LATIHAN BEBAN
LATIHAN BEBAN
Oleh
Drs. Ade Jubaedi, M. P
Editor
Dr. Marta Dinata,M.Pd
Penerbit Cerdas
Jaya
BAB I
LATIHAN
BEBAN DAN PERUBAHAN HORMON ANDA
A. Dampak Terssembunyi Dalam Latihan Beban
Para
atlet melakukan latihan beban untuk meningkatkan kinerja, sebab segala sesuatunya
harus seimbang, melatih beban otot akan membuat otot lebih lentur mampu
menghasilkan kekuatan yang lebih. Ada banyak sistem latihan beban yang
ditawarkan untuk para pelatih dan atlet, dan dampaknya dalam meningkatkan
respon kebugaran spesifik relatif terkenal. Namun, hal yang sama tidak dapat
dikatakan dampak dari sistem latihan beban yang berbeda pada sistem endokrin
dan tingkat hormon. Seperti yang dijelaskan oleh John Sheperd, perubahan
hormonal dorongan latihan berat badan memiliki efek signifikan pada kemampuan
pelatihan dan kinerja otot, yang juga berhubungan dengan usia, jenis kelamin,
dan intensitas latihan.
Hormon, sistem endokrin dan latihan beban.
Para
fisiologi memandang hormon sebagai ‘chemical messengers’. Diproduksi oleh sistem endokrin
dan kelenjar endokrin, seperti hipotalamus di otak dan kelenjar kelamin.
Fungsi utama hormon adalah untuk mengubah tingkat reaksi tertentu dalam sel
target tertentu. Respon sel yang sesungguhnya
ke hormon ditentukan oleh protein reseptor di membran tersebut. Serat otot didasari dari sel dan cara hormon berinteraksi dengan serat otot
yang secara siginfikan dapat mempengaruhi pelatihan adaptasi. Kontribusi
hormonal melibatkan respon fisiologis yang kompleks, namun hasil dalam DNA-mediatedsynthesis of new contractile
proteins, yang penting untuk fungsi dan bobot sel otot.
1.
Hormon pertumbuhan (GH) – GH dilepaskan dari anterior
kelenjar hipofisis di otak setelah latihan dimulai.Namun, dampak yang tepat
dari GH tampaknya menjadi fungsi dari umur seorang olahragawan. GH sering dianggap
sebagai ‘hormon olahraga’ karena terlibat dalam berbagai fungsi anabolik yang
berkaitan dengan sel proliferasi dan pembagian seluruh tubuh. Secara khusus, GH
merangsang tulang, tulang rawan, dan pertumbuhan otot, dan dapat menjadi peran
penting dalam massa otot dan penurunan lemak/akumulasi. Hal ini menjelaskan
mengapa hal ini telah digunakan sebagai bantuan ergogenic yang ilegal. GH merangsang
melalui latihan yang ditambah dengan
reaksi kimia lebih lanjut. Pada dasarnya, hormon yang bereaksi kebalikannya,
akan menumpulkan produksi GH (misalnya somatostatin) yang ditekan oleh produksi
kimia lainnya yang diproduksi selama latihan (opiat endogen). Singkatnya,
dampak dari ergogenik GH dapat berkontibusi untuk atlet yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih bertenaga.
Mekanisme dibalik proses ini (dan pengaruh hormonal lainnya pada perilaku) yang
kompleks.
Jargonbuster 1
maksimum repetisi (1RM) Yaitu
jumlah maksimum berat yang dapat anda angkat dalam satu kali angkatan. Lonjakan Sederhananya
berarti ‘mendorong’. Hal ini mengindikasikan bahwa secara tiba-tiba, reaksi
tertentu telah dicapai oleh stimulasi tertentu. Indeks
Masa Tubuh (BMI) BMI
digunakan untuk menghitung berat ‘seimbang’ seseorang. Hal ini memberikan
indikasi kuat antara berat gemuk vs non-gemuk. BMI menggunakan formula
matematika untuk menghitung berat dan tinggi seseorang. BMI sama dengan
berat seseorang dalam kilogram dibagi dengan tinggi mereka.
|
2.
Testosteron- Testosteron dihasilkan pada pria
melalui testis dan pada wanita melalui ovarium. Peran utama dari testosteron
adalah untuk menambah pelepasan GH dan untuk mempengaruhi sistem gugup. Hormon
dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku. Peningkatan tingkat testosteron
dapat, misalnya, memberikan perasaan agresif/dominan yang lebih besar, melalui
‘interpretasi’ dengan otak dan sistem gugup.
3. Kortisol – Kortisol dilepaskan dari kelenjar adrenal dan akan
meningkat dengan olahraga. Kortisol merangsang protein breakdown, mengarah pada penciptaan energi dalam bentuk glukosa di
hati. Hal ini tidak baik bagi para binaragawan, asam amino digunakan untuk menghasilkan energi daripada
membentuk otot. Perlu dicatat bahwa kadar hormon yang tinggi dapat mempengaruhi
respon selular negatif dan positif. Sebagai contoh, terlalu tinggi stimulus
hormonal dapat mengurangi kedesensitisan sel, mengurangi kemampuan mereka dalam
beradapatasi secara positif (juga dikenal sebagai ‘down regulation’) dan harus diingat terutama ketika membahas
mengenai kortisol.
B.
Intensitas latihan beban, GH, dan pembentukan
otot.
Penelitian
oleh ilmuwan dari University of Connecticut meneliti tanggapan hormonal dan
adapatasi terhadap olahraga dan latihan. Mereka mencatat bahwa volume yang
tinggi, intensitas latihan beban yang tinggi, menggunakan tingkat latihan yang
pendek, dan menekankan massa otot
besar, cenderung menghasilkan ketinggian hormon akut yang terbesar (terutama
pada testoteron dan GH). Sebagai perbanding volume rendeah, metode latihan
intensitas rendah menggunakan interval istirahat yang panjang yang tidak
mendorong respon hormon yang tinggi.
Charles
Van Commence (pelatih Olimpiade Dasa lomba), peraih medali emas Denise Lewis,
dan sekarang sebagai kepala pelatih UK athletic, menganjurkan penggunaan sesi
latihan beban dengan beban berat, lebih dari 90% dari 1 repetisi maksimum
(1RM), dalam berbagai sesi, menggunakan pemulihan penuh. Sangat kontras pada yang biasa 70-80% dari latihan 1RM, 6 sampai
8 repetisi gerakan cepat lebih dari 3 sampai 6 set – latihan untuk pelompat.
Penjelasan
Van Commenee bahwa jenis latihan lebih dari satu binaragawan. Yaitu yang sudah dirancang untuk
menghasilkan peningkatan hormonal anabolik (terutama memproduksi GH) respon
latihan yang akan membentuk lebih banyak otot (penjelasan dikonfirmasi oleh
studi di atas). Dia percaya bahwa kunci untuk atlet adalah rasio kekuatan
beban). Menurut Van Commenee, semakin tinggi intensitas latihan, pelepasan GH dapat
meningkatkan berat badan seorang atlet untuk kinerja yang cukup.
Penulis
menyadari bahwa triple-jumper
Jonathan Edwards, teratur menggunakan latihan beban ini, latihan beban repetisi
rendah. Pemegang rekor dunia dan juara Olimpiade
ternyata sangat ringan (beratnya 65 kg ), namun ia sangat kuat.
Terkadang,
seorang atlet mungkin ingin meningkatkan massa ototnya untuk meningkatkan
kinerja, contohnya, pemain rugby dan para atlet yang kuat seperti shot putters kemungkinan melakukan ini
– latihan ‘kekuatan’ intensitas tinggi (perangsangan androgen) sepenuhnya tepat.
Kuncinya adalah ketika merencanakan jadwal latihan beban, pelatih dan atlet
tidak hanya memperhitungkan manfaat yang dirasakan pada setiap sesi terhadap
daya serat otot, namun juga dampak hormonal yang mempengaruhi beratnya.
Jargonbuster DNA (Deoxyriboncleic acid) adalah blueprintnya
setiap makhluk hidup. Spesifiknya, hal ini berhubungan dengan molekul
(nucleic acids) yang ditemukan pada nuclei semua sel. DNA dikirimkan secara
generasi, melalui reproduksi. Hal ini dapat ‘dibaca’ dan kodenya digunakan
untuk berbagai tujuan genetik dan forensik. |
Usia,
jenis kelamin, dan pelepasan hormon.
Apakah latihan
beban pelepasan GH dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin atlet? Para ilmuwan
dari Univeristy of North Carolina, mencatat bahwa sekresi GH bervariasi
terhadap usia dan jenis kelamin. Mereka menemukan bahwa besarnya pelepasan GH
lebih besar pada wanita muda daripada pria muda, dan kurang mengejutkan,
berkurangnya empat hingga 7 kali lipat pada individu yang leih tua jika
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih muda. Kelihatannya bahwa
remaja akhir dan awal umur 20-an muncul pada waktu yang tepat untuk meningkatkan
massa otot pada atlet wanita, karena tubuh mereka tampil lebih responsif terhadap
perangsangan hormon, berat latihan mendorong pertumbuhan otot.
Usia dan
sekresi GH.
Para peneliti
juga mencatat bahwa penurunan yang berkaitan dengan usia di sekresi GH sering
dikaitkan dengan dampak kesehatan yang menganggu, meskipun hubungan
sebab-akibatnya belum dibangun. Kabar
baiknya adalah ketika latihan tidak
mengembalikan sekresi GH ke tingkat yang diamati, latihan masih stimulus yang kuat untuk sekresi GH. Implikasi dari
ini untuk atlet master telah jelas; yaitu di mana kemungkinan, latihan beban
yang intens harus dilakukan untuk menaikkan tingkat GH secara alami. Hal ini
akan berkontribusi terhadap mempertahankan massa otot, yang menurun secara
signifikan mengikuti usia.
Testosteron,
usia, jenis kelamin dan latihan beban.
Hasil penelitian
oleh ilmuwan Finlandia meneliti hubungan antara usia dan jenis kelamin serta weight training-induced dan pelepasan
testoteron. 42 subjek dibagi menjadi 4 kelompok:
1. 10 pria
paruh baya (berumur rata-rata 42 tahun)
2. 11
wanita paruh baya (rata-rata berumur 39 tahun)
3. 11 pria
lanjut usia (rata-rata usia 72 tahun)
4. 10 wanita lanjut usia (berusia rata-rata 67 tahun)
Penelitian
ini berlangsung selama 6 bulan pelatihan perlawanan berat dan latihan
eksplosif. Ditemukan bahwa latihan fungsional respon telah meningkat secara
signifikan; 1RM meningkat pada laki-laki setengah baya sebanyak 27% dan pada laki-laki
lanjut usia sejumlah 16%, untuk wanita setengah baya 28% serta wanita lanjut
usia 24%. Pelatihan merangsang respon testoteron yang signifikan pada kedua
kelompok laki-laki, tetapi tidak untuk kelompok wanita. Tingkat GH, sebaliknya,
meningkat untuk semua kelompok, kecuali wanita yang tertua. Untuk memberikan
penjelasan bagian yang terakhir, para peneliti mencatat bahwa, ‘penjelasan
fisiologis kurangnya tingkat responsivitas GH untuk daya tahan latihan berat
pada wanita yang lebih tua. Selama latihan kekuatan membutuhkan pemeriksaan
lebih lanjut. Namun, penemuan ini secara keseluruhan menunjukkan nilai latihan
beban untuk respon hormon positif pada atlet yang lebih tua.
Hasil
yang sama diperoleh oleh penelitian lebih lanjut dari Kraemer dan tim, yang
meneliti dampak dari daya tahan latihan beban pada respon hormonal pola
orang-orang yang lebih muda (rata-rata 32 tahun) dan yang lebih tua (rata-rata
62 tahun) pria (5). Penelitian mereka dicatat untuk penemuan pada respon
kortisol pria. Menggunakan empat set dari 10 squat repetisi dengan 90 detik
istirahat setiap set, peneliti menemukan bahwa kekuatan squat dan otot paha
area penampang luas meningkat pada keduanya.
Hormon
laki-laki yang lebih muda menunjukkan tingkat testoteron yang lebih tinggi dari
pada laki-laki yang lebih tua, baik saat istirahat maupun saat latihan. Namun,
dengan latihan, kelompok yang lebih tua menunjukkan kenaikan testoteron yang
signifikan dalam menanggapi latihan tekanan. Mereka juga mengalami penurunan
yang signifikan pada kortisol. Tanggapan secara keseluruhan ini sangat ideal
untuk meningkatkan masa otot; testoteron membantu meningkatkan produksi GH dan penggunaan
tingkat kortisol yang lebih rendah untuk pembentukan otot daripada memasok
energi.
Respon
pada atlet elit.
Akhirnya, beberapa
penelitian Italian melihat lebih pada respon GH dengan program latihan total
(seperti berat, jarak, dan seterusnya) dari atlet elit Italia. Sembilan puluh
sembilan atlet elit dari berbagai disiplin (61 pria, 38 wanita, berumur 17
hingga 47) berpartisipasi pada penelitian ini.
