Langsing Dengan Aerobik
LANGSING DENGAN AEROBIK
Oleh
Dr. Marta Dinata, M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta
2018
BAB I
Pendahuluan
Berhentilah makan sebelum kenyang, itu pesan Nabi Muhammad SAW kepada kaum muslimin. Pada zaman sekarang ini karena kemajuan dalam segala bidang begitu pesatnya, sehingga perekonomian juga berkembang dengan baik, maka pola konsumsi juga berubah yang menyebabkan orang cenderung mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuhnya. Hal ini dapat membuatnya kelebihan berat badan atau bahkan menjadikan gemuk (obesitas), lebih parah lagi dengan kurangnya kesempatan untuk melakukan olah raga atau berat badan membuatnya menjadi lebih gemuk lagi.
Bila dipandang dari segi kesehatan kelebihan berat badan atau gemuk sangat merugikan karena dapat menyebabkan berbagai gangguan di dalam sistem tubuh seperti : terjadinya peningkatan kadar kolesterol yang berdampak negatif pada jantung. Sedangkan bila dipandang dari segi psikologis orang yang kelebihan berat badan pada umumnya akan merasa malu dengan penampilannya dalam pergaulan, ini sangat dirasakan oleh wanita.
Banyak iklan yang menawarkan program penurunan berat badan yang sangat cepat, baik menggunakan alat-alat, obat-obatan dan diet yang mungkin dapat merugikan bagi orang.
Banyak contoh kita lihat orang meninggal setelah operasi penyedotan lemak... Program-program penawaran itu selalu diburu oleh wanita
terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukantanpa menghiraukan risiko bagikesehatan.
yang menggunakannya bahkan ada yang ingin mudah dan cepat sekali dengan melakukan pem-buangan lemak tubuh terutama bagian perut dengan cara operasi yang dapat berakibat fatal. Banyak contoh kita lihat orang meninggal setelah operasi penyedotan lemak
Program-program penawaran itu selalu diburu oleh wanita terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukan tanpa menghiraukan resiko bagi kesehatan. Banyak tempat-tempat yang menawarkan program penurunan berat badan dan diburu oleh para penderita kegemukan terutama kaum wanita khususnya para ibu rumah tangga yang telah bersuami dan mempunyai anak, ada ibu-ibu yang menginginkan penurunan berat badannya secara cepat tanpa menghiraukan resiko yang akan terjadi setelah ikut program tersebut bahkan mempertaruhkan nyawa sekalipun tetap saja dilaksanakan dengan harapan agar menjadi langsing.
Sehingga penampilan lebih menarik dibandingkan pada waktu kegemukan serta tidak memperdulikan berapa besar biaya untuk program tersebut. Kelebihan berat badan dan kegemukan ini terjadi karena kalori yang didapat dari bahan makanan lebih besar dari kalori yang dipakai untuk kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Biasanya kelebihan kalori ini disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak tubuh sehingga dapat menyebabkan bentuk tubuh menjadi kurang sedap dipandang mata dan membawa pengaruh terhadap kesehatan yang dapat menyebabkan peningkatan terhadap penyakit seperti penyakit jantung koroner, diabetes militus serta peningkatan angka kematian. Dalam menurunkan berat badan ini ada yang dilakukan dengan sangat ketat dan ada yang mencoba dengan melakukan latihan yang sangat keras. Penurunan berat badan yang baik adalah dengan pengurangan kalori dengan cara tidak berlebihan dan melakukan latihan olah raga secara teratur dan bertahap terutama olah raga aerobik seperti senam aerobik ditambah dengan latihan beban.
Banyak kita lihat orang menurunkan berat badan dengan diet yang sangat ketat, misalnya menahan lapar atau makan hanya satu kali dalam sehari, bahkan tidak jarang kita jumpai orang yang sampai jatuh pingsan karena diet, ini tentu tidak benar. Diet yang baik adalah mengurangi kalori yang masuk diiringi dengan melakukan olah raga aerobik, seperti : senam aerobik, joging, bersepeda, berenang, jalan cepat, lari lintas alam dan lain-lain.
Bukan rahasia lagi jika setiap orang menginginkan tubuh yang sehat. Sebagian diantaranya berasumsi, dengan menurunkan berat badan, otomatis tubuh akan menjadi sehat. Asumsi yang tidak sepenuhnya benar. Problem yang muncul saat berupaya menurunkan berat badan adalah berat badan justru naik. Jikapun turun hanya sementara waktu, kemudian naik lagi. Bahkan, lebih parah dari sebelumnya. Kalau sudah begitu, bukan sehat malah penyakit yang berserang.
Bukan rahasia lagi jika setiap orang menginginkan tubuh yang sehat. Sebagian diantaranya berasumsi, dengan menurunkan berat badan, otomatis tubuh akan menjadi sehat. Asumsi yang tidak sepenuhnya benar.
|
Diet dengan mengatur pola makan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan food combining, menu makan tidak membosankan dan makan tepat waktu. Tidak hanya itu, dianjurkan pula mengonsumsi serat terlebih dahulu sebelum makanan yang berlemak dan lebih baik, mengonsumsi air tanpa kandungan mineral di dalamnya karena lebih sehat dan lebih bagus untuk dikonsumsi. Karena mineral bisa didapat dari mengonsumsi sayuran atau makanan yang terbuat dari bahan organis.
Sehat adalah modal untuk memulai berbagai aktivitas. Sebab itu, menjaga tubuh agar tidak
gemuk dengan cara membakar kelebihan lemak dengan olah raga menjadi solusi bijak. Tidak sekedar sehat, juga mendapat tubuh bugar dalam bentuk yang ideal. Pola pikir inilah yang harus dibentuk. Bukan berupaya menurunkan berat badan, melainkan bagaimana caranya menghilangkan lemak di dalam tubuh. Selama ini, kebanyakan orang bertubuh gemuk melakukan diet yang salah. Mengurangi kalori, frekuensi makan, atau kombinasi keduanya. Bahkan, ada juga yang tidak makan seharian. Hal itu tentu saja menyebabkan tubuh menjadi lemas, mudah berkeringat dingin dan mood pun terganggu. Kondisi yang lemah meminta tambahan asupan nutrisi.
gemuk dengan cara membakar kelebihan lemak dengan olah raga menjadi solusi bijak. Tidak sekedar sehat, juga mendapat tubuh bugar dalam bentuk yang ideal. Pola pikir inilah yang harus dibentuk. Bukan berupaya menurunkan berat badan, melainkan bagaimana caranya menghilangkan lemak di dalam tubuh. Selama ini, kebanyakan orang bertubuh gemuk melakukan diet yang salah. Mengurangi kalori, frekuensi makan, atau kombinasi keduanya. Bahkan, ada juga yang tidak makan seharian. Hal itu tentu saja menyebabkan tubuh menjadi lemas, mudah berkeringat dingin dan mood pun terganggu. Kondisi yang lemah meminta tambahan asupan nutrisi.
Buntutnya tubuh akan memaksa otak untuk mencari karbohidrat. Sekali memasukkan karbohidrat ke dalam mulut, maka sulit untuk berhenti makan. Program yang tidak tepat tapi sering dilakukan adalah berolahraga secara berlebihan. Misalnya, berlatih dua jam setiap hari. Bukan hasil yang di dapat justru tubuh yang tersiksa karena pada dasarnya aktifitas olah raga memproduksi radikal bebas dan meningkatkan hormon stress.
Radikal bebas ini akan merusak sel otot dan jaringan tubuh lain. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan radikal bebas bertemu dengan LDL kolesterol jahat akan membantu proses pembentukan plak di dinding pembuluh darah.
Seiring dengan bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh. Hal itu membawa sejumlah dampak. Antara lain munculnya penyakit-penyakit degeneratif, seperti kegemukan/ obesitas, rematik, hipertensi, hiperkolesterol, asam urat, diabetes, stroke dan jantung koroner.
Namun fakta dewasa ini menunjukkan penderita jenis penyakit tersebut tidak lagi dimonopoli kaum usia lanjut. Orang dewasa yang usianya 30-an sampai 40-an tahun pun mulai banyak yang menderita penyakit itu, terapkan gaya hidup sehat (GHS) dalam kehidupan sehari-hari.
“GHS” mengandung tiga unsur, yakni pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup”. Pola makan sehat dicirikan dengan cukupnya asupan makanan dan kandungan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat-zat itu adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Namun harus diingat bahwa konsumsi makanan tersebut tidak boleh berlebih.
Selain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, soal waktu mengonsumsi makanan harus diperhatikan. Menggesernya ke siang hari, seperti pola makan orang indonesia. Hal tersebut dilakukan karna kebiasaan makan besar dimalam hari terbukti menyebabkan kegemukan. Termasuk pola makan sehat adalah menghindari konsumsi lemak berlebih, minuman beralkohol dan rokok, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
“Program yang tidak tepat tapi sering dilakoni adalah berolahraga secara berlebihan. Misalnya, berlatih dua jam setiap hari. Bukan hasil yang di dapat justru tubuh yang tersiksa karena pada dasarnya aktifitas olah raga memproduksi radikal bebas dan meningkatkan hormon stress”.
Seiring dengan pelaksanaan pola makan sehat, GHS harus dilengkapi dengan istirahat cukup dan olah raga teratur. Yang dimaksud dengan istirahat cukup adalah tidur selama enam jam sehari. Tidur yang nyenyak memungkinkan tubuh beristirahat dan memperbaiki sel-sel/sistem yang rusak setelah dipakai beraktivitas seharian.
Bila tidur kurang dari enam jam sehari, berarti tubuh dipaksa bekerja melebihi kapasitas kemampuannya. Proses perbaikan sel-sel tubuh yang rusak tidak dapat dilakukan secara maksimal. Lama kelamaan kondisi fisik akan kelelahan. Setelah melakukan pola makan sehat dan istirahat cukup, gaya hidup sehat haruslah dilengkapi dengan olah raga teratur. Olah raga yang baik adalah dilakukan secara rutin sesuai dengan kemampuan fisik.
Bila anda bisa melakukan diet dengan benar dan olah raga yang teratur selama enam bulan, niscaya anda akan menikmati hasilnya. Selamat mencoba !
BAB II
Senam Aerobik
A. Pengertian Aerobik
Pada dasarnya latihan olah raga dapat dibagi menjadi dua yaitu latihan aerobik dan latihan anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar. Aerobik berarti menggunakan oksigen. Menurut penyelidikan Kenneth H. Cooper, selama empat tahun, beliau meletakkan dua prinsip dasar:
· Bila program latihan hanya terbatas pada latihan 12-20 menit perhari, maka latihan harus cukup berat untuk menimbulkan frekuensi denyut jantung 120 kali permenit atau lebih.
· Bila latihan tidak cukup untuk menghasilkan frekuensi denyut jantung 120 kali permenit, latihan diteruskan lebih lama dari 20 menit.
Olah raga yang berlangsung secara kontinu lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olah raga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olah raga lain, seperti bersepeda, berenang, jalan cepat, dan lari lintas alam.
Latihan aerobik juga sering disebut sebagai general endurance, yaitu latihan aerobik menghirup oksigen yang tidak terbayarkan. Karena itu latihan aerobik dapat berlangsung lebih lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas tubuh untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan keseluruh jaringan sel otot, dapat berpadu dengan zat-zat makanan untuk memproduksi energi. Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan
Latihan aerobik juga sering disebut sebagai general endurance, yaitu latihan aerobik menghirup oksigen yang tidak terbayarkan. Karena itu latihan aerobik dapat berlangsung lebih lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas tubuh untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan keseluruh jaringan sel otot, dapat berpadu dengan zat-zat makanan untuk memproduksi energi. Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan
Peningkatan kebutuhan oksigen bagi otot-otot yang bekerja selama latihan dipenuhi dengan jalan meningkatkan aliran darah ke otot-otot tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kenaikan jumlah darah yang dipompakan jantung setiap menit.
|
Perubahan-perubahan fisiologis tersebut pada hakikatnya bersifat menunjang peningkatan kegiatan daya tahan fisik seseorang dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya konsumsi oksigen maksimum. Apabila sebagian besar otot bekerja, misalnya pada lari menanjak, kebutuhan oksigen pada penyediaan energi akan meningkatkan dan mencapai tingkat maksimal pada oksigen yang dikonsumsikan, hal ini dinyatakan sebagai maksimum oksigen intake atau maksimum oksigen uptake disingkat VO,max.
B. Pengertian Senam Aerobik
Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh. Gerakan-gerakan yang dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan di atas.
Tujuan Pertama, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat sedemikian rupa ke target latihan atau disebut juga zona latihan.
Tujuan Kedua, pembentukan tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan ketentuan anatomis tertentu.
Irama musik yang dipergunakan dalam senam aerobik mempunyai 2 sisi yang sama pentingnya. Di satu sisi, musik bertindak sebagai patokan kecepatan. Di sisi lain, musik bertindak sebagai penjaga motivasi serta semangat dari para pelaku latihan agar tetap “on” (menyala).
Senjalan dengan perkembangan waktu, senam aerobik pun semakin marak pula. Perbedaan jenis musik yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic, dangdutrobik, bahkan sekarang ada namanua body language
.
C. Macam-Macam Senam Aerobik
Pada awalnya, senam aerobik hanya merupakan sebuah upaya untuk melahirkan inovasi dalam jajaran kegiatan latihan. Namun dalam pengamatan dan penelitian yang dilakukan tampak nyata bahwa di samping manfaat dari kegiatan yang diciptakan tersebut, dapat pula dampak yang mengarah pada sisi negatif. Hal tersebut terindentifikasikan dari gerakan-gerakannya yang memantul tinggi (hight impact) sehingga dikuatirkan dapat memberitekanan yang berlebihan terhadap persendian kaki yang menyangga tubuh.
Dari penelitian yang dilakukan, diperkirakan bahwa benturan yang terjadi dari jenis kegiatan itu telah membebani tungkai dan persendian sebesar dua setengah kali berat badannya sendiri. Oleh karena itu, jenis kegiatan ini dikelompokkan sebagai hight impact dari segi kesehatan olah raga, pembebanan tersebut yang terus menerus bisa menimbulkan cedera yang tidak bisa dianggap enteng bagi kelompok pelaku tertentu, terutama bagi mereka yang berumur 40 tahun ke atas atau bagi mereka yang kelebihan berat badan.
Oleh sebab itu, senam aerobik mengalami modifikasi dengan mengubah pola gerakan loncat-loncatan yang tinggi dengan gerakan tidak meloncat atau low impact (benturan rendah). Jadi, perbedaan aerobik tersebut didasarkan arah gerakan serta berat ringannya impact yang di butuhkan.
Sejalan dengan perkembangan waktu, perkembangan senam aerobik pun semakin marak pula.Perbedaan jenis musik yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic, dangdutrobik, bahkan sekarang ada namanya body languange. Walaupun namanya bermacam-macam, namun maksud dan tujuannya sama yaitu membuat badan sehat dan tubuh indah. Bila pada tahun lima puluhan Marilyn Monroe merupakan simbol kecantikan dan seksualitas, kini banyak bermunculan bintang bintang baru membawakan idealisme dan kecantikan baru. Tubuh yang semampai dengan perut datar dibalut kulit yang kuning coklat terkena sinar matahari. Mereka yang tertarik untuk menjadi cantik dan sehat dapat mengikuti program aerobik : meloncat, menendang dan meliuk-liuk badan dengan bersemangat mengikuti irama musik.
D. Struktur Latihan Aerobik
Latihan senam aerobik hendaknya mengikuti ketentuan yang sudah diterima umum, yaitu tidak lepas dari sistematika olah raga. Latihan terdiri dari pernapasan (warming up), inti, yang dalam hal ini senam aerobik dan pendinginan (cooling down). Berikut ini adalah pembahasan mengenai setiap tahap yang perlu dilakukan dalam aerobik.
1. Warming Up
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang pelaksanaannya mengandung unsur sebagai berikut :
· Peningkatan suhu tubuh dan secara bertahap meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut
nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti mengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan - lahan dan tidak terlampau memaksakan. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti mengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan - lahan dan tidak terlampau memaksakan. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti biasanya merupakan yang sudah lebih aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih bagian tubuh tertentu dengan pengulangan yang cukup. Kegiatan ini hendaknya mengikuti alur tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih dinilai dari bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu, lengan, pinggang ke gerakan gabungan. Biasanya pelaksanaan dari bagian inti ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap gerakan tunggal bagian tubuh, hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan.
3. Pendinginan
Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari asam laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot.
E. Menentukan Intensitas Senam Aerobik
Menentukan intensitas senam aerobik pada dasarnya sama dengan menentukan instensitas latihan pada olah raga lain. Intensitas latihan ditandai dengan tercapainya tingkat denyut nadi yang diharapkan meningkat. Secara umum,intensitas latihan yang ditentukan tercapainya denyut nadi sekitar 60 – 80% dari denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal tadi ditentukan berbeda-beda dari orang ke orang bergantung pada usianya. Cara menentukan denyut nadi maksimal dengan rumus : 220 dikurangi umur. Sebagai contoh, jika berumur 20 tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 220-20 = 200, intensitas latihan adalah antara 60-80% dari denyut nadi maksimal, jadi denyut nadinya berkisar antara 120-160 untuk orang yang berumur 20 tahun tadi, denyut nadinya harus mampu mencapai jumlah denyut nadi tersebut.
Sedangkan frekuensi latihan sebaiknya 3-4 kali dalam seminggu.
Kurang dari tiga kali dianggap kurang memadai dalam hal frekuensi, lebih dari 5 kali dianggap berlebihan.
Penentuan lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan dari tingkat keterlatihan orang bersangkutan jika orang itu masih pemula latihan cukup 10 menit saja, kemudian setelah kemampuannya meningkat, lama latihan boleh ditambah. Bila orang yang terlatih latihan sebanyak 30 menit.
Sedangkan frekuesi latihan sebaiknya 3 - 4 kali dalam seminggu. Kurang dari tiga kali dianggap kurang memadai dalam hal frekuensi, lebih dari 5 kali dianggap berlebihan. Sebatas untuk menjaga kebugaran fisik,frekuensi yang disebutkan di atas sudah lebih dari cukup.
BAB III
PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN SENAM AEROBIK
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
1. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan itu.
Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik, kita harus melatih komponen dasar kebugaran jasmani yang terdiri atas :
B. Persiapan
Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernafasan
Ketahanan otot
Kekuatan otot
Kelenturan
|
B. Persiapan
Sebelum melaksanakan aerobik untuk pertama kali, dianjurkan memeriksa kesehatan kepada dokter bagi mereka yang :
· Berusia 35 tahun ke atas dan belum pernah melakukan olah raga secara teratur.
· Berusia di bawah 35 tahun, tetapi mempunyai keluhan kesehatan.
Apabila pada malam hari sebelum melakukan senam aerobik tidak cukup tidur (kurang dari 4jam), sebaiknya latihan ditunda atau intensitas latihan dikurangi. Bagi mereka yang sedang sakit, suhu badannya naik sebaiknya latihan ditunda.
C. Takaran
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, latihan olah raga harus dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup, demikian pula halnya dengan latihan aerobik.
Adapun takaran-takaran yang perlu diperhatikan meliputi :
1. Intensitas Latihan
Yang dimaksud intensitas latihan adalah suatu dosis latihan yang harus dilakukan oleh seseorang menurut program yang dilakukan. Intensitas yang baik dilakukan adalah 60% sampai 80% dari denyut nadi maksimal, bahkan untuk atlet yang terlatih dapat sampai 90% dari denyut maksimal. Rumus denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia. Menurut para ahli fisiologi seperti Fox, Mathews, Brooks, Faley, Wilmar, serta Costil mengatakan ada tiga untuk menentukan dosis latihan, ketiga cara itu adalah :
Denyut jantung sebagai patokan, asam laktat dalam darah sebagai patokan, ambang rangsang aerobik sebagai patokan, ambang rangsang aerobik itub dapat diukur tes kemampuan VO, max, misalnya tes balke, tes cooper, atau tes yang dilakukan di laboratorium.
2. Lamanya Latihan
Lama latihan berbanding berbaring dengan intensitas latihan. Beban yang lebih berat memerlukan waktu yang lebih sedikit dari beban yang ringan. Lama latihan yang baik dalam arti tidak terlalu berat, antara 15-25 menit di dalam daerah latihan. Dosis latihan tergantung berat dan ringan latihan tersebut. Makin berat latihan maka makin singkat waktu latihan tersebut, sedangkan latihan ringan membutuhkan waktu yang sangat lama. Beban latihan dapat diukur dengan menghitung denyut nadi. Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik jika dilakukan dengan waktu yang tepat. Latihan yang terlalu pendek waktunya atau terlalu lama waktunya kurang efektif.
3. Frekuensi Latihan
Yang dimaksud frekuensi latihan adalah beberapa kali seseorang melakukan latihan intensif dalam waktu satu minggu.
Frekuensi latihan bergantung pada sifat olah raga yang dilakukan, frekuensi latihan 3-4 perminggu untuk daya tahan adalah cukup efektif. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas aerobik frekuensi 3 kali seminggu cukup efektif. Makin banyak frekuensi latihan daya tahan setiap minggu semakin cepat pula hasil peningkatan kapasitas daya tahan orang tersebut, namun demikian agar di dalam menentukan frekuensi latihan benar – benar memperhatikan batas kemampuan seseorang karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi latihan dilakukan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan kapasitas daya tahan yang dicapai, tetaoi dapat mengakibatkan sakit.
Frekuensi latihan bergantung pada sifat olah raga yang dilakukan, frekuensi latihan 3-4 perminggu untuk daya tahan adalah cukup efektif. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas aerobik frekuensi 3 kali seminggu cukup efektif. Makin banyak frekuensi latihan daya tahan setiap minggu semakin cepat pula hasil peningkatan kapasitas daya tahan orang tersebut, namun demikian agar di dalam menentukan frekuensi latihan benar – benar memperhatikan batas kemampuan seseorang karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi latihan dilakukan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan kapasitas daya tahan yang dicapai, tetaoi dapat mengakibatkan sakit.
D. Gejala Fisik
Sesak nafas pada menit-menit pertama latihan berarti
pemanasan tidak cukup.
pemanasan tidak cukup.
Bila merasa mual muntah-muntah, mata berkunang-kunang, kepala pusing, dada terasa sakit dan berdebar-debar, sehari setelah latihan masih terasa lelah berarti takaran latihan terlalu besar.
Bila setelah latihan merasa sukar tidur, berarti takaran latihan terlalu besar atau waktu latihan terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 3 jam).
E. Makanan dan Minuman
Dua jam menjelang latihan, makan harus sudah selesai.
Untuk latihan di pagi hari, dianjurkan tidak makan terlebih dahulu
Sebelum dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum, sedangkan selama latihan diperbolehkan untuk minum.
Minum sebaiknya dipilih yang bersuhu kurang lebih 15oC ( jangan minum air hangat) dan tidak terlalu manis.
F. Perlengkapan Latihan
Pakaian hendaknya tidak terlalu ketat sehingga mengganggu pernafasan dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
Wanita dianjurkan memakai beha olah raga dengan ukuran yang benar.
Perlengkapan perlindungan seperti pelindung lutut (kneedecker), pelindung tumit (ankledecker) bisa dipakai sesuai kebutuhan.
Pakailah sepatu untuk senam aerobik atau sepatu olah raga yang benar.
G. Waktu Latihan
Latihan pada dasarnya dilakukan setiap saat.
Khusus di daerah tropis, suhu yang terlalu tinggi hendaknya dihindari.
Pagi sebelum jam 10.00 WIB.
Sore setelah jam 15.00 WIB.
Mendekati waktu tidur sebaiknya tidak melakukan latihan yang terlalu berat (3 jam sebelum tidur, latihan harus sudah selesai).
H. Penggunaan Obat-Obatan
Obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan hendaknya diminum/dimakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Bahan-bahan yang diperkirakan mempengaruhi kerja tubuh (jamu, obat kuat dan sebagainya) bila diperlukan sebaiknya dimakan/diminum sesudah latihan.
TABEL ZONA LATIHAN
Tabel ini menunjukkan tingkat terangsangnya sistem kardio respirasi akibat latihan yang dilakukan.
Umur
|
Zona Latihan (Denyut Nadi / Menit)
| |||
1
|
70% s/d 85% Dari Denyut Nadi Maksimal
| |||
15
|
143
|
sampai
|
174
| |
16
|
143
|
173
| ||
17
|
143
|
172
| ||
18
|
141
|
172
| ||
19
|
141
|
171
| ||
20
|
140
|
170
| ||
21
|
139
|
169
| ||
22
|
139
|
168
| ||
23
|
138
|
167
| ||
24
|
137
|
167
| ||
25
|
136
|
166
| ||
26
|
136
|
165
| ||
27
|
135
|
164
| ||
28
|
134
|
163
| ||
29
|
134
|
162
| ||
30
|
133
|
161
| ||
31
|
132
|
160
| ||
32
|
132
|
136
| ||
33
|
131
|
159
| ||
34
|
130
|
158
| ||
35
|
129
|
157
| ||
36
|
129
|
155
| ||
37
|
128
|
155
| ||
38
|
127
|
155
| ||
39
|
127
|
154
| ||
40
|
126
|
153
| ||
41
|
125
|
152
| ||
42
|
125
|
151
| ||
43
|
124
|
150
| ||
44
|
123
|
150
| ||
45
|
122
|
149
| ||
46
|
122
|
148
| ||
47
|
121
|
146
|
Umur
|
Zona Latihan (Denyut Nadi / Menit)
| |||
70% s/d 85% Dari Denyut Nadi Maksimal
| ||||
48
|
120
|
sampai
|
146
| |
49
|
120
|
145
| ||
50
|
119
|
144
| ||
51
|
118
|
143
| ||
52
|
118
|
143
| ||
53
|
117
|
142
| ||
54
|
119
|
141
| ||
55
|
115
|
140
| ||
56
|
115
|
139
| ||
57
|
114
|
138
| ||
58
|
113
|
138
| ||
59
|
113
|
137
| ||
60
|
112
|
136
| ||
61
|
111
|
135
| ||
62
|
111
|
134
| ||
63
|
110
|
133
| ||
64
|
109
|
133
| ||
65
|
108
|
132
| ||
66
|
108
|
131
| ||
67
|
107
|
130
| ||
68
|
106
|
129
| ||
69
|
106
|
128
| ||
70
|
105
|
127
| ||
71
|
104
|
127
| ||
72
|
104
|
126
| ||
73
|
103
|
125
| ||
74
|
101
|
124
| ||
75
|
101
|
123
|
BAB IV
DIET, NUTRISI DAN PENAMPILAN OLAH RAGA
A. Pendahuluan
Nutrisi adalah ilmu pengetahuan tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas fisik. Untuk mencapai kesehatan dan kebugaran fisik yang optimum, mampu bertahan terhadap latihan yang keras dan mampu mencapai penampilan dalam kompetisi secara baik, seorang atlet harus memperoleh nutrisi yang tepat. Pada beberapa puluh tahun belakangan ini sering dikemukakan berulang-ulang bahwa daya kerja fisik pada rata-rata orang dapat ditingkatkan secara nyata dengan pemberian diet khusus atau penambahan diet khusus, pada diet dengan cara demikian peningkatan penampilan pada atlet yang berlatih dalam penampilan olah raga akan lebih besar lagi. Namun dari suatu diet yang seimbang sudah cukup bagi seorang atlet untuk mencapai penampilan yang optimal.
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang menyebabkan seorang atlet tidak dapat menggunakan secara penuh potensinya, yang didapat melalui latihan-latihan yang benar dan dari bakat-bakat yang diturunkan kepadanya. Nutrisi yang benar berarti mengkonsumsi makanan dan cairan yang memadai secara cukup akan memberikan :
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang menyebabkan seorang atlet tidak dapat menggunakan secara penuh potensinya, yang didapat melalui latihan-latihan yang benar dan dari bakat-bakat yang diturunkan kepadanya. Nutrisi yang benar berarti mengkonsumsi makanan dan cairan yang memadai secara cukup akan memberikan :
a. Bahan bakar ( misalnya karbohidrat ) untuk energi.
b. Bahan-bahan (misalnya protein ) untuk membangun, memelihara dan memperbaiki semua jaringan tubuh
c. Bahan-bahan ( misalnya vitamin dan mineral ) yang membantu proses-proses metabolisme
d. Air, suatu medium cairan untuk kebanyakan proses-proses metabolisme.
“Pentingnya nutrisi yang tepat dan kemungkinan pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari beberapa praktek nutrisi dan diet dan malpraktek dalam olah raga.”
|
Keenam golongan atau macam bahan yang diperlukan tubuih ialah :
· Karbohidrat
· Vitamin
· Lemak
· Protein
· Mineral
· Air
Karbohidrat dan lemak merupakan bahan gizi utama untuk menghasilkan energi utama bagi tubuh. Dalam nutrisi, energi dinyatakan dalam kilokalori ( kkal ) atau kilojoule ( KJ ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
Prinsip-prinsip dasar nutrisi berikut ini berlaku baik bagi para atlet maupun bukan atlet :
1. Kebutuhan energi total untuk sehari =
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
2. Dari kebutuhan nutrisi total sehari, kira-kira 50% sampai 55% sebaiknya dari karbohidrat, 25% sampai 35% dari lemak dan 10% sampai 15% protein.
Kebutuhan energi metabolisme basal dari seseorang kurang lebih 1000 sampai 2000 kilokalori dan bergantung pada :
1. Jenis kelamin : kebutuhan energi metabolisme basal dari pria biasanya 25% lebih tinggi daripada wanita.
2. Ukuran dan bentuk tubuh : makin besar atau tinggi, makin besar kebutuhannya.
3. Kecepatan metabolisme basal : makin tinggi kecepatan metabolisme basal ( misalnya pada tiroksikosis ), makin tinggi kebutuhan energi.
4. Umur : makin muda seseorang, makin tinggi kebutuhan energi.
5. Kondisi cuaca : makin ekstrim cuaca, makin tinggi kebutuhan energi.
Kebutuhan tambahan energi untuk aktifitas fisik jauh lebih tinggi pada para atlet ( kurang lebih 1000 sampai 4000 kalori ) daripada mereka yang tidak aktif ( kurang lebih 500 sampai 1000 kilokalori ) dan bergantung pada :
1. Aktifitas yang melibatkan kelompok otot kecil, atau sedang atau otot besar dan apakah aktivitasnya terputus-putus atau terus-menerus.
2. Intensitas ringan, sedang atau berat.
3. Lamanya yaitu pendek atau panjang.
4. Frekuensi : sekali atau beberapa kali saja.
Tabel 1 : Perkiraan kebutuhan energi harian total dari para
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
Kilokalori perhari
|
Kilokalori
| ||||
per hari per kg
| |||||
berat badan
| |||||
Kelompok aktivitas
|
Pria
|
Wanita
|
Pria
|
Wanita
| |
atau olah raga
| |||||
Terutama aerobik
|
3000 - 5000
|
2500-4500
|
55-56
|
50-60
| |
Misalnya
| |||||
pertandingan seperti
| |||||
lari bersepeda
| |||||
dan berenang jarak
| |||||
Jauh
| |||||
Terutama anaerobik
|
3000-6000
|
2500-4500
|
50-55
|
45-50
| |
Misalnya
| |||||
pertandingan seperti
| |||||
lari jarak pendek,
| |||||
lempar, angkat berat
| |||||
dan senam
| |||||
Pertandingan
|
2500-3500
|
2000-3000
|
45-50
|
40-45
| |
pertandingan
| |||||
dengan sedikit usaha otot,
| |||||
seperti bowling, catur, goll
| |||||
dan balap motor
|
Presentasi lemak untuk seseorang bukan atlet ialah antara 16 sampai 20% pada pria dan 20 – 25% pada wanita. Tetapi atlet-atlet tingkat puncak yang berkompetisi mempunya presentasi lemak kurang dari 10% untuk pria dan kurang dari 15% untuk wanita suatu defisit dalam pemasukan kalori (yaitu kalori yang masuk kurang daripada yang dibakar) akan mengurangi berat badan dan presentase lemak badan. Latihan-latihan berat tanpa adanya defisit pemasukan kalori juga akan menyebabkan turunnya presentasi lemak badan, tetapi tidak akan menyebabkan turunnya berat badan. Bahkan kemungkinan berat badan justru bertambah, bila terjadi penambahan masa otot yang berarti.
B. Karbohidrat dan Lemak
Karbohidrat dan lemak merupakan bahan bakar utama yang menghasilkan energi untuk otot yang sedang bekerja. selama persediaan energi dan karbohidrat dan lemak mencukupi, persentase energi yang berasal dari protein biasanya kurang dari 4%. Persentase penggunaan karbohidrat dan lemak dalam metabolisme energi bergantung pada :
· Jenis dari pekerjaan otot : Ringan, sedang atau berat (terutama dalam kaitannya dengan tenaga aerobik maksimum dari otot yang bekerja); sebentar atau lama; terpututs-putus atau terus-menerus.
· Macam dari diet : tinggi atau rendah dalam karbohidrat dan lemak.
· Terlatih atau tidaknya : tidak terlatih, terlatih secara lumayan atau terlatih dengan baik terutama dalam kaitannya dengan kebugaran aerobik ( ketahanan kardio-respirator ).
· Tingkat kesehatan : penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes mengganggu pemilihan secara normal dari bahan bakar.
C. Jenis Dari Pekerjaan Otot
Pada waktu istirahat dan pada waktu otot bekerja secara aerobik secara ringan sampai sedang, bila kebutuhan oksigen mencukupi, baik karbohidrat maupun lemak ikut serta memberikan energi (peranan akan lebih besar bila kadar glukosa rendah seperti dalam keadaan puasa). bila otot bekerja sedang atau berat secara aerobik selama lebih dari 1 jam, lemak merupakan sumber energi utama. Pada pekerjaan otot secara aerobik yang sangat berat, yang berlangsung lebih dari 1 jam. Pada pekerjaan otot secara anaerobik yang sangat berat butuh beberapa menit, karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dan hampir satu-satunya sumber energi.
Tabel 2 : Ringkasan dari peranan pemberian energi dari
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
Tabel 2 : Ringkasan dari peranan pemberian energi dari
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
Deskripsi dari pekerjaan
|
Perkiraan % dari
| |||||
Otot yang terlibat
|
Konstribusi energi
| |||||
Jenis
|
Perkiraan
|
Intensitas
|
Perkiraan
|
Lemak
|
KHO
| |
aktivitas %
|
VO, Max
|
DJM
|
Waktu
| |||
Aktivitas aerobik ringan sampai sedang
|
< 50%
|
< 70%
|
< 1 jam
|
50 - 70%
|
25 - 50%
| |
Aktivitas aerobik ringan sampai berat
|
50 - 60%
|
70 - 80%
|
> 1 jam
|
> 75 %
|
< 25%
| |
Aktivitas aerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
60 - 90%
|
80 - 95%
|
> 1 jam
|
< 10%
|
> 90%
| |
Aktivitas anaerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
> 90%
|
> 95%
|
Beberapa detik atau menit
|
< 110%
|
> 90%
| |
Keterangan: VO, Max = Uptake Oksigen Maksimum
DJM = Denyut Jantung Maksimum
D. Jenis diet
Suatu diet yang kaya akan karbohidrat mendorong partisipasi yang lebih tinggi dari karbohidrat dalam metabolisme. Lagi pula jumlah karbohidrat dalam diet, dan bukan lemak, menentukan apakah bahan bakar yang dipilih ialah asam lemak atau glukosa. Sebabnya ialah karna pemasukan karbohidrat yang tinggi menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan pembentukan hormon insulin juga meningkat ini menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi tersedianya asam lemak bebas dan menghindarkan partisipasi lemak dalam metabolisme energi.
Beberapa hal yang perlu dicatat mengenai efektivitas dari diet dengan kompetisi super :
1. Perbaikan penampilan memang terlihat, tetapi terbatas terutama pada perlombaan ketahanan yang berlangsung lebih dari 1 jam . Ini disebabkan karena diet tadi tidak membuat atlet mampu lari, berenang atau bersepeda lebih cepat, tetapi memungkinkan ia untuk mempertahankan kecepatan puncaknya yang normal dalam waktu yang lebih lama dan biasa, yang pada perlombaan ketahanan biasanya sekitar 1 jam. Lagi pula perbaikan-perbaikan demikian tidak selalu dapat diulang.
2. Untuk perlombaan yang lebih singkat (misalnya lari jarak pendek, senam, angkat besi) dan bagi mereka yang harus mengangkat seluruh berat tubuhnya (misalnya pelompat tinggi), tidak terlihat adanya perbaikan dengan diet demikian malahan atlet-atlet ini akan menunjukan kemunduran penampilannya. Hal ini terutama disebabkan karena pertambahan berat sekitar 2 kg dari glikogen dan air yang harus menyertainya. (untuk setiap gram glikogen dalam tubuh harus diikuti 2,7 gram air yang disimpan bersama dengan glikogen).
3. Beberapa atlet mengeluh tentang rasa tidak enak dan nyeri disebabkan bengkaknya otot, karna penambahan glikogen dan air.
4. Latihan normal selama tahap diet rendah karbohidrat, mungkin berlangsung kurang baik karena penggunaan energi secara tidak efisien berhubung tidak cukupnya karbohidrat. Oleh sebab itu, pendapat terakhir mengenai diet pengisian karbohidrat secara melewat batas ini ialah mencoba menghilangkan tahap diet karbohidrat rendah, walaupun mengakibatkan agak menurunnya tambahan simpanan glikogen.
5. Kurang enaknya diet demikian juga membuatnya kurang menarik bagi para atlet.
6. Pada atlet-atlet yang lebih tua menggunakan diet ini, dapat menimbulkan kelainan-kelainan pada elekrokardiogram (EKG) dan nyeri dada yang bersumber dari jantung (angina pektoris). Juga tidak dapat dikesampingkan kemungkinana terjadinya gangguan hati dan ginjal dan keadaan-keadaan seperti gout (asam urat darah yang tinggi) karena seringnya penggunaan dari diet demikian.
7. Suatu keuntungan dari penambahan kadar air ialah pada perlombaan ketahanan, dimana glikogen digunakan sebagai energi, air akan menjadi bebas dan membantu mengganti air yang berkurang karena berkeringat dan pernapasan.
Karena alasan-alasan diatas, diet pengisian karbohidrat yang melewati batas ini tidak boleh digunakan pada semua orang dan juga tidak boleh diletakan harapan yang terlalu tinggi pada diet ini.
Seorang atlet yang terlatih biasanya mempunyai sistem pengangkut oksigen yang lebih efisien, suatu persediaan oksigen untuk otot yang bekerja lebih baik dan kapasitas aerobik maksimum lebih inggi daripada seorang atlet yang tidak terlatih karena kemampuan untuk menggunakan lemak.
E . Tingkat terlatihnya seorang atlet
Sebagai bahan bakar sedikit banyak tergantung pada tersedianya oksigen, pilihan penggunakan bahan bakar untuk otot yang sedang bekerja, juga bergantung pada beban kerja dalam kaitannya dengan kapasitas aerobik maksimum seorang atlet.
Makin besar kapasitas aerobik maksimum dari seorang atlet makin memadai persediaan oksigen dan dengan demikian presentase kontribusi lemak dalam metabolisme energi pada suatu beban kerja juga lebih tinggi. Terutama pada pekerjaan otot intensitasnya sedang dan berlangsung lama (lebih dari satu jam ), lebih menguntungkan untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi otot, karena simpanan lemak jauh lebih besar dari pada simpanan karbohidrat. Simpanan lemak pada seorang dewasa yang bergizi baik dapat berkisar antara 100.000 kilokalori (400 mega joule) atau lebih, sedangkan simpanan karbohidrat hanya berjumlah sekitar 1800–2000 kilokalori. Kalori yang tersedia dalam adenosin trivosvat (ATP) dan fosfokreatin (FK), dua senyawa fosfat yang berenergi tinggi yang ditemukan dalam sel, hanya cukup untuk pekerjaan fisik berat kurang dari 1 menit. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, mempunyai sangat sedikit simpanan likogen dan hampir semata-mata bergantung pada gula darah untuk sumber energinya. Gula darah terutama didapat dari simpanan karbohidrat tubuh.
Walaupun pekerjaan intelektual tampaknya tidak meningkatkan penggunaan oksigen secara keseluruhan, tetapi mungkin penggunaan energi oleh susunan saraf pada waktu pengerahan tenaga fisik sangat meningkat karena tambahannya secara cepat lalu lintas impuls saraf dan kecepatan yang bertambah dari aktifitas- aktifitas lain (misalnya pompa natrium). Defisiensi dari persediaan gula darah, karena berkurangnya simpanan karbohidrat, dapat menyebabkan berkurangnya fungsi susunan saraf pusat (disorientasi, gangguan koordinasi dan kelesuan) pada para atlet pada waktu pengerahan tenaga fisik yang berat.
F. Protein
Salah satu isapan jempol yang paling sulit dihilangkan tentang nutrisi olahraga ialah kepercayaan bahwa protein dalam jumlah tinggi diperlukan untuk penampilan yang baik. Sering kali atlet yang memakan protein dalam jumlah besar, terutama daging sapi, untuk perlombaan-perlombaan yang terutama memerlukan kekuatan, karena mereka percaya bahwa hal tersebut akan membuat mereka “kuat seperti sapi jantan”. Kalau saja mereka sadar, bahwa sapi jantan yang kuat pun akan tetap hidup dengan semata-mata makan rumput, yang kadar proteinnya beih rendah dari diet normal dari semua orang. Lagi pula, seperti telah dikemukakan sebelumnya, protein tidak banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk energi, selama persediaan energi dari karbohidrat dan lemak mencukupi. Protein diperlukan untuk membangun, mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan tubuh. Seorang atlet yang terlibat dalam latihan-latihan dan kompetisi berat, terutama bila ia seorang anak remaja yang masih tumbuh dan membesarkan otot-ototnya melalui suatu latihan baban dengan tahanan tinggi, pasti memerlukan protein lebih banyak daripada seseorang bukan atlet. Suatu pemasukan protein yang berlebihan menyebabkan hati dan ginjal bekerja lebih berat, karena harus memecahkan dan mengeluarkan protein yang berlebihan. Ini disebabkan karena protein tidak seperti karbohidrat dan lemak, tidak dapat disimpan dalam jumlah yang cukup besar didalam tubuh dan kelebihannya harus dikeluarkan dari tubuh melalui urin dan ginjal. Protein yang berlebihan bagi atlet tidak berguna dan bahkan dapat merugikan penampilan, terutama pada perlombaan ketahanan. Juga bertambah kemungkinan terjadinya gangguan hati dan ginjal. Pemasukan protein yang berlebihan biasanya mahal, menghilangkan bahan bakar untuk energi yang lebih efisien bagi atletnya (seperti karbohidrat dan lemak) dan mendorong terjadinya dehidrasi, hilangnya nafsu makan dan dapat menyebabkan diare.
Penggunaan secara berulang-ulang dari steroid anabolik dengan dosis sangat tinggi dan diet protein telah terbukti dapat menambah semakin besarnya otot, kekuatan dan tenaganya. Namun demikian penggunaanya tidak dianjurkan dan dikutuk oleh komunitas olah raga internasional karena kemungkinannya menyebabkan gangguan kesehatan yang mungkin timbul ialah kerusakan dan penyakit hati, kemandulan pada pria dan wanita, menjadi kelaki-lakiannya wanita dan bertambah besarnya kemungkinan untuk mendapat luka lambung karna stres.
G . Vitamin dan Mineral
Vitamin dan Mineral tiap harinya hanya diperluakan dalam jumlah yang sangat kecil, juga pada atlet yang berlatih dengan keras. Setiap tambahan kebutuhan dengan mudah dapat diatasi dengan pemasukan dari diet yang lebih besar yang seimbang. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa pemasukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang jauh melampaui kebutuhan yang dianjurkan bagi seorang bukan atlet, dapat meningkatkan penampilan dalam olahraga. Sebaliknya, perhatian yang lebih besar harus ditunjukan terhadap kemungkinan pengaruh yang merugikan dari penggunaan secara berlebihan secara berulang-ulang atau dalam waktu yang cukup lama. Dari jenis vitamin yang beraneka macam, 3 diantaranya (C,E, dan B kompleks) yang menarik perhatian dalam nutrisi olah raga.
H . Vitamin C ( asam askorbik)
Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan normal dari jaringan ikat, penggunaan optimal dari besi dan menghambat rapuhnya pembulu darah kapiler. Sejumlah atlet yang sukses telah menambah pemasukan harian vitamin C dari 40 – 60 mg pada waktu latihan-latihan berat dan kompetisi, tanpa akibat yang merugikan. Pemasukan yang berlebihan sampai beberapa ribu mg vitamin C sehari dapat berakibat buruk pada fungsi ekskresi dari ginjal ( misalnya timbul batu ginjal ).
I . Vitamin E
Defisiensi dari vitamin E dapat menyebabkan hipotrofi dari otot (mengkerut dan fungsinya menurun) dan daya tahan terhadap aneorobik berkurang. Vitamin E juga dikatakan mempunyai pengaruh baik pada pengobatan penyakit jantung. Walaupun demikian telah dibuktikan bahwa penggunaan vitamin E secara berlebihan tidak meningkatkan penampilan dalam olah raga
J . Vitamin B kompleks
Pada penderita-penderita dengan asidosis karena diabetes dan penyakit jantung yang berat, pemberian vitamin B kompleks secara intravena mempunyai pengaruh yang positif, bila diberikan kepada mereka yang kekurangan akan vitamin ini, membantu mengembalikan energi dan vitalitas yang hilang.
K. Mineral
Diantara berbagai jenis mineral yang dibutuhkan tubuh agar proses-proses metaboliknya dapat berfungsi dengan efisien, yang paling banyak menarik perhatian dalam nutrisi olah raga ialah besi, natrium, dan kalium, hanya mineral-mineral ini yang akan diuraikan secara singkat. Mineral lain yang mungkin penting dalam olahraga ialah magnesium.
I. Besi
Besi merupakan mineral yang terutama sekali penting dalam olah raga, karena ia merupakan komponen esensial dari hemoglobin, pembawa oksigen utama di dalam darah. Defisiensi dari besi umumnya berakibat berkurangnya kemampuan mengangkut oksigen dan berkurangnya kemampuan ketahanan kardio-respirator. Pemassukan tablet besi secara berlebihan sering kali menimbulkan kontipasi atau kadang-kadang diare. Lagi pula pemasukkan besi secara berlebihan dalam waktu lