Evaluation Test 1
TES
DAN PENGUKURAN
OLAHRAGA
1
Oleh
Dr. Marta Dinata, M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Hak Cipta
Pada Penerbit Cerdas Jaya
Jl.Duta Darma I No.4
Pondok Hijau-Ciputat
Jakarta-Indonesia
Telp.(021) 7403343
Hp.081540848193
Dr.Marta Dinata, M.Pd.
Tes dan Pengukuran
Olahraga (jilid 1)
ISBN : 978-979-3366-54-8
Edisi ke-1
Cetakan Pertama, September
2022
Editor
Drs. Ahmad Sutisna
Ilustrator
Heddy Yusuf
Desain Cover
Dr.Marta Dinata,M.Pd
Penata Letak
Tina Wijaya
Dilarang
mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini Dalam bentuk apapun tanpa izin dari
penerbit.
@
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
KATA PENGANTAR
Dengan
rahmat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Tes
dan Pengukuran Olahraga 1”. Buku ini ditujukan sebagai pedoman bagi pembaca
yang berperan sebagai guru olahraga, pelatih serta pecinta atau pembina dalam
olahraga. Buku ini membahas tentang Tes dan Pengukuran dalam olahraga.
Dalam buku “Tes dan Pengukuran
Olahraga 1”, pembaca dibimbing untuk
menjadi pelatih yang baik dan terampil serta meguasai berbagai metode Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Dengan
terbitnya buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pelatih, guru olahraga,
atlet, mahasiswa, pelajar dan pecinta Olahraga untuk meningkatkan pengetahuan
dalam tes dan pengukuran dalam olahraga
Dalam menyusun buku ini penulis
mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu di sini, untuk semuanya itu penulis ucapkan terima kasih semoga Allah
SWT membalas segala amal kebaikannya.
Tiada gading yang tak retak, penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam buku ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran-saran dari pembaca untuk
penerbitan yang akan datang.
Jakarta, September 2022
Dr. Marta Dinata, M.Pd
iii
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar .................................................................... iii
Daftar
Isi .............................................................................. iv
BAB
I PENDAHULUAN ........................................................ 1
BAB
II TES EVALUASI DAYA TAHAN ................................ 3
BAB
III TES EVALUASI AGILITY........................................ 52
BAB
IV
MOILITY DAN BALANCE ........................................ 64
BAB I
Pendahuluan
A. Daya Tahan
Kebugaran dapat diukur oleh volume oksigen yang dapat anda konsumsi saat olahraga dalam kapasitas maksimal.VO2 max adalah jumlah maksimum dari oksigen dalam milliliter yang dapat digunakan oleh seseorang dalam satu menit per kilogram berat badan. Seseorang yang sedang dalam keadaan bugar mempunyai nilai VO2 max lebih tinggi dan dapat melakukan olahraga secara lebih intensif daripada mereka yang sedang dalam keadaan kurang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anda dapat meningkatkan nilai VO2 max anda dengan berolahraga secara intensif yang akan meningkatkan denyut jantung sebesar 65-85% dari kadar maksimumnya, selama paling sedikit 20 menit dengan frekuensi 3-5 kali perminggu. Rata- rata VO2max untuk atlet pria kira-kira 3,5 liter permenit sedangkan untuk atlet wanita adalah 2,7 liter/menit.
B. Daya Tahan Aerobik
Kebugaran aerobik merupakan suatu pendahuluan utama untuk sebagian besar olahraga. Para pelatih harus berpikir secara hati-hati bahwa tingkat kebugaran yang mereka yakini adalah tepat untuk puncak penampilan dan kemudian mencapainya. Sebagai contoh, dalam Sepak Bola kapasitas aerobik yang tinggi itu penting. Sedangkan pada Bola Voli, kapasitas aerobik sedang sudah cukup .Untuk sebagian besar permainan, kebugaran aerobik menentukan seberapa cepat seseorang dapat pulih dari kelelahan setelah sesi latihan dengan intensitas tinggi dan seberapa jauh jarak yang dapat dicapai dalam permainan.
C. Daya Tahan Anaerobik
Selama olahraga anaerobik (tanpa oksigen), memerlukan usaha maksimum, tubuh bekerja sangat keras sehingga menuntut kebutuhan oksigen dan bahan bakar melebihi kebutuhan rata-rata dan otot harus mengandalkan simpanan bahan bakar. Dalam situasi seperti ini, sisa metabolisme terakumulasi dan akan membentuk asam laktat. Otot menjadi kekurangan oksigen, membawa tubuh pada keadaan yang disebut dengan hutang oksigen.Bahan bakar yang tersimpan dalam tubuh habis dengan segera dan aktivitas terhenti. Dan tidak akan kembali sampai asam laktat hilang dan hutang oksigen terbayarkan. Untungnya tubuh dapat mengembalikan aktivitas yang terbatas bahkan setelah sebagian kecil hutang oksigen terbayarkan.
BAB II
Tes Evaluasi Daya Tahan
Berikut ini adalah contoh dari tes evaluasi daya tahan :
1. Tes Treadmill Astrand
2. Tes Treadmill Balke
3. Tes VO2 max Balke
4. Tes Treadmill Bruce
5. Tes Lari 2.4 km
6. Tes Conconi
7. Tes VO2 max Cooper
8. Kecepatan berenang
9. Tes melangkah Harvard
10. Tes siklus Astrand
11. Tes Home Step
12. Tes melangkah 3 menit
13. Tes kebugaran multi tahap
14. Tes melangkah Queens College
15. Tes kebugaran berjalan Rockpot
16. Tes melangkah Tecumseh
17. Tes treadmill VO2max
18. VO2max dari jogging satu milVO2max dari data non-olahraga
19. Tes lari sprint anaerobic dasar
20. Estimasi VO2 max
21. Tes kekuatan laktat 3 tingkat
22. Tes kekuatan alaktat 3 tingkat
23. Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST)
24. Level Tes Aerobik
25. Level Tes Kekuatan Laktat
26. Tiga-Level Tes Alaktat
27. Tes Cunningham dan Faulkner
1. Tes Treadmill Astrand
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlet (VO2 max).
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph (8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
1. Treadmill diatur pada start dengan kecepatan 8.05km/jam (5 mph) dan tingkat kemiringan 0%.
2. Atlet melakukan tes.
3. Setelah 3 menit kemiringan diatur menjadi 2,5% kemudian setiap 2 menit kemiringan ditingkatkan 2,5%.
4. Asisten memencat stopwatch dan memberhentikan ketika atlet sudah tidak sanggup melanjutkan.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Dari waktu total berlari VO2 max seorang atlet dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = (waktu x 1.444) + 14,99
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan dalam menit dan detik.
Contoh :
Seorang atlit mengakhiri tes setelah berlari selama 13 menit 15 detik (13,25 menit)
VO2max = (13,25 x 1.444) + 14,99
VO2max = 34,123 mls/kg/min.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online astrand treadmill test.htm
2. Tes Treadmill Balke
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph (8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Atlit berjalan pada treadmill hingga kelelahan. Selama tes tingkat kemiringan treadmill (%) ditingkatkan sebagai berikut :
1. Aktif dan secara sedenter.
2. Kecepatan treadmill diatur pada 3,3 mph (5,3 km/jam).
3. Start tingkat kemiringan 0%.
4. Setelah satu menit tingkat kemiringan diatur pada 2%.
5. Setelah dua menit dan setiap menit setelahnya tingkat kemiringan dinaikkan 1%.
6. Wanita aktif dan secara sedenter.
7. Kecepatan treadmill diatur pada 3,0 mph (4,5km/jam).
8. Start tingkat kemiringan 0%.
9. Setelah tiga menit dan setiap tiga menit setelahnya tingkat kemiringan dinaikkan 2,5%.
10. Asisten mulai menghidupkan stop watch pada permulaan tes dan memberhentikannyaketika atlit sudah tidak dapat melanjutkannya antara 9-15 menit.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
• Pria aktif dan seca sedenter (Pollock et al. 1976).
