Tes dan Pengukuran Olahraga
TES
DAN PENGUKURAN
OLAHRAGA
Oleh
Dr. Marta Dinata, M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta
2016
BAB I
Pendahuluan
A. Daya Tahan
Kebugaran
dapat diukur oleh volume oksigen yang dapat anda konsumsi saat olahraga dalam
kapasitas maksimal.VO2 max adalah jumlah maksimum dari oksigen dalam milliliter
yang dapat digunakan oleh seseorang dalam satu menit per kilogram berat badan. Seseorang
yang sedang dalam keadaan bugar mempunyai nilai VO2 max lebih tinggi dan dapat
melakukan olahraga secara lebih intensif daripada mereka yang sedang dalam
keadaan kurang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anda dapat meningkatkan nilai VO2 max anda dengan
berolahraga secara intensif yang akan meningkatkan denyut jantung sebesar
65-85% dari kadar maksimumnya, selama paling sedikit 20 menit dengan frekuensi
3-5 kali perminggu. Rata- rata VO2max untuk atlet pria kira-kira 3,5 liter
permenit sedangkan untuk atlet wanita adalah 2,7 liter/menit.
B. Daya Tahan Aerobik
Kebugaran
aerobik merupakan suatu pendahuluan utama untuk sebagian besar olahraga. Para
pelatih harus berpikir secara hati-hati bahwa tingkat kebugaran yang mereka
yakini adalah tepat untuk puncak penampilan dan kemudian mencapainya. Sebagai
contoh, dalam Sepak Bola kapasitas aerobik yang tinggi itu penting. Sedangkan
pada Bola Voli, kapasitas aerobik sedang sudah cukup .Untuk sebagian besar
permainan, kebugaran aerobik menentukan seberapa cepat seseorang dapat pulih dari kelelahan setelah sesi latihan dengan
intensitas tinggi dan seberapa jauh jarak yang dapat dicapai dalam permainan.
C. Daya Tahan Anaerobik
Selama
olahraga anaerobik (tanpa oksigen), memerlukan usaha maksimum, tubuh bekerja
sangat keras sehingga menuntut kebutuhan oksigen dan bahan bakar melebihi
kebutuhan rata-rata dan otot harus mengandalkan simpanan bahan bakar. Dalam
situasi seperti ini, sisa metabolisme terakumulasi dan akan membentuk asam
laktat. Otot menjadi kekurangan oksigen, membawa tubuh pada keadaan yang
disebut dengan hutang oksigen.Bahan bakar yang tersimpan dalam tubuh habis
dengan segera dan aktivitas terhenti. Dan tidak akan kembali sampai asam laktat
hilang dan hutang oksigen terbayarkan. Untungnya tubuh dapat mengembalikan
aktivitas yang terbatas bahkan setelah sebagian kecil hutang oksigen terbayarkan.
BAB II
Tes Evaluasi Daya Tahan
Berikut ini adalah contoh dari tes evaluasi daya tahan :
1. Tes Treadmill Astrand
2. Tes Treadmill Balke
3. Tes VO2 max Balke
4. Tes Treadmill Bruce
5. Tes Lari 2.4 km
6. Tes Conconi
7. Tes VO2 max Cooper
8. Kecepatan berenang
9. Tes melangkah Harvard
10. Tes siklus Astrand
11. Tes Home Step
12. Tes melangkah 3 menit
13. Tes kebugaran multi tahap
14. Tes melangkah Queens College
15. Tes kebugaran berjalan Rockpot
16. Tes melangkah Tecumseh
17. Tes treadmill VO2max
18. VO2max dari jogging satu milVO2max dari data non-olahraga
19. Tes lari sprint anaerobic dasar
20. Estimasi
VO2 max
21. Tes kekuatan laktat 3 tingkat
22. Tes kekuatan alaktat 3 tingkat
23. Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST)
24. Level Tes Aerobik
25. Level Tes Kekuatan Laktat
26. Tiga-Level Tes Alaktat
27. Tes Cunningham dan Faulkner
1.
Tes Treadmill Astrand
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlet (VO2 max).
Alat yang diperlukan
Untuk
melaksanakan tes ini anda membutuhkan
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph
(8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
1. Treadmill diatur pada start dengan kecepatan 8.05km/jam
(5 mph) dan tingkat kemiringan 0%.
2. Atlet melakukan tes.
3. Setelah 3 menit kemiringan diatur menjadi 2,5% kemudian
setiap 2 menit kemiringan ditingkatkan 2,5%.
4. Asisten memencat stopwatch dan memberhentikan ketika atlet
sudah tidak sanggup melanjutkan.
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut
dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat
dalam setiap tes, analisis akan menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Dari waktu total berlari VO2 max seorang
atlet dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = (waktu x 1.444) + 14,99
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang
dinyatakan dalam menit dan detik.
Contoh :
Seorang atlit mengakhiri tes setelah berlari
selama 13 menit 15 detik (13,25 menit)
VO2max = (13,25 x 1.444) + 14,99
VO2max = 34,123 mls/kg/min.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya
tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi
bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang
berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator online astrand treadmill test.htm
2.
Tes Treadmill Balke
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph
(8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Atlit berjalan
pada treadmill hingga kelelahan. Selama tes tingkat kemiringan treadmill (%)
ditingkatkan sebagai berikut :
1. Aktif dan secara sedenter.
2. Kecepatan treadmill diatur pada 3,3 mph (5,3 km/jam).
3. Start tingkat kemiringan 0%.
4. Setelah satu menit tingkat kemiringan diatur pada 2%.
5. Setelah dua menit dan setiap menit setelahnya tingkat
kemiringan dinaikkan 1%.
6. Wanita aktif
7. Kecepatan treadmill diatur pada 3,0 mph (4,5km/jam).
8. Start tingkat kemiringan 0%.
9. Setelah tiga menit dan setiap tiga menit setelahnya
tingkat kemiringan dinaikkan 2,5%.
10. Asisten mulai menghidupkan stop watch pada
permulaan tes dan memberhentikannyaketika atlit sudah tidak dapat
melanjutkannya antara 9-15 menit.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
·
Pria aktif dan seca sedenter (Pollock et
al. 1976).
Dari waktu total berlari VO2max seorang atlit
dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = waktu x 1,444 + 14,99
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang
dinyatakan dalam menit dan detik. Contoh 13 menit 15 detik = 13,25 menit.
·
Wanita aktif dan secara sedenter (Pollocket
al. 1982)
VO2max = waktu x 1,38 + 5,22
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang dinyatakan
dalam menit dan detik.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu
individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator online balke treadmill test.htm.
3.
Tes VO2max Balke
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlet (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1.
Lintasan 400m
2.
Stop Watch
3.
Asisten
Bagaimana cara melakukan tes
Tes balke
dilakukan sebagai berikut :
1. Pilihlah hari yang cerah dan berlari mengitari lintasan
selama 15 menit hingga tujuannya adalah untuk berlari sejauh mungkin.
2. Asisten mencatat total jarak yang dicapai selama 15 menit
paling dekat 25 meter.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Perkiraaan Penampilan
Rumus yang
digunakan untuk menghitung VO2max ( keinginan untuk berlari oleh Frank Horwill)
adalah :
VO2max = (((Total jarak yang dilampaui/15) –
133) x 0,172) + 33,3
Contoh :
Seorang atlit menyelesaikan 5200 meter dalam
15 menit
VO2max = (((5200/15) – 133) x 0,172) + 33,3
VO2max = 70 mls/kg/min.
Target Kelompok
Tes ini
cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya
tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi
bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang
berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator online balke vo2max test.htm.
4.
