Kesehatan Olahraga

KESEHATAN OLAHRAGA

Oleh

Dr. Marta Dinata,M.Pd




Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta
2017





BAB I
Apakah Kedokteran Olahraga itu?
Beruta-juta penduduk Amerika telah dicekam oleh gairah baru untuk memperoleh kebugaran jasmani. Pengumpulan pendapat umum dalam tahun 1977 mengungkapkan bahwa hampir 50 persen penduduk dewasa atau 55 juta orang Amerika berolahraga setiap hari. Ini hampir dua kali dari jumlah persentase yang tercatat dalam tahun 1961.
Menurut penelitian Perrier tahun 1978 mengenai Kebu­garan Jasmani di Amerika, aktivitas olahraga tenis, sepak­bola, panahan, joging,renang, bowling dan lain-lain telah menarik hampir 300 juta penggemar.Karena di Amerika hanya terdapat 150 juta penduduk dewasa, jelaslah bahwa kebanyakan dari mereka berpartisipasi dalam lebih dari satu cabang olahraga.Dan ini adalah suatu ledakan yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Joging dan lari telah menjadi rekreasi nasional dengan 16,5 juta peserta yang memenuhi jalan-jalan dan taman-­taman.
Sebanyak 13,5 juta penduduk memadati lapangan tenis, suatu peningkatan sebesar 45 persen selama periode tiga tahun.
Paling sedikit ada tiga ratus perusahaan raksasa yang menyediakan program kebugaran jasmani di kantor. Secara keseluruhan, menurut National Industrial Recreation Association, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk fasilitas rekreasi dan olahraga telah melonjak dari 2 milyar dolar dalam tahun 1975 menjadi 31/2 milyar dolar dalam tahun 1976. Simbol status baru di lingkungan peru­sahaan adalah membawa tas olahraga atau raket tenis ke kantor.
Kedokteran Olahraga: Ilmu Pengetahuan yang Sedang Muncul

Dengan meningkatnya partisipasi dalam aktivitas kebugar­an jasmani dan pertandingan olahraga, orang Amerika ingin sekali mempelajari bagaimana tubuh mereka bekerja selama gerak badan dan pertandingan. Karena saya seorang dokter dan bekas atlet yang ikut serta dalam pertandingan, dan mengajar subyek kedokteran olahraga di Universitas Maryland, saya seringkali menerima pertanyaan-pertanyaan seperti ini:
Berapa banyak latihan yang saya perlukan?
Latihan apa yang paling baik untuk kebugaran jasmani?
Apakah orthotics akan menghilangkan rasa sakit pada lutut saya?
Bagaimana penggunaan karbohidrat dalam jumlah besar meningkatkan daya tahan saya?
Berapa besarkah kemungkinan menderita serangan jan­tung selama berolahraga?
Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk suatu per­tandingan yang penting?          ,I
Buku ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dan ratusan lagi. Ini adalah suatu buku petun­juk praktis mengenai kedokteran olahraga, suatu ilmu pengetahuan yang sedang berkembang yang menjelaskan bagaimana tubuh manusia bekerja selama melakukan aktivitas fisik.
Kedokteran olahraga menguraikan efek fisiologis, ana­tomis, psikologis dan biokimia dari olahraga, dan termasuk juga berbagai macam hal seperti cara berlatih, pencegahan dan pengobatan cedera, nutrisi, dan efek cuaca pada atlet.
Sebagian dari kedokteran olahraga telah dipraktekkan oleh ahli fisiologi, ahli kinesiologi, perawat, ahli penyakit kaki, ahli terapi fisik, para pelatih, pendidik kesehatan jasmani, ahli kimia, ahli gizi, para atlet dan juga para dokter.