Dari waktu total berlari VO2max seorang atlit dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = waktu x 1,444 + 14,99
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan dalam menit dan detik. Contoh 13 menit 15 detik = 13,25 menit.
• Wanita aktif dan secara sedenter (Pollocket al. 1982)
VO2max = waktu x 1,38 + 5,22
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan dalam menit dan detik.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online balke treadmill test.htm.
3. Tes VO2max Balke
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlet (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Lintasan 400m
2. Stop Watch
3. Asisten
Bagaimana cara melakukan tes
Tes balke dilakukan sebagai berikut :
1. Pilihlah hari yang cerah dan berlari mengitari lintasan selama 15 menit hingga tujuannya adalah untuk berlari sejauh mungkin.
2. Asisten mencatat total jarak yang dicapai selama 15 menit paling dekat 25 meter.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Perkiraaan Penampilan
Rumus yang digunakan untuk menghitung VO2max ( keinginan untuk berlari oleh Frank Horwill) adalah :
VO2max = (((Total jarak yang dilampaui/15) – 133) x 0,172) + 33,3
Contoh :
Seorang atlit menyelesaikan 5200 meter dalam 15 menit
VO2max = (((5200/15) – 133) x 0,172) + 33,3
VO2max = 70 mls/kg/min.
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online balke vo2max test.htm.
4. Tes Treadmill Bruce
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph (8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Atlet berjalan pada treadmill hingga kelelahan. Selama tes tingkat kemiringan treadmill (%) ditingkatkan seperti yang dirincikan pada tabel berikut :
Treadmill diatur pada tingkat 1 kecepatan (2,74 km/jam) dan tingkat kemiringan (10%) dan atlet melakukan tes. Pada waktu yang tepat selama tes kecepatan dan kemiringan treadmill diatur. Jadi, setelah tes selama 3 menit kecepatan diatur menjadi 5,47 km/jam dan kemiringan menjadi 14% dan sebagainya. Asisten menghidupkan stopwatch pada permulaan tes dan memberhentikannya ketika atlit sudah tidak dapat melanjutkannyaantara 9-15 menit.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
• Pria aktif dan secara sedenter (Pollock et al. 1976)
Dari waktu total berlari VO2max seorang atlit dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = 14,8 - (1,379 x T) + (0,451 x T2) – (0,012xT3)
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan dalam menit dan detik. Contoh 13 menit 15 detik = 13,25 menit
• Wanita aktif dan secara sedenter (Pollocket al. 1982)
VO2max = waktu x 4,38 – 3,9
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan dalam menit dan detik.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu-individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online bruce treadmill test.htm.
5. Tes lari 2.4 km
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Lintasan 400m.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Tes dilakukan seperti berikut :
1. Atlit melakukan pemanasan selama 10 menit.
2. Atlit berlari sejauh 2,4 km (6 kali putaran pada lintasan 400m) secepat mungkin.
3. Asisten mengingatkan atlet jumlah putaran tersisa yang harus diselesaikan.
4. Asisten mencatat waktu yang diperlukan selama atlit berlari 2,4 km.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
6. Tes Conconi
Tes Conconi (Conconi et al, 1982) adalah metode sederhana untuk mengukur perkiraan batas nilai rata-rata aerobic dan anaerobic seseorang.
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes anda memerlukan :
1. HRM (Monitor denyut jantung) yang merekan denyut jantung anda selama tes.
2. Treadmill atau lintasan 400m.
3. Stopwatch.
4. Asisten untuk merekan waktu anda setiap 200 m.
Melakukan tes Conconi pada lintasan 400 m
Dalam tes Conconi atlit meningkatkan kecepatannya selama bertahap seriap 200 meter, dan waktu setiap 200 meter dicatat.Peningkatan bertahap setiap 200 meter ini dijaga sampai atlit sudah tidak dapat melakukannya.Sebelum anda memulai tes anda perlu menentukan kecepatan awal dan seberapa besar peningkatan kecepatan anda untuk setiap 200 meter. Total jarak yang dilalui selama tes seharusnya antara 2,5-4 km untuk memastikan informasi yang cukup yang diperlukan untuk perhitungan tersedia. Kecepatan dan denyut jantung atlit kemudian diinterpretasikan dalam grafik sehingga ambang anaerobik atlet dapat ditentukan.
Melakukan tes Conconi pada treadmill
1. Lakukan 5-10 menit pemanasan.
2. Atur HRM untuk menggunakan interval pencatatan 5 detik.
3. Mulai kecepatan treadmill pada kecepatan yang diperlukan.
4. Hidupkankan stopwatch HRM.
5. Setiap 200 meter catat waktu.
6. Setiap 200 meter tingkatkan kecepatan.
7. Akhiri tes ketika anda sudah tidak dapat menjaga langkah.
8. Hentikan perekaman HRM.
9. Lakukan pendinginan selama 10 menit.
Perhitungan Ambang Anaerobic
Dari HRM menentuksn denyut jantung pada setiap interval waktu yang terekam.Menentukan kecepatan untuk setiap 200 meter dan kemudian setiap 200 meter kecepatan dan denyut jantung diinterpretasikan dalam grafik. Anda akan mengetahui bahwa grafik meningkat secara bertahap setelah dimulai dan kemudian konstan sebelum meningkat lagi. Grafik konstan ini menunjukkan ambang anaerobik atlet.
Dalam cotoh grafik Conconi di bawah ini, garafik konstan tampak pada kisaran 182 bpm. Minus 20 bpm. Sebagai contoh : 182 – 20 = 162 bpm.
Perhitungan Ambang Aerobik
Perkiraan yang tepat untuk ambang aerobic telah dibuktikan dengan ambang anaerobic dikurangi 20 bpm.Seperti contoh di bawah adalah 182 – 20 = 162 bpm.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes. Telah ditunjukkam bahwa terdapat kekurangan pada titik defleksi pada denyut jantung Conconi (Jones, Aand Doust, J [1995]).
Validitas
Tidak ada tabel yang diterbitkan yang berhubungan dan hasil terhadap penampilan potensial dalam kompetisi.
9. Tes langkah Harvard
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan sistem kardiovaskular atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Papan keseimbangan atau bangku senam setinggi 45 cm.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
Tes langkah Harvard dapat dilakukan seperti berikut :
1. Melangkah diatas papan senam standard setiap dua detik selama 5 menit (150 langkah).
2. 1 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut nadi anda (bpm)– denyut 1.
3. 2 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut nadi anda (bpm)– denyut 2.
4. 3 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut nadi anda (bpm)– denyut 3.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.Menggunakan ketiga rata-rata denyut nadimu untuk menghitung tingkat kebugaran dengan cara sebagai berikut :
Hasil = 3000 / (pulse1 + pulse2 + pulse3).
Data normal untuk tes langkah harvard
Table berikut adalah untuk atlet 16 tahun :
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator onlineharvard step test.htm.
10. Astrand Cycle Test
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui atau mengontrol perkembangan daya tahan aerobik atlet.
Alat yang Diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Sepeda ergometer stasioner.
2. Monitor denyut jantung.
3. Stop watch.
4. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes ?