Para
ilmuwan menemukan bahwa konsentrasi basal GH secara signifikan lebih tinggi
pada wanita (6.2 ng/ml) dibandingkan dengan laki-laki (1.9ng/ml). Hal ini berkolerasi
negatif dengan usia dan massa indeks tubuh (BMI) – yaitu semakin tinggi umur,
semakin rendah tingkat prediksi BMI GH basal. Tingkat GH juga ditemukan secara
signifkan lebih tinggi pada wanita daripada pada pria yang melakukan displin
yang sama, seperti studi North Carolina di atas.
Namun,
ketika pasca latihan dengan menghitung toal GH, perbedaan gender tersebut
menghilang. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa pria memiliki
konsetrasi istirahat GH yang lebih besar jika dibandingkan dengan wanita.
Sehingga, ketika membandingkan jenis kelamin, apa yang wanita peroleh dalam dorongan
latihan respon GH, pria membuatnya
dengan konsentrasi istirahat.
Hal ini juga ditemukan, sesuai dengan penemuan konsisten pada latihan respon GH, bahwa semakin tinggi tingkat latihan, maka akan meningkatkan respon GH. Hal ini akan dijelaskan lebih rinci pada bab empat, “latihan beban dan pemulihan”.
Rangkuman
Latihan beban (dan latihan pada umumnya) memiliki dampak latihan luar dan dalam, seperti pelatih dan atlet yang mungkin anda pikirkan terlebih dahulu. Yaitu hasil pembentukan otot yang lebih besar, namun hasil dari program latihan beban dapat secara signifikan memiliki dampak hormonal, yang akan berubah secara signifikan berkaitan dengan sejumalh otot yang didapat. Hal ini dapat berdampak pada kekuatan rasio dan mungkin bisa negatif atau positif pada performa olah raga, tergantung pada akitifitas yang spesifik.
Latihan beban, olahraga yang dipilih,
dan respon hormonal: latihan yang dianjurkan
grup
target |
tujuan
latihan |
Latihan
yang disarankan |
Wanita muda akhir
remaja atau awal 20an pemain long/triple/pelompat tinggi atau basket/voly |
Untuk meningkatkan kekuatan otot lengan |
4x8 cepat @80%1RM dengan sedikit istirahat |
Pria (olahraga
seperti yang di atas) |
Untuk
meningkatkan kekuatan otot lengan |
4x8 cepat
@80%1RM dengan sedikit istirahat |
Pria/wanita
(olahraga seperti yang di atas) |
Untuk meningkatkan kekuatan/daya tanpa membentuk terlalu banyak otot |
10x1 @95% 1RM – pemulihan penuh (5-6 menit antara repetisi) |
Atlet master pria (olahraga seperti yang di atas) |
Untuk
mempertahankan otot dan meningkatkan kekuatan otot |
1)
4x8
cepat @75%1RM- pemulihan penuh |
Atlet master –
wanita (olahraga seperti yang di atas) |
Untuk mempertahankan otot dan meningkatkan kekuatan otot |
2) 4x2 @90 1RM |
Atlet master –
olahraga daya tahan |
Untuk
mempertahankan otot |
1)
4x10
cepat @70%1RM, dengan sedikit istirahat. |
Jargonbuster Sistem endokrin Sistem endokrin berhubungan dengan chemical
communication yang menghasilkan hormon. Sistem ini mempengaruhi tubuh pada
cara multitude, mengubah metabolisme untuk berubah menjadi suasana hati.
Seperti yag sebelumnya dikatakan, sistem endokrin bekerja satu sama lain
dengan sistem gugup. |
Karena penurunan terkait usia, massa
otot atlet,
adalah tepat untuk juga menyertakan latihan lebih beban, untuk memaksimalkan pemeliharaan
otot, dan kekuatan.
** Pelatihan ketahanan mengurangi massa otot, protein otot yang digunakan untuk
bahan bakar dan output kalori tinggi. Latihan daya tahan yang berlebihan perlu
dikoreksi.
Referensi
1)
Sports Med. 35(4):339-61, 2005
2)
Sports Med. 32(15):987-1004, 2002
3)
J Gerontol A Biol Sci Med Sci, Feb;
55(2): B95-105, 2000
4)
J Endocrinol Invest, Feb; 27(2):
121-9, 2004
5) J Endocrinol Invest, 2004 Feb; 27(2):121-9
BAB II
MEMAKSIMALKAN KEKUATAN AND
Berlanjut
ke kekuatan maksimum : tidak semuanya mengenai mengangkat beban seberat mungkin
-atau justru seberat mungkin?
Dalam artikel
ini yang John Sheperd lihat pada penelitian dan teori pelatihan dari sejumlah olahraga,
termasuk Olipiade angkat besi, pembentukan tubuh dan lebih ‘setiap hari’
kebugaran latihan beban, dalam rangka menentukn cara terbaik untuk melatih
kekuatan maksmial.
Kekuatan
maksimum versus bulk
Kekuatan
maksimal sering disamakan dengan otot-otot yang besar. Untuk membenarkan
pernyataan ini, karena otot yang besar dapat mengerahkan kekuatan lebih dari
otot yang lebih kecil. Namun, para atlet dengan otot terbesar belum tentu dia
lah yang terkuat dalam hal kemampuan mengangkat secara maksimal, yaitu
binaragawan mungkin tidak sekuat pengangkat olimpiade, walaupun memiliki otot yang lebih besar. Rasio kekuatandapat juga
menjadi sangat penting. (lihat bab satu).
Untuk meraih kekuatan
(dan/atau ukuran) the weight training
system employed harus memiliki anabolik
yang signifikan. Hal ini akan mendorong peningkatan pertumbuhan otot melalui
pelepasan hormon pertumbuhan dan testoteron (lihat bab satu). Latihan ini juga
membutuhkan target fast twitch muscle
fibre.
Aturan
intensitas?
Jargonbuster Sistem latihan beban Merujuk segudang cara mengkombinasikan beban
berat dengan repetisi, jumlah set, urutan latihan, dan kecepatan dalam
mengangkat. Anabolik Respon hormonal yang meningkatkan fungsi
fisiologi Fast twitch muscle fibre Kekuatan dan ukuran yang menghasilkan serat
otot (juga dikenal sebagai jenis IIb atau serat otot putih)
Hormon pertumbuhan Hormon anabolik, tingkat meninggi dengan
latihan. |
Contoh darah
telah diambil sebelum dan setelah menentukan testosteron, kortisol dan konsentrasi hormon pertumbuhan serta laktat darah. Para peneliti mengukur
kekuatan isometrik maksimal sukarelawan
dan aktivitas EMG pada kaki eksentor
sebelum dan sesudah latihan dan 24 dan 48 jam kemudian. Pengukuran hormon
menghasilkan peningkatan secara signifikan pada keduanya (FR dan MR). Namun,
respon berada lebih tinggi pada FR dibandingkan MR. Hal ini menunjukkan potensi
yang lebih besar pada peningkatan kekuatan, karena respon anabolik yang
meningkat.
Dalam hal
pengalaman latihan beban ditemukan bahwa konsentrasi testosteron secara signifikan
lebih tinggi untuk FM dan MR pada atlet dengan kekuatan yang terlatih. Namun,
penting untuk dicatat bahwa hal ini tidak berarti bahwa atlet akan menjadi
lebih kuat (yaitu untuk mengatasi perlawanan secepat mungkin) yang merupakan
pertimbangan bentik dalam kondisi tertentu.
Pelepasan
laktat dan intensitas
Para binaragawan
percaya bahwa semakin tinggi tingkat laktat menghasilkan respon anabolik yang
lebih besar.
Jenis-jenis
kekuatan
Ada perbedaan
jenis dari ‘jenis-jenis kekuatan’ yang memaksimumkan kekuatan. Tabel 1
memberikan penjelasan cara ‘jenis kekuatan’ ini berkembang menggunakan beban.
Tabel 1:
Perbedaan jenis kekuatan dan bagaimana melatihnya.
Jenis
kekuatan |
Tujuan awal |
Sistem
latihan beban yang banyak dipakai |
Penggunaan
olahraga yang umum |
Daya tahan kekuatan |
Untuk
mengembangkan kemampuan otot untuk menghasilkan kontraksi berulang dibawah
kondisi kelelahan |
Repetisi
tinggi (15-plus) dengan beban ringan (30-50% 1RM) |
Olahraga
lapangan, berdayung, seni bela diri |
Daya |
Untuk
memungkinkan kecepatan dan pergerakan kekuatan dihasilkan |
Jumlah
repetisi sedang (enam hingga 10) dengan beban sedang hingga berat (70-80%
1RM) |
Berlari,
lompat jauh, sepakbola, menembak, lempar lembing |
Kekuatan maksimal |
Untuk
memungkinkan beban maksimum yang dapat diangkat. |
Jumlah
repetisi rendah (satu hingga 5) dengan beban berat (80-100%1RM) |
Kekuatan
mengangkat, pengangkatan Olympic, menembak |
Ukuran dengan kekuatan |
Untuk
meningkatkan ukuran otot |
Jumlah
repetisi sedang hingga tinggsi (delapan hingga 12) dengan beban sedang hingga
berat (70-80%-plus 1RM) |
Pembentukan
tubuh atau olahraga seperti sepakbola Amerika, di mana meningkatkan ukuran
adalah harta yang berharga. |
Catatan:
beberapa olahraga membutuhkan jenis kekuatan hingga 1 tingkat atau lainnya dan
program latihan beban harus mencerminkannya.
1RM mengacu 1 repetisi maksimum –jumlah
maksimum berat yang dapat diangkat dalam sekali angkat.
Jargonbuster Testosteron – Hormon pria (yang juga ditemukan pada wanita)
–hormon anabolik yang meningkat setelah latihan. Kortisol Pelepasan dari kelenjar adrenal, yang juga
meningkat oleh olahraga. Merangsang perusakan protein, mengarah
kepembentukan energi dalam glukosa di hati. Hal ini bertentangan dengan
kebutuhan atlet yang ingin menginkatkan kekuatan dan ukutan otot, asam
amino digunakan untuk menghasilkan energi daripada pembentukan otot.
|
Para peneliti India
melihat pada respon laktat pada lima pengangkat beban Olimpiade dengan
angkatan-angkatan yang berbeda, clean,
and jerk and the snatch dan sistem latihan beban yang berbeda melalui tiga
jenis latihan
1) Sekali
angkat repetisi (ORL)
Untuk
latihan ini, para pengangkat olympic mengangkat 30, 40, 50, dan 60 kg sekali
dengan lama lima menit antara pengangkatan.
1)
Sesi multiple set (MSS)
2)
Sesi satu set (OSS)
Baik MSS
dan OSS terdiri dari enam angkat set pada 50% 1RM x 6; 60% 1RM X 5; 70% 1rm X4;
80% 1rm X 3; 90% 1RM x2; dan 100% 1RM x 1. Pada MSS, istirahat tiga hingga 3.5
menit diperbolehkan antara set secara berturut turut, sedangkan untuk lama OSS
sekitar 24 jam antara ‘satu set’.
Tidak
mengherankan, dari apa yang telah disampaikan sejauh ini, tingkat laktat yang
sangat rendah berada di kondisi orl. Di MSS, laktat mencapai puncaknya pada set
menengah (ketika repetisi sangat tinggi dan beban relatif berat). Untuk OSS,
latihan maksimal setelah set pertama dan kemudian menurun secara bertahap.
Bagaimana
dengan pengangkatan yang sesungguhnya? Tingkat laktat secara signifikan lebih
tinggi untuk clean and jerkberkebalikan
dengan snatch. Yang kemudian
mengarahkan peneliti untuk menyimpulkan bahwa ‘ ... (a) glikolisis anaerobik
tidak dirangsang jauh ketika waktu pengangkatan hanya 4-5 detik, (b) pengangkatan
repetisi memainkan peran yang lebih penitng dari pada intensitas produksi
laktat. (c) CJ lebih berat daripada SN untuk %RM yang diberikan.
Penemuan
ini lebih jauh membenarkan kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat repetisi
akan memproduksi potensi terbesar untuk pencapaian ekuatan maksimum karena
respon anabolik –waktu ini terkait dengan produksi laktat. Hal ini menjadi
jelas bahwa pengangkatan terberat tidak selalu menghasilkan konsisi
fisiologikal terbaik untuk pencapain kekuatan maksimum.
1) Melanjutkan
dengan tema intensitas, tim penelitian dari Komite Olimpiade Spanyol melihat
tefek dari tiga intensitas latthan beban. Tim used the snatch, clean, and jerk and squat lifts as their measures, dengan
1RM menjadi faktor yang menentukan. Dua puluh sembilan junior angkat besi
terlatih secara acak ditugaskan untuk salah satu Kelompok dengan intensitas
rendah (LIG).
2)
Jargonbuster Split routine Sistem latihan beban yang melatih satu bagian
tubuh/otot (seperti kaki) selama satu kali latihan dan lainnya (semisal
tangan) pada latihan lainnya. Periodisasi Rencana latihan yang secara sistematis dan
progresif membangun kebugaran. |
3)
Kelompok dengan intensitas tinggi (HIG).
