – tentu saja penting untuk
beberapa kegiatan olahraga
Peningkatan jarak pergerakan - lagi, sangat berhubungan pada
performa olahraga
Keuntungan untuk memulai dari posisi gantung daripada dari lantai
yaitu:
Merupakan pelatihan lengkung yang lebih cepat, sepotong
persyaratan teknis pada latihan angkat beban dihilangkan dan
meninggalkan sedikit untuk diajarkan.
Beberapa atlet/pelatih mungkin akan mengalami cedera atau
pengurangan jarak pergerakan yang menghalangi pengangkatan
bar dari tanah.
a. Tangkap-cepat dari papan gantung
Tangkap-cepat dari papan gantung adalah latihan-untuk-sendiri yang
sangat baik, tapi juga merupakan perkembangan dari Kekuatan dalam
tangkap-cepat dari papan gantung dan sebagai latihan pengembangan
untuk tangkap-cepat full squat. Tangkap-cepat dari papan gantung
mengembangkan kecepatan, kemampuan meletup (kelincahan), dan
kekuatan. Juga mengembangkan postur dan kekuatan pada bagian
dada dan lengan atas, juga jarak pergerakan dan kekuatan pada
pinggul dan lengan bawah.
Tips teknik pengangkatan kunci
Lebar kaki sejajar dengan pundak
Pegang bar menggunakan pegangan lebar pada posisi gantung tepat
diatas lutut, dengan tangan kira-kira 25cm di luar garis lutut
(catatan: hal ini tergantung dari ukuran badan dan akan bervariasi)
49
Berat badan, ditambah beban bar yang disebarkan melalui
keseluruhan tiap kaki
Lutut sedikit dilipat (ditekuk) dan peregangan harus dapat dirasakan
pada tulang kering
Pinggang di tekuk dan rongga dada, dada dan kepala mendongak
kea rah bar
Punggung bagian bawah di bengkokkan, rongga dada bagian
belakang dilebarkan dan dipegang kuat kepala melihat ke depan
Tangan lurus, dengan siku dikunci
Dorong
Gerakan mendorong dimulai dengan perpanjangan tiga kali lipat
sepanjang pergelangan kaki, lutut, dan pinggang yang menyebabkan
bar bergerak secara vertical
Punggung bagian bawah tetap bengkok, rongga dada bagian
belakang dilebarkan dan dipegang erat dan kepala melihat ke depan
Dada, pundak, dan kepala tetap di depan bar
Melompat
Pergelangan kaki, lutut dan pinggang dalam pelebaran penuh, jadi
sebuah gerakan melompat dapat dilakukan (kaki boleh atau tidak
boleh meninggalkan lantai)
Bar terus bergerak secara vertikal sampai pada posisi antara pusar
dan tulang dada
Dorong ke Bawah
Ketika bar terus bergerak vertikal, badan mendorong ke bawah bar
Pundak bergesekan sedikit dan siku mulai bengkok untuk menyerap
beban pada bar
Pergelangan kaki, lutut dan pinggang dengan cepat menekuk untuk
mendorong badan di bawah bar
Menangkap/posisi menerima
Badan bagian atas menangkap bar yang ada di atas kepala; siku
melebar dan pundak mengalami kontraksi
50
Tubuh bagian bawah spontan bereaksi hingga tumit bersentuhan ke
tanah dan lutut dan pinggang ditekuk dan di bawah posisi squat
(lekukan lutut ke dalam) penuh
Pemulihan
Bar kemudian „berdiri‟ dengan cara melebarkan lutut dan pinggang
sementara tetap berada di atas kepala
b. Clean dari papan gantungan
Clean dari papan gantung sama dengan tangkap-cepat dari papan
gantung karena kerja latihan sebagai latihan-untuk-sendiri,
peningkatan dari kekuatan clean dari papan gantung dan sebagai
bahan ajaran latihan untuk clean squat penuh. Lebih banyak beban
dapat di angkat dari pada jenis kekuatan (selama posisi menerimanya
kuat) saat bar tidak memerlukan pergerakan terlalu tinggi. Clean dari
papan gantung sangat bagus untuk peningkatan kecepatan dan
kelincahan off-the-mark
Sehubung anda harus memindahkan beban yang banyak dengan cepat.
Hal ini merupakan berita yang bagus untuk para atlet yang pergerakan,
kelincahan dan langkah awalnya penting – sebagai contoh, pelari
cepat, pemain olahraga racket dan lapangan.
Tips Teknik Posisi Awal Pengangkatan Kunci
Lebar kaki sejajar dengan pundak
Pegang bar menggunakan pegangan lebar pada posisi gantung tepat
diatas lutut, dengan tangan kira-kira 25cm di luar garis lutut
(catatan: hal ini tergantung dari ukuran badan dan akan bervariasi)
Berat badan, ditambah beban bar yang disebarkan melalui
keseluruhan tiap kaki
Lutut sedikit dilipat (ditekuk) dan peregangan harus dapat dirasakan
pada tulang kering
Pinggang di tekuk dan rongga dada, dada dan kepala mendongak
kea rah bar
Punggung bagian bawah di bengkokkan, rongga dada bagian
belakang dilebarkan dan dipegang kuat kepala melihat ke depan
Tangan lurus, dengan siku dikunci
51
Dorong
Gerakan mendorong dimulai dengan perpanjangan tiga kali lipat
sepanjang pergelangan kaki, lutut, dan pinggang yang menyebabkan
bar bergerak secara vertical
Punggung bagian bawah tetap bengkok, rongga dada bagian
belakang dilebarkan dan dipegang erat dan kepala melihat ke depan
Dada, pundak, dan kepala tetap di depan bar
Melompat
Pergelangan kaki, lutut dan pinggang dalam pelebaran penuh, jadi
sebuah gerakan melompat dapat dilakukan (kaki boleh atau tidak
boleh meninggalkan lantai)
Bar terus bergerak secara vertikal sampai pada posisi antara pusar
dan tulang dada
Dorong ke Bawah
Ketika bar terus bergerak vertikal, badan mendorong ke bawah bar
Pundak bergesekan sedikit dan siku mulai bengkok untuk menyerap
beban pada bar
Pergelangan kaki, lutut dan pinggang dengan cepat menekuk untuk
mendorong badan di bawah bar
Menangkap/posisi menerima
Badan bagian atas menangkap bar yang ada di atas kepala; siku
melebar dan pundak mengalami kontraksi
Tubuh bagian bawah spontan bereaksi hingga tumit bersentuhan ke
tanah dan lutut dan pinggang ditekuk dan di bawah posisi squat
(lekukan lutut ke dalam) penuh
Pemulihan
Bar kemudian „berdiri‟ dengan cara melebarkan lutut dan pinggang
sementara tetap berada di atas kepala
52
c. Di balik kekuatan menyentak dari balik leher (pegangan
tangkap-cepat)
Di balik kekuatan menyentak dari balik leher adalah latihan
yang baik untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan; namun, juga
cocok untuk meningkatkan kekuatan di posisi di atas kepala untuk
gerakan tangkap-cepat. Sama seperti pengembangan kekuatan atletik,
latihan pengangkatan bagus untuk menguatkan otot trapezius ditengah
punggung bagian tengah dan bawah. Juga merupakan hal yang bagus
untuk menambah kekuatan dan kestabilan pada rotasi eksternal
(membawa punggung menjauh dari badan) pada persendian di pundak.
Menguasai latihan ini akan membantu untuk membangun pundak
yang kuat dan ulet. Jadi jika anda atlet berbagai olahraga atau bahkan
karyawan kantor tetap yang memiliki gangguan pundak, latihan ini
dapat menjadi teman baik anda jika dilakukan secara benar. Akan
tetapi, saya merekomendasikan bahwa ketika mempelajarinya dengan
menggunakan pancing kayu atau tongkat sapu dilakukan untuk
memastikan siku yang benar, posisi tulang belikat dan rongga dada
sepanjang latihan pengangkatan.