Tes dilakukan sebagai berikut :
1. Atlet melakukan pemanasan selama sepuluh menit.
2. Atlet mengatur monitor denyut jantung dan mengecek fungsinya.
3. Asisten mencatat denyut jantung istirahat.
4. Atlet mengatur stang dan tempat duduk pada sepeda.
5. Asisten mengatur usaha awal sebagai berikut :
Sedentary females >40 years – 150 kpm/min (25W)
Sedentary females <40 years – 150 to 300 kpm/min (25 to 50W)
Active females <40 years – 300 to 450 kpm/min (50 to 75W)
Active females >40 years – 450 to 600 kpm/min (75 to 100W)
Sedentary males <40 years – 150 to 300 kpm/min (25 to 50W)
Sedentary males >40 years – 300 to 600 kpm/min (50 to 100W)
Active males <40 years – 600 kpm/min (100W)
Active males >40 years – 600 to 900 kpm/min (100 to 150W)
6. Atlit memulai tes pada usaha rata-rata yang telah ditentukan.
Asisten mencatat rata-rata denyut jantung atlet permenit.Biasanya menggunakan 10 detik terakhir setiap 1 menit kemudian dikalikan 6 sebagai nilai permenitnya.Untuk partisipan yang berusia >40 tahun, jika denyut jantung adalah <120 bpm setelah dua menit olahraga, Meningkatkan usaha rata-rata 150-300 kpm/min (25 W hingga 50W).Untuk partisipan yang berusia <40 tahun, jika denyut jantung adalah <130 bpm setelah dua menit olahraga, Meningkatkan usaha rata-rata 300 kpm/min (50W). Atlet tetap mengayuh selama 6 menit pada rata-rata usaha akhir.Berhentikan tes apabila denyut jantung melampaui 170 bpm (85% diprediksikan sebagai denyut jantung maksimal).
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan workload (muatan usaha) akhir dan pembacaan denyut jantung selama 6 menit dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan dengan pelatihan yang tepat antara setiap tes, analisis akan mengindikasikan peningkatan. Denyut jantung tetap dapat dilihat pada table untuk perkiraan VO2max.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Tidak ada tabel yang diterbitkan yang berhubungan dengan pemampilan potensial di kompetisi.
11. Tes Home step
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengontrol perkembangan sistem kardiovaskular atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan ;
1. Papan keseimbangan 12 inch.
2. Stopwatch.
3. Metronom.
4. Monitor denyut jantung (optional).
5. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
Tes home steps ini dilakukan sebagai berikut :
1. Melangkah ke atas dan ke bawah, satu kaki pada suatu waktu, padabangku selama 3 menit.
2. Cobalah untuk menjaga kestabilan ( kira-kira 22 hingga 24 langkah / menit ).
3. Gunakan metronom atau minta bantuan seseorang untuk membantu Anda menjaga kecepatan yang dibutuhkan.
4. Pada saat selesai tes hitung jumlah denyut jantung selama 15 detik.
5. Kalikan 4 jumlah hitungan selama 15 detik.
6. Gunakan nilai akhir ini untuk menilai kinerja Anda menggunakan tebel di bawah ini.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Data normal untuk tes home step
Atlet Pria
Atlet Wanita
Target kelompok
Tes ini cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online home step test.htm.
12. Tes Langkah 3 menit
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan aerobik atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Papan keseimbangan 12 inch.
2. Stopwatch.
3. Metronom.
Bagaimana cara melakukan tes
Tes dilakukan sebagai berikut :
1. Atlet melakukan pemanasan selama sepuluh menit.
2. Atlet melangkah ke atas dan kebawah sebanyak 24 langkah per menit selama 3 menit.
3. Setelah melangkah selama 3 menit, atlet segera duduk di bangku dan mencari denyut nadi di leher.
4. Menghitung denyut nadi selama 60 detik, dengan jarak 5 detik setelah melakukan tes itu adalah denyut jantung pemulihan atlet.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya tahan tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Tidak ada tabel yang diterbitkan yang berhubungan dengan pemampilan potensial di kompetisi.
13. Tes Kebugaran Bertahap (MFST)
Tujuan tes MSFT ini adalah untuk mengetahui nilai VO2max atlet.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan :
1. Permukaan tidak licin dan datar setidaknya 20 meter panjangnya.
2. 30 meter meteran.
3. Kerucut penanda.
4. Audio atau CD.
5. Perekam 4 Tape.
6. Lembar Recording.
7. Asisten.
8. Kalkulator
Bagaimana melakukan tes
Tes ini terdiri dari 23 tingkat di mana setiap tingkat berlangsung kira-kira satu menit. Setiaptingkat terdiri dari serangkaian lintasan 20m di mana kecepatan awal adalah 8,5 km / meningkat 0,5km / jam pada setiap tingkat. Pada tape / CD bip tunggal menunjukkanakhir lintasan dan bip 3 menunjukkan awal dari tingkat berikutnya.
Tes ini dilakukan sebagai berikut:
1. Taksir lintasan setiap 20 meter dan tandai setiap akhir dengan kerucutpenanda.
2. Atlet melakukan pemanasan jogging dan peregangan.
3. Mulai tes.
4. Atlet harus menempatkan satu kaki pada atau di luar penanda 20m di akhirmasing-masing lintasan.
5. Jika atlet tiba di akhir lintasan sebelum bunyi bip, atletharus menunggu bip dan kemudian kembali berjalan.
6. Atlet harus tetap berlari sampai di titik dimana ia merasa kelelahan dan sudah tidak sanggup.
7. Jika atlet gagal untuk mencapai akhir lintasan sebelum bip mereka masih diperbolehkan 2 atau 3 lintasan lebih lanjut untuk mencoba untukkembali.
8. Catat tingkat dan jumlah lintasan yang diselesaikan di tingkat itu oleh atlet.
9. Lakukan pendinginan.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.Algoritma di bawah akan membantu anda memperkirakan nilai VO2max anda. Silahkan catat kemudian bandiingkan dengan tabel MSF, dengan nilai taksir kesalahan hingga ± 0,3 mls/kg/min :
VO2max = 18.043461 + (0.3689295 x TS) +(–0.000349 x TS x TS)
TS : Jumlah lintasan yang diselesaikan.
Nilai normal Tes MSF
Berikut ini adalah table nilai hasil tes MSF tim nasional :
Target kelompok
Tes ini cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya tinggi.
Kalkulator online
link berikut untuk mengakses kalkulator online multi stage fitness test.htm.
14. Queen Collage Step Test
Tujuandari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atletsistem kardiovaskular.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lintasan 16,25 inci atau sepanjang 41,3 cm.
2. Metronome atau tape irama.
3. Monitor denyut (opsional).
4. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
1. The Queens College step tes dilakukan sebagai berikut.
2. Langkah atas dan bawah pada langkah selama 3 menit pada tingkat berikut.
3. Laki-laki 24 langkah per menit
4. Perempuan 22 langkah per menit
5. Gunakan metronom atau memiliki seseorang untuk membantu Anda menjaga kecepatanyang dibutuhkan.
6. 5 detik setelah menyelesaikan tes menghitung jantung berdetak selama 15 detik (PR).
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.Anda dapat menghitung VO2max Anda sebagai berikut:
Pria = 111,33 - (1,68 x PR)
Wanita = 65.81- (0,7388 x PR).
Data normatif untuk Queen Collage Step Test kalikan nilai PR Anda dengan 4. Berikut ini adalah norma-norma nasional untuk anak usia 16 sampai 19 tahun.
TargetKelompok
Tes ini cocok untuk atlet aktif dan menetap tetapi tidak untuk individu di mana tes akan kontraindiksi.
Reabilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasiuntuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max (Lampiran A)
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator queens college step test.htm.
15. Rockport Fitness Walking Test
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atlet VO2max.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lintasan 400 meteran.
2. Hentikan menonton.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
Rockport Fitness Walking Test dilakukan sebagai berikut:
1. Pilih hari yang sejuk untuk melakukan tes.
2. Rekam berat badan Anda.
3. Berjalan satu mil (1.609 meter) secepat mungkin.
4. Catat waktu untuk menyelesaikan satu mil berjalan.
5. Segera untuk menyelesaikan tes dan catat detak jantung Anda (denyut per menit).
6. Tentukan VO2max anda.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung VO2max adalah:
4 132,853 - (0,0769 x Berat) - (0,3877 x Age) + (6,315 x kelamin) -
(3,2649 x Time) - (0,1565 x Denyut jantung).