Semua subjek
yang dilatiha selama 10 minggu, empat hingga lima hari seminggu dan diikuti
latihan rutin dengan volume dan latihan yang sama. Namun, ada perbedaan jumlah
repetisi pada intensitas 90-100% dari 1RM untuk tiga kelompok dengan periode
lebih dari 10 minggu. Hal ini adalah 46 repetisi untuk kelompok LIG, 93 untuk
MIG, dan 184 untuk HIG. Kunci temuan yang relevan dengan subjek ini adalah:
1)
MIG dan LIG menunjukkan peningkatan yang
signifikan untuk clean and jerk (masing-masing
10.5% dan 3% untuk MIG dan LIG) dan squat
(9.5% dan 5.3% untuk MIG dan LIG masing-masing)
2)
Kenaikan kekuatan pada HIG terjadi hanya
pada squat (6.9%).
Para peneliti menyimpulkan bahwa selama 10 minggu periode MIG khususnya menghasilkan peningkatan kinerja angkat besi terbesar, dibandingkan dengan LIG atau HIG. Jadi, mirip dengan penelitian sebelumnya, kami memiliki pembenaran lain untuk pernyataan bahwa MIG merangsang serat otot dalam bobot cukup berat untuk hit fast twitch fibres, namun cukup ringan untuk dipindahkan dengan cepat yang nampaknya menjadi cara untuk menghasilkan respon anabolik optimum dan yang diinginkan. Kinerja HIG bisa dikurangi
Berfikir lebih pada jeda antara setiap set Jeda didentifikasian sebagai faktor penting yang mempengaruhi hasil kekuatan dalam latihan beban. Sebuah peneliatan mengindikasikan bahwa semakin pendek jeda antara set sepertinya yang terbaik untuk meningkatkan ukuran otot. Hal ini diatribusikan pada pelepasan konsentrasi yang lebih besar pada hormon anabolik. Namun, penelitian lain menemukan bahwa kenaikan kekuatan adalah hal yang khususnya berhubungan dengan pengurangan jeda antara set, seperti semakin pendek waktu jeda, maka semakin besar kekuatan yang diraih. Tim dari Australia menemukan bahwa set tanpa jeda (hanya beberapa detik saja) menghasilkan kekuatan yang super jika dibandingkan dengan jeda yang membutuhkan waktu dua menit. Menariknya tidak ada perbedaan hasil kekuatan antara survey junior, pemain sepakbola, dan bola basket. Jadi, kita memiliki teka-teki lebih lanjut dalam latihan beban –latihan meningkatkan kekuatan- latihan yang sama memiliki dampak yang berbeda. Hal ini penting untuk dipikirkan bagi atlet dan pelatih. Jika hasil kekuatan yang diinginkan, maka sedikit jeda tampaknya menjadi faktor yang signifikan dalam latihan. Jika kekuatan yang lebih diinginkan –seperti sebagian besar olahraga- maka jeda yang lebih banyak harus diambil diantara setnya. |
Pentingnya
memvariasikan repetisi pada persentasi 1RM untuk latihan beban yang
dilakukan Sangat sering atlet dan pelatih
mereka malkukan dan merencanakan sesi yang menggunakan jumlah repetisi yang
sama pada semua latihan, misalnya 3 x 8 repetisi pada 75% 1RM pada squat, bench press, clean and lunge. Tim peneliti dari Connecticut
menemukan apakah melakukan hal ini adalah cara yang paling efektif untuk
meningkatkan kekuatan. Penelitian mereka melibatkan orang yang terlatih (T)
dan tidak terlatih (UT). Spesifiknya, mereka ingin menghitung jumlah
repetisi maksmial yang dua kelompok dapat lakukan pada beragam persentase
dari 1RM. Delapan T dan 8 UT diuji untuk kekuatan 1RM; mereka melakukan
satu set pada 60, 80, dan 90% dari 1RM pada back squat, bench press dan
arm curl. Tim menemukan repetisi
back squat yang lebih dapat
melakukannya dibandingkan bench
press atau arm curl pada 60%, 80% dan 90% pada T dan UT. Tidak ada
perbedaan jumlah repetisi yang dilakukan pada intensitas latihan yang
diberikan. Tim menyimpulkan bahwa jumlah repetisi yang dilakukan pada
persen 1RM yang diberikan mempengaruhi jumlah masa otot yang digunakan
selama latihan. Implikasi untuk atlet dan pelatih mencari peningkatan
kekuatan maksimum; jumlah repetisi yang dilakukan pada semua persentase
pada 1RM hasus mencerminkan jumlah masa otot yang diperoleh selama latihan,
yaitu semakin banyak masa otot yang diperolah, semakin banyak repetisi yang
para atlet harus selesaikan.
|
Kesimpulan
Mencapai kekuatan jumlah maksimum dari
latihan beban tidak sesederhana yang dibayangkan. Seperti yang telah
ditunjukkan, faktor-faktor seperti intensitas, rests, dan respon hormon memainkan peran penting. Hal ini tidak
dibantu dengan penelitian pada jumlah besar, yang sering bertentangan. Merkipun
intensitas tampaknya faktor terpenting untuk mencapai kekuatan yang lebih
besar, hal itu akan membuat pelatih dan atlet untuk berhati-hati memantau dan
merencanakan pelatihan mereka untuk meraih
hasil yang terbesar, menggunakan sistem yang terbaik yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dan olahraga mereka.
Referensi
1)
Can J
Appl Physiol. 2004 Oct;29(5):527-43
2)
Indian J
physiol Pharmacol. 2001 Apel;45(2):239-44
3)
J
Strength Conc Res. 2006 Feb;20(1):73-81)
4)
J
strength Conc Res. 2006 Nov20(1):819-23)
5)
J
strength Conc Res. 2006 Nov;20(4):978-84)
6)
J Sport
Mec Phys Fitness. 2004 Dec;44(4):361-7)
7) J Appl Physiol. 2006 May;100(5):1647-56. Epub 2006 Jan 12)
BAB III
LATIHAN KOMBINASI
Mendorong kekuatan –latihan beban dan plyometrik
Latihan beban sendiri tidak akan memaksimalkan kinerja olahraga – berbagai metode latihan lainnya perlu digabungkan dengan ini dalam progam latihan untuk mencapai boosting power. Bahkan mungkin untuk mengkombinasikan metode latihan lainnya pada latihan yang sama, untuk menciptakan hasil platihan khusus yang dapat meningkatkan kinerja yang lebih besar dari latihan beban saja.
Latihan kombinasi
kekuatanmenggambarkan latihan pengembangan kekuatanyang menggabungkan latihan
bobot dan plyometrik; hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Latihan
kekuatan kombinasi disambut dengan pujian besar ketika penelitian menunjukkan
bahwa mereka secara signifikan dapat meningkatkan fast twitch muscle fibre power dan kinerja olahraga. Namun,
penelitian lain baru-baru ini telah menyoroti sejumlah komlikasi, pertimbangan
dan potensi baru untuk jenis latihan ini.
Kunci
fisiologi dari latihan ini berpusat pada ‘potentiation’. Merujuk pada pengaruh
satu mode latihan dapat pada masa lain dalam meningkatkan kemampuan fast twitch
muscle fibre untuk mengembangkan kekuatan yang lebih besar lebih cepat. Awalnya
penelitian berfokus pada potensi dari latihan plyometric dengan latihan beban.
Catatan: latihan terlibat secara ‘berpasangan’ dan bekerja pada kelompok otot
yang sama, yaitu jongkok dan jongkok melompat, yang menargetkan otot kaki yang
sama.Penelitian lain telah melihat ke arah lain untuk melihat apakah kekuatan
angkat besi dapat ditingkatkan dengan kinerja sebelumnya dari latihan
plyometrik.
Fast twitch
muscle fibre kuncinyauntuk
meningkatkan kinerja olahraga dinamis. Serat ini dapat bekerja dua hingga tiga
kali lebih cepat daripada tipe slow
twitch type I fibre counterparts. Tipe IIb fast twitch fibres, sebagai kebalikan dari tipe IIa ‘transisi’ fast twitch fibres, yaitu turbocharger pada kekuatan mesin atlet
(catatan: tipe IIa fibres dapat
dilatih untuk daya yang lebih besar atau out
and out power expression subject untuk latihan yang ‘benar’). Namun, jenis serat IIb terkenal
sulit untuk diaktifkan sepenuhnya. Fisiologis terdapat jumlah besar dari mereka
hanya untuk satu motorneuron (1:1.000) pada
unit motot otot mereka. Fungsi motorneuron sebagai kunci kontak ke bundleof power producing fibres.
Dibawah pelatihan normal dan situasi kompetisi, ‘memutar kunci’ membutuhkan
fokus yang besar dan/atau kondisi mental.
Melalui gerakan tidak akan membangkitkan jenis serat IIb untuk mencapai weightlift PB atau serangkaian hop.
Diargumentasikan bahwa latihan beban hanya dapat memperoleh sejumlah kecil dari
serat jenis IIb, terutama menargetikan jenis serat IIb dan benar-benar
mengubahnya dari tipe serat IIb ke IIa. Ini berari bahwa program latihan beban
untuk pelari, misalnya, bisa benar-benar memperlambat mereka (serat jenis IIa
tidak akan memproduksi secepat dan sekuat serat jenis IIb).
Cara
latihan plyometrik dan beban dikombinasikan dalam latihan daya yang dapat
memiliki dampak signifikan pada adaptasi latihan. Terdapat dua cara dasar untuk
melakukan ini:
1) Latihan kompeks melibatkan kinerja
latihan beban sebelum latihan plyometrik, misalnya tiga set dari 10 setengah
jongkok sebelum 10 set lompat jongkok.
2) Latihan kontras melibatkan kinerja salah satu set dari latihan beban pertama dan kemudian latihan plyometric setelah itu untuk memberikan sejumlah set, misalnya, satu set dari 10 setengah jongkok diikuti dengan satu set dari 10 lompat jongkok, diulang oleh dari tiga set.
Diargumentasikan bahwa latihan beban
untuk keduanya baik latihan kontras maupun kompleks harus lebih dari 70% dari 1
pengulangan makmimal (1RM). Dinyatakan bahwa beban yang lebih ringan cukup
untuk hit serat jenis IIb dan
menyebabkan potensiasi.
Walaupun sebuah penelitian mengarah
pada keberhasilan dari latihan kekuatan kombinasi, sejumlah tanda tanya telah
terkumpul lebih dari klaim mereka. Jones dan rekan memandang latihan komples
dan dampak jongkok berat memiliki counter-movement
jump (CMJ) dan depth jump (DJ)
height dan electromyographical (EMG)activity latihan plyometrik.
Delapan orang dengan kekuatan
terlatih terlibat dalam penelitian dalam dua kondisi. Selama kondisi latihan
kompeks pertama para atlet melakukan lima squat pada 85% dari 1RM, diikuti
tidak lama kemudian dengan lompat pertama. kedua, ketiga, dan keempat set
dilakukan tiga, sepuluh dan duapuluh menit squat. Kondisi kontrol kedua hanya
melibatkan kinerja CMJ dan DJ. Tim menemukan tidak ada potensiasi posisi untuk
setiap kinerja CMJ atau EMG terlepas dari otot atau fase melompat, juga tidak
ada dampak yang signifikan dalam jongkok pada kinerja DJ. Namun, aktivitas EMG
di bisep femoris (paha belakang) selama fase dorong dari DJ ditemukan lebih
tinggi (meskipun hal ini tidak meningkatkan kinerja melompat). Semua ini
menyuebabkan para penelti menyimpulkan bahwa latihan kompleks tidak
meningkatkan aktivitas otot plyometrik.
Ada sejumlah penjelasan potensial
untuk penemuan tim Jones. Pertama, mungkin bahwa semakin besar latihan kompeks
dapat membawa pada semakin besar peningkatan kinerja plyometrik. Faktanya bahwa
aktivitas EMG lebih tinggi ditemukan pada paha belakang selama depth jumping menunjukkan bahwa lebih fast twitch fibres yang diperoleh dan
saat itu dapat memperikan kekuatan pendorong.Kedua, urutan latihan dapat telah
mempengaruhi hasil – yaitu memiliki metodologi kontras yang digunakan, mungkin
berbeda (peneliti telah menunjukkan bahwa metode kontras yang mungkin lebih
tepat bagi mereka dengan sedikit pengalaman latihan kombinasi kekuatan atau
tingkat kekuatan yang lebih rendah – yang lebih banyak nanti).
Penelitian oleh Duthie dan rekannya
meneliti daya lompat squat pada kedua kompleks, kontras, dan apa yang mereka
sebut latihan ‘tradisional’. Sebelas wanita dengan tingkat kekuatan yang berbeda
berpartisipasi dalam sesi familiarisasi dan tiga sesi tes yang ditawarkan
secara acak. Sesi pertama melibatkan set lompat squat sebelum setengah set squat
(ini yang mereka sebut ‘metode tradisional’). Sesi kedua melibatkan setengah
set squat sebelum lompat squat (metode kompleks). Sesi ketiga melibatkan silih
bergantinya setengah set dari setengah jongkok dan lompat squat (metode
kontras). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada peningkatan signifkan terhadap
kinerja lompat squat untuk metode tradisional, kontras, dan kompleks pada
kelompok dengan kekuatan terlatih lebih rendah. Namun, tim menemukan bahwa
tingkat kekuatan sebelumnya memiliki efek. Para wanita kuat yang dapat lompat squat
dengan unggul menunjukkan hasil latihan kontras. Oleh karena itu, disimpulkan
bahwa latihan kontras bermanfaat untuk meningkatkan output daya, tetapi hanya
untuk atlit dengan tingkat kekuatan yang relatih tinggi.