NB: siku harus tetap di bawah atau di depan bar ketika bar
berada di sekitar pundak dan harus tetap berada di garis sepanjang
latihan pengangkatan. Pada saat keduanya akhirnya berada di
belakang bar, hal ini dapat menyebabkan rotasi internal di sepanjang
sendi pundak dan dapat mengarah pada cedera.
Tips kunci teknik pengangkatan posisi awal
Kaki sejarajar dengan bahu
Bar berada dalam posisi jongkok pada belakang bahu. Bar
seharusnya diletakkan di balik otot trapezius dan dibawah
vertebrata ke 7
Vertebrata ke tujuh (salah satu yang menonjol di bagian bawah
leher)
Tangan menggenggam bar pada pegangan yang lebar (lihat
snatch from hang). Lengan harus bersentuhan dan tarik bar
kebawah tubuh seolah-olah melengkuk di bahu.
53
Siku ditarik kebawah atau atas bar untuk menyelaraskan bahu
dengan posisi yang kuat dan benar (dan tidak dibalik bar, seperti
yang sebelumnya dikatakan)
Berat badan, ditambah bar, disebarkan melalui masing-masing
kaki.
Punggung bawah melengkuk, tulang belakang dada
diperpanjang dan tahan dengan kuat, kepala mengarah ke depan.
Kemiringan pertama
Kemiringan ini diawali dengan melenturkan melalui
pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.
Punggung bawah tetap melengkung dengan tulang belakang
dada diperpanjang dan tahan dengan kuat, dan kepala mengarah
kedepan ketika siku tetap tinggi.
Bar tetap bersinggungan dengan bahu.
Dorongan
Pergelangan kaki, lutut, dan pinggul diperpanjang dengan kuat
dan bahu mengangkat sementara siku diperpanjang untuk
mendorong bar secara vertikal
Kemiringan kedua
Bar terus vertikal untuk mendorong tubuh dibawah bar
Pergelangan kaki, lurut dan pinggul dilenturkan dengan cepat
untuk mendorong tubuh dibawah bar ketika siku terus
melurudkan dan memanjangkan.
Menangkap
Tubuh bagian atas menangkap bar, siku diperpanjang, dan
bahu bersentuhan.
Tubuh bagian bawah bereaksi secara bersaan sehingga kontak
tumit pada tanah dan lutut dan pinggul melentur sedikit.
54
Pemulihan
Siku dikunci dan bar pegang diatas
Bar kemudian „didirikan; dengan memperluas pinggul dan
lutut.
Dengan semua angkatan Olimpiade dan macam-macamnya
yang sangat penting untuk menguasai teknik. Hal ini berarti
dimlai dengan dowel rod atau hanya bar hingga teknik yang bgus
dan pajang perpindahan dikuasai untuk memungkinakan
pemuatan progresif. Kebanyakan atlet dalam hal apapun akan
menemukan gerakan yang sulit dan cukup menantang, karena
kecepatan perpindahan mereka, tanpa berlu beban berat.
Kettlebel telah ada sekitar beratus tahun yang lalu, mungkin
ribuan. Pada bab ini, Tommy Matthews meneliti sejarah dari alat
latihan efektif ini.
Sejarah kettlebel
Sulit untuk menemukan titik awal yang tepat – beberapa
penggemar mengatakan bahwa kettlebell ada sejak zaman yunani
kuno. Diperkirakan bahwa mereka digunakan dalam olimpiade
kuno, mungkin dalam peristiwa melempar. Spekulasi ini
menunjukkan umur dari alat latihan unik ini.
Dalam waktu yang lebih baru, kettlebell identik dengan Rusia.