Dimana:
1. Berat adalah dalam pound (lbs).
2. Jenis Kelamin Laki-laki = 1 dan Wanita = 0.
3. Waktu dinyatakan dalam menit dan 100 ths menit.
4. Denyut jantung adalah dalam denyut / menit.
5. Umur dalam tahun.
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk individu menetap tetapi tidak untuk individu dimana tes akan kontraindikasi.
Reabilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max (Lampiran A) yang diterbitkan dan korelasi yang aktual untuk VO2max tinggi.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator rockport fitness walking test.htm.
16. 4 Tecumseh Step Test
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan sistem kardiorespiratori atlet.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Bangku (8 inci / tinggi 20,3 cm).
2. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
The Tecumseh step test dilakukan sebagai berikut:
1. Lakukan langkah memutar sebanyak empat langkah dengan irama (kanan kaki up, kaki kiri ke atas, kaki kanan bawah dan kaki kiri bawah).
2. Menyelesaikan 24 siklus dalam satu menit. Ini adalah 2 siklus di 5 periode kedua.
3. Minta seseorang untuk membantu anda menjaga kecepatan yang diperlukan atau,
4. Anda bisa menggunakan satu set metronom pada 96 denyut / menit.
5. Lakukan tes selama 3 menit.
6. Hitunglah jumlah 30 detik setelah menyelesaikan tes.
7. Jumlah ketukan dihitung dalam 30 detik kemudian digunakan pada tabel di bawah untuk menentukan kelas atlet.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Evaluasi
Untuk evaluasi kinerja atlet pilih kelompok usia dan jenis kelamin, masukkan jumlah ketukan dalam 30 detik dan kemudian pilih 'Calculate'button.
Tabel berikut adalah untuk atlet laki-laki di atas usia 19.
Realibilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan untuk menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator tecumseh step test.htm.
17. Treadmill VO2max Uji
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atlet daya tahan umum (VO2max).
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1.Treadmill di mana kecepatan dan tingkat kemiringan dapat disesuaikan.
2. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
1. Atlet berjalan pada treadmill sampai kelelahan. Secara bertahap tingkat kemiringan treadmill dinaikkan seperti yang dijelaskan dalam tabel di bawah.
Waktu (menit) km / jam Slope
2. Treadmill diatur dengan kecepatan 11,3 km / jam (7,02 mil / jam) dan kemiringan 0 ° dan atlet dimulai tes. Pada menit interval selama tes kemiringan treadmill disesuaikan.
3. Asisten memulai stop watch pada awal tes dan berhenti ketika atlet tidak dapat melanjutkan- ini idealnya harus antara 9 dan 15 menit.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan. Dari total waktu berjalan perkiraan atlet VO2max dapat dihitung sebagaiberikut:4VO2max=42+(Waktux2)."Waktu" adalah waktu total tes dinyatakan dalam menit danfraksi menit.Contoh: Atlet berhenti tes setelah 13 menit 15 detik berjalan (13.25menit): VO2max=42+(13,25x2)VO2max = 68,5ml/kg/min
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk ketahanan atlet dan pemain olahraga ketahanan (Misalnya sepak bola, rugby) tetapi tidak untuk individu di mana tes akan kontraindikasi.
Realibilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan untuk menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator treadmill vo2max test.htm.
18. VO2max dari One Mile Jog
Menggunakan teknik statistik, Brigham Young University (USA) ilmuwan menggunakan denyut jantung, berat badan, dan kali satu mil joging dari 54 siswa untuk membuat persamaan matematika cukup sederhana untuk VO2max. Mereka kemudian memerikasa kekuatan prediktif dari persamaan dengan menggunakannya untuk meramalkan VO2max dari 52 pelari lain yang terlibat dalam penelitian ini. Ketika prediksi VO2max ini dibandingkan dengan VO2max pelari yang ditentukan di laboratorium fisiologi olahraga, persamaan itu dapat ditentukan secara akurat.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lintasan 400 meteran.
2. Hentikan menonton.
3. Monitor denyut jantung.
Bagaimana melakukan tes
1. Pemanasan dengan jogging selama beberapa menit.
2. Jogging satu mil dengan kecepatan stabil, pastikan bahwa Anda mengambil lebih lama dari delapan menit (laki-laki), atau lebih dari sembilan menit (wanita).
3. Catat berapa lama waktu anda untuk joging satu mil.
4. Catat denyut jantung Anda segera pada menyelesaikan mil.
Analisis
Algoritma untuk menghitung VO2max Anda adalah:
4 Atlet Pria VO2max = 108,844 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
4 Atlet Wanita VO2max = 100,5 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
Dimana W = Berat kg, T = Waktu untuk satu mil run dan H = Heart Rate pada akhir jalankan.
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk ketahanan atlet dan pemain olahraga ketahanan (misalnya sepak bola, rugby) tetapi tidak untuk individu di mana tes akan kontraindikasi. Hasil tes akan paling akurat untuk atlet berusia 18-29, tapi atlet yang lebih tua masih bisa menggunakan tes ini.
Realibilitas
Keandalan akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan untuk menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator vo2max from a one mile run test.htm.
19. VO2max dari data Non-latihan
Perhitungan ini VO2max menggunakan data non-olahraga dapat memberikan manfaat estimasi awal seorang atlet VO2max untuk tujuan skrining.
Informasi yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan untuk memprediksi seorang atlet VO2max adalah: Gender, Body Mass Index, Aktivitas Fisik Penilaian dan Perceived Kemampuan Fungsional.
20. Estimasi VO2max
Aktivitas Fisik Penilaian
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai untuk laporan sesuai yang menunjukkan aktivitas fisik secara keseluruhan dalam enam bulan terakhir.
0. Tidak Aktif: menghindari berjalan misalnya lebih memilih mengendarai kendaraan bermotor daripada berjalan.
1. Aktivitas Ringan: berjalan untuk kesenangan, sesekali berolahraga agar berkeringat.
2. Kegiatan Moderat: 10 sampai 60 menit per minggu aktivitas moderat seperti golf, berjalan untuk latihan, angkat berat.
3. Kegiatan Moderat: lebih dari 1 jam per minggu dari aktivitas sedang dijelaskan atas.
4. Kegiatan yang ketat: menjalankan kurang dari satu mil per minggu atau menghabiskan kurang dari 30 menit per minggu dalam kegiatan yang sebanding seperti berjalan atau jogging,
berenang, bersepeda, mendayung, atau terlibat dalam kuat aerobik-jenis. Kegiatan seperti sepak bola, bola basket, tenis atau bola tangan.
5. Kegiatan yang ketat: lari 1 mil untuk kurang dari 5 mil per minggu atau menghabiskan
30 menit untuk kurang dari 60 menit per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
6. Kegiatan yang ketat: lari 5 mil untuk kurang dari 10 mil per minggu atau menghabiskan 1 jam untuk kurang dari 3 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
7. Kegiatan yang ketat: lari 10 mil kurang dari 15 mil per minggu atau menghabiskan 3 jam untuk kurang dari 6 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
8. Kegiatan yang ketat: lari 15 mil kurang dari 20 mil per minggu atau menghabiskan 6 jam untuk kurang dari 7 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
9. Kegiatan yang ketat: lari 20 mil ke kurang dari 25 mil per minggu atau menghabiskan 7 jam untuk kurang dari 8 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
10. Kegiatan yang ketat: menjalankan lebih dari 25 mil per minggu atau menghabiskan lebih dari 8 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
21. Kemampuan Fungsional - 1 Mile
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai untuk hasil sesuai yang menunjukkan kemampuan anda untuk mempertahankan kecepatan yang stabil (tidak terlalu mudah atau tidak terlalu keras) pada lintasan indoor untuk satu mil.