Jargonbuster gerakan melompat Melompat dilakukan dengan lutut dilpat dan kaki
diluruskan.
Lompat dalam Melompat dilakukan dengan meloncat dari tempat
yang rendah (30-70cm tingginya), dan menapak dengan satu atau dua kaki. |
Secara
praktis, hal ini berarti bahwa pelatih harus sadar pada tingkat kekuatan atlet
dan bersedia untuk menerapkan dengan latihan kombinasi kekuatan untuk mencapai
adaptasi signifikan terbanyak. Mereka juga harus siap untuk latihan beban yang
bervariasa (antara 70-90% 1RM) dan jumlah repetisi. Hasil rekaman akan menyorot
latihan yang mana yang menghailkan hasil yang terbaik dan atribut fisik yang
lebih berkinerja yang mungkin perlu bekerja dalam mengasilkan pencapaian
potensiasi terbaik.
Seperti kekuatan, kematangan latihan atleit juga
perlu dipertmbangkan sebagai faktor penting dalam keberhasilan latihan
kombinasi kekuatan. Penelitian oleh ilmuwan olahraga Soviet, Yuri Verkhoshanky
(diyakini sebagai ‘bapak’ latihan plyometrik) menunjukkan bahwa jalur pemula
dan pengembangan atlet lapangan mengurangi ledakan kekuatanketika mereka
melakukan latihan beban sebelum plyometrik. Hal ini berkebalikan dengan
kelompok yang menempatkan pekerjaan mereka ditempat pertama diatas periode yang
sama 12 minggu latihan. Temuan ini mungkin hanya mencerminkan fakta bahwa beban
squatmelelahkan otot
para atlet yang tidak terlatih to an
extent that impaired subsequent explosive performance.
Latihan
kompleks dalam bentuk ‘termurni’ dirancang untuk membuat efek potensiasi. Istirahat
antara latihan dan set normalnya selama dua menit, yang cukup lama untuk
meniminalisir kelelahan dan cukup pendek untuk mengoptimalkan kekuatan selama
set latihan.
Penelitian
oleh Fastouros dianggap sebagai faktor latihan dan nilai dari metode latihan
kombinasi. Empat puluh satu pria sehat dibagi dalam tiga kelompok – semuanya memiliki
squatdan lompat
vertikal maksimum yang telah ditetapkan sebelumnya. Kelompok satu hanya
melakukan latihan beban, kelompok dua hanya plyometrik dan kelompok tiga
plyometrik dan latihan beban pada hari yang sama, tetapi yang terpenting tidak
selama latihan yang sama. Kelompok ini melakukan latihan beban terlebih dahulu
lalu sekita tiga jam kemudian plyometrik. Tim menemukan bahwa semua metode
pelatihan meningkatkan lompat vertikal dan kinerja squat, hal-hal tersebut menggabungkan plyometrik
dengan latihan beban dihari latihan yang sama mengalami peningkatan kinerja
terbesar. Sebagai contoh, jongkok maksimum mereka meningkat 36kg yang
dibandingkan dengan 16.4kg untuk kelompok latihan beban dan 28kg untuk kelompok
plyometrik.
Peneliti fastouros memiliki implikasi positif yang berguna bagi mereka yang memulai latihan kombinasi kekuatan. Memisahkan dua elemen pada hari latihan yang sama dengan peuliah yang lebih besar dapat menghindari kelelahan, namun tetap mempertahankan potensiasi. Seperti melakukan latihan plyometrik terlebih dahulu, hal ini
Jargonbuster Fast twitch muscle fibre Memanfaatkan serat otot untuk aktivitas
kekuatan, seperti berlari. Memiliki kontraksi kecepatan (tingkat ‘twitch’
30-70 per detik) 1 repetisi maksimum (1RM) Jumlah maksimum berat yang dapat diangkat dalam
satu kali percobaan. |
Meskipun beberapa isu yang telah
diangkat, latihan kombinasi kekuatan masih menawarkan banyak bagi siapapun yang
ingin meingkatkan fast twitch muscle
power. Namun premis yang hanya
melakukan sesi latihan kompleks akan, semisal, meningkatkan output daya, tidak
harus diambil begitu saja. Sebaliknya, pelatih hasu berhati-hati menganalisis
tingkat kekutan sebelumnya, pematangan latihan, program latihan, dan
jenis-jenis latihan kombinasi kekuata yang dapat digunakan untuk para atlet,
untuk menghasilkan yang terbaik dari mereka. Memonitori dan mengevaluasi adalah
sebuah keharusan. Dampak langsung yang potensiasi miliki dalam kompetisi
sebenarnya sangat menarik, tetapi sekali lagi, hari hati dalam bereksperimen.
Referensi
1) J
Strength Cond Res. 2003 Nov;17(4):694-700
2) J
Strength Cond Res. 2002 Nov;(16(4):530-8
3) J
Strength Cond Res. 2003 May;17(2):342-4
4) J
Strength Cond Res. 2001 Nov:14(4), 470-476
5) J
Strength Cond Res. 2003 Feb;17(1):68-71
6) Res
Sport and Medicine. April/Junie; 2004 12(2)
7) J
Strength Cond Res. 2001 Aug;15(3):344-8.
BAB IV
LATIHAN DAN PEMULIHAN
Berapa
lama istirahat yang anda butuhkan antara set untuk meningkatkan daya dan
kekuatan maksimal dari latihan beban anda?
Lama istriahat antara repetisi dan
set ketika latihan beban memiliki dampak yang mengejutkan dalam mengembangkan
kekuatan maksimum, daya, dan pembentukan otot lengan. John Shepepher
menjelaskan
Kekuatan
maksimal, pengembangan daya, latihan beban, dan pemikiran Tudor Bompa
Kekuatan maksimal diraih dengan angkat
beban sebesar mungkin – 80-100% dari 1RM dan dan repetisi sedang antara 6-12.
Kebanyak pelatih kemungkinan akan berargumen bahwa keduanya membutuhkan
pemulihan yang lama antara setnya, jika atlet ingin mencapai ‘kekuatan maksimal
dan meningkatkan kualitas daya angkat’ dengan sedikit memudar. Namun, ketika
ditekan untuk berapa lama atlet seharusnya melakukan pemulihan antara set dan
repetisi, mereka mungkin kurang yakin. Sedangkan beberapa menit mungkin cukup
untuk sesi pengenmbangan kekuatan maksimum terdiri dari 3x3 repetisi pada 90%
1RM, yang akan cukup untuk 4x10 repetisi pada 75% dari 1RM sesi daya- dimana
bobot dipindahkan secepat mungkin? Beberapa mungkin berargumen
bahwa pemulihan yang pendek adalah yang terbaik, karena hormonal yang lebih
besarm respon pembentukan otot (lihat bab satu).
Tudor Bompa
adalah salah satu dari ahli kekuatan dan pendingin di dunia. Dia memiliki latar
belakang dari kedua penelitian dan pelatihan praktis. Dialah satu satunya
pelatih yang telah menghasilkan juara Oplimpiade dalam acara daya (lembing) dan
juara dunia dalam acara ketahanan (dayung) . Dia telah menyusun banyak protokol
pelatihan kekuatan untuk apa yang dia sebut ‘periodisasi kekuatan’ –
pengembangan progresif untuk meningkatkan kinerja olahraga.
Keterbatasan
ruang mencegah analisi rinci teori Bompa; namun, fokus pada apa yang dia sebut
‘metode beban maksimum’ yang akan bertindak sebagai titik awal yang berguna
untuk menganalisis istirahan antara repetisi dan latihan ketika latihan beban.
Bompa percaya bahwa jenis pengembangan kekuatan ini adalah yang terpentng
ketika berhubungan dengan menghasilkan kekuatan yang akan berguna secara
langusng pada kekuatan atlet. Dia memberikan alasan sebagai berikut
1) Hal ini
meningkatkan aktivasi unit motot, mengakibatkan in hight recruitment of fast twitch fibre.
2) Memiliki
ketentuan saraf tinggi (fokus mental) yang dapat menerjemakhan peningkatan
kinerja olahraga dengan mengaktifkan peningkatan recruitment of fast twitch muscle fibre.
3) Hal ini
penting dalam orhraga dimana kenaikan daya dibuthkan tetapi tana kenaikan masa
otot –yang akan meningkatkan berat atlet dan kemudian mengganggu kekuatan dan
kemampuan kinerja.
4) Peningkatakn
sinkronisasi kelompok otot di bawah beart muatan yang akan mengasilkan
peningkatan kinerja olahraga, yang lebih ‘halu’ dan atlet yang berkemampuan
lebih baik adalah pada melakukan kegiatan kuat, while recruiting maximum ampunts of fast twitch muscle fibre, semakin
baik mereka will be at performing
dynamic sports skills.
Bagi
Bompa, istirahat adalah lathan variabel yang penting dalam pengembangan kekuatan dan daya melalui metode beban
maksimum. Hal ini jelas dimasukkan ke dalam konteks dengan kebutuhan ini,
seperti yang ia katakan, ‘ketegangan tertinggi di otot’. Konsekuensinya,
latihan harus berkerja perdana penggerak yang terlibat dalam olahraga yang
dipilih atlet – otot betis, paha belakang, paha depan, glutes, otot fleksor dari pelari, misalnya. Dan repetisinya harus
rendah (1-4) untuk memungkinan atlet meraih tensi otot yang tertinggi. Waktu
istirahat harus cukup lama untuk memungkinkan ‘full-out attack’ pada masing-masing pengangkatan.Para atlet akan tahu bahwa mereka
hanya memiliki jumlah ‘energi’ tertentu untuk jenis latihan ini. Bompa sport science – menyadari hal ini dan
berpendapat bahwa hanya 3-5 latihan yang harus dimasukkan dalam latiha. Jika
ada lebih, atlet tidak akan dapat secara mental dan fisik mempertahankan
intensitas latihan yang diinginkan. Secara khusus, dan dalam subjek ringan pada
artikel ini, dia menganjurkan sebuah pemulihan antara 3-6 menit setiap set
untuk mengoptimalkan kinerja. Enam menit mungkin terlalu banyak diantara
set yang terdiri mungkin hanya dua
angkatan, tetapi pendapat itu diperlukan untuk memungkinkan atlet dalam
menempatkan usaha maksumal dalam setiap angkatan. ‘untuk merangsang diperlukan
perubahan sistem morfologi saraf pusat dan fisiologi, semakin tinggi jumlah set
seharusnya selalu didahulukan jumlah repetisi yang lebih tinggi’ tulis Bompa.
Tidak hanya berpendapat mengenai ini darii ‘komitmen makskmum pada bagian dari
pers[ektif atlet, namun juga dar salah satu yang memungkinan energi tubuh penyediaa
senyawa tubuh tinggi – creating phoshate
dan adenosine tri-phosphate (ATP) – cukup
waktu untuk mengisi antara set, sehingga memberikan banyak bahan bakar.
Pemulihan dan respon hormonal
Atlet dan pelatih mungkin benar percaya pahwa pemulihan yang lebih cepat menginduksi otot hipertrofi (pertumbuhan) yang lebih besar, terutama bila digabungkan dengan latihan mengangkat beban sedang hingga berat secara cepat. Hal ini digunakan secara luas dalam pembentukan tubuh. Mereka
Jargobuster Mesocycle Fase latihan menengah-tinggi, biasanya 3-6
minggu.
Aktivasi-post Potensiasi Melakukan latihan dinamis sebelum yang lainnya
dapat membakar sistem neuromuscular untuk meningkatkan kinjera latihan
subsequent. |
Pemulihan lebih pendek meningkatkan
respon hormonal yang lebih besar.
Untuk
memberikan latar belakang leih lanjut: pertumbuhan tubuh pada penelitian
menunjukkan bahwa semakin pendek waktu pemulihan antara set dan repetisi dan
penggunaaan media untuk
beban berat, lebih dari 12 repetisi, semakin besar pelepasan androgen yang akan
terjadi. Misalnya, ilmuwan Brazil menemukan bahwa pemulihan selama 30 detik
antara set untuk wanita yang melakukan 4 latihan yang sama program beban tubuh
yang lebih rendah memproduksi hormon pertumbuhan superior dibandingkan dengan
60 hingga 120 detik waktu latihan.
Kebetulan, tidak ada perbedaan yang ditemukan antara 60 dan 120 detik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa semakin dinamis latihan, semakin besar repon
hormonal.
Pemulihan
yang lebih besar menghasilkan peningkatan daya.