Pada 1704 kata „girya‟ (yang berarti kettlebell) muncul dalam
kamus Rusia. Orang orang yang menggunakan alat ini dikenal
sebagai „giveriks‟. Ada cerita dari Rusia kuno dari pria kuat yang
bersaing satu sama lain dalam kontes lokal. Orang orang Rusia
menghargai kekuatan mereka dan merupakan suatu kehormatan
untuk menjadi orang terkuat. Yang terbaik dan terkuat dikenal
sebagai „bogatir‟ – yang berarti „kuat dan orang terhormat‟. Orang
orang ini dihormati karena kekuatan dan dikatakan bahwa mereka
menggunakan kekuatan ini untuk kebaikan melawan kejahata.
Dalam hari hari awal kettlebell di Rusia tidak ada kompetisi resmi,
hanya festival lokal dan pertunjukan dimana orang-orang akan
menunjukkan kemampuan, daya tahan, dan kekuatan mereka. Hal
55
ini berlangsung selama bertahn-tahun dan hanya pada 1960an
kettlebell mulai digunakan secara luas, menyebar ke sekolahsekolah
dan universitas. Kompetisi diatur dan aturan resmi
muncu;. Namun tidak ada standar nasional dan meskpun hasil
dicatat mereka memiliki sedikit nilah. Dalam 1970an olahraga
kettlebel diakui oleh badan olahraga resmi Uni Soviet. Meskipun
pengakuan ini masih belum ada seperangkat aturan. Hal ini berarti
para atlet tidak dapat meraih penghargaan „master of sport’
dengan kettlebell., yang mereka bisa dengan olimpiade
mengangkat.
The Master of Sport adalah penghargaan tertinggi yang para
atlet Rusia dapat raih dan disertai dengan kehormatan. Akhirnya,
pada tahun 1985 Komite Olahraga Kettlebell mendirikan dan
membuat aturan resmi, hukum, dan regulasi, dan kategori beban
yang dihasilkan. Perlombaan nasional olahraga kettlebell pertama
diadakan di Lipetsk pada November tahun 1985.
Olahraga Kettlebell
Olahraga kettlebell terdiri dari tiga daya angkat; snatch,
performed dengan satu bel; jerk; dan siklus panjang clean and jerk,
keduanya dilakukan dengan dua bel. Para profesional
menggunakan 32kg kettlebell, yang secara tradisional dikenal
sebagai „2 pood‟ (pood ada 16kd dan merupakan ukuran berat
orang Rusia). Para amatir menggunakan 24kg kettlebell; yang
idkenal sebagai „pood dan setengah‟.
Kettlebell di seluruh dunia
Ketllebell juga telah ada sekita raturan tahun di luar Rusia.
Catatan ada sejak tahun 1900an dari orang-orang kuat terkenal
seperti Arthur Saxon dan Eugen Sandow pengangkat kettlebell.
Ada beberapa gambar fantastis dari gym tua – dikenal sebagai
„pusat kebudayaan fisik‟- yang menunjukkan rak-rak dinding
kettlebell. Ini adalah inspirasi untuk mencari tahun tentang orangorang
kuat zaman dulu yang menunjukkan kekuatan yang
fantastis.
56
Perusahaan Milo Barbell di AS adalah salah satu dari produsen
barbel di barat dan pada tahun 1902 mereka memproduksi
kettlebel pertama, yang disebut „Milo Kettlebell‟. Terdapat
putaran pegangan kayu dan sistem pelat dan sangat berbeda dari
kettlebell yang tradisional. Namun, dengan semua berat dengan
pegangan diluar massa berat, mereka memiliki manfaat yang
sama.
Kettlebell bahkan digunakan pada Highland Games. Para
lawan mengangkat kettlebel diatas kepala mereka. Anda juga
dapat melihat inspirasi kettlebel dalam perubahan seni di Shaolin
Monks China, yang kunci alat latihan termasuk „padlock‟. hal
tersebut seperti kettlebell, namun terdapat blok beton dengan
pegangan di atasnya.
Kettlebell memiliki sejarah latihan yang besar. Mereka pernah
terdapat dalam berbagai bentuk atau lainnya selama berabad-abad.
Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah pindah ke latihan
kebugaran dan olahraga dunia dan digunskan oleh pengguna gym
dan atlet. Kettlebell adalah alat latihan yang mengagumkan.