1. Berjalan pada kecepatan lambat (18 menit / mil atau lebih).
2. Berjalan pada kecepatan lambat (17 menit / mil).
3. Berjalan pada kecepatan menengah (16 menit / mil).
4. Berjalan pada kecepatan menengah (15 menit / mil).
5. Berjalan dengan cepat (14 menit / mil).
6. Berjalan dengan cepat (13 menit / mil).
7. Jogging dengan kecepatan lambat (12 menit / mil).
8. Jogging dengan kecepatan lambat (11 menit / mil).
9. Jogging pada kecepatan menengah (10 menit / mil).
10. Jogging pada kecepatan menengah (9 menit / mil).
11. Jogging dengan cepat (8 menit / mil).
12. Menjalankan dengan cepat (7 menit / mil).
13. Menjalankan dengan cepat (kurang dari 7 menit / mil).
22. Kemampuan Fungsional - 3 Miles
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai untuk hasil sesuai yang menunjukkan kemampuan Anda dirasakan untuk mempertahankan kecepatan yang stabil untuk menutupi 3 mil tanpa menjadi sesak napas atau lebih lelah :
1. Saya bisa berjalan jarak seluruh pada kecepatan lambat (18 menit / mil atau lebih).
2. Saya bisa berjalan jarak seluruh pada kecepatan menengah (17 menit / mil).
3. Saya bisa berjalan jarak seluruh pada kecepatan menengah (16 menit / mil).
4. Saya bisa berjalan jarak seluruh pada kecepatan menengah (15 menit / mil).
5. Saya bisa berjalan jarak seluruh dengan cepat (14 menit / mil).
6. Saya bisa berjalan jarak seluruh pada kecepatan menengah (13 menit / mil).
7. Saya bisa berlari jarak seluruh pada kecepatan lambat (12 menit / mil).
8. Saya bisa berlari jarak seluruh pada kecepatan menengah (11 menit / mil).
9. Saya bisa berlari jarak seluruh pada kecepatan menengah (10 menit / mil).
10. Saya bisa berlari jarak seluruh pada kecepatan menengah (9 menit / mil).
11. Saya bisa berlari jarak seluruh dengan cepat (8 menit / mil).
12. Saya bisa menjalankan seluruh jarak dengan cepat (7 menit / mil).
13. Saya bisa menjalankan seluruh dengan cepat (kurang dari 7 menit / mil).
Persamaan berikut dapat digunakan untuk mendapatkan perkiraan atlet VO2max:
VO2max = 44,895 + (7,042 x Sex) - (0,823 x BMI) + (0,688 x PAR) + (0.738 x PFA1) + PFA3. dimana:
1. Berat dalam kilogram.
2. Tinggi dalam meter.
3. BMI = Berat / (Tinggi x Tinggi).
4. Sex = Female = 1 dan Wanita = 0.
5. PAR Penilaian = Aktivitas Fisik.
6. PFA1 = Perceived Kemampuan Fungsional - 1 mil.
7. PFA3 = Perceived Kemampuan Fungsional - 3 mil.
8. Standard error dari estimasi untuk memprediksi VO2max = ± 3.44 ml / kg / min (George, J.D., et al .: estimasi nonexercise VO2max untuk kegiatan aktif secara fisik siswa Med. Sci. . Olahraga Exerc, 29: 415, 1997).
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line kalkulator vo2max from non exercise data test.htm.
23. Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST)
(RAST)) dikembangkan di University of Wolverhampton (United Kingdom) untuk menguji kinerja anaerobic seorang atlet. RAST mirip dengan tes siklus Wingate anaerobik.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. 400m track - dengan 35 m ditandai bagian pada lurus.
2. 2 kerucut untuk menandai bagian 35.
3. Asisten.
4. Kalkulator.
Bagaimana melakukan tes
1. Atlet ditimbang sebelum tes.
2. Melakukan sesi hangat 10 menit.
3. Memiliki 5 menit pemulihan.
4. Melengkapi enam berjalan 35m dengan kecepatan maksimum (10 detik diperbolehkan antara setiap sprint untuk perputaran).
5. Asisten.
6. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk setiap 35m lari dalam seperseratus detik.
7. Membuat perhitungan yang tepat.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Perhitungan
Output daya untuk setiap sprint ditemukan menggunakan persamaan berikut:
Velocity = Jarak ÷ Waktu
Percepatan = Velocity ÷ Waktu
Angkatan = Berat x Percepatan
Power = Angkatan x Velocity OR Daya = Berat x Jarak 2 ÷ Waktu 3.
Dari enam kali menghitung kekuatan untuk masing-masing berjalan dan kemudian menentukan:
Maksimum daya - nilai tertinggi
Minimum listrik - nilai terendah
rata-rata kekuatan - jumlah semua enam nilai ÷ 6
Kelelahan Indeks - (daya maksimum - daya Minimum) ÷ Total waktu untuk 6 sprint.
Contoh:
Berat atlet adalah 76 kilogram dan waktu untuk setiap 35 lari adalah:
1. 4.52 detik.
2. 4.75 detik.
3. 4.92 detik.
4. 5.21 detik.
5. 5.46 detik
6. 5.62 detik.
Kekuatan (Weight x Jarak 2 ÷ Waktu 3) untuk masing-masing 35 lari adalah sebagai berikut:
1. 1008 watt (76 x 352 ÷ 4,523).
2. 869 watt (76 x 352 ÷ 4,753).
3. 782 watt (76 x 352 ÷ 4,923).
4. 658 watt (76 x 352 ÷ 5,213).
5. 572 watt (76 x 352 ÷ 5,463).
6. 525 watt (76 x 352 ÷ 5,623).
1. Daya maksimum = 1.008 watt.
2. Kekuatan Minimum = 525 watt.
3. Rata-rata Daya = 736 watt.
4. Kelelahan Indeks = 483 ÷ 30,48 = 15,8 watt / detik.
Daya maksimum: Ini adalah ukuran output daya tertinggi dan memberikan informasi tentang kekuatan dan kecepatan lari maksimal. Kisaran penelitian adalah 1054 watt ke 676 watt. Daya minimum: ini adalah output daya terendah dicapai dalam enam 35 meteran sprint dan digunakan untuk menghitung Indeks Kelelahan. Rata-rata Power: Ini memberikan indikasi kemampuan seorang atlet untuk mempertahankan kekuatan dari waktu ke waktu. Semakin tinggi skor menunjukkan kemampuan atlet untuk
mempertahankan kinerja anaerobic Indeks kelelahan:Menghitung penurunan kekuatan seorang atlet. Nilai rendah (<10) menunjunkan kemampuan atlet untuk mempertahankan performa anaerobic. Nilai tinggi (>10) menunjukan bahwa seorang atlet membutuhkan peningkatan toleransi terhadap jumlah asam laktat
Kapan digunakan ?
RAST bisa digunakan secara regular (3-6 minggu) sepanjang musim. Periode diantara banyak test akan ditentukan oleh fase training dan jumlah training yang dilakukan
Sasaran
Tes ini cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi
On-Line Calculator
Pilihlah link di bawah ini untuk engakses on-line calculatorrunning based anaerobic sprint test.htm.
24. Level Tes Aerobik
Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai kapasitas dari serang atlet.
Syarat :
Untuk mengambil tes ini anda membutuhkan
1. Repco front access cycle ergometer( menggunakan air resistance untuk mengubah resistensi.
2. Pengamat detak jantung.
3. Kesatuan kerja monitor (pilihan, beberapa pesepeda memiliki workloaddial yang bergantung pada siklus).
4. Stop watch.
5. Skala untuk menetukan berat badan atlit sebelum tes.
6. Asisten.
Bagaimana melaksanakan tes ?
1. Atlet ditimbang.
2. 75 % persen MHRatlet sudah ditentukan-jika belum diketahui maka hitung seperti 220.
3. Atlet mengayuh selama satu menit.secara bertahap 25 watt (dimulai dari 25 watts) sampai detak jantung mereka mencapai 75% dari prediksi maksimum mereka.