Tes
Treadmill Bruce
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk
melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Treadmill yang kecepatannya dapat diatur pada 5mph
(8,05km/jam) dan tingkat kemiringan dapat diatur.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Atlet
berjalan pada treadmill hingga kelelahan. Selama tes tingkat kemiringan
treadmill (%) ditingkatkan seperti yang dirincikan pada tabel berikut :
Treadmill
diatur pada tingkat 1 kecepatan (2,74 km/jam) dan tingkat kemiringan (10%) dan
atlet melakukan tes. Pada waktu yang tepat selama tes kecepatan dan kemiringan
treadmill diatur. Jadi, setelah tes selama 3 menit kecepatan diatur menjadi 5,47
km/jam dan kemiringan menjadi 14% dan sebagainya. Asisten menghidupkan
stopwatch pada permulaan tes dan memberhentikannya ketika atlit sudah tidak
dapat melanjutkannyaantara 9-15 menit.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
·
Pria aktif dan secara sedenter (Pollock et al. 1976)
Dari waktu total berlari VO2max seorang atlit
dapat diperkirakan sebagai berikut :
VO2max = 14,8 - (1,379 x T) + (0,451 x T2) –
(0,012xT3)
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang
dinyatakan dalam menit dan detik. Contoh 13 menit 15 detik = 13,25 menit
·
Wanita aktif dan secara sedenter (Pollocket
al. 1982)
VO2max = waktu x 4,38 – 3,9
“Waktu” adalah total waktu selama tes yang
dinyatakan dalam menit dan detik.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk
individu-individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator online bruce treadmill test.htm.
5. Tes lari 2.4
km
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengamati perkembangan daya tahan umum atlit (VO2max).
Alat yang diperlukan
Untuk
melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Lintasan 400m.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes
Tes dilakukan seperti berikut :
1. Atlit melakukan pemanasan selama 10 menit.
2. Atlit berlari sejauh 2,4 km (6 kali putaran pada lintasan
400m) secepat mungkin.
3. Asisten mengingatkan atlet jumlah putaran tersisa yang
harus diselesaikan.
4. Asisten mencatat waktu yang diperlukan selama atlit
berlari 2,4 km.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu
individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
6.
Tes Conconi
Tes Conconi (Conconi
et al, 1982) adalah metode
sederhana untuk mengukur perkiraan batas nilai rata-rata aerobic dan anaerobic
seseorang.
Alat yang diperlukan
Untuk
melakukan tes anda memerlukan :
1. HRM (Monitor denyut jantung) yang merekan denyut jantung
anda selama tes.
2. Treadmill atau lintasan 400m.
3. Stopwatch.
4. Asisten untuk merekan waktu anda setiap 200 m.
Melakukan tes Conconi pada lintasan 400 m
Dalam tes
Conconi atlit meningkatkan kecepatannya selama bertahap seriap 200 meter, dan
waktu setiap 200 meter dicatat.Peningkatan bertahap setiap 200 meter ini dijaga
sampai atlit sudah tidak dapat melakukannya.Sebelum anda memulai tes anda perlu
menentukan kecepatan awal dan seberapa besar peningkatan kecepatan anda untuk
setiap 200 meter. Total jarak yang dilalui selama tes seharusnya antara 2,5-4
km untuk memastikan informasi yang cukup
yang diperlukan untuk perhitungan tersedia. Kecepatan dan denyut jantung
atlit kemudian diinterpretasikan dalam grafik sehingga ambang anaerobik atlet
dapat ditentukan.
Melakukan tes Conconi pada treadmill
1. Lakukan 5-10 menit pemanasan.
2. Atur HRM untuk menggunakan interval pencatatan 5 detik.
3. Mulai kecepatan treadmill pada kecepatan yang diperlukan.
4. Hidupkankan stopwatch HRM.
5. Setiap 200 meter catat waktu.
6. Setiap 200 meter tingkatkan kecepatan.
7. Akhiri tes ketika anda sudah tidak dapat menjaga langkah.
8. Hentikan perekaman HRM.
9. Lakukan pendinginan selama 10 menit.
Perhitungan Ambang Anaerobic
Dari HRM
menentuksn denyut jantung pada setiap interval waktu yang terekam.Menentukan
kecepatan untuk setiap 200 meter dan kemudian setiap 200 meter kecepatan dan
denyut jantung diinterpretasikan dalam grafik. Anda akan mengetahui bahwa
grafik meningkat secara bertahap setelah dimulai dan kemudian konstan sebelum
meningkat lagi. Grafik konstan ini menunjukkan ambang anaerobik atlet.
Dalam cotoh grafik Conconi di bawah ini,
garafik konstan tampak pada kisaran 182 bpm. Minus 20 bpm. Sebagai contoh : 182
– 20 = 162 bpm.
Perhitungan Ambang Aerobik
Perkiraan yang tepat untuk ambang aerobic telah dibuktikan dengan ambang anaerobic dikurangi 20 bpm.Seperti contoh di bawah adalah 182 – 20 = 162 bpm.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal
ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya
tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi
bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang
berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes. Telah ditunjukkam bahwa terdapat
kekurangan pada titik defleksi pada denyut jantung Conconi (Jones, Aand Doust,
J [1995]).
Validitas
Tidak ada
tabel yang diterbitkan yang berhubungan dan hasil terhadap penampilan potensial
dalam kompetisi.
9.
Tes langkah Harvard
Tujuan tes
ini adalah untuk mengetahui perkembangan sistem kardiovaskular atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk
melaksanakan tes ini anda membutuhkan :
1. Papan keseimbangan atau bangku senam setinggi 45 cm.
2. Stop Watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
Tes langkah
Harvard dapat dilakukan seperti berikut :
1. Melangkah diatas papan senam standard setiap dua detik
selama 5 menit (150 langkah).
2. 1 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut
nadi anda (bpm)– denyut 1.
3. 2 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut
nadi anda (bpm)– denyut 2.
4. 3 menit setelah menyelesaikannya hitung rata rata denyut
nadi anda (bpm)– denyut 3.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.Menggunakan ketiga rata-rata
denyut nadimu untuk menghitung tingkat kebugaran dengan cara sebagai berikut :
Hasil = 3000 / (pulse1 + pulse2 + pulse3).
Data normal untuk tes langkah harvard
Table berikut adalah untuk atlet 16 tahun :
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu
individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator onlineharvard step test.htm.
10. Astrand Cycle Test
Tujuan tes
ini adalah untuk mengetahui atau mengontrol perkembangan daya tahan aerobik
atlet.
Alat yang Diperlukan
Untuk
melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Sepeda ergometer stasioner.
2. Monitor denyut jantung.
3. Stop watch.
4. Asisten.
Bagaimana cara melakukan tes ?
Tes
dilakukan sebagai berikut :
1. Atlet melakukan pemanasan
selama sepuluh menit.
2. Atlet mengatur monitor denyut jantung dan mengecek
fungsinya.
3. Asisten mencatat denyut jantung
istirahat.
4. Atlet mengatur stang dan tempat
duduk pada sepeda.
5.
Asisten mengatur
usaha awal sebagai berikut :
Sedentary
females >40 years – 150 kpm/min (25W)
Sedentary
females <40 years – 150 to 300 kpm/min (25 to 50W)
Active
females <40 years – 300 to 450 kpm/min (50 to 75W)
Active
females >40 years – 450 to 600 kpm/min (75 to 100W)
Sedentary
males <40 years – 150 to 300 kpm/min (25 to 50W)
Sedentary
males >40 years – 300 to 600 kpm/min (50 to 100W)
Active males
<40 years – 600 kpm/min (100W)
Active males
>40 years – 600 to 900 kpm/min (100 to 150W)
6. Atlit memulai tes pada usaha rata-rata yang telah
ditentukan.