Apa yang membuat kettlebell adalah alat latihan yang luar
biasa?
Posisi eksternal dari pegangan menciptakan tuas yang pada
gilirannya jauh dari pusat pengguna gravitasi. Hal ini memastikan
latihan menjadi lebih dinamis dan menantang, merekrut lebih
banyak otot dan pentinya otot yang „benar‟. Jika anda melakukan
latihan kettlebell anda juga akan mengalami bell (bagain
cannonball) berpindah sekitar tangan anda. Hal ini meciptakan
dampak latihan yang sangat berbeda dari dumbbell, misalnya.
Latihan olahraga
Kettlebell sangat fantastis untuk semua tujuan olahraga dan
memiliki persilangan pada perpindahan dan kinerja oalraga.
Seorang atlet membutuhkan banyak kualitas fisik dan kettlebell
57
menggerakkan kekuatan, daya, kecepatan, dan daya tahan otot,
jangkauan perpindahan dan koordinasi.
Latihan kettlebell mencerminkan sifat dinamis olahraga.
Olahraga jelas dinamis; kita tidak mengatasi lawan pada
lapangan rugby atau melempar tinju pada ring dengan lambat.
Kettlebell swing, snatches dan clean dilakukan dengan dinamis,
bekerja pada kecepatan yang berkesinambungan dengan tujuan
atlet.
Semua latihan kettlebell dirancang untuk fokus pada pelatihan
tubuh selama rentang penuh gerakan. Hal ini akan mencapai
keselarasan yang optimal dan menjaga keseimbangan seluruh
tubuh dalam semua sistem kinetik (pergerakan).
Kunci kettlebell lift
Kunci dari latihan kettlebell adalah dilakukan dengan cara
berdiri dan bergerak, berdirid dan bergerak adalah tujuan tubuh
dirancang. Terdapat swing, snatch, clean, military press, dan front.
Olahraga kekuatan dan perkondisian program harus mencakup
kombinasi gerakan ini.
Memulai
Memilih kettlebell yang tetap adalah penting karena rancangan
yang buruk akan menyebabkan cedera dan luka. Carilah kettlebel
yang, ketika duduk di posisi rak, memiliki masa istirahat bell pada
bagian daging lengan anda dan bukan tulang pergelangan tangan.
Posisi tersikasi adalah landasar untuk kettlebel atau bell untuk
menekan bagian atas dan menempatkannya ketika melakukan
clean dan fornt squats, semisal. Tip kettlebel yang lain adalah
memastikan bahwa anda dapat mencapai sudut pegangan yang
bagus dan pegangannya tersebut halus.
Latihan beban untuk rugby
Rugby adalah sebuah game yang sangat sulit dan pemain
menjadi semakin kuat. Latihan beban oleh karena tu, adalah
58
senjata penting dalam gudang latihan pemain. Berikut Tommy
Matthes menguraikan program untuk meningkatkan kuantitas dan
kekuatan.
Pemain di semua posis menjadi semakin besar, denan
punggung rata-rata 14-15 baru dan kedepan 16 batu. Jadwal
latihan termasuk dalam artikel diarncang untuk memenuhi dan
mengembangkan kebutuhan agresif dari pemain rugby
kontemporer. Mereka merinci latihan kekuatan yang pemain
rugby dapat gunakan untuk meningkatkan kekuatan mereka
selama 6 minggu pra-sesi dan di awal musim. Latihan melibatkan
Olimpiade mengangkat, kettlebell, dan latihan beban lainnya.
Memahami latihan
Untuk membantu anda memahami metode yang digunakan
dalam artikel, lihatlah definisi berikut:
*rantai posterior – otot-otot betis, paha belakang, bokong, dan
punggung
**triple ekstensi – otot otot pergelangan kaki, lutut, dan pinggul
bekerja sama untk menghasilkan gerakan, seperti ketika
melompat
***hip ekstensi – mendorong dan mengangkat pinggul, seperti
Komentar
Posting Komentar