4. Atlet meelanjutkan mngayuh sampai akhir periode sampai target akhir heart rate tercapai.
5. Hasil yang didapat direkam.
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks atlet aerobik ditentukan dengan membagi work load tiap 75 % target terpenuhi.
Grup target
Tes ini cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontra indikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang untuk melkukan test.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
25. Level tes kekuatan laktat
Tujuan darites iniadalah untuk menilai kemampuan dari otot atlet untuk menjalankan system anaerobik untuk membentuk kekuatan dan mempertahankan kerja selama latihan intensif.
Syarat
1. Siklus exertech ex-10 ergometer dengan monitor pengawas.
2. Stop watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
1. Sesuaikan siklus ergometer dan pastikanbahwa peralatan diperasikan dengan baik
2. Atlet menyempurnakan menit pemanasanpertama di atas sepeda pada steady pace
3. Atlet beristirahat untuk2 menit
4. Atlet mengambil posisi start di sepeda-berdiri stationary di pedal. Dengan pedal depan sedikit lebih tinggi dari pedal yang belakang
5. Asisten mengatur ulang monitr pengatur dari nol dan mengatur pembacaan ke rentang yang tinggi
6. Pada instruksi ”go”, atlet akan menggunakan usaha mendekati maksimumuntuk durasi selama 30 detik
7. Asisten menginformasikan atlet untuk melalui interval waktu 10 detik dan 20 detik dan itungan mundur akhir 5 detik
8. Tepatnya 20 sekon, tombol ditekan sehingga mencapai skor kilojoule.bersama dengan frozen watss pembacaan skalasirkuler direkam
9. Atlet harus pendinginan dengan 2-3 menit kayuhan ringan
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks atlet aerobik ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target harus terpenuhi.
Grup target
Tes ini cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
26. Tiga-Level Tes Alaktat
Tujuan darites iniadalah untuk menilai kemampuan dari otot atlet untuk menjalankan system anaerobik untuk membentuk kekuatan dan mempertahankan kerja selama latihan intensif.
Syarat
1. Siklus exertech ex-10 ergometer dengan monitor pengawas
2. Stop watch
3. Asisten
Bagaimana melakukan tes
1. Sesuaikan siklus ergometer dan pastikanbahwa peralatan diperasikan dengan baik
2. Atlet menyempurnakan menit pemanasanpertama di atas sepeda pada steady pace
3. Atlet beristirahat untuk2 menit
4. Atlet mengambil posisi start di sepeda-berdiri stationary di pedal. Dengan pedal depan sedikit lebih tinggi dari pedal yang belakang
5. Asisten mengatur ulang monitr pengatur dari nol dan mengatur pembacaan ke rentang yang tinggi
6. Pada instruksi ”go”, atlet akan menggunakan usaha mendekati maksimumuntuk durasi selama 30 detik
7. Asisten menginformasikan atlet untuk melalui interval waktu 10 detik dan 20 detik dan itungan mundur akhir 5 detik
8. Tepatnya 10 sekon, tombol ditekan sehingga mencapai skor kilojoule.bersama dengan frozen watss pembacaan skalasirkuler direkam
9. Atlet harus pendinginan dengan 2-3 menit kayuhan ringan
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks etlet aerobic ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target hr terpenuhi.
Grup target
Tes ini cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada table yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
27. Tes Cunningham dan Faulkner
tujuan darites ini adalah untuk memonitoring kapasitas anaerobic atlet
Syarat :
1.Treadmill capable of 20% gradient
2. Stop watch
3. Asisten
Bagaimana melakukan tes
1. Atlet melakukan pemanasan treadmill
2. Sedikit latihan sebelum menuju treadmill pada tes kecepatan juga perlu dikerjaan
3. The treadmill is set at 8.0 miles/hr (12.9 km/hr) speed and incline of 20% treaadmill diatur pada 8.0 mili/jam (12.9 km/jam) dan kenaikan dari 20 % treadmill
4. Asisten mulai menjalankan stopwatch ketika atlet mulai lari
5.Tes berakhir ketika atletsudahtampak keleahan, artinya atlet sudah tidak mampu memertahankan kecepatan
6. Asisten merekam waktu
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks etlet aerobic ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target hr terpenuhi.
Grup target
Tes ini cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada table yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi
Kebutuhan pergerakan multi dimensi dari lapangandan courtmenuntut revaulasi dari pendekatan tradisional menuju agility yang berkembang. Halini meminta pendekatan sistemik multi-faktor yang akan menghasilkan peningkatan signifikan dalam kecepatan game. Perkembangan penuh dari kemampuan koordinatf menyediakan repertoire dari kemampuan motoric yang bisa dipakai untuk berkolaborasi dengan olahraga spesifik.
Berdasarkan buku children * sport training Dr. Drabik, kemampuan koordinatif adalah
1. Keseimbangan
2. Kinestik
3. Orientasi spasial
4. Reaksi terhadap sinyal
5. Sense of rhytim
6. Sinkornasi dari pergerakan
BAB III
Tes Evaluasi Agility
Berikut merupakan tes evaluasi agility :
1. Hexagonalobstacle Agility
2. Tes Zig-Zag
3. Tes Agility 505
4. Illnosis Agility Run Test
5. Tes Arah-Perubahan Lateral
6. Tes kaki cepat
7. Tes burpee
8. Test t’drill
1. Rintangan Hexagonal
Tujuan darites ini untuk mengetahui kelincahan atlet.
Syarat
1. Garis hexagonal 66 cm di lantai
2. Stop watch
3. Asisten
Cara melakukan tes
1. Atlet berdiri di tengah hexagon, menghadap garis a
2. Sepanjang tes atlet tetap mengahadap garis a
3. Pada perintah go stop watch dimulai dan atlet melompat dengan kedua kaki melewati garis b dan kembali ke tengah, kemudia melewati garis c da kembali ke tengah, melompati garis c begitu seterusnya
4. Ketika atlet melompati garis a dan kembalike tengah dihitung satu sirkuit
5. Atlet menyempurnakan tiga sirkuit
6. Tiap Satu kali menyelesaikan tiga sirkuit, stop watch berhenti dan waktu dicatat
7. Pada penyempurnaan tes yang kedua menentukan rata-rata dari dua waktu yang sudah dicata
8. Ketika anda melompati garis yang salah atau tanah, tes akan dimulai dari awal
Analisa
Analisa dari hasil adalah dengan membandingan dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan, dengan training yang tepat setiap test, analisa akan menunjukan peningkatan kelincahan atlet.
Penilaian performa
Untuk evaluasi dari performa atlet, silakan lihat tabel dibawah ini
2. Tes Zig-Zag
Menilai kecepatan dan kelincahan atlet.
Syarat :
1. 5 kerucut
2. Permukaan tidak licin
3. Stopwatch
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tandai area dengan keucut
2. Tempatkan disetiap sudut segitiga 10 sampai 16 kaki, dengan satu kerucut lagi ditempatkan ditengah.
3. Atletmengikuti rute abu-abu seperti di dagram.
4. Atlet menyelesaikan satu sirkuit mulai dari start sampai finish seperti di diagram.
5. Asisten mencatat waktu untuk atlet menyelesaikan sirkuitnya.
Analisa
Analisa dari hasil adalahdengan membandingan dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan, dengan training yang tepat setiap test, analisa akan menunjukan peningkatan kelincahan atlet.
3.Tes kelincahan 505
Tujuan tes ini adalah untuk melihat kecepatan dan kelincahan atlet dengan perubahan 180 derajat.
Syarat
1. 6 kerucut
2. Meteran
3. Permukaan tidak licin
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tandai area seperti diagramdi atas. Jarak dari ake b adalah 10m dan jarak b ke c adalah 5 m
2. Atlet berlari dari garis start ( a ) menuju ke garis b (10 m)
3. Asisten mulai stopwatch dari mulaiatlet melewati garis b
4. Atlet lari 15 m ke garis c, berbelok dan lari ke garis awal
5. Asisten menghentikan stop watch ketika atlet melewati garis b dalam larinya menuju garis start tadi
6. Dua trial terbaik dicatat hasilnya
Grup sasaran
Tes ini sesuai untuk atket active tapi tidk untuk individual di mana tes justru akan menghasilkan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada table yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
4. Tes kelincahan lari illinois
Tujuan dari tes iniadalah untuk menlai kecepatan dan kelincahan atlet.
Syarat
1. Permukaan datar 400meter
2. 8 kerucut
3. Stop watch
4. Asisten
Rute Illinois
Panjang rute adalah 10 meter dan lebarnya ( antara start dan finish) adalah 5 meter. Pada jalur nanti kamu bisa menggunakan 5 jalan, 4 kerucut bisa digunakan untuk menandai tempat start, finishdan 2 point pergantian. Setiap kerucut di tengah diberi jarak 3,3 meter.
Cara melakukan tes
1. Atlet bertempat mengahadap ke bawah lantai di titik start
2. Dengan perintah asisten atlet melompat ke kakinya dan melewati rute sampai ke finish
Analisis
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan performaa
Data normative untuk umur 16-19 tahun
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
On-line calculator
4 illinois agility run test.htm
5.Tes Arah-Perubahan Lateral
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan kecepatan atlet dengan perubahan arah.
Syarat
1. Permukaan datar-track
2. 3 kerucut
3. Stop watch
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. 3 kerucut diatur pada jarak 5 meter pada garis lurus.
2. Atlet memuali pada kerucut tengah.
3. Asisten memberian sinyal untu mulai dan titik pada arah yang spesifik, kanan atau kiri.
4. Atlet berpindah ked an menyentuh kerucut pertama, kembali ke tengah ( start) ke kerucut terjauh dan menyentuhnya kemudan kembali ke tengan, menyrtuh kerecut tsb.
5. Asstem memulai stop watch dengan perintah go dan berhenti dengan perintah stop.
6. Trail yang paling baik hasilnya akan dicatat.
Analisa
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Data normative
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
On-line calculator
4 lateral change of direction test.htm
6. Tes kecepatan kaki
Tes ini akan memberikan informasi pada keadaanfast-twich serabut otot di otot dalam mengindikasi potensi anda untuk menghasilkan pergerakan yang cepat. Factor hereditas seperti panjang limb, perlekatan otot,dan proposi dari serabut ft, tapi kita dapat meningkatkan kecepatan dan kecepatan dengan training yang baik.
Syarat :
1.20 stiks sepanjang dua kaki
2. Stop watch
3. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tempatkan 20 stiks tersebut tiap 18 inchi di rerumputan.
2. Atlet harus memompa lengan mereka dengan sprint-arm motion dan menggunakan sangat sedikit mengangat lutut ketika lari menurungi tangga tanpa menyentuh sticks.
3. Pelatih mulai menggunakan stopwatch ketika atlet mengnjak tanah antara stik satu dandua dan mengakhiri stopwatch ketika pertama kali mengnjak area diluar stik.
4. Catat hasil dari trial yang paling baik.
Anlaisis
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan. Kecepatan melewati ladder mengndikasikan tentangan kecepatan atlet. 2.8 detik untuk laki-laki dan 3.8 untuk perempuan.
7. Tes Burpee
Untuk menilai kecepatan dan keseimbangan atlet.
Syarat :
1. Permukaan kering
2. Asisten
Cara melakukan tes
1. Atlet mempraktikan teknik yang meliputi
- Berdiri tegak, kedua lengan disamping
- Menempaykan tangan di atas lantai di depan kaki (squat)
- Mendorong kaki ke belakang
- Kembali ke posisi squat
- Kembali ke start position
2. Atlet melakukan berkali kali sebanyak mungkin selama 15 sekon
3. Poin diberikan untuk pegulangan yang berhasil
4. Setengah poin diberkan untuk pelaksaan teknik yang tidak sempurna
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
8. ‘T’ Drill Test
Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat perkembangan dari kecepatan atlet dengan perubahan arah.
Syarat
1. Permukaan datar.
2. 4 kerucut.
3. Stopwatch.
4. Asisten.
Cara melakukan tes
1. 3 kerucut diatur 5 meter sepanjang garis lurus.
2. Kerucut ke empat diletakan 10 m dari tengah sehingga nanti membentuk huruf t.
3. Atlet mulai pada dasar T.
4. Pelatih memberi sinyal start dengan go dan mulai menyalakan stopwatch.
5. Atlet lari ke kerucut tengah dan menetuhnya.
6. Atlet kemudian bergeser 5 meter ke kerucut sebelah kiri lalu menyentuhnya.
7. Atlet kemudianbergeser 10 meter ke kerucut terjau lalau menyentuhnya
8. Atlet menghentikan stop watch.
9. Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
Bab IV
Mobility and Balance
Mobilitas adalah kemampuan untuk melakukan beberapa gabungan aksi dalam rentang waktutertentu. Dalam beberpa gerakan, ada dua kelompok otot yang bekerja : otot protagonist yang menyebabkan gerakan mengambil tempat dan melawan gerakan, sedangkaan yang menentukan jumlah mobilitas adalah otot antagonis. Ketika atlet belajar dan mengaplikasikan dengan efektif tekniknya dengan tanpa cedera, mereka memiliki mobilitas yang bagus. Mereka akan kesulitan mempelajari teknik baru jika mobilitas mereka kurang baik. Tingkat mobilitas yang baik juga sangat esensial untuk kondisi-kondisi tertentu.
Keseimbangan adalh kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan ketika posisi statis maupun posisi bergerak dengan koordinasi dari sistem sensori kita. Keseimbangan, meliputi kesimbangan statis dan kesimbangan dinamis.
Tes Mobilitas dan Keseimbangan
1. Tes modified sit dan reach
2. Tes duduk dan reach
3. Tes lompat fleksi
4. Tes static-flexibilitas-mata kaki
5. Tes static-flexibilitas-hip & trunk
6. Tes static-flexibilitas-pundak
7. Tes static-flexibilitas-pundak dan pergelangan tangan
8. Tes Flexibilitas statis-Leher dan punggung
9. Tes Fleksi Punggung
10. Uji Standing Stok
11. Standing Stork Uji - Blind
Berikut berupa penjelasan dari berbagai test :
1. Tes Modified Sit& Reach
Tujuan dari tes ini adalh untuk mengetahui perkembangan fleksibilitas panggul dan trunk atlet.
Syarat
1. Meja Sit & Reach.
2. Tongkat lapangan.
3. Asisten.
Bagaiaman melakukan tes ?
Posisi start
1. Duduk di atas lantai dengan puggung dan kepala melawan dinding, kaki ekstensi dengan bagianbawah kaki melawan the sit & reach box.
2. Tempatkan tangan di atas satu sama lain, regangkan lengan kedepan sembari kepala dan punggung membelakangi diinding..
3. Ukurlah jarak dari ujung jari sampai tepi kotakdengan penggaris. Ini menjadi start point.
Pergerakan
1. Menekuk pelan dan raih seauh mungkin. Geser jari sepanjang penggaris.
2. Pegang posisi akhir selama dua sekon.
3. Catat jarak yang dicapai sampai terdekat 1/10 dari inchi.
4. Ulangi tes tiga kali.
Analisa
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Normative data for the modified sit & reach test.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
On-line calculator
modified sit and reach test.htm.
2. Tes Sit Dan Reach
Tujuan dari tesini adalah untuk melihatperkembangan punggung bawah dan fleksibilitas oto hamstringseorang atlet.