Asisten
mencatat rata-rata denyut jantung atlet permenit.Biasanya menggunakan 10 detik
terakhir setiap 1 menit kemudian dikalikan 6 sebagai nilai permenitnya.Untuk
partisipan yang berusia >40 tahun, jika denyut jantung adalah <120 bpm
setelah dua menit olahraga, Meningkatkan usaha rata-rata 150-300 kpm/min (25 W
hingga 50W).Untuk partisipan yang berusia <40 tahun, jika denyut jantung adalah
<130 bpm setelah dua menit olahraga, Meningkatkan usaha rata-rata 300
kpm/min (50W). Atlet tetap mengayuh selama 6 menit pada rata-rata usaha
akhir.Berhentikan tes apabila denyut jantung melampaui 170 bpm (85%
diprediksikan sebagai denyut jantung maksimal).
Analisis
Analisis hasil adalah dengan membandingkan workload (muatan usaha) akhir
dan pembacaan denyut jantung selama 6 menit dengan hasil tes sebelumnya.
Diharapkan dengan pelatihan yang tepat antara setiap tes, analisis akan
mengindikasikan peningkatan. Denyut jantung tetap dapat dilihat pada table
untuk perkiraan VO2max.
Target kelompok
Tes ini cocok untuk
individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu individu
yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Tidak ada
tabel yang diterbitkan yang berhubungan dengan pemampilan potensial di
kompetisi.
11. Tes Home step
Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengontrol perkembangan sistem kardiovaskular atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk
melakukan tes ini anda memerlukan ;
1. Papan keseimbangan 12 inch.
2. Stopwatch.
3. Metronom.
4. Monitor denyut jantung (optional).
5. Asisten.
Bagaimana
melakukan tes
Tes home steps ini dilakukan sebagai berikut
:
1. Melangkah ke atas dan ke
bawah, satu kaki pada suatu waktu, padabangku selama 3 menit.
2. Cobalah untuk menjaga
kestabilan ( kira-kira 22 hingga 24 langkah / menit ).
3. Gunakan metronom atau minta
bantuan seseorang untuk membantu Anda menjaga kecepatan yang dibutuhkan.
4. Pada saat selesai tes
hitung jumlah denyut jantung selama 15 detik.
5. Kalikan 4 jumlah hitungan
selama 15 detik.
6. Gunakan nilai akhir ini
untuk menilai kinerja Anda menggunakan tebel di bawah ini.
Analisis
Analisis hasil adalah
dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal ini
diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Data normal untuk tes home step
Atlet Pria
Atlet Wanita
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk individu yang aktif dan secara sedenter tetapi bukan untuk individu
individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
Pilih link
berikut untuk mengakses kalkulator online home step test.htm.
12. Tes Langkah 3
menit
Tujuan tes
ini adalah untuk mengetahui perkembangan aerobik atlet.
Alat yang diperlukan
Untuk melakukan tes ini anda memerlukan :
1. Papan keseimbangan 12 inch.
2. Stopwatch.
3. Metronom.
Bagaimana cara melakukan tes
Tes dilakukan sebagai berikut :
1. Atlet melakukan pemanasan
selama sepuluh menit.
2. Atlet melangkah ke atas dan kebawah sebanyak 24 langkah per menit selama 3 menit.
3. Setelah melangkah selama 3 menit, atlet segera duduk di
bangku dan mencari denyut nadi di leher.
4. Menghitung denyut nadi selama 60 detik, dengan jarak 5
detik setelah melakukan tes itu adalah denyut jantung pemulihan atlet.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya. Hal
ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.
Target kelompok
Tes ini
cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya
tahan tetapi bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil
yang berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Tidak ada
tabel yang diterbitkan yang berhubungan dengan pemampilan potensial di
kompetisi.
13. Tes Kebugaran Bertahap (MFST)
Tujuan tes
MSFT ini adalah untuk mengetahui nilai VO2max atlet.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan
:
1. Permukaan tidak licin dan datar setidaknya 20 meter
panjangnya.
2. 30 meter meteran.
3. Kerucut penanda.
4. Audio atau CD.
5. Perekam 4 Tape.
6. Lembar Recording.
7. Asisten.
8. Kalkulator
Bagaimana melakukan tes
Tes ini
terdiri dari 23 tingkat di mana setiap tingkat berlangsung kira-kira satu
menit. Setiaptingkat terdiri dari serangkaian lintasan 20m di mana kecepatan
awal adalah 8,5 km / meningkat 0,5km /
jam pada setiap tingkat. Pada tape / CD bip tunggal menunjukkanakhir lintasan
dan bip 3 menunjukkan awal dari tingkat berikutnya.
Tes ini dilakukan sebagai berikut:
1. Taksir lintasan setiap 20 meter dan tandai setiap akhir
dengan kerucutpenanda.
2. Atlet melakukan pemanasan jogging dan peregangan.
3. Mulai tes.
4. Atlet harus menempatkan satu kaki pada atau di luar
penanda 20m di akhirmasing-masing lintasan.
5. Jika atlet tiba di akhir lintasan sebelum bunyi bip,
atletharus menunggu bip dan kemudian kembali berjalan.
6. Atlet harus tetap berlari sampai di titik dimana ia
merasa kelelahan dan sudah tidak sanggup.
7. Jika atlet gagal untuk mencapai akhir lintasan sebelum
bip mereka masih diperbolehkan 2 atau 3 lintasan lebih lanjut untuk mencoba
untukkembali.
8. Catat tingkat dan jumlah lintasan yang diselesaikan di
tingkat itu oleh atlet.
9. Lakukan pendinginan.
Analisis
Analisis
hasil adalah dengan membandingkan hasil tersebut dengan hasil tes sebelumnya.
Hal ini diharapkan, dengan pelatihan yang tepat dalam setiap tes, analisis akan
menunjukkan suatu peningkatan atau perkembangan.Algoritma di bawah akan
membantu anda memperkirakan nilai VO2max anda. Silahkan catat kemudian
bandiingkan dengan tabel MSF, dengan nilai taksir kesalahan hingga ± 0,3
mls/kg/min :
VO2max = 18.043461 + (0.3689295 x TS)
+(–0.000349 x TS x TS)
TS : Jumlah lintasan yang diselesaikan.
Nilai normal Tes MSF
Berikut ini
adalah table nilai hasil tes MSF tim nasional :
Target
kelompok
Tes ini
cocok untuk daya tahan atlit dan para pemain olahraga yang memerlukan daya
tahan (contohnya sepak bola, rugby) tetapi
bukan untuk individu individu yang hasil tesnya menunjukkan hasil yang
berlawanan.
Realibilitas
Realibilitas
akan bergantung pada seberapa ketatnya tes tersebut dilakukan dan tingkat
motivasi individu dalam melakukan tes.
Validitas
Ada tabel
VO2max yang diterbitkan (Appendiks A) dan hubuungannya dengan VO2max sebenarnya
tinggi.
Kalkulator online
link berikut
untuk mengakses kalkulator online multi stage fitness test.htm.
14. Queen Collage Step Test
Tujuandari
tes ini adalah untuk memantau perkembangan atletsistem kardiovaskular.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini
Anda akan memerlukan:
1. Lintasan 16,25 inci atau sepanjang 41,3 cm.
2. Metronome atau tape irama.
3. Monitor denyut (opsional).
4. Asisten.
1. Lintasan 16,25 inci atau sepanjang 41,3 cm.
2. Metronome atau tape irama.
3. Monitor denyut (opsional).
4. Asisten.
Bagaimana
melakukan tes
1. The Queens College step tes dilakukan
sebagai berikut.