Para peneliti dari australia melihat
efek yang mematahkan bahwa 6RM sesi terhadap tunggal, ganda, dan triple
repetisi dalam hal pencapaian kekuatan. Untuk memperjelas tiga kelompok –antar-pengulangan’
1)
Kelompok
tunggal = 6x1 repetisi dengan istirahat 20 detik antara tiap repetisi
2)
Kelompok
ganda = 3x2 repetisi dengan istirahat 50 detik antara masing-masing pasangan
repetisi
3)
Kelompok
triple = 2x3 repetisi dengan 100 detik latihan antara masing-masing 3 repetisi
Dua puluh enam pemain basket dan
sepakbola junior laki-laki melakukan bench
press menggunakan beban 6RM mereka. Kekuasaan output untuk setiap repetisi
tercarat. Para peneliti menemukan bahwa peningkatan daya outout (25-49%)
dicapai selama pengulangan kemudian (4-6) dari tunggal, ganda, dan triple skema
pembebanan. Secara signifikan total output daya lebih besar (21.6-25.1%)
diamati untuk semua istirahat –antar-repetisi bila dibandingkan dengan tradisional terus
menerus 6RM output daya total. Yang menarik, tidak ada perbedaan yang ditemukan
antara kelompok. Para peneliti menyimpulkan bahwa ‘pemanfaatan interval
istirahat ‘antar-repetisi’ memungkinkan repetisi lebih besar dan totdal daya
output dalam pembandingan terhadap parameter pembebanan tradisional’. Hal ini
akan menyamakan potensi kekuatan yang lebih besar untuk dimanfaatkan terhadap
kompetisi dan latihan olahraga yang spesifik.
Para peneliti dari Illinois
mengambil tema yang sama. Studai mereka membandingkan mandaat dan volume
kekuatan berjongkok. Ketika beristirahat selama 2 hingga 4 menit antara set
selama beberapa mesocycles. Lima belas pria terlatih yang cowok dan secara acak
ditunjuk untuk 2 menit atau 4 menit kelompok interval istirhat. Setiap orang
melakukan program latihan yang sama. Dua latihan yang dilakukan setiap minggu;
satu diberi label ‘berat; dan lainnya ringan. Intensitas latihan
bermacam-macam, seperti jumlah set dan repetisi- tetapi waktu pemulihan yang
ditunjuk terus sama. Para meneliti melihat perbedaan dalam pencapaian kekuatan
dan beban, intensitas, volume, dan penggunaaan repetisi setiap set dan
dibandingkan diantara kelompok-kelompok ini.
Jargonbuster
Sistem energi anaerobik cepat dan jangka pendek Sistem energi yang menghasilkan cepat,
kontraksi kekuatan otot. Mereka memiliki sedikit ketergantungan pada
oksigen dan memberikan energi tidak lebih dari 90 detik. Unit motor Saraf dan bundel dari serat otot yang
menghasilkan tindakan otot dalam otot tertentu. |
Pada titik ini sangat penting bahwa
kita mengerti bahwa kekuatan olahraga itu berbeda dengan ‘mencapai kekuatan
demi hanya kekuatan pencapaian’. Pencapaian kekuatan adalah tambahan –walaupun
salah satu yang penting- untuk kebutuhan pendingin atlet. Tidak ada gunanya
memperolah kekuatan untuk tujuan atletik kecuali itu dapat digunakan - maka
kebutuhan untuk persiapan dan program latihan relevan yang khusus.
Exercise order as a rest factor
Urutan
latihan dalam latihan beban dapat mempengaruhi dalam hasil latihan dan
seharusnya dianggap sebagai a rest
variable. Pertimbangkan ini: jika seorang atlet melakukan semua set dalam
satu latihan secara berturut-turut dengan waktu istirahat terntu, apakah sama
dengan melakukan latihan yang sama setelah tiga, empat, atau 5 yang lainnya
telah dilakukan sebelum nya dalam latihan circuit
style?
Sangat
sedikit penelitian yang benar benar mengeksplorasi topik ini, namun, salah satu
dari tim peneliti Belanda melakukan penelitian untuk ‘menguji dampak dari
urutan latihan pada kinerja jongkok belakang dalam konteks latihan seluruh
tubuh’. Sembilan laki-laki terlatih melakukan jongkok belakang, menggunakan 4
set sistem pada 85% dari 1RM, pada 2 kesempatan terpisah:
Protokol
A: telah melakuakn jongkok terlebih dahulu
Protokol
B: jongkok dilakukan setelah sesi latihan resistance
exercie seluruh tubuh.
Para peneliti
mengukur jumlah pengulangan, rata-rata daya dan tingkat tenaga yang dirasakan
(RPE) untuk setiap protokol dari subjek. Jadi, apa yang ditemukan? Semua subjek
melakukan repetisi yang lebih selama set pertama dari A dibandingkan B. Mungkin
mengejutkan, kekuatan rata-rata untuk setiap set lebih tinggi selama B dibandingkan
A. Tidak ada perbedaan signifikan pada nilai RPE antara kedua protokol. Tim
meringkas penemuan mereka ‘melakukan barbel back squat pertama pada sesi
latihan memungkinan penyelesaian pada repetisi yang lebih total’ ada, bagaimanapun.
Dan ini mencerminkan latihan tertentu dalam penelitian ini, yang dapat
dijelaskan mengapa protokol B menghasilkan daya yang lebih tinggi. Secara
khusus, diteorikan bahwa daya output yang lebih besar untuk jongkok lebih
berkemungkinan besar disebabkan latihan kekuatan sebelumnya, hangpull and post activation potentiation.
Jargonbuster Fast twitch muscle fibre Keceparan dan kekuatan yang menghasilkan serat
otot. Rasio berat kekuatan Jika berat badan dapat diminimalisasikan (atau
bahkan dikurangi) ketika tingkat daya dan kekuatan meningkat, lalu kekuatan
atlet terhadap rasio berat meningkat, jadi akan mendorong performa
olahraga. |
Panjang
waktu istirahat antara latihan dan set pada latihan beban memiliki pengaruh
besar dalam hasil latihan, seperti urutan latihan sebagai rest variable, dan ini dapat memiliki implikasi latihan olahraga
yang penting. Pelatih/atlet harus berfikir hati-hati mengenai ini dan mengenai
rancangan program latihan beban umumnya, jika dia ingin memaksimalkan
transferensi olahraga tertentu. Tampaknya untuk meningkatkan kecepatan dan
kekuatan, pemulihan dibutuhkan lebih lama daripada yang sebelumnya- semisal,
3-5 menit untuk latihan beban maksimum. Potensiasi dari latihan juga harus
dipertimbangkan, seperti respon hormonal.
Referensi
1 dan 2)
Periodisation Training for Sports (2nd edition), Bompa T, Human Ketics, 2005
(and 2) p174
3)J Sci Med Sport. 2007 Dec 17
4) Indian J Physiol Pharmacol. 2001
Apr;45(2):239-44
5) J Strength Cond Res. 2006
Feb;20(1):172-6
6) J Strength Cond Res. 2008 Jan;22(1):146-52
7) J Strength Cond Res. 2006
Feb;20(1):141-4
BAB V
LATIHAN
BEBAN DAN DAYA TAHAN
Dapatkah anda latihan beban dan
memaksimumkan daya tahan anda?
Daya
tahan para atlet dan pelatih mereka akan berlatih beban, meskipun mereka
mungkin skepptis terhadap manfaat langsung yang didapat pada akhirnya. Dalam
bab ini, kita akan melihat secara khusus apakah latihan beban memliki peran
dalam latihan daya tahan atlet.
Mari
kita mulai dengan asumsi bahwa latihan beban bermanfaat pada daya tahan atlet,
dengan berfokus pada berdayung. Berdayung membutuhkan kontribusi anaeroik
sekitar 30% hingga 2k jarak Olimpiade. Karena itu, pendayung sering melatih
sistem anaerobik jangka panjang mereka dengan intensitas tinggi, durasi pendek
(yang berlangsung dari 30 detik hingga 5 menit), dengan pemulihan yang sangat
singkat. Latihan ini menargetkan pelan dan cepat getaran otot –yang memberikan
banyak daya yang dibutuhkan untuk usaha turbocharged
ini.
Logika
mengatakan bahwa latihan beban ini akan bermanfaat, terutama ketika anda
mempertimbangkan bahwa lomba dayung yang sebenarnya selesai dalam enam menit,
menggunakan 200-240-plus strokes- jumlah
‘repetisi’ yang dengan mudah diperoleh di daya standar (70-80% dari 1RM)
latihan beban, terdiri 4x10 pengulangan dari 6 latihan.
Namun,
Logic tidak selalu berlaku, dan jenis latihan beban ini mungkin benar-benar
menawarkan manfaat kecil secara langsung terhadap pendayung ketika hal tersebut
untuk meningkatkan daya tahan mereka. Bell dan rekannya melihat dampak dari
perbedaan 3 program latihan beban pada 18 pendayung universitas selama latihan
musim dingin mereka. Satu kelompok melakukan 18-12 kecepatan tinggi, daya repetisi
rendah, ketika yang lain melakukan kecepatan rendah, repetisi daya yang tinggi dan
yang ketiga tidak melakukan latihan daya sama sekali. Semua latihan daya yang rowing-spesific dan dilakukan pada
peralatan variabel resistan hidrolik empat kali seminggu selama lima minggu,
ketika para subjek melanjutkan latihan normal daya tahan dayung mereka.
Jargonbuster Laktat Kimiawis yang ada pada tubuh sepanjang waktu.
Akan meningkat jika latihan. |
Mempertimbangkan
olahraya daya tahan lainnya, Tanak melihat dampak dari latihan beban dalam 24
perenang berpengalman selama 14 minggu sesi perlombaan mereka. Perenang dibagi
menjadi dua kelompok dari 12, dipasangkan berdasarkan spesialisasi dan
performa; satu kelompok melakukan latihan beban tiga hari seminggu, bergantian
dengan latihan renang mereka, ketika kelompok lainnya tidak melakukan latihan
beban sama sekali dan hanya berenang. Kedua keompok dilatih selama delapan
minggu.
Bobot
–baik tetap maupun berubah - dipilih karena adanya spesifitas berenang mereka.
Perenang melakukan tiga set dari delapan hingga 12 repetisi pada lat pull-downs, elbow extension, bent arm
flys, dips, and chin ups. Bobot yang meningkat secara progresif selama
periode latihan, dengan mengurangi periode dua minggu sebelum perlombaanmereka.
Hasilnya? Seperti studi pada berdayung, latihan beban gagal meningkatkan
performa, meskipun fakta bahwa perenang yang menggabungkan resistan dan latihan
berenang berhasil mendongkrak kekuatan mereka 25-35%.
Paavolainian
dan peneliti nya menganggap dampak latihan beban dan metode latihan kekuatan
lainnya pada kinerja pemain ski lintas negara –lama dianggap sebagai atlet
aeobik ultimate. Tujuh pemain ski melakukan latihan daya beban serta latihan
pyometrik selama tiga minggu, ketika kelompok pemain ski yang lain melakukan
latihan daya tahan kekuatan dengan repetisi tinggi pada kaki dan lengan. Kedua
kelompok juga melanjutkan latihan daya normal mereka. Diakhir periode studi,
peneliti tidak menemukan perbedaan yang terdapat dalam daya kapasitas, seperti
VO2max dan sesi latihan threshold anaerobik,
antara kedua kelompok. Singkatnya, berbagai sesi latihan plyometrik dan beban
tidak meningkatkan kekuatan kinerja ski.
Mungkinkah
ada keadaan yang meringkan kan untuk hasl yang menunjukkan bahwa latihan beban
memiliki sedikit relevansi dengan peningkatan kinerja daya tahan? Tanaka
memperkenalkan latihan beban pada fase perlombaan terhadap siklus latihan
perenangnya. Ada kemungkinan bahwa, pada tahap ini, kinerja perenang dapat
‘terganggu’ daripada meningkatkan dengan menambah beban latihan.
Latihan
daya pemain ski antar-negara plyometrik Paavolainian meningkatkan
kemampuanmereka untuk mengekpresikan daya maksimum, meskipun hal ini tidak
terlalu berguna untuk para atlet, yang kebutuhan prima nya pengembangan sistem
aerobik yang tinggi. Mungkin, sebagai latihan Polis peneliti Saziorski
mengusulkan, bahwa karena ski antar negara adalah latihan daya ultra, latihan
beban memiliki relevan langsung pada kinerja pada tempat pertama. Faktanya,
Saziorski peraya bahwa kekuatan maksmial sedikit penting dalam olahraga dengan
kebuthan kekuatan maksimum kurang dari 30%.
Penelitian
dayung lebih sulit untuk dijelaskan, namun terdapat jawaban yang
memungkinkan. Dikatakan bahwa ketika
seorang atlet meraih kinerja kekuatan pada tingkat tertentu –yang dapat
dikembangkan melalui latihan CV setiap hari mereka atau dengan beban atau
latihan kekuatan lainnya- peningkatan lebih lanjut pada weightbased
strenght tidak ada menciptakan peningkatan kinerja yang lebih. Karena
pendayung dalam sutdi yang telah disebutkan diatas telah melakukan kinerja pada tingkat tinggi,
dapat dikatakan bahwa mereka telah mengembangkan cukup ‘kinerja’ kekuatan,
melalui tahun tahun teknik mendayung yang benar.