Syarat :
1. Posisi start duduk dilantai tanpai sepatu, kaki mendatartmelawan meja, kaki lurus.
2. Raih ke depan dan tekan jari sejauh mngkin.
3. Jarak dari ujung jari ke tepi meja memperlihatkan nilai orang tersebut.
4. Meja sit dan reach tergantung 15 cm, orang yang bisa meraih 10 cm melewati kaki mereka 25 cm.
5. Warming-up.
Analisis
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
3. Tesfleksibilitas Panggil
Tujuan diadakan tes ini adalah untuk mengamati perkembangan hip fleksor (otot yang mengangkat lutut kamu).
Cara melakukan tes
1. Atlet berbaring.
2. Atlet mengangkat lutut kirinya dan menggunakan tangnnya untuk membuat lutut kirinya menempel ke dada.
3. Fleksibilitas normal diindikasi ketika kaki kanannya tetap datar di lantai.
4. Hip fleksor dikatakan kuat jika ketika ltut kiridi angkat sampai ke dada dan kaki kanan tetap di lantai.
5. Ulangi tes.
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
4. Tes Fleksibilitas Statis-Mata kaki
Tujan dari tes ini adalah untuk mengetahui pekembangan fleksibilitas mata kaki seorang atlet.
Syarat
1. Dinding.
2. Penggaris 1 meter.
3. Asisten.
Cara melakukan tes
Posisi start
- Berdiri menghadap dinding.
- Kaki mendatar ditanah.
- Miring ke dinding.
Gerakan
- Kaki meluncur lambat dari dinding sejauh mungkin.
- Usahakan kaki tetap mendarat di tanah.
- Ukur jarak antara.
- Ujung jari kaki dengan dinding.
- Ulangi tes.
Analisis
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
Data Normatif dalam Inci
On-line calculator
Select the following link to access the on-line calculator4 static flexibility test – ankle.htm.
5. Tes Fleksibilitas panggul dan punggung
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan dari fleksibilitas panggul dan punggung.
Syarat :
1. Meja Sit & Reach.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Posisi awal
- Duduk di atas lantai dengan punggung dan kepala melawan dinding, kaki diekstensikan dan bagian bawah melawan kotak sit & reach.
- Letakkan tangan diatas satu sama lain, regangkan lengan sambal tetap dijaga.
- Hitung jarak dari ujung jari kaki sampai dinding. Jadikan ini start point.
Pergerakan
- Menekuk pelan dan raih seauh mungkin.
- Pegang posisi final selama dua detik.
- Catat jarak yang diraih.
- Ulangi tes tigakali.
Analisis
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
6. Tes fleksibilitas statis-bahu
Tujuan dari tes ini adalah untuk engetahui perkembangan fleksibilitas statis bahu.
Syarat
1. 1 meter tali.
2. Asisten.
3. Meteran.
Cara melakukan tes
Posisi start
- Menggenggam salah satu ujung talidengan tangan kiri.
- Genggam 4 inci tali dengan tangan kanan.
Pergerakan
- Panjangkan kedua lengan didepan dada dan rotasikan engan melewati kepala dan belakang leher sampai tali menyentuh punggung.
- Biarkan tangan kakan untuk mendorong tali.
- Ukurjarak antara dua jempol.
- Ukur lebar pundak dari deltoi.deus ke deltoideus.
- Bagi lebar pundak dengan jarak jempol ke jempol.
- Ulangi tes tiga kali.
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
7. Tes fleksibilitas statis-pundak dan pergelangan tangan
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui perkembangan fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan.
Syarat :
1. Tongkat 18 inci.
2. Asisten.
3. Meteran.
Cara melakukan :
Posisi start
- Berbring diatas lantai dengan lengan ekstensi.
- Pergerakan.
- Angkat tongkat setinggi mungkin.
- Ulang tiga kali, catat hasil terbaik.
- Ukur panjang lengan dari ekstremitas acromion sampai ujung jari tengah.
- Bagi nilai terbaik dengan panjang lengan.
Analisis
Analisa dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
8. Tes Flexibilitas statis-Leher dan punggung
Tujuan dari tes ini untuk mengetahui perkembangan felksibilitas punggung dan leher.
Syarat
1. Pengaris 1 meter.
2. Asisten.
Cara melakukan tes
Posisi Start
Berbaring dengan tangan memegang kepala.
Movement
- Angkat punggung setinggi mungkin dengan panggul tetap di tanah.
- Cata jarak vetikal.
- Ulangi tes tiga kali.
Analisa
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
9. Tes Fleksi Punggung
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui fleksibilitas punggung bagian bawah dan otot hamstring.
Syarat :
1. Tongkat lapangan.
2. Asisten.
Cara melakukan tes :
1. Atlet duduk dengan lutut mereka. Jarak antar kaki 12 cm.
2. Tempatkan tongkat lapangan diantara kedua kaki tsb dengan 15 inci berada dikaki, 0 inchi ada di lutut.
3. Atlet meletakan tangan di atas satu sama lain.
4. Atlet membuang nafas.
5. Asisten mencatat hasil.
Analisa
Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran
Olahraga ini cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Terdapat tabel yang menunjukan hubungan hasil terhadap potensi dari fitness dan hubungannya cukup tinggi.
Kalkulator online
Pilih link berikut untuk mengakses kalkulator online 150 meter endurance test.htm.
10. Uji Standing Stok
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atlet dan kemampuan untuk mempertahankan keadaan keseimbangan (balance) dalam posisi statis.
Sumber daya yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lokasi yang kering.
2. Stop watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes ?
1. Berdiri nyaman di kedua kaki, Tangan di pinggul Anda
2. Angkat satu kaki dan letakkan jari-jari yang kaki terhadap lutut kaki lainnya
3. Angkat tumit dan berdiri pada jari-jari kaki Anda
4. Asisten memulai stop watch
Jaga keseimbangan untuk selama mungkin tanpa membiarkan baik tumit menyentuh tanah atau yang lain bergerak kaki dari lutut. Pelatih mencatat waktu yang Anda mampu dalam mempertahankan keseimbangan. Ulangi tes untuk kaki lainnya.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan, dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Data normatif untuk tes Stork
Berikut ini adalah norma-norma nasional untuk anak usia 16 sampai 19 tahun.
Jenis kelamin yang sangat baik atas rata-rata rata bawah rata-rata miskin
PERGERAKAN DAN KESEIMBANGAN
Kelompok sasaran
Tes ini cocok untuk individu yang aktif tetapi tidak untuk orang-orang di mana tes akan kontraindikasi.
Keandalan
Keandalan akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Keabsahan
Ada tabel untuk hasil tingkat potensi kebugaran tinggi.
11. Standing Stork Uji - Blind
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan atlet kemampuan untuk mempertahankan keadaan keseimbangan (balance) dalam posisi statis.
sumber daya yang dibutuhkan
1. Lokasi yang kering.
2. Stop watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes ?
1. Berdiri nyaman di kedua kaki.
2. Tangan di pinggul Anda.
3. Berdiri dengan datar di tanah, mengangkat kaki yang lain dan menempatkan jari-jari kaki terhadap lutut kaki yang disukai.
4. Pada perintah dari asisten, tutup mata Anda.
5. Asisten memulai stop watch.
6. Jam tangan ini berhenti ketika Anda membuka mata Anda atau bergerak tangan Anda atau mengambil kaki Anda dari lutut Anda atau memindahkan kaki Anda.
7. Asisten mencatat waktu yang Anda mampu menjaga keseimbangan.
8. Ulangi tes tiga kali.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan, dengan pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Kelompok sasaran
Tes ini cocok untuk individu yang aktif tetapi tidak untuk orang-orang di mana tes
akan kontraindikasi.
Keandalan
` Keandalan akan tergantung pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Keabsahan
Ada diterbitkan tabel untuk berhubungan hasil dengan tingkat potensi kebugaran dan korelasi yang tinggi.
Data Normative
Komentar
Posting Komentar