2. Langkah atas dan bawah pada langkah selama 3 menit pada tingkat berikut.
3. Laki-laki 24 langkah per menit
4. Perempuan 22 langkah per menit
5. Gunakan metronom atau memiliki seseorang untuk membantu Anda menjaga kecepatanyang dibutuhkan.
6. 5 detik setelah menyelesaikan tes menghitung jantung berdetak selama 15 detik (PR).
2. Langkah atas dan bawah pada langkah selama 3 menit pada tingkat berikut.
3. Laki-laki 24 langkah per menit
4. Perempuan 22 langkah per menit
5. Gunakan metronom atau memiliki seseorang untuk membantu Anda menjaga kecepatanyang dibutuhkan.
6. 5 detik setelah menyelesaikan tes menghitung jantung berdetak selama 15 detik (PR).
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan
membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan, dengan pelatihan
yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.Anda
dapat menghitung VO2max Anda sebagai berikut:
Pria = 111,33 - (1,68 x PR)
Wanita = 65.81- (0,7388 x PR).
Wanita = 65.81- (0,7388 x PR).
Data
normatif untuk Queen Collage Step Test kalikan nilai PR Anda dengan 4. Berikut
ini adalah norma-norma nasional untuk anak usia 16 sampai 19 tahun.
TargetKelompok
Tes ini cocok untuk atlet aktif dan menetap
tetapi tidak untuk individu di mana tes
akan kontraindiksi.
Reabilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa
ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasiuntuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max (Lampiran A)
On-line
kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line
kalkulator queens college step test.htm.
15. Rockport Fitness Walking Test
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau perkembangan
atlet VO2max.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lintasan 400 meteran.
2. Hentikan menonton.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
1. Lintasan 400 meteran.
2. Hentikan menonton.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
Rockport Fitness Walking Test dilakukan sebagai berikut:
1. Pilih hari yang sejuk untuk melakukan tes.
2. Rekam berat badan Anda.
3. Berjalan satu mil (1.609 meter) secepat mungkin.
4. Catat waktu untuk menyelesaikan satu mil berjalan.
5. Segera untuk menyelesaikan tes dan catat detak jantung Anda (denyut per menit).
6. Tentukan VO2max anda.
1. Pilih hari yang sejuk untuk melakukan tes.
2. Rekam berat badan Anda.
3. Berjalan satu mil (1.609 meter) secepat mungkin.
4. Catat waktu untuk menyelesaikan satu mil berjalan.
5. Segera untuk menyelesaikan tes dan catat detak jantung Anda (denyut per menit).
6. Tentukan VO2max anda.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan
membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan pelatihan
yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung VO2max
adalah:
4 132,853 - (0,0769 x Berat) - (0,3877 x Age) + (6,315 x kelamin) -
(3,2649 x Time) - (0,1565 x Denyut jantung).
4 132,853 - (0,0769 x Berat) - (0,3877 x Age) + (6,315 x kelamin) -
(3,2649 x Time) - (0,1565 x Denyut jantung).
Dimana:
1. Berat adalah dalam pound (lbs).
2. Jenis Kelamin Laki-laki = 1 dan Wanita = 0.
3. Waktu dinyatakan dalam menit dan 100 ths menit.
4. Denyut jantung adalah dalam denyut / menit.
5. Umur dalam tahun.
1. Berat adalah dalam pound (lbs).
2. Jenis Kelamin Laki-laki = 1 dan Wanita = 0.
3. Waktu dinyatakan dalam menit dan 100 ths menit.
4. Denyut jantung adalah dalam denyut / menit.
5. Umur dalam tahun.
Target
Kelompok
Tes ini cocok untuk individu menetap tetapi
tidak untuk individu dimana tes akan kontraindikasi.
Reabilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa
ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel VO2max (Lampiran A) yang
diterbitkan dan korelasi yang aktual untuk VO2max tinggi.
On-line
kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line
kalkulator rockport fitness walking test.htm.
16. 4 Tecumseh Step Test
Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau
perkembangan sistem kardiorespiratori atlet.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Bangku (8 inci / tinggi
20,3 cm).
2. Asisten.
Bagaimana
melakukan tes
The Tecumseh step test dilakukan sebagai
berikut:
1.
Lakukan
langkah memutar sebanyak empat langkah
dengan irama (kanan kaki up, kaki kiri ke atas, kaki kanan bawah dan kaki kiri
bawah).
2.
Menyelesaikan
24 siklus dalam satu menit. Ini adalah 2 siklus di 5 periode kedua.
3.
Minta
seseorang untuk membantu anda menjaga kecepatan yang diperlukan atau,
4.
Anda
bisa menggunakan satu set metronom pada 96 denyut / menit.
5.
Lakukan
tes selama 3 menit.
6.
Hitunglah
jumlah 30 detik setelah menyelesaikan tes.
7.
Jumlah
ketukan dihitung dalam 30 detik kemudian digunakan pada tabel di bawah untuk
menentukan kelas atlet.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan
membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan pelatihan
yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Evaluasi
Untuk evaluasi kinerja
atlet pilih kelompok usia dan jenis kelamin, masukkan jumlah ketukan dalam 30
detik dan kemudian pilih 'Calculate'button.
Tabel berikut adalah untuk atlet laki-laki di atas usia 19.
Tabel berikut adalah untuk atlet laki-laki di atas usia 19.
Realibilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa
ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan untuk
menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk
mengakses on-line kalkulator tecumseh step test.htm.
17.
Treadmill VO2max Uji
Tujuan dari tes ini adalah
untuk memantau perkembangan atlet daya tahan umum (VO2max).
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1.Treadmill
di mana kecepatan dan tingkat kemiringan dapat disesuaikan.
2.
Asisten.
Bagaimana
melakukan tes
1.
Atlet berjalan pada treadmill sampai kelelahan. Secara bertahap tingkat
kemiringan treadmill dinaikkan seperti yang dijelaskan dalam tabel di bawah.
Waktu (menit) km / jam Slope
Waktu (menit) km / jam Slope
2.
Treadmill diatur dengan kecepatan 11,3 km / jam (7,02 mil / jam) dan kemiringan
0 ° dan atlet dimulai tes. Pada menit interval selama tes kemiringan treadmill
disesuaikan.
3.
Asisten memulai stop watch pada awal tes dan berhenti ketika atlet tidak dapat
melanjutkan- ini idealnya harus antara 9 dan 15 menit.
Analisis
Analisis hasilnya adalah
dengan membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan dengan
pelatihan yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Dari total waktu berjalan perkiraan atlet VO2max dapat dihitung
sebagaiberikut:4VO2max=42+(Waktux2)."Waktu" adalah waktu total tes
dinyatakan dalam menit danfraksi menit.Contoh: Atlet berhenti tes setelah 13 menit
15 detik berjalan (13.25menit): VO2max=42+(13,25x2)VO2max = 68,5ml/kg/min
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk ketahanan atlet dan
pemain olahraga ketahanan (Misalnya sepak bola, rugby) tetapi tidak untuk
individu di mana tes akan kontraindikasi.
Realibilitas
Reabilitas akan tergantung pada seberapa
ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan untuk
menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line
kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line
kalkulator treadmill vo2max test.htm.
18. VO2max dari One Mile Jog
Menggunakan teknik statistik, Brigham Young
University (USA) ilmuwan menggunakan denyut jantung, berat badan, dan kali satu
mil joging dari 54 siswa untuk membuat persamaan matematika cukup sederhana untuk
VO2max. Mereka kemudian memerikasa kekuatan prediktif dari persamaan dengan
menggunakannya untuk meramalkan VO2max dari 52 pelari lain yang terlibat dalam
penelitian ini. Ketika prediksi VO2max ini dibandingkan dengan VO2max pelari
yang ditentukan di laboratorium fisiologi olahraga, persamaan itu dapat
ditentukan secara akurat.