Jargonbuster VO2maks Jumlah maksimum oksigen yang dapat diproses
oleh tubuh. Slow twitch muscle fibre Dikenal juga sebagai jenis I atau serat otot
‘merah’. Digunakan untuk mempertahankan aktivitas daya tahan, memiliki
kemampuan memproses oksigen yang tinggi. |
Pada
dasarnya apa yang dia katakan adalah bahwa perbedaan latihan sistem energi pada
waktuyang sama dapat menghasilkan fisiologi yang membingungkan yang disebut
‘dampat interferen’, bagaimana kecepatan kekuatan tinggi murni getaran otot
jenis IIb diharapkan untuk mendapatkan ukuran dan kapasitas kekuatannya melalui
latihan beban jika tanpa henti dibombardir dengan fase latihan yang sama dengan
ekstensif lama, jarak lambat atau
interval latihan intens?
Apakah
ada ada manfaat nyata yang dapat diperoleh dari latihan beban jika diri anda
adalah atlet daya tahan? Untuk menentukan ini pada diri anda, lihat pada
kebutuhan kekuatan yang spesifik pada olahraga. Jika anda adalah pemain ski lintas
negara, atau pelari maraton, latihan beban mngkin tidak relevan utnuk
meningkatkan kinerj ada, seperti anda yang tidak bisa membangun sesi di sebuah
gym yang mengulang langsung apa yang akan anda lakukan dalam lomba.
Namun,
latihan beban digunakan dalam kombinasi dengan latihan kekuatan yang lain yang
tidak harus diabaikan: pelari maraton, misalnya, harus mengahrapkan untuk
meningkatkan kinerja mereka dengan meningkatkan kekuatan kaki, melalui latihan
pyometrik dan lari dan latihan beban tertentu, seperti split squat and lunge. Kuncinya adalah membentuk program latihan
yang menghubungkna pencapaian latihan resistan terhdap kekuatan yang akan
meningkatkan kinerja teknikal mereka.
Sirkuit
latihan resistan (CRT) telah ditunjukkan untuk menawarkan ketahan atlet karena
menargetkan getaran otot jenis 1 (dan jenis IIb), dapat mengembangkan VO2max
dan lactate threshold dan juga
memiliki dampak terbatas pada peningkatan kekuatan (lihat PP105, Juni 1998,
p2). Untuk hasil yang terbaik gunakan set latihan pada 50-60% dari 1RM, karena
hal ini berhubungan dengan pengembangan kapasitas daya tahan.
Penelitian
oleh Tanaka dan Paavolainian, misalnya, sederhanyanya menyambungkan semua bahan
latihan ke dalam campuran latiha tanpa berurutan dan pemulihan. Sporer et al
melihat dampak latihan beban pada kinerja aerobik/anaerobik pada 16 altet
perguruan tinggi. Tujuan studi tersebut untuk melihat apakah jenis dan
intensitas latihan aerobik terpengaruh bersamaan latihan beban setelah empat,
delapan, dan 24 jam pemulihan. Satu kelompok melakukan steady state pada 70% tingkat jantung maksimal, ketika yang lain
melakukan 95-100% interval dengan 40% MHR pemulihan. Kedua grup kemudian
diarahkan pada 1RM tes kekuatan maksiumum pada tekanan bench dan kaki.
Para
penelti menemukan bahwa kedua kempok, perolehan latihan beban yang terganggu
oleh daya tahan kecuali istirahat yang diperbolehkan. Lebih khususnya, otot
kaki peserta berdampak negatif dengan latihan aerobik pada tes tekanan kaki,
walaupun tekanan bench tidak
terganggu. Konsekuensinya, mereka membuat rekonmendasi berikut untuk kinerja
para atlet dalam melakukan latihan yang bersamaan :
·
jika anda harus melakukan kedua latihan
dalam satu hari, setidaknya biarkan
delapan jam antara latihan aerobik dan
latihan kekuatan.
·
Jargonbuster Microcycle- Periode latihan yang berlangsung seminggu
hingga 10 hari. Toleransi Laktat Kondisi ketahanan yang baik pada tubuh atlit
yang mampu menggunakan dan memproses pembentukan dalam latihan yang
mempengaruhi tingkat laktat
|
Saran
lebih lanjut, atlet/pelatih juga harus mempertimbangkan pengembangan kekuatan
pada siklus latihan tertentu, hilangkan latihan daya tahan. Hal ini mungkin
sangat membantu pada awal tahun latihan, ketika perolehan kekuaatan, tanpa
dampak interferen, dapat dimaksimumkan. Hasil periodik terhadap latihan beban microcycle dapat digunakan pada tingkat
kekuatan tinggi ke atas.
Dalam
kondisi seperti itu, peneliti Kanada menemukan bahwa kelompok pendayung dengan
kekuatan terlatih selama lima minggu sebelum lima minggu latihan daya tahan
terjadi peningkatan 16% oada VO2max dan 27% peningkatan pada lactate tolerance. Sebaliknya,
pendayung yang dilatih kebalikannya, terdorong VO2max dengan hanya 7% dan tidak
menunjukkan peningkatan pada lactate
tolerance. Penjelasannya? Kelompok kekuatan sebelum daya tahan memperoleh
otot dayung tanpa kompromi dan dapat menggunakannya untuk mendayung lebih keras
dan cepat, dengan resistan kelelahan yang lebih besar, selama latihan daya
tahan/ berlatih untuk meraih latihan beban sendiri memungkinkan mereka
mendorong kemampuan dayung ‘normal’ mereka yang sebelumnya.
Akhirnya,
jika anda adalah atlet daya tahan anda harus menggunakan latihan beban untuk
menghindari cedera, karena latihan beban dan resistensi dapat melawan cedera
dengan memperkuat jaringan lunak.
Referensi
1)
Journal
of Sports Science, 7 p 205-214, 1993
2)
Medicine
and Science In Sport and Exercise, Vol 26 (5) p575 1994
3)
Medicine
and Science In Sports and Exercise, 25, p952-959 1993
4)
European
Journal of Applied Phsiology, 62, P251-255 1991
5)
In Dick
F –Sports Training Principles p238 A and C Black 4th ddition 2002
6)
Canadian
Journal of Applied Sport Sciences 3, p9-15 1978
7) Journal of Strength and Conditioning
Research Vol: 13;4 P214-219 1988
BAB VI
ANGKAT BEBAN OLIMPIADE DAN PERFORMA BEROLAHRAGA
Angkat beban olimpiade dan jenis-jenisnya –bisakah
hal-hal ini menambah performa berolahraga?
BJ Rule adalah penganut kuat pada kegunaan angkat
beban Olimpiade dan jenis-jenisnya adalah hal yang terpenting untuk seorang
olahragawan dan olahragawati, meskipun terdapat beberapa kritik baru-baru ini.
Angkat Beban Olimpiade adalah the snatch and the
clean and press (tangkapan cepat lalu pembersihan dan penekanan). Kata lain
dari kata-kata ini termasuk angkat beban sebagian dan menggantung, seperti
angkat secara clean (bersih)dan angkat secara cepat, dimana bar di tarik dari
suatu posisi dengan kira-kira setara lutut, sebagai contoh, berbeda dengan
mengangkat dari lantai. Saya telah menyediakan alasan-alasan mengapa angkat
beban ini juga hal lainnya dapat menjadi sangat bermanfaat bagi olahragawan dan
olahragawati dan telah menyediakan tips kunci performa di bawah ini. Ketika
mempelajari cara mengangkat beban, selalu mulailah dengan beban ringan dan
habiskan waktu untuk mempelajari bagaimana cara mengangkat beban dengan benar.
Gerakan-gerakan ini sengat dinamis dan dapat mengarah pada otot tegang apabila
teknik buruk yang diterapkan.
Lima alasan kenapa angkat beban Olimpiade dan
jenis-jenisnya berguna bagi performa olahraga:
1) Gerakan
dilakukan dengan cara berdiri
Hal ini
penting karena berbagai alasan. Satu alasan yang paling jelas adalah mayoritas
olahraga juga dilakukan dengan posisi berdiri
Di dalamnya, tentu saja, pengecualian, contohnya bersepeda dan olahraga
dayung (walaupun saya percaya bahwa angkat beban Olimpiade juga bermanfaat).
Angkat beban olimpiade juga membentuk proprioception (pada dasarnya, kemampuan
tubuh untuk menyesuaikan diri pada kekuatan yang di pancarkan melalui tungkai
dan otot-otot) dan kesadaran spasial (kesadaran tubuh dalam ruang dan
penyesuaian yang dibuat secara sadar dan tidak sadar untuk, sebagai contoh,
menjaga ketahanan kecakapan dalam berolahraga). Angkat beban juga bermanfaat
untuk melatih tubuh untuk membantu dan menstabilisasi diri. Dan masih ada
alasan lain: cara angkat beban olimpiade dilakukan mencerminkan cara kekuatan
digunakan pada berbagai macam olahraga., semisal, dalam bola basket dan bola
kaki, dimana hal tersebut dilakukan di lapangan/turunan, dibawa melalui tungkai
bawah, naik menuju ke tubuh dan disalurkan (seringkali) melalui tungkai atas –
jump shot pada bola basket dapat menjadi contoh utama.
2) Gerakan
melibatkan dengan otot-otot yang banyak
Angkat beban
olimpiade adalah gabungan serangkaian latihan grup otot-otot, saat bekerja
melalui banyak persendian. Hal ini penting dari sisi alasan penghematan
waktu. Pemain Rugby dan bola kaki yang
termasuk dalam tim berlatih, melakukan latihan skill, kerja cepat dan kondisi
lain mempunyai waktu yang singkat untuk latihan daya tahan. Tapi angkat beban
olimpiade dan jenis-jenisnya adalah latihan ‘bang for buck’. Latihan ini
memberi hasil terbaik, dari segi pelatihan, dalam waktu yang singkat. Sebagai
contoh, melakukan tangkap cepat meningkatkan kekuatan kaki, pinggul, punggung,
dan pundak, hanya dari menarik bar dari lantai, latihan ini juga meningkatkan
stabilitas inti dan batang tubuh dan kekuatan selama pergerakan. Saat melakukan
gerakan tangkap dan fase pemulihan kemampuan untuk menyerap beban juga dilatih,
dan termasuk menyeimbangkan otot di sekitar tulang belakang dan sendi pundak
juga kaki, pinggul, dan punggung selama fase-fase ini. Gerakan tangkap terjadi
ketika bar ‘tertangkap’ diatas kepala dengan tangan terbuka lebar. Fase
penyerapan terjadi ketika bar dikendalikan kembali ke tanah. Kemampuan untuk
menyerap beban diperlukan oleh hamper semua kegiatan olahraga: pikirkan anda
tengah menangkap, terkena tekel, dan terpukul.
3) Gerakan
melibatkan perpanjangan tiga kali lipat
Angkat beban
olimpiade mencontoh pola pergerakan yang melibatkan berlari, meloncat,
melempar, memukul, dan menekel. Pola utama yang dilatih ketika melakukan
gerakan angkat beban ini dan dicontoh pada berbagai kegiatan olahraga dikenal
sebagai ‘perpanjangan 3x lipat’. Peningkatan 3x lipat melibatkan otot-otot
pergelangan kaki, lutut, dan pinggul yang bergerak secara selaras untuk
membentuk sebuah gerakan dinamis. Sama seperti perpanjangan 3x lipat, juga
terdapat penerjemahan kekuatan pada lantai, sepanjang tubuh dan lengan (lihat
1). Rongga dada yang kuat (bagian atas) pada tulang belakang sangat penting
pada penerjemah kekuatan sepanjang tubuh dan lengan dan area ini terbentuk
secara ekstensif dalam angkat beban olimpide.
4) Gerakan
membentuk pengerahan unit motor tingkat tinggi
Kecepatan
adalah persyaratan kunci untuk hamper semua kegiatan olahraga – bahkan,
anda belum cukup cepat! Pengerahan
Neuromuscular – kemampuan untuk mengerahkan dan meningkatkan sebanyak mungkin
unit motot (sekumpulan fiber otot dan syaraf yang memicu mereka untuk bergerak) sebisa mungkin –
sangat krusial untuk kecepatan. Saya percaya angkat beban olimpiade adalah
peningkat kcepatan yang luar biasa. Kenapa? Tangkap cepat, sebagai contoh, dilakukan
dengan waktu singkat. Di saat yang cepat beban di angkat dari tanah ke posisi
diatas kepala. Latihan yang cepat akan membuat anda cepat, dan angkat beban
olimpiade akan membuat anda cepat.
5) Gerakan
meningkatkan jarak pergerakan dan mengembangkan postur
Kita harus
menyadari kegunaan dari jarak optimal pergerakan dan pentingnya postur untuk
performa atletik. Ketika jarak pergerakan terbatas dan postur tubuh tidak baik,
otot-otot tidak akan terbakar dengan baik. Hal ini dapat mengurangi tingkat
performa dan meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera. Kegiatan angkat beban
olimpiade dan jenis-jenisnya dapat meningkatkan jarak pergerakan dan
mengembangkan postur. Jarak pergerakan meningkat di area-area kunci sepanjang
tubuh. Sebagai contoh, di pinggul meningkat sangat baik sepanjang posisi bawah
pada sesi pembersihan atau sesi tangkap cepat contohnya. Keseimbangan dan
kekuatan dapat terbentuk sepanjang sendi pundak dan rongga dada bagian
belakang, ketika bar dibawa diatas kepala dan di pegang lalu dibawa turun ke
tanah, sama seperti ketika melakukan gerakan tangkap cepat.
Jenis Angkat Beban
Satu kerugian
saat melakukan angkat beban olimpiade adalah cara lengkung ketika belajar yang
diambil untuk dikuasi. Hal ini bisa menjadi permasalahan, apalagi ketika sesi
angkat beban anda hanya bagian dari latihan olahraga mingguan anda. Saya
percaya disinilah terdapat variasi pada kegiatan angkat beban yang mungkin
dapat bermanfaat, karena mempelajarinya sedikit leih mudah. Ketika menggunakan
awalan tinggi atau posisi ‘gantung’ akan sangat membantu, dan posisi sendi yang
berhubungan terbagi dengan posisi pada banyak pergerakan olahraga.
a) Kekuatan dalam
tangkap-cepat dari papan gantung
Tangkap-cepat
yang kuat dari papan gantung sangat ideal untuk orang-orang yang membutuhkan
pengembangan kekuatan di sekitar lengan bawah, sebagai contoh pelari, pelompat
tinggi, pesepakbola dan pemain rugby. Hal ini juga sangat baik bagi mereka yang
ingin mengembangkan kemampuan melompat yang dikombinasi dengan kekuatan diatas
kepala, sebagai contoh, pemain tennis (serving dan overhead shots), pemain bola
voli dan pelempar lembing. Terdapat berbagai jenis posisi gantung – hal ini
dapat berasala dari pinggang, paha bagian tengah atau hanya sebatas lutut.
Kegunaannya, seperti yang telah disebutkan di atas, termasuk fakta bahwa posisi
menerima ke dalam tidak termasuk dalam angkat beban ini.
b) Kekuatan dalam
Clean
Kekuatan dalam
Clean adalah clean saat bar diterima di hanya posisi sebagian atau semi-squat
dan tidak berhubungan dengan posisi squat penuh yang berkenaan dengan angkat
beban olimpiade (clean dan sentak)
c) Kekuatan dalam
Menyentak
Kegiatan ini
membutuhkan bar yang di bawa pada posisi di atas kepala dari posisi gantung.
Atlet-atlet seperti petinju, pelempar lomba atletik dan pemain tennis dapat
berguna untuk kekuatan menyentak.
Kasus Berlawanan dengan Angkat Beban Olimpiade dan jenis-jenisnya
Sebagai
pembela atas kegiatan angkat beban untuk pelatihan saya sendiri (terfokus pada
liga rugby) dan untuk pelatihan para klien utama, termasuk atlet-atlet olahraga
kompetetif yang bermacam-macam seperti pelari, atlet sepeda dan pemain liga
rugby professional juga competitor judo internasional, saya telah melihat
manfaat dari kegiatan ini. Namun, masih ada pelatih-pelatih yang sangat tidak
setuju pada angkat beban olimpiade dan jenis-jenisnya, sebagai contoh, Tudor
Bompa, salah satu ahli pelatihan kekuatan di dunia (lihat chapter 3).
Argumen
utama Bompa yaitu para pelari cepat, sebagai contoh, tidak membutuhkan gerakan
menarik (tambahan) dari tubuh bagian atas ketika berlari. Ini adalah aspek dari
kegiatan angkat beban Olimpiade dan jenis-jenisnya yang membuat kegiatan ini
Nampak berlebihan untuk perlombaan. Argumen sampingan saya yaitu bagian tubuh
atas hanya member andil sedikit pada kegiatan angkat beban olimpiade – bagian
tubuh bawah-lah yang menghasilkan kekuatan untuk mengangkat beban secara
vertical. Bompa, sebagai contoh, dengan simple membela pengangkatan betis,
squat, dan gerak badan urat-urat lutut sebagai tiga kunci kekuatan dalam pelatihan,
sementara gerakan mendorong dari lantai, seperti dalam pelatihan clean dan
tangkap-cepat, dapat mencakup semua gerakan angkat beban menjadi satu. Walaupun
hal tersebut merupakan pemikiran orang hebat, dan dengan segala hormat untuk
beliau, saya percaya kegiatan angkat beban olimpiade mempunyai tempat dalam
jadwal latihan atlet di segala jenis olahraga. Saya telah menyediakan
alasan-alasan saya. Bagaimana menurut anda?
BAB VII
JENIS – JENIS LATIHAN BEBAN
Mendapat
Lebih dari Angkat Beban Olimpiade
Di
chapter 6, BJ Rule melihat manfaat dari angkat beban olimpiade dan tiga jenis
spesifik dari kegiatan ini yang nisa digunakan sebagai bahan ajaran latihan.
Beliau sekarang menambah lagi tiga jenis kegiatan angkat beban olimpiade yang
dapat digunakan sebagai pelatihan-untuk-sendiri atau sebagai latihan progresif
yang dapat digunakan sebagai bahan ajaran untuk kegiatan angkat beban
olimpiade.
Dua dari tiga
jenis-jenis angkat beban olimpiade yang dipertimbangkan di bawah ini semuanya dilakukan dengan posisi gantung –itu
dan dengan bar yang dipegang di jarak lengan di depan tulang kering atau
diantara pinggang dan lutut. Posisi gantung adalah tempat yang baik untuk
menjadi awalan, biasanya ketika anda ingin focus pada tangkapan dan posisi
menerima dalam kegiatan angkat beban. Jenis ketiga yang dilakukan dengan bar
setinggi pundak.
Tiga
jenis barunya, yaitu:
· Tangkap-cepat
dari papan gantung
· Clean
dari papan gantung
· Kekuatan
menyentak dari balike leher
Di chapter sebelumnya jenis-jenis
clean dan tangkap-cepat, dua-duanya merupakan variasi ‘kekuatan’ yang dilakukan
di posisi ‘bergantung’. Variasi ‘kekuatan’ yang dimaksud, yaitu posisi
menangkap dan merupakan bagian dari posisi menerima seimbang dengan posisi
bawah dalam quarter squat, bar dibersihkan (cleaned) ke depan pundak dan
‘ditangkap’ disana.
Di artikel ini, dua jenis angkat beban
pertama dimulai dengan posisi gantung namun diselesaikan dengan posisi menerima
full squat. Kegunaan dalam menerima bebean dalam full squat termasuk:
·
Kemampuan untuk menyerap beban – hal ini
menyalurkan kontak olahraga dengan baik, semisal beladiri dan rugby
·
Waktu reaksi dan pergerakan kaki – tentu
saja penting untuk beberapa kegiatan olahraga
·
Peningkatan jarak pergerakan - lagi, sangat
berhubungan pada performa olahraga
Keuntungan
untuk memulai dari posisi gantung daripada dari lantai yaitu:
·
Merupakan pelatihan lengkung yang lebih
cepat, sepotong persyaratan teknis pada latihan angkat beban dihilangkan dan
meninggalkan sedikit untuk diajarkan.
·
Beberapa atlet/pelatih mungkin akan
mengalami cedera atau pengurangan jarak pergerakan yang menghalangi
pengangkatan bar dari tanah.
a.
Tangkap-cepat dari papan gantung
Tangkap-cepat
dari papan gantung adalah latihan-untuk-sendiri yang sangat baik, tapi juga
merupakan perkembangan dari Kekuatan dalam tangkap-cepat dari papan gantung dan
sebagai latihan pengembangan untuk tangkap-cepat full squat. Tangkap-cepat dari
papan gantung mengembangkan kecepatan, kemampuan meletup (kelincahan), dan kekuatan.
Juga mengembangkan postur dan kekuatan pada bagian dada dan lengan atas, juga
jarak pergerakan dan kekuatan pada pinggul dan lengan bawah.
Tips teknik
pengangkatan kunci
· Lebar
kaki sejajar dengan pundak
· Pegang
bar menggunakan pegangan lebar pada posisi gantung tepat diatas lutut, dengan
tangan kira-kira 25cm di luar garis lutut (catatan: hal ini tergantung dari
ukuran badan dan akan bervariasi)
· Berat
badan, ditambah beban bar yang disebarkan melalui keseluruhan tiap kaki
· Lutut
sedikit dilipat (ditekuk) dan peregangan harus dapat dirasakan pada tulang
kering
· Pinggang
di tekuk dan rongga dada, dada dan kepala mendongak kea rah bar
· Punggung
bagian bawah di bengkokkan, rongga dada bagian belakang dilebarkan dan dipegang
kuat kepala melihat ke depan
· Tangan
lurus, dengan siku dikunci
Dorong
· Gerakan
mendorong dimulai dengan perpanjangan tiga kali lipat sepanjang pergelangan
kaki, lutut, dan pinggang yang menyebabkan bar bergerak secara vertical
· Punggung
bagian bawah tetap bengkok, rongga dada bagian belakang dilebarkan dan dipegang
erat dan kepala melihat ke depan
· Dada,
pundak, dan kepala tetap di depan bar
Melompat
· Pergelangan
kaki, lutut dan pinggang dalam pelebaran penuh, jadi sebuah gerakan melompat
dapat dilakukan (kaki boleh atau tidak boleh meninggalkan lantai)
· Bar
terus bergerak secara vertikal sampai pada posisi antara pusar dan tulang dada
Dorong ke Bawah
· Ketika
bar terus bergerak vertikal, badan mendorong ke bawah bar
· Pundak
bergesekan sedikit dan siku mulai bengkok untuk menyerap beban pada bar
· Pergelangan
kaki, lutut dan pinggang dengan cepat menekuk untuk mendorong badan di bawah
bar
Menangkap/posisi menerima
· Badan
bagian atas menangkap bar yang ada di atas kepala; siku melebar dan pundak
mengalami kontraksi
· Tubuh
bagian bawah spontan bereaksi hingga tumit bersentuhan ke tanah dan lutut dan
pinggang ditekuk dan di bawah posisi squat (lekukan lutut ke dalam) penuh
Pemulihan
· Bar
kemudian ‘berdiri’ dengan cara melebarkan lutut dan pinggang sementara tetap
berada di atas kepala
b.
Clean dari papan gantungan
Clean
dari papan gantung sama dengan tangkap-cepat dari papan gantung karena kerja
latihan sebagai latihan-untuk-sendiri, peningkatan dari kekuatan clean dari
papan gantung dan sebagai bahan ajaran latihan untuk clean squat penuh. Lebih
banyak beban dapat di angkat dari pada jenis kekuatan (selama posisi
menerimanya kuat) saat bar tidak memerlukan pergerakan terlalu tinggi. Clean
dari papan gantung sangat bagus untuk peningkatan kecepatan dan kelincahan
off-the-mark
Sehubung
anda harus memindahkan beban yang banyak dengan cepat. Hal ini merupakan berita
yang bagus untuk para atlet yang pergerakan, kelincahan dan langkah awalnya
penting – sebagai contoh, pelari cepat, pemain olahraga racket dan lapangan.
Tips Teknik Posisi Awal Pengangkatan
Kunci
· Lebar
kaki sejajar dengan pundak
· Pegang
bar menggunakan pegangan lebar pada posisi gantung tepat diatas lutut, dengan
tangan kira-kira 25cm di luar garis lutut (catatan: hal ini tergantung dari
ukuran badan dan akan bervariasi)
· Berat
badan, ditambah beban bar yang disebarkan melalui keseluruhan tiap kaki
· Lutut
sedikit dilipat (ditekuk) dan peregangan harus dapat dirasakan pada tulang
kering
· Pinggang
di tekuk dan rongga dada, dada dan kepala mendongak kea rah bar
· Punggung
bagian bawah di bengkokkan, rongga dada bagian belakang dilebarkan dan dipegang
kuat kepala melihat ke depan
· Tangan
lurus, dengan siku dikunci
Dorong
· Gerakan
mendorong dimulai dengan perpanjangan tiga kali lipat sepanjang pergelangan
kaki, lutut, dan pinggang yang menyebabkan bar bergerak secara vertical
· Punggung
bagian bawah tetap bengkok, rongga dada bagian belakang dilebarkan dan dipegang
erat dan kepala melihat ke depan
· Dada,
pundak, dan kepala tetap di depan bar
Melompat
· Pergelangan
kaki, lutut dan pinggang dalam pelebaran penuh, jadi sebuah gerakan melompat
dapat dilakukan (kaki boleh atau tidak boleh meninggalkan lantai)
· Bar
terus bergerak secara vertikal sampai pada posisi antara pusar dan tulang dada
Dorong ke Bawah
· Ketika
bar terus bergerak vertikal, badan mendorong ke bawah bar
· Pundak
bergesekan sedikit dan siku mulai bengkok untuk menyerap beban pada bar
· Pergelangan
kaki, lutut dan pinggang dengan cepat menekuk untuk mendorong badan di bawah
bar
Menangkap/posisi menerima
· Badan
bagian atas menangkap bar yang ada di atas kepala; siku melebar dan pundak
mengalami kontraksi
· Tubuh
bagian bawah spontan bereaksi hingga tumit bersentuhan ke tanah dan lutut dan
pinggang ditekuk dan di bawah posisi squat (lekukan lutut ke dalam) penuh
Pemulihan
· Bar
kemudian ‘berdiri’ dengan cara melebarkan lutut dan pinggang sementara tetap
berada di atas kepala
c. Di balik kekuatan menyentak dari balik
leher (pegangan tangkap-cepat)
Di balik kekuatan menyentak dari
balik leher adalah latihan yang baik untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan;
namun, juga cocok untuk meningkatkan kekuatan di posisi di atas kepala untuk
gerakan tangkap-cepat. Sama seperti pengembangan kekuatan atletik, latihan
pengangkatan bagus untuk menguatkan otot trapezius ditengah punggung bagian tengah
dan bawah. Juga merupakan hal yang bagus untuk menambah kekuatan dan kestabilan
pada rotasi eksternal (membawa punggung menjauh dari badan) pada persendian di
pundak. Menguasai latihan ini akan membantu untuk membangun pundak yang kuat
dan ulet. Jadi jika anda atlet berbagai olahraga atau bahkan karyawan kantor
tetap yang memiliki gangguan pundak, latihan ini dapat menjadi teman baik anda
jika dilakukan secara benar. Akan tetapi, saya merekomendasikan bahwa ketika
mempelajarinya dengan menggunakan pancing kayu atau tongkat sapu dilakukan
untuk memastikan siku yang benar, posisi tulang belikat dan rongga dada
sepanjang latihan pengangkatan.