Kedokteran olahraga telah mencapai kemajuan Saya tidak bermaksud untuk menyatakan bahwa kedok­teran olahraga mempunyai semua jawabannya.Masih ba­nyak penelitian dasar yang harus dila­kukan.Di beberapa bidang belum ada informasi kuat yang didukung oleh penelitian ilmiah.Misalnya, saya berusaha menyelidiki bagaimana hubungan seksual mempengaruhi prestasi atlet.Penelitian kepustakaan medis dengan meng­gunakan komputer tidak berhasil menemukan satu buah pun penelitian terkontrol.
Meskipun demikian, sekumpulan informasi penting memang ada dan tujuan buku ini adalah untuk menerus­kannya dalam bentuk praktis bagi mereka yang memerlu­kannya.
Informasi dalam buku ini berasal dari pendalaman ke­pustakaan medis dan ilmiah selama bertahun-tahun serta menghadiri simposium-simposium mengenai berbagai macam aspek ilmu kedokteran yang ada hubungannya dengan aktivitas fisik. Penelitian ini ditambah dengan wa­wancara dengan ratusan atlet, pembina, pelatih, ilmuwan dan dokter,  dengan percobaan dan pengamatan pada tubuh saya sendiri dalam karir saya sebagai pelari selama tiga puluh tahun.
Saya berusaha membuat informasi dalam buku ini sederhana dan praktis, dan memusatkan pada bahan­bahan yang dapat dipergunakan,.oleh pembaca dalam aktivitasnya sendiri. Seperti telah saya katakan sebelum­nya, ini adalah buku petunjuk praktis.
Ini adalah buku petunjuk praktis dengan sebuah pesan, dan pesan tersebut menjadi jelas bagi Marshall Hoffman dan saya setelah kami mewawancarai ratusan atlet amatir dan profesional. Prinsip-prinsip berikut ini merupakan tema buku ini:
1.   Latihan-latihan yang mempersiapkan tubuh sebaik­baiknya untuk kebugaran jasmani dan pertandingan sama dengan latihan-latihan untuk mencapai hidup sehat, baha­gia dan umur panjang.
2.   Peraturan untuk berlatih, diet, seks, kesehatan dan mencegah cedera sama berlakunya untuk orang-orang yang berolahraga di akhir minggu dan atlet profesional. Selan­jutnya, mereka sama-sama berlaku untuk semua cabang olahraga.
Menyebarkan Informasi
Tidak ada negara yang mempraktekkan kedokteran olah­raga secara lebih serius daripada Jerman Timur, suatu negara kecil dengan jumlah penduduk hanya 17 juta dengan program olahraga nasional yang sudah mantap.Dalam pertandingan Olimpiade tahun 1976, Jerman Timur memenangkan Sembilan puluh medali.Mereka memenang­kan empat puluh medali emas, lebih banyak daripada yang dimenangkan oleh atlet Amerika dan hanya sedikit di bawah jumlah yang dimenangkan oleh orang Rusia. Salah satu alasan utama untuk keberhasilan Jerman Timur adalah cara menyebarkan informasi kedokteran olahraga kepada para atlet dan pelatih. Semua pelatih diharuskan mengikuti kursus kedokteran olahraga dan diuji untuk memper­oleh sertifikat.
Menurut President's Commission on Olympic Sports, pengetahuan orang Amerika tentang kedokteran olahraga sama banyaknya seperti negara lain di dunia. Masalahnya adalah kita tidak mempunyai sistem yang memadai untuk menyampaikan informasi ini.
Saya berharap bahwa Buku Kedokteran Olahraga ini akan merupakan langkah pertama dalam menyampaikan informasi kedokteran olahraga yang pada saat ini sebagian besar tidak dikenal oleh masyarakat umum dan bahkan, pada beberapa kasus, oleh atlet profesional. Saya juga ingin memperbaiki beberapa  informasi yang salah dan mitos yang sering kali dipercaya. Ini merupakan tujuan bab-bab selanjutnya.

BAB II
Lima Belas Mitos Kedokteran Olahraga

Sekarang anda tahu bagaimana saya belajar banyak tentang latihan.Para pemula bukanlah satu-satunya golongan yang membuat kesalahan. Beberapa atlet terkenal di ne­gara ini berlatih dengan cara yang tidak tepat.
Seorang bekas pelatih Washington Redskins tidak akanmembiarkan para pemainnya minum selama latihan sepak­bola dalam cuaca panas sebelum musim pertandingan. Lima pemain termasuk gelandang pemula telah dibawa ke rumah sakit karena heat exhaustion (keadaan sangat lemah yang disebabkan oleh kehilangan cairan dan natrium klorida karena kepanasan).
Chicago Black Hawks telah berlatih keras hampir setiap hari selama musim pertandingan 1976 — 1977.Latihan yang berlebihan tersebut mungkin dapat menjelaskan prestasi buruk mereka pada tahun itu.
Greg Luzinski, tukang pukul Philadelphia Phillies, baru ­baru ini telah menderita cacat karena otot-otot lututnya terkilir. la tidak meregangkan otot-ototnya setiap hari — cara terbaik untuk mencegah cedera otot.
Atlet-atlet jutaan dolar telah mendapat nasehat dari konsultan terbaik yang dapat dibeli dengan uang. Jika mereka menjadi korban karena kesalahan-kesalahan seperti itu, berapa besarkah kemungkinannya bahwa 55 juta orang Amerika, yang berpartisipasi dalam olahraga rekreasi, akan melakukan hal yang sama setiap tahun?
Jika anda mengerti ilmu tentang olahraga dan kebugaran jasmani dan mau menerapkannya, anda akan mencapai yang terbaik untuk tubuh anda dan olahraga favorit anda. Tetapi pertama-tama marilah kita menjernihkan beberapa dari mitologi dan ketahyulan yang telah berkembang di sekitar subyek tersebut.Saya telah memberikan terapi medis kepada ratusan atlet amatir dan profesional dan berbicara dengan ratusan orang lainnya.Selama percakap­an seperti itu saya telah menjumpai banyak salah faham tentang hal-hal yang telah dipercaya secara luas.Banyak di antara mitos-mitos ini dipercaya bahkan oleh atlet dan pelatih top.Berikut ini adalah beberapa contoh yang ber­kali-kali saya jumpai.
Mitos 1. Atlet Itu Dilahirkan, Bukan Dijadikan
Ini tidak benar.Keunggulan atletik memerlukan dedikasi dan kerja keras.
Atlet-atlet yang terbesar adalah mereka yang berlatih paling keras tetapi tanpa melewati batas. Angelo Dundee, yang telah menjumpai mereka semua menyatakan bahwa Muhammad Ali merupakan petinju yang paling giat berla­tih yang pernah dijumpainya. Dick Motta, pelatih timbola basket Washington Bullets yang menjadi juara dunia pernah mengusir para pemainnya dari gedung olahraga.

Mitos 2.Anda Dapat Mempunyai Kebugaran Jasmani yang Baik dengan Berlatih Beberapa Menit Seminggu
Unsur utama kebugaran jasmani adalah kapasitas kerja jantung.Ini disebut kemampuan kardiovaskuler yang baik.
Untuk mencapai kemampuan kardiovaskuler yang baik tersebut, anda harus memacu denyut jantung anda hingga mencapai lebih dari 60 persen denyut maksimum selama paling sedikit tiga puluh menit tiga kali seminggu.Denyut maksimum anda adalah denyut jantung tercepat yang dapat dicapai oleh jantung anda dan masih dapat memom­pa darah ke seluruh tubuh.Jika umur anda di antara 20 - 40 tahun, batas tersebut sekitar 200 denyut per menit.Ini berarti bahwa anda harus meningkatkan denyut nadi anda sampai 120 kali per menit.
Jika anda seorang atlet terlatih dan ingin mempertahan­kan kebugaran jasmani tingkat tinggi, anda harus mening­katkan denyut nadi anda sampai sekurang-kurangnya 80 persen maksimum atau 160 denyut per menit untuk waktu lama.
Karena bowling dan golf tidak dapat meningkatkan denyut jantung anda sampai batas ini, maka olahraga tersebut tidak dapat memberikan kepada anda kemampuan kardiovaskuler yang baik.
Mitos 3.Makin Banyak Anda Berlatih, Makin Sehatlah Anda
Anda dapat membuat kesalahan dengan berlatih terlalu keras atau terlalu banyak.
Semakin intensif anda berlatih, semakin sedikit latihan yang dapat anda lakukan.Para pemula seringkali berlatih sedemikian kerasnya sehingga mereka menjadi sesak napas dan harus mempersingkat waktu latihan mereka. Sebagai akibatnya, mereka tidak dapat melakukan latihan yang cukup untuk mencapai kebugaran jasmani. Petunjuk praktis yang baik bagi pemula adalah: jangan berlatih terlalu keras sehingga anda menjadi terengah-engah. Jika tingkat kebugaran anda membaik, anda akan dapat berlatih dengan lebih keras.
Bila anda terlalu banyak berlatih, tubuh anda akan rusak. Anda menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan cedera. Anda kehilangan minat berlatih dan tidak dapat bertanding dalam kondisi yang paling baik.
Atlet amatir bukan satu-satunya golongan yang membu­at kesalahan ini. Mark Cameron, atlet angkat besi ternama di Amerika dan Tim Caldwell, pemain ski lintas alam yang top, keduanya mengakui bahwa mereka kehilangan kesem­patan memenangkan medali Olimpiade 1976 karena me­reka berlatih berlebihan. Sekarang setelah mengurangi beban latihan mereka, prestasi mereka lebih baik daripada yang mereka capai selama Olimpiade tersebut.
Mitos 4. Cara Terbaik untuk Meningkatkan Kebugaran Jasmani atau Prestasi olahraga Anda Adalah Dengan Giat Berlatih Setiap Hari
Setiap kali anda berolahraga dengan giat, serabut-serabut otot mengalami sedikit kerusakan dan otot-otot andamembakar habis bahan bakarnya. Anda harus memberikan kesempatan kepada otot-otot anda untuk memulihkan diri. Jika tidak, maka anda akan lebih mudah menderita cedera.
Tak ada atlet besar yang berlatih sekeras-kerasnya setiap hari. Anda pun tidak boleh. Ketika mempersiapkan diri menghadapi suatu pertandingan, para pemain sepakbola profesional hanya berlatih keras sehari dalam seminggu.Frank Shorter, bekas juara maraton Olimpiade, mempu­nyai hari-hari di mana ia berlari lebih lambat daripada beberapa pelari sekolah menengah. Bila bermain tiga kali seminggu, Philadelphia Flyers, salah satu tim hockey profesional terkemuka, sering memerlukan hari-hari santai di antara pertandingan-pertandingan.
Mitos 5.Jika Anda Telah Mencapai Tingkat Kebugaran Jasmani yang Tinggi, Anda Akan Tetap Fit Walaupun Ber­henti Berlatih
Tidak masuk akal!
Meskipun anda seorang pelari yang dapat menempuh sepuluh mil dengan mudah, atau seorang pemain tenis yang dapat memainkan tiga set pertandingan yang keras, anda tidak akan dapat melakukan beban latihan yang sama setelah berhenti berlatih selama beberapa minggu saja.
Ini disebut reversibilitas, dan menggambarkan fakta bahwa otot-otot anda — termasuk otot-otot jantung anda  cepat kehilangan kemampuan mereka untuk mengguna­kan oksigen secara efisien. Jika mereka tidak mendapat beban secara terus menerus. Sebagai akibatnya, mereka tidak mempunyai kapasitas kerja yang sama setelah ber­henti berlatih untuk sementara waktu saja. Dalam suatu pertandingan Superstar baru-baru ini, O.J. Simpson, yang biasanya mempunyai daya tahan yang mengagumkan, tidak dapat menyelesaikan lari sejauh setengah mil karena pada saat itu ia sedang mengadakan pesta keliling dan tidak melanjutkan latihannya.
Mitos 6. Anda Tidak Perlu Melakukan Latihan-latihan Meregangkan Otot Jika Anda Fit
Lathan yang keras memperpendek otot-otot dan mem­buat mereka menjadi lebih mudah terkilir atau cedera.Oleh karena itu, bila secara fisik anda makin aktif, maka anda makin perlu meregangkan otot-otot.
Steroid Anabolik
Karena stress akibat latihan yang lama mengakibatkan kerusakan jaringan, penyembuhan yang lebih cepat berarti lebih cepatnya waktu pemulihan diri dan akhirnya lebih banyak waktu untuk latihan dan pembentukan otot. Steroid anabolik mempunyai reputasi untuk membantu proses ini.
Guy Borrelli, seorang juara angkat besi nasional,  ia telah menderita cedera pada otot-otot lututnya dalam suatu pertandingan sepakbola profesional sepuluh tahun yang lalu. "Pelatih saya," katanya, "menyuntik saya dengan steroid anabolik dan otot tersebut sembuh dalam waktu satu minggu, padahal biasanya baru akan sembuh dalam waktu satu bulan."
Kebanyakan dokter ahli kedokteran olahraga tidak saling bersepakat mengenai apakah steroid anabolik mem­bantu membuat atlet menjadi lebih kuat.Meskipun demi­kian sebenarnya semua juara angkat besi yakin bahwa steroid anabolik merupakan penambah kekuatan tubuh.
Menurut beberapa pelatih, hampir semua juara angkat besi memakai steroid anabolik pada suatu masa dalam kehidupan kompetitif mereka. Kebiasaan ini akan menjadi sedemikian luasnya sehingga pelatih sepakbola profesional, perguruan tinggi, dan bahkan sekolah menengah atas memberikan steroid secara rutin kepada atlet-atlet mereka. Obat ini juga sangat lazim dipakai dalam cabang-cabang olahraga lainnya yang memerlukan kekuatan otot: pertan­dingan-pertandingan penting dalam cabang olahraga lari, lompat dan lempar, gulat, dan karate.
Steroid anabolik dihasilkan dalam jumlah kecil oleh tubuh yang sehat, dan rupanya dalam cara tertentu berfungsi untuk menyembuhkan jaringan yang rusak. Steroid buatan semula diberikan kepada orang-orang yang tidak dapat membuat sendiri zat ini karena mereka menderita penyakit-penyakit seperti luka bakar hebat, kanker yang tersebar luas, kurang gizi, dan penurunan berat badan yang hebat.
Kebanyakan ilmuwan merasa bahwa penambahan steroid anabolik tidak bermanfaat untuk meningkatkan jumlah jaringan pada orang yang menghasilkan hormon ini dalam jumlah normal.

Muhammad Ali meregangkan otot-ototnya selama empat puluh lima menit sebelum tiap latihan. Anggota­anggota tim bolabasket Buffalo Braves mulai melakukan latihan-latihan meregangkan otot lima tahun yang lalu dan sejak saat itu mereka belum pernah mengalami cedera pada otot besar.
Mitos 7. Olahraga Dapat Membahayakan Anda Karena la Memperbesar Jantung
Dr. Paul Dudley White, ahli penyakit jantung dari Boston yang terkenal mengatakan: "Latihan fisik tidak akan me­rugikan jantung yang sehat".
Latihan fisik memberikan beban yang sedang pada jan­tung anda, sehingga menyebabkan jantung anda menjadi lebih kuat, lebih besar, dan lebih berotot. Otot jantung tidak akan berubah menjadi lunak meskipun orang tersebut berhenti berolahraga.
Serangan jantung disebabkan oleh gangguan dalam suplai darah ke jantung.Pada orang yang keadaan otot­ototnya sangat baik, pembuluh darah yang mensuplai jantung membesar, sehingga tidak mudah mengalami penyumbatan.Ini memberikan jaminan yang hampir pasti mengenai kekebalan orang tersebut terhadap serangan jantung.
Clarence De Mar, pelari maraton terkenal yang meme­nangkan Boston Marathon tujuh kali, berlari sejauh hampir seratus mil seminggu selama lebih dari lima puluh tahun. Jika olahraga yang terlalu banyak dapat membahayakan jantung, tentunya ia telah mengganggu jantung DeMar. Tetapi keadaan jantungnya pada umur tujuh puluh tahun lebih baik daripada keadaan jantung kebanyakan orang yang berumur tiga puluh tahun. De Mar hampir tak mung­kin menderita suatu serangan jantung.
Mitos 8. Suatu Elektrokardiogram yang Normal Berarti Bahwa Jantung Anda Sehat dan Anda Dapat Melakukan Latihan yang Keras Dengan Aman
Tidak demikian halnya.Suatu elektrokardiogram yang normal pada waktu beristirahat hanya mempunyai arti sedikit sekali.Dalam kepustakaan medis ada laporan­laporan mengenai orang yang meninggal karena serangan jantung segera setelah pemeriksaan elektrokardiografi yang memberikan hasil normal.
Suatu elektrokardiogram dengan pembebanan, yang dibuat ketika anda sedang berlatih, lain lagi artinya.Jika elektrokardiogram dengan pembebanan anda normal, sangatlah tak mungkin bagi anda untuk menderita serang­an jantung yang biasa ketika anda berolahraga.
Mitos 9. Suplemen Vitamin Meningkatkan Kebugaran Jas­mani dan Prestasi
Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung kepercayaan ini. Orang Amerika rata-rata makan sedemikian baiknya sehingga dietnya memberikan semua vitamin yang mung­kin diperlukannya.
Saya menelan vitamin dosis besar dan pada suatu saat merasa yakin bahwa saya tidak dapat berolahraga tanpa mereka.Akhirnya saya menyadari bahwa menelan vitamin dosis berlebih adalah tidak perlu, dan dapat membuat anda menjadi ketagihan secara fisik dan psikologis.
Hampir setiap tim, profesional memberikan suplemen vitamin kepada para pemainnya. Mengapa? Don Seeger, pelatih Philadelphia Phillies menjelaskan: "Saya tahu bahwa suplemen tersebut tidak membantu, tetapi bila seorang atlet yang mendapat bayaran seratus ribu dolar setahun memintanya, anda tidak dapat menolaknya".
Frank Shorter, bekas juara maraton Olimpiade meberikan penjelasan lebih lanjut: "Saya tahu bahwa vitamin tidak membantu. Tetapi setelah berlari seratus empat puluh mil seminggu, saya tidak suka memikirkan kemung­kinan bahwa atlet lain mungkin menarik keuntungan atas diri saya hanya karena saya tidak menelan vitamin".
Patut disayangkan bahwa sedemikian banyak atlet menghamburkan uang mereka untuk vitamin tambahan.Tidak hanya karena mereka biasanya tidak diperlukan, tetapi juga karena dalam dosis berlebih mereka dapat membahayakan.
Mitos 10. Suntikan Vitamin B 12 Menyembuhkan Kelelahan Khronis
Sebenarnya Suntikan vitamin B 12 hanya dapat mengaktif­kan vegetarian murni yang berhenti makan makanan hewani selama paling sedikit sepuluh tahun, atau penderita anemia pernisiosa  suatu penyakit yang jarang terjadi, di mana vitamin ini tidak diserap dari makanan.
Beberapa tim Liga Hockey Nasional memberikan sun­tikan vitamin B12 kepada para pemain mereka setelah setiap pertandingan, dan Muhammad Ali mendapat suntik­an vitamin B 12 dua hari sebelum suatu pertandingan besar. Suntikan seperti itu tidak mempunyai manfaat medis.Satu-satunya manfaat adalah dari segi psikologis.
Kelelahan kronis pada para atlet lebih sering disebabkan oleh kekurangan kalium. Obatnya adalah: makan buah­buahan dan sayur-mayur dalam jumlah besar.
Mitos 11. Atlet Memerlukan Lebih Banyak Protein dalam Diet Mereka
Otot terdiri dari protein, tetapi penelitian ilmiah dengan jelas memperlihatkan bahwa kebutuhan protein tidak meningkat secara menyolok dengan berolahraga.Latihan berat menghabiskan gula yang berada dalam otot (gliko­gen), bukan protein.
Greg Weiss, bekas pesenam Olimpiade, yakin bahwa diet tinggi protein membantu memperbaiki kerusakan jaringan setelah suatu latihan berat. "Saya biasa membuat suatu minuman kental yang mengandung protein dari susu bubuk", katanya. "la akan mempersingkat waktu pemu­lihan diri saya satu hari".Sebenarnya apa yang terjadi? Weiss mendapat manfaat dari adanya mineral di dalam minuman tersebut.Protein tambahan tersebut berakhir di dalam air seninya.
Mitos 12. Bistik dan Kentang Merupakan Makanan Terbaik Sebelum Bertanding atau Sebelum Berlatih
Bistik termasuk golongan sumber energi yang buruk untuk segera dimanfaatkan.Lagi pula, lemak di dalam bistik relatif lambat dicerna dan jika dimakan dalam waktu terlalu dekat dengan pertandingan, sebenarnya dapat mengurangi prestasi.
Sumber energi terbaik untuk para atlet adalah karbo­hidrat  yang terdapat di dalam kentang, kue dan roti. Meskipun demikian, hampir semua pemain sepakbola dan hockey yang kami wawancarai mengatakan bahwa mereka mendapat bistik sebelum Bertanding.
Mitos 13. Anda Harus Menelan Tablet Garam Untuk Meng­ganti Kehilangan Garam di Dalam Keringat
Jangan menelan tablet garam. Biarkanlah alat pengecap anda memberitahukan anda kapan harus menggarami makanan anda. Jika tubuh anda kekurangan garam, anda akan menyukai makanan asin. Tablet garam melampaui alat pengecap anda, yang merupakan perlindungan alamiah terhadap makan garam terlalu banyak.
Jika anda mendapat terlalu banyak garam, anda dapat menderita tekanan darah tinggi, gumpalan darah di dalam aliran darah anda, atau perasaan lemah karena kepanasan.Beberapa pemain sepakbola mati kepanasan setelah mene­Ian tablet garam. Meskipun demikian, Boston Celtics, salah satu tim bolabasket profesional terbaik selama ber­tahun-tahun, memberikan enam ribu tablet garam untuk setiap musim pertandingan, dan Philadelphia Flyers, salah satu tim hockey terbaik, juga mempergunakan tablet garam.
Mitos 14. Latihan Tidak Boleh Dilakukan Dalam Cuaca Dingin Karena Udara Dingin Dapat Membekukan Paru­Paru Anda
Bekunya paru-paru belum pernah dilaporkan terjadi pada seorang atlet.
Roy Hatch, salah seorang penerjun payung terbaik di Amerika Serikat, pernah terjun dari sebuah pesawat pada suhu 320 F (00Q. Terjun dengan kecepatan 120 sampai 180 mil per jam, tubuh Roy terkena suhu — 400F, dengan mengingat faktor angin dingin.
"Satu-satunya hal yang mengganggu saya adalah kedua tangan saya," katanya.
Mitos 15. Amfetamin Meningkatkan Prestasi olahraga
Seandainya berefek, obat ini hanya mengurangi prestasi olahraga.Amfetamin hanya membuat anda beranggapan bahwa anda sedang berbuat lebih baik daripada yang se­benarnya. Dalam Olimpiade 1968, ada desas-desus santer yang mengatakan bahwa atlet angkat besi Jepang memakai obat-obatan untuk mengatasi rasa takut ketika mengang­kat beban yang sangat berat.Memang benar, mereka tidak takut terhadap barbel-barbel tersebut, tetapi mereka juga tidak dapat mengangkatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senam Poco-Poco

Latihan Untuk Meningkatkan VO2 MAX (Edisi 3)

Senam Aerobik