Alat yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini Anda akan memerlukan:
1. Lintasan
400 meteran.
2. Hentikan menonton.
3. Monitor denyut jantung.
2. Hentikan menonton.
3. Monitor denyut jantung.
Bagaimana melakukan tes
1. Pemanasan dengan jogging selama beberapa
menit.
2. Jogging satu mil dengan
kecepatan stabil, pastikan bahwa Anda mengambil lebih lama dari delapan menit
(laki-laki), atau lebih dari sembilan menit (wanita).
3. Catat berapa lama waktu
anda untuk joging satu mil.
4. Catat denyut jantung Anda
segera pada menyelesaikan mil.
Analisis
Algoritma untuk menghitung VO2max Anda
adalah:
4 Atlet Pria VO2max = 108,844 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
4 Atlet Wanita VO2max = 100,5 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
Dimana W = Berat kg, T = Waktu untuk satu mil run dan H = Heart Rate pada akhir jalankan.
4 Atlet Pria VO2max = 108,844 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
4 Atlet Wanita VO2max = 100,5 - 0.1636W - 1.438T - 0.1928H
Dimana W = Berat kg, T = Waktu untuk satu mil run dan H = Heart Rate pada akhir jalankan.
Target Kelompok
Tes ini cocok untuk
ketahanan atlet dan pemain olahraga ketahanan (misalnya sepak bola, rugby)
tetapi tidak untuk individu di mana tes akan kontraindikasi. Hasil tes akan paling
akurat untuk atlet berusia 18-29, tapi atlet yang lebih tua masih bisa menggunakan tes ini.
Realibilitas
Keandalan akan tergantung
pada seberapa ketat tes dilakukan dan tingkat individu motivasi untuk melakukan
tes.
Validitas
Ada tabel yang diterbitkan
untuk menghubungkan hasil pada tingkat kebugaran potensial.
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line
kalkulator vo2max from a one mile run test.htm.
19. VO2max dari data
Non-latihan
Perhitungan ini VO2max menggunakan
data non-olahraga dapat memberikan manfaat estimasi awal seorang atlet VO2max
untuk tujuan skrining.
Informasi
yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan untuk memprediksi
seorang atlet VO2max adalah: Gender, Body Mass Index, Aktivitas Fisik Penilaian
dan Perceived Kemampuan Fungsional.
20. Estimasi VO2max
Aktivitas Fisik Penilaian
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai
untuk laporan sesuai yang menunjukkan aktivitas fisik secara keseluruhan dalam
enam bulan terakhir.
0. Tidak Aktif: menghindari berjalan misalnya lebih memilih mengendarai kendaraan bermotor daripada berjalan.
0. Tidak Aktif: menghindari berjalan misalnya lebih memilih mengendarai kendaraan bermotor daripada berjalan.
1. Aktivitas Ringan: berjalan
untuk kesenangan, sesekali berolahraga agar berkeringat.
2. Kegiatan Moderat: 10 sampai
60 menit per minggu aktivitas moderat seperti golf, berjalan untuk latihan,
angkat berat.
3. Kegiatan Moderat: lebih
dari 1 jam per minggu dari aktivitas sedang dijelaskan atas.
4. Kegiatan yang ketat:
menjalankan kurang dari satu mil per minggu atau menghabiskan kurang dari 30
menit per minggu dalam kegiatan yang sebanding seperti berjalan atau jogging,
berenang, bersepeda, mendayung, atau terlibat dalam kuat aerobik-jenis. Kegiatan seperti sepak bola, bola basket, tenis atau bola tangan.
berenang, bersepeda, mendayung, atau terlibat dalam kuat aerobik-jenis. Kegiatan seperti sepak bola, bola basket, tenis atau bola tangan.
5. Kegiatan yang ketat: lari 1
mil untuk kurang dari 5 mil per minggu atau menghabiskan
30 menit untuk kurang dari 60 menit per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
30 menit untuk kurang dari 60 menit per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
6. Kegiatan yang ketat: lari 5
mil untuk kurang dari 10 mil per minggu atau menghabiskan 1 jam untuk kurang
dari 3 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di
atas.
7. Kegiatan yang ketat: lari
10 mil kurang dari 15 mil per minggu atau menghabiskan 3 jam untuk kurang dari
6 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di
atas.
8. Kegiatan yang ketat: lari
15 mil kurang dari 20 mil per minggu atau menghabiskan 6 jam untuk kurang dari
7 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di
atas.
9. Kegiatan yang ketat: lari
20 mil ke kurang dari 25 mil per minggu atau menghabiskan 7 jam untuk kurang
dari 8 jam per minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di
atas.
10. Kegiatan yang ketat:
menjalankan lebih dari 25 mil per minggu atau menghabiskan lebih dari 8 jam per
minggu dalam kegiatan fisik yang sebanding seperti dijelaskan di atas.
21. Kemampuan Fungsional - 1 Mile
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai
untuk hasil sesuai yang menunjukkan kemampuan anda untuk mempertahankan
kecepatan yang stabil (tidak terlalu mudah atau tidak terlalu keras) pada lintasan
indoor untuk satu mil.
1. Berjalan pada kecepatan
lambat (18 menit / mil atau lebih).
2. Berjalan pada kecepatan
lambat (17 menit / mil).
3. Berjalan pada kecepatan
menengah (16 menit / mil).
4. Berjalan pada kecepatan
menengah (15 menit / mil).
5. Berjalan dengan cepat (14
menit / mil).
6. Berjalan dengan cepat (13
menit / mil).
7. Jogging dengan kecepatan
lambat (12 menit / mil).
8. Jogging dengan kecepatan
lambat (11 menit / mil).
9. Jogging pada kecepatan
menengah (10 menit / mil).
10. Jogging pada kecepatan
menengah (9 menit / mil).
11. Jogging dengan cepat (8
menit / mil).
12. Menjalankan dengan cepat (7
menit / mil).
13. Menjalankan dengan cepat
(kurang dari 7 menit / mil).
22. Kemampuan Fungsional - 3 Miles
Pada tabel berikut perlu diketahui nilai
untuk hasil sesuai yang menunjukkan kemampuan Anda dirasakan untuk
mempertahankan kecepatan yang stabil untuk menutupi 3 mil tanpa menjadi sesak
napas atau lebih lelah :
1. Saya bisa berjalan jarak
seluruh pada kecepatan lambat (18 menit / mil atau lebih).
2. Saya bisa berjalan jarak
seluruh pada kecepatan menengah (17 menit / mil).
3. Saya bisa berjalan jarak
seluruh pada kecepatan menengah (16 menit / mil).
4. Saya bisa berjalan jarak
seluruh pada kecepatan menengah (15 menit / mil).
5. Saya bisa berjalan jarak
seluruh dengan cepat (14 menit / mil).
6. Saya bisa berjalan jarak
seluruh pada kecepatan menengah (13 menit / mil).
7. Saya bisa berlari jarak
seluruh pada kecepatan lambat (12 menit / mil).
8. Saya bisa berlari jarak
seluruh pada kecepatan menengah (11 menit / mil).
9. Saya bisa berlari jarak
seluruh pada kecepatan menengah (10 menit / mil).
10. Saya bisa berlari jarak
seluruh pada kecepatan menengah (9 menit / mil).
11. Saya bisa berlari jarak
seluruh dengan cepat (8 menit / mil).
12. Saya bisa menjalankan
seluruh jarak dengan cepat (7 menit / mil).
13. Saya bisa menjalankan
seluruh dengan cepat (kurang dari 7 menit / mil).
Persamaan
berikut dapat digunakan untuk mendapatkan perkiraan atlet VO2max:
VO2max
= 44,895 + (7,042 x Sex) - (0,823 x BMI) + (0,688 x PAR) + (0.738 x PFA1) +
PFA3. dimana:
1. Berat dalam kilogram.
2. Tinggi dalam meter.
3. BMI = Berat / (Tinggi x
Tinggi).