NB: siku harus tetap di bawah atau
di depan bar ketika bar berada di sekitar pundak dan harus tetap berada di
garis sepanjang latihan pengangkatan. Pada saat keduanya akhirnya berada di
belakang bar, hal ini dapat menyebabkan rotasi internal di sepanjang sendi
pundak dan dapat mengarah pada cedera.
Tips
kunci teknik pengangkatan posisi awal
·
Kaki sejarajar dengan bahu
·
Bar berada dalam posisi jongkok pada
belakang bahu. Bar seharusnya diletakkan di balik otot trapezius dan dibawah
vertebrata ke 7
· Vertebrata
ke tujuh (salah satu yang menonjol di bagian bawah leher)
· Tangan
menggenggam bar pada pegangan yang lebar (lihat snatch from hang). Lengan harus bersentuhan dan tarik bar kebawah
tubuh seolah-olah melengkuk di bahu.
· Siku
ditarik kebawah atau atas bar untuk menyelaraskan bahu dengan posisi yang kuat
dan benar (dan tidak dibalik bar, seperti yang sebelumnya dikatakan)
· Berat
badan, ditambah bar, disebarkan melalui masing-masing kaki.
· Punggung
bawah melengkuk, tulang belakang dada diperpanjang dan tahan dengan kuat,
kepala mengarah ke depan.
Kemiringan pertama
· Kemiringan ini diawali dengan
melenturkan melalui pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.
· Punggung bawah tetap melengkung
dengan tulang belakang dada diperpanjang dan tahan dengan kuat, dan kepala
mengarah kedepan ketika siku tetap tinggi.
· Bar tetap bersinggungan dengan bahu.
Dorongan
· Pergelangan kaki, lutut, dan pinggul
diperpanjang dengan kuat dan bahu mengangkat sementara siku diperpanjang untuk
mendorong bar secara vertikal
Kemiringan kedua
· Bar terus vertikal untuk mendorong
tubuh dibawah bar
· Pergelangan kaki, lurut dan pinggul
dilenturkan dengan cepat untuk mendorong tubuh dibawah bar ketika siku terus
melurudkan dan memanjangkan.
Menangkap
· Tubuh bagian atas menangkap bar,
siku diperpanjang, dan bahu bersentuhan.
· Tubuh bagian bawah bereaksi secara
bersaan sehingga kontak tumit pada tanah dan lutut dan pinggul melentur
sedikit.
Pemulihan
· Siku dikunci dan bar pegang diatas
· Bar kemudian ‘didirikan; dengan
memperluas pinggul dan lutut.
Dengan semua angkatan Olimpiade dan macam-macamnya yang
sangat penting untuk menguasai teknik. Hal ini berarti dimlai dengan dowel rod atau hanya bar hingga teknik
yang bgus dan pajang perpindahan dikuasai untuk memungkinakan pemuatan
progresif. Kebanyakan atlet dalam hal apapun akan menemukan gerakan yang sulit
dan cukup menantang, karena kecepatan perpindahan mereka, tanpa berlu beban
berat.
Kettlebel telah ada sekitar beratus tahun yang lalu, mungkin
ribuan. Pada bab ini, Tommy Matthews meneliti sejarah dari alat latihan efektif
ini.
Sejarah
kettlebel
Sulit untuk menemukan titik awal yang tepat – beberapa
penggemar mengatakan bahwa kettlebell ada sejak zaman yunani kuno. Diperkirakan bahwa mereka digunakan dalam
olimpiade kuno, mungkin dalam peristiwa melempar. Spekulasi ini menunjukkan
umur dari alat latihan unik ini.
Dalam waktu yang lebih baru, kettlebell identik dengan
Rusia. Pada 1704 kata ‘girya’ (yang berarti kettlebell) muncul dalam kamus
Rusia. Orang orang yang menggunakan alat ini dikenal sebagai ‘giveriks’. Ada
cerita dari Rusia kuno dari pria kuat yang bersaing satu sama lain dalam kontes
lokal. Orang orang Rusia menghargai kekuatan mereka dan merupakan suatu
kehormatan untuk menjadi orang terkuat. Yang terbaik dan terkuat dikenal
sebagai ‘bogatir’ – yang berarti ‘kuat dan orang terhormat’. Orang orang ini dihormati
karena kekuatan dan dikatakan bahwa mereka menggunakan kekuatan ini untuk
kebaikan melawan kejahata. Dalam hari hari awal kettlebell di Rusia tidak ada
kompetisi resmi, hanya festival lokal dan pertunjukan dimana orang-orang akan
menunjukkan kemampuan, daya tahan, dan kekuatan mereka. Hal ini berlangsung
selama bertahn-tahun dan hanya pada 1960an kettlebell mulai digunakan secara
luas, menyebar ke sekolah-sekolah dan universitas. Kompetisi diatur dan aturan
resmi muncu;. Namun tidak ada standar nasional dan meskpun hasil dicatat mereka
memiliki sedikit nilah. Dalam 1970an olahraga kettlebel diakui oleh badan
olahraga resmi Uni Soviet. Meskipun pengakuan ini masih belum ada seperangkat
aturan. Hal ini berarti para atlet tidak dapat meraih penghargaan ‘master of sport’ dengan kettlebell.,
yang mereka bisa dengan olimpiade mengangkat.
The Master of Sport adalah penghargaan tertinggi yang para
atlet Rusia dapat raih dan disertai dengan kehormatan. Akhirnya, pada tahun
1985 Komite Olahraga Kettlebell mendirikan dan membuat aturan resmi, hukum, dan
regulasi, dan kategori beban yang dihasilkan. Perlombaan nasional olahraga
kettlebell pertama diadakan di Lipetsk pada November tahun 1985.
Olahraga Kettlebell
Olahraga kettlebell terdiri dari tiga daya angkat; snatch,
performed dengan satu bel; jerk; dan siklus panjang clean and jerk, keduanya
dilakukan dengan dua bel. Para profesional menggunakan 32kg kettlebell, yang
secara tradisional dikenal sebagai ‘2 pood’ (pood ada 16kd dan merupakan ukuran
berat orang Rusia). Para amatir menggunakan 24kg kettlebell; yang idkenal
sebagai ‘pood dan setengah’.
Kettlebell di seluruh dunia
Ketllebell juga telah
ada sekita raturan tahun di luar Rusia. Catatan ada sejak tahun 1900an dari
orang-orang kuat terkenal seperti Arthur Saxon dan Eugen Sandow pengangkat
kettlebell. Ada beberapa gambar fantastis dari gym tua – dikenal sebagai ‘pusat
kebudayaan fisik’- yang menunjukkan rak-rak dinding kettlebell. Ini adalah
inspirasi untuk mencari tahun tentang orang-orang kuat zaman dulu yang
menunjukkan kekuatan yang fantastis.
Perusahaan Milo Barbell di AS adalah salah satu dari
produsen barbel di barat dan pada tahun 1902 mereka memproduksi kettlebel
pertama, yang disebut ‘Milo Kettlebell’. Terdapat putaran pegangan kayu dan
sistem pelat dan sangat berbeda dari kettlebell yang tradisional. Namun, dengan
semua berat dengan pegangan diluar massa berat, mereka memiliki manfaat yang
sama.
Kettlebell bahkan digunakan pada Highland Games. Para lawan
mengangkat kettlebel diatas kepala mereka. Anda juga dapat melihat inspirasi
kettlebel dalam perubahan seni di Shaolin Monks China, yang kunci alat latihan
termasuk ‘padlock’. hal tersebut seperti kettlebell, namun terdapat blok beton
dengan pegangan di atasnya.
Kettlebell memiliki sejarah latihan yang besar. Mereka
pernah terdapat dalam berbagai bentuk atau lainnya selama berabad-abad. Dalam
beberapa tahun terakhir, mereka telah pindah ke latihan kebugaran dan olahraga
dunia dan digunskan oleh pengguna gym dan atlet. Kettlebell adalah alat latihan
yang mengagumkan.
Apa yang membuat kettlebell adalah alat latihan yang luar
biasa?
Posisi eksternal dari pegangan menciptakan tuas yang pada
gilirannya jauh dari pusat pengguna gravitasi. Hal ini memastikan latihan
menjadi lebih dinamis dan menantang, merekrut lebih banyak otot dan pentinya
otot yang ‘benar’. Jika anda melakukan latihan kettlebell anda juga akan
mengalami bell (bagain cannonball) berpindah sekitar tangan anda. Hal ini
meciptakan dampak latihan yang sangat berbeda dari dumbbell, misalnya.
Latihan olahraga
Kettlebell sangat fantastis untuk semua tujuan olahraga dan
memiliki persilangan pada perpindahan dan kinerja oalraga. Seorang atlet
membutuhkan banyak kualitas fisik dan kettlebell menggerakkan kekuatan, daya,
kecepatan, dan daya tahan otot, jangkauan perpindahan dan koordinasi.
Latihan kettlebell mencerminkan
sifat dinamis olahraga.
Olahraga
jelas dinamis; kita tidak mengatasi lawan pada lapangan rugby atau melempar
tinju pada ring dengan lambat. Kettlebell swing, snatches dan clean dilakukan
dengan dinamis, bekerja pada kecepatan yang berkesinambungan dengan tujuan
atlet.
Semua
latihan kettlebell dirancang untuk fokus pada pelatihan tubuh selama rentang
penuh gerakan. Hal ini akan mencapai keselarasan yang optimal dan menjaga
keseimbangan seluruh tubuh dalam semua sistem kinetik (pergerakan).
Kunci kettlebell lift
Kunci dari latihan kettlebell adalah
dilakukan dengan cara berdiri dan bergerak, berdirid dan bergerak adalah tujuan
tubuh dirancang. Terdapat swing, snatch, clean, military press, dan front.
Olahraga kekuatan dan perkondisian program harus mencakup kombinasi gerakan
ini.
Memulai
Memilih kettlebell yang tetap adalah
penting karena rancangan yang buruk akan menyebabkan cedera dan luka. Carilah
kettlebel yang, ketika duduk di posisi rak, memiliki masa istirahat bell pada
bagian daging lengan anda dan bukan tulang pergelangan tangan. Posisi tersikasi
adalah landasar untuk kettlebel atau bell untuk menekan bagian atas dan
menempatkannya ketika melakukan clean dan fornt squats, semisal. Tip kettlebel
yang lain adalah memastikan bahwa anda dapat mencapai sudut pegangan yang bagus
dan pegangannya tersebut halus.
Latihan beban untuk rugby
Rugby adalah sebuah game yang sangat
sulit dan pemain menjadi semakin kuat. Latihan beban oleh karena tu, adalah
senjata penting dalam gudang latihan pemain. Berikut Tommy Matthes menguraikan
program untuk meningkatkan kuantitas dan kekuatan.
Pemain
di semua posis menjadi semakin besar, denan punggung rata-rata 14-15 baru dan
kedepan 16 batu. Jadwal latihan termasuk dalam artikel diarncang untuk memenuhi
dan mengembangkan kebutuhan agresif dari pemain rugby kontemporer. Mereka
merinci latihan kekuatan yang pemain rugby dapat gunakan untuk meningkatkan
kekuatan mereka selama 6 minggu pra-sesi dan di awal musim. Latihan melibatkan
Olimpiade mengangkat, kettlebell, dan latihan beban lainnya.
Memahami latihan
Untuk membantu anda memahami metode
yang digunakan dalam artikel, lihatlah definisi berikut:
*rantai posterior – otot-otot betis,
paha belakang, bokong, dan punggung
**triple ekstensi – otot otot
pergelangan kaki, lutut, dan pinggul bekerja sama untk menghasilkan gerakan,
seperti ketika melompat
***hip ekstensi – mendorong dan
mengangkat pinggul, seperti saat mengangkat menjadi pukulan atau pukulan tenis.
Komentar
Posting Komentar