4. Sex = Female = 1 dan Wanita
= 0.
5. PAR Penilaian = Aktivitas
Fisik.
6. PFA1 = Perceived Kemampuan
Fungsional - 1 mil.
7. PFA3 = Perceived Kemampuan
Fungsional - 3 mil.
8. Standard error dari
estimasi untuk memprediksi VO2max = ± 3.44 ml / kg / min (George, J.D., et al
.: estimasi nonexercise VO2max untuk kegiatan aktif secara fisik siswa Med.
Sci. . Olahraga Exerc, 29: 415, 1997).
On-line kalkulator
Pilih link berikut untuk mengakses on-line
kalkulator vo2max from non exercise data test.htm.
23. Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST)
(RAST))
dikembangkan di University of Wolverhampton (United Kingdom) untuk menguji
kinerja anaerobic seorang atlet. RAST mirip dengan tes siklus Wingate
anaerobik.
Alat
yang dibutuhkan
Untuk melakukan tes ini
Anda akan memerlukan:
1. 400m track - dengan 35 m
ditandai bagian pada lurus.
2. 2 kerucut untuk menandai
bagian 35.
3. Asisten.
4. Kalkulator.
Bagaimana melakukan tes
1. Atlet
ditimbang
sebelum tes.
2. Melakukan sesi hangat 10
menit.
3. Memiliki 5 menit pemulihan.
4. Melengkapi enam berjalan
35m dengan kecepatan maksimum (10 detik diperbolehkan antara setiap sprint
untuk perputaran).
5. Asisten.
6. Mencatat waktu yang
dibutuhkan untuk setiap 35m lari dalam seperseratus detik.
7. Membuat perhitungan yang
tepat.
Analisis
Analisis hasilnya adalah dengan
membandingkannya dengan hasil tes sebelumnya. Ini diharapkan, dengan pelatihan
yang tepat antara masing-masing tes, analisis akan menunjukkan perbaikan.
Perhitungan
Output daya untuk setiap sprint ditemukan
menggunakan persamaan berikut:
Velocity = Jarak ÷ Waktu
Percepatan = Velocity ÷ Waktu
Angkatan = Berat x Percepatan
Power = Angkatan x Velocity OR Daya = Berat x Jarak 2 ÷ Waktu 3.
Percepatan = Velocity ÷ Waktu
Angkatan = Berat x Percepatan
Power = Angkatan x Velocity OR Daya = Berat x Jarak 2 ÷ Waktu 3.
Dari enam kali menghitung
kekuatan untuk masing-masing berjalan dan kemudian menentukan:
Maksimum daya - nilai tertinggi
Minimum listrik - nilai terendah
rata-rata kekuatan - jumlah semua enam nilai ÷ 6
Kelelahan Indeks - (daya maksimum - daya Minimum) ÷ Total waktu untuk 6 sprint.
Contoh:
Berat atlet adalah 76 kilogram dan waktu untuk setiap 35 lari adalah:
1. 4.52 detik.
2. 4.75 detik.
3. 4.92 detik.
4. 5.21 detik.
5. 5.46 detik
6. 5.62 detik.
Maksimum daya - nilai tertinggi
Minimum listrik - nilai terendah
rata-rata kekuatan - jumlah semua enam nilai ÷ 6
Kelelahan Indeks - (daya maksimum - daya Minimum) ÷ Total waktu untuk 6 sprint.
Contoh:
Berat atlet adalah 76 kilogram dan waktu untuk setiap 35 lari adalah:
1. 4.52 detik.
2. 4.75 detik.
3. 4.92 detik.
4. 5.21 detik.
5. 5.46 detik
6. 5.62 detik.
Kekuatan (Weight x Jarak 2 ÷ Waktu 3) untuk
masing-masing 35 lari adalah sebagai berikut:
1. 1008 watt (76 x 352 ÷ 4,523).
2. 869 watt (76 x 352 ÷ 4,753).
3. 782 watt (76 x 352 ÷ 4,923).
4. 658 watt (76 x 352 ÷ 5,213).
5. 572 watt (76 x 352 ÷ 5,463).
6. 525 watt (76 x 352 ÷ 5,623).
1. 1008 watt (76 x 352 ÷ 4,523).
2. 869 watt (76 x 352 ÷ 4,753).
3. 782 watt (76 x 352 ÷ 4,923).
4. 658 watt (76 x 352 ÷ 5,213).
5. 572 watt (76 x 352 ÷ 5,463).
6. 525 watt (76 x 352 ÷ 5,623).
1. Daya maksimum = 1.008 watt.
2. Kekuatan Minimum = 525 watt.
3. Rata-rata Daya = 736 watt.
4. Kelelahan Indeks = 483 ÷ 30,48 = 15,8 watt / detik.
2. Kekuatan Minimum = 525 watt.
3. Rata-rata Daya = 736 watt.
4. Kelelahan Indeks = 483 ÷ 30,48 = 15,8 watt / detik.
Daya maksimum: Ini adalah ukuran output daya
tertinggi dan memberikan informasi tentang kekuatan dan kecepatan lari
maksimal. Kisaran penelitian adalah 1054 watt ke 676 watt. Daya minimum: ini
adalah output daya terendah dicapai dalam enam 35 meteran sprint dan digunakan
untuk menghitung Indeks Kelelahan. Rata-rata Power: Ini memberikan indikasi
kemampuan seorang atlet untuk mempertahankan kekuatan dari waktu ke waktu. Semakin
tinggi skor menunjukkan kemampuan atlet untuk
mempertahankan kinerja anaerobic Indeks kelelahan:Menghitung penurunan kekuatan seorang atlet. Nilai rendah (<10) menunjunkan kemampuan atlet untuk mempertahankan performa anaerobic. Nilai tinggi (>10) menunjukan bahwa seorang atlet membutuhkan peningkatan toleransi terhadap jumlah asam laktat
mempertahankan kinerja anaerobic Indeks kelelahan:Menghitung penurunan kekuatan seorang atlet. Nilai rendah (<10) menunjunkan kemampuan atlet untuk mempertahankan performa anaerobic. Nilai tinggi (>10) menunjukan bahwa seorang atlet membutuhkan peningkatan toleransi terhadap jumlah asam laktat
Kapan digunakan ?
RAST bisa
digunakan secara regular (3-6 minggu) sepanjang musim. Periode diantara banyak
test akan ditentukan oleh fase training dan jumlah training yang dilakukan
Sasaran
Tes ini
cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang
menekankan ketahanan ( sepakbola, rugby)
tetapi tidak untuk diperuntukan untuk olahraga individu karna efek
testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan
uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi
seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi
On-Line Calculator
Pilihlah
link di bawah ini untuk engakses on-line calculatorrunning based anaerobic
sprint test.htm.
24. Level Tes Aerobik
Tujuan dari
tes ini adalah untuk menilai kapasitas dari serang atlet.
Syarat :
Untuk mengambil tes ini anda membutuhkan
1. Repco front access cycle ergometer(
menggunakan air resistance untuk mengubah resistensi.
2. Pengamat
detak jantung.
3. Kesatuan kerja monitor (pilihan, beberapa
pesepeda memiliki workloaddial yang bergantung pada siklus).
4. Stop
watch.
5. Skala untuk menetukan berat badan atlit
sebelum tes.
6. Asisten.
Bagaimana melaksanakan tes ?
1. Atlet ditimbang.
2. 75 % persen MHRatlet sudah ditentukan-jika
belum diketahui maka hitung seperti 220.
3. Atlet mengayuh selama satu menit.secara
bertahap 25 watt (dimulai dari 25 watts) sampai detak jantung mereka mencapai
75% dari prediksi maksimum mereka.
4. Atlet meelanjutkan mngayuh sampai akhir
periode sampai target akhir heart rate tercapai.
5. Hasil
yang didapat direkam.
Analisis
Analisa
dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari
training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks
atlet aerobik ditentukan dengan membagi work load tiap 75 % target terpenuhi.
Grup target
Tes ini
cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang
menekankan ketahanan ( sepakbola,
rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan
untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontra indikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan
uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi
seseorang untuk melkukan test.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
25. Level tes kekuatan laktat
Tujuan
darites iniadalah untuk menilai kemampuan dari otot atlet untuk menjalankan
system anaerobik untuk membentuk kekuatan dan mempertahankan kerja selama
latihan intensif.
Syarat
1. Siklus exertech ex-10 ergometer dengan
monitor pengawas.
2. Stop watch.
3. Asisten.
Bagaimana melakukan tes
1. Sesuaikan siklus ergometer dan
pastikanbahwa peralatan diperasikan dengan baik
2. Atlet menyempurnakan menit pemanasanpertama di atas sepeda pada
steady pace
3. Atlet beristirahat untuk2 menit
4. Atlet mengambil posisi start di
sepeda-berdiri stationary di pedal. Dengan pedal depan sedikit lebih tinggi
dari pedal yang belakang
5. Asisten mengatur ulang monitr pengatur
dari nol dan mengatur pembacaan ke rentang yang tinggi
6. Pada instruksi ”go”, atlet akan
menggunakan usaha mendekati maksimumuntuk durasi selama 30 detik
7. Asisten menginformasikan atlet untuk
melalui interval waktu 10 detik dan 20 detik dan itungan mundur akhir 5 detik
8. Tepatnya 20 sekon, tombol ditekan sehingga
mencapai skor kilojoule.bersama dengan frozen watss pembacaan skalasirkuler
direkam
9. Atlet harus pendinginan dengan 2-3 menit
kayuhan ringan
Analisis
Analisa
dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari
training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks
atlet aerobik ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target harus
terpenuhi.
Grup target
Tes ini
cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang
menekankan ketahanan ( sepakbola,
rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan
untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan
uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi
seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
26.
Tiga-Level Tes Alaktat
Tujuan
darites iniadalah untuk menilai kemampuan dari otot atlet untuk menjalankan
system anaerobik untuk membentuk kekuatan dan mempertahankan kerja selama
latihan intensif.
Syarat
1. Siklus exertech ex-10 ergometer dengan
monitor pengawas
2. Stop watch
3. Asisten
Bagaimana melakukan tes
1. Sesuaikan siklus ergometer dan
pastikanbahwa peralatan diperasikan dengan baik
2. Atlet menyempurnakan menit pemanasanpertama di atas sepeda pada
steady pace
3. Atlet beristirahat untuk2 menit
4. Atlet mengambil posisi start di
sepeda-berdiri stationary di pedal. Dengan pedal depan sedikit lebih tinggi
dari pedal yang belakang
5. Asisten mengatur ulang monitr pengatur
dari nol dan mengatur pembacaan ke rentang yang tinggi
6. Pada instruksi ”go”, atlet akan
menggunakan usaha mendekati maksimumuntuk durasi selama 30 detik
7. Asisten menginformasikan atlet untuk
melalui interval waktu 10 detik dan 20 detik dan itungan mundur akhir 5 detik
8. Tepatnya 10 sekon, tombol ditekan sehingga
mencapai skor kilojoule.bersama dengan frozen watss pembacaan skalasirkuler
direkam
9. Atlet
harus pendinginan dengan 2-3 menit kayuhan ringan
Analisis
Analisa
dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari
training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks
etlet aerobic ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target hr terpenuhi.
Grup target
Tes ini
cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang
menekankan ketahanan ( sepakbola,
rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan
untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan
uji bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi
seseorang untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada
table yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi.
27.
Tes Cunningham dan Faulkner
tujuan darites ini adalah untuk memonitoring
kapasitas anaerobic atlet
Syarat :
1.Treadmill capable of 20% gradient
2. Stop watch
3. Asisten
Bagaimana melakukan tes
1. Atlet melakukan pemanasan treadmill
2. Sedikit latihan sebelum menuju treadmill
pada tes kecepatan juga perlu dikerjaan
3. The treadmill is set at 8.0 miles/hr (12.9
km/hr) speed and incline of 20% treaadmill diatur pada 8.0 mili/jam (12.9
km/jam) dan kenaikan dari 20 % treadmill
4. Asisten mulai menjalankan stopwatch ketika
atlet mulai lari
5.Tes berakhir ketika atletsudahtampak
keleahan, artinya atlet sudah tidak mampu memertahankan kecepatan
6. Asisten merekam waktu
Analisis
Analisa
dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumnya.diharapkan dari
training yang baik dalam tiap test akan menampilkan sebuah peningkatan indeks
etlet aerobic ditentukan dengan membagi workload tiap 75 % target hr terpenuhi.
Grup target
Tes ini
cocok untuk kecepatan dan ketahanan altit dan pemain-pemain dari olahraga yang
menekankan ketahanan ( sepakbola,
rugby) tetapi tidak untuk diperuntukan
untuk olahraga individu karna efek testnya akan kontraindikasi.
Ketahanan uji
Ketahanan uji
bergantung pada seberapa strict test dilakukan dan tingkat motivasi seseorang
untuk melakukan test.
Validitas
Tidak ada
table yang menunjukan hubungan antara hasil dan potesi dalam sebuah kompetisi
Kebutuhan
pergerakan multi dimensi dari lapangandan courtmenuntut revaulasi dari
pendekatan tradisional menuju agility yang berkembang. Halini meminta
pendekatan sistemik multi-faktor yang akan menghasilkan peningkatan signifikan
dalam kecepatan game. Perkembangan penuh dari kemampuan koordinatf menyediakan
repertoire dari kemampuan motoric yang bisa dipakai untuk berkolaborasi dengan
olahraga spesifik.
Berdasarkan buku children * sport training
Dr. Drabik, kemampuan koordinatif adalah
1. Keseimbangan
2. Kinestik
3. Orientasi spasial
4. Reaksi terhadap sinyal
5. Sense of rhytim
6. Sinkornasi dari pergerakan
BAB III
Tes Evaluasi Agility
Berikut merupakan tes evaluasi agility :
1. Hexagonalobstacle Agility
2. Tes Zig-Zag
3. Tes Agility 505
4. Illnosis Agility Run Test
5. Tes Arah-Perubahan Lateral
6. Tes kaki cepat
7. Tes burpee
8. Test t’drill
1. Rintangan Hexagonal
Tujuan
darites ini untuk mengetahui kelincahan atlet.
Syarat
1. Garis hexagonal 66 cm di lantai
2. Stop watch
3. Asisten
Cara melakukan tes
1. Atlet berdiri di tengah hexagon, menghadap
garis a
2. Sepanjang tes atlet tetap mengahadap garis
a
3. Pada perintah go stop watch dimulai dan
atlet melompat dengan kedua kaki melewati garis b dan kembali ke tengah,
kemudia melewati garis c da kembali ke tengah, melompati garis c begitu
seterusnya
4. Ketika atlet melompati garis a dan
kembalike tengah dihitung satu sirkuit
5. Atlet menyempurnakan tiga sirkuit
6. Tiap Satu kali menyelesaikan tiga sirkuit,
stop watch berhenti dan waktu dicatat
7. Pada penyempurnaan tes yang kedua
menentukan rata-rata dari dua waktu yang sudah dicata
8. Ketika anda melompati garis yang salah
atau tanah, tes akan dimulai dari awal
Analisa
Analisa dari
hasil adalah dengan membandingan dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan,
dengan training yang tepat setiap test, analisa akan menunjukan peningkatan
kelincahan atlet.
Penilaian performa
Untuk
evaluasi dari performa atlet, silakan
lihat tabel dibawah ini
2. Tes Zig-Zag
Syarat :
1. 5 kerucut
2. Permukaan tidak licin
3. Stopwatch
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tandai area dengan keucut
2. Tempatkan disetiap sudut segitiga 10 sampai 16 kaki,
dengan satu kerucut lagi ditempatkan ditengah.
3. Atletmengikuti rute abu-abu seperti di dagram.
4. Atlet menyelesaikan satu sirkuit mulai dari start sampai
finish seperti di diagram.
5. Asisten mencatat waktu untuk atlet menyelesaikan
sirkuitnya.
Analisa
Analisa dari
hasil adalahdengan membandingan dengan hasil tes sebelumnya. Diharapkan, dengan
training yang tepat setiap test, analisa akan menunjukan peningkatan kelincahan
atlet.
3.Tes kelincahan 505
Tujuan tes
ini adalah untuk melihat kecepatan dan kelincahan atlet dengan perubahan 180
derajat.
Syarat
1. 6 kerucut
2. Meteran
3. Permukaan tidak licin
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tandai area seperti diagramdi atas. Jarak
dari ake b adalah 10m dan jarak b ke c adalah 5 m
2. Atlet berlari dari garis start ( a )
menuju ke garis b (10 m)
3. Asisten mulai stopwatch dari mulaiatlet
melewati garis b
4. Atlet lari 15 m ke garis c, berbelok dan
lari ke garis awal
5. Asisten menghentikan stop watch ketika
atlet melewati garis b dalam larinya menuju garis start tadi
6. Dua trial terbaik dicatat hasilnya
Grup sasaran
Tes ini
sesuai untuk atket active tapi tidk untuk individual di mana tes justru akan
menghasilkan kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan
ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada
table yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
4. Tes kelincahan lari illinois
Tujuan dari
tes iniadalah untuk menlai kecepatan dan kelincahan atlet.
Syarat
1. Permukaan datar 400meter
2. 8 kerucut
3. Stop watch
4. Asisten
Panjang rute
adalah 10 meter dan lebarnya ( antara start dan finish) adalah 5 meter. Pada
jalur nanti kamu bisa menggunakan 5 jalan, 4 kerucut bisa digunakan untuk
menandai tempat start, finishdan 2 point pergantian. Setiap kerucut di tengah
diberi jarak 3,3 meter.
Cara melakukan tes
1. Atlet bertempat mengahadap ke bawah lantai
di titik start
2. Dengan perintah asisten atlet melompat ke
kakinya dan melewati rute sampai ke finish
Analisis
Analisa
dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap
test, akan mendapatkan peningkatan performaa
Data normative untuk
umur 16-19 tahun
Sasaran Target
Olahraga ini
cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan
kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan
ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
On-line calculator
4 illinois agility run test.htm
5.Tes Arah-Perubahan Lateral
Tujuan tes
ini adalah untuk mengetahui perkembangan kecepatan atlet dengan perubahan arah.
Syarat
1. Permukaan datar-track
2. 3 kerucut
3. Stop watch
4. Asisten
Cara melakukan tes
1. 3 kerucut diatur pada jarak 5 meter pada garis lurus.
2. Atlet memuali pada kerucut tengah.
3. Asisten memberian sinyal untu mulai dan titik pada arah
yang spesifik, kanan atau kiri.
4. Atlet berpindah ked an menyentuh kerucut pertama, kembali
ke tengah ( start) ke kerucut terjauh dan menyentuhnya kemudan kembali ke
tengan, menyrtuh kerecut tsb.
5. Asstem memulai stop watch dengan perintah go dan berhenti
dengan perintah stop.
6. Trail yang paling baik hasilnya akan dicatat.
Analisa
Analisa
dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap
test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Data normative
Sasaran Target
Olahraga ini
cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan
kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan ditentukan oleh bagaimana ketat tes
dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
On-line calculator
4 lateral change of direction test.htm
6. Tes kecepatan kaki
Tes ini akan
memberikan informasi pada keadaanfast-twich serabut otot di otot dalam mengindikasi potensi anda untuk menghasilkan
pergerakan yang cepat. Factor hereditas seperti panjang limb, perlekatan
otot,dan proposi dari serabut ft, tapi kita dapat meningkatkan kecepatan dan
kecepatan dengan training yang baik.
Syarat :
1.20 stiks sepanjang dua kaki
2. Stop watch
3. Asisten
Cara melakukan tes
1. Tempatkan 20 stiks tersebut tiap 18 inchi
di rerumputan.
2. Atlet harus memompa lengan mereka dengan
sprint-arm motion dan menggunakan sangat sedikit mengangat lutut ketika lari
menurungi tangga tanpa menyentuh sticks.
3. Pelatih mulai menggunakan stopwatch ketika
atlet mengnjak tanah antara stik satu dandua dan mengakhiri stopwatch ketika
pertama kali mengnjak area diluar stik.
4. Catat hasil dari trial yang paling baik.
Anlaisis
Analisa
dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap
test, akan mendapatkan peningkatan penampilan. Kecepatan melewati ladder
mengndikasikan tentangan kecepatan atlet. 2.8 detik untuk laki-laki dan 3.8
untuk perempuan.
7. Tes Burpee
Untuk
menilai kecepatan dan keseimbangan atlet.
Syarat :
1. Permukaan kering
2. Asisten
Cara melakukan tes
1. Atlet mempraktikan teknik yang meliputi
- Berdiri tegak, kedua lengan disamping
- Menempaykan tangan di atas lantai di depan
kaki (squat)
- Mendorong kaki ke belakang
- Kembali ke posisi squat
- Kembali ke start position
2. Atlet melakukan berkali kali sebanyak
mungkin selama 15 sekon
3. Poin diberikan untuk pegulangan yang
berhasil
4. Setengah poin diberkan untuk pelaksaan
teknik yang tidak sempurna
Analisa
dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil tes sebelumya, diharapkan lewat training yang tepat setiap
test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini
cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan
kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan
ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
8. ‘T’ Drill Test
Tujuan dari
tes ini adalah untuk melihat perkembangan dari kecepatan atlet dengan perubahan
arah.
Syarat
1. Permukaan datar.
2. 4 kerucut.
3. Stopwatch.
4. Asisten.
Cara melakukan tes
1. 3 kerucut diatur 5 meter sepanjang garis lurus.
2. Kerucut ke empat diletakan 10 m dari tengah sehingga
nanti membentuk huruf t.
3. Atlet mulai pada dasar T.
4. Pelatih memberi sinyal start dengan go dan mulai
menyalakan stopwatch.
5. Atlet lari ke kerucut tengah dan menetuhnya.
6. Atlet kemudian bergeser 5 meter ke kerucut sebelah kiri
lalu menyentuhnya.
7. Atlet kemudianbergeser 10 meter ke kerucut terjau lalau
menyentuhnya
8. Atlet menghentikan stop watch.
9. Analisa dilaukan dengan cara membandingkan dengan hasil
tes sebelumya, diharapkan lewat training
yang tepat setiap test, akan mendapatkan peningkatan penampilan.
Sasaran Target
Olahraga ini
cocok untuk team sport bukan individual yang nantinya justru memberikan
kontraindikasi.
Ketahanan
Ketahanan
ditentukan oleh bagaimana ketat tes dan motivasi dalam melakukannya.
Validitas
Tidak ada
tabel yang menunukan relasi antara hasildengan potensi untuk berkompetisi.
Komentar
Posting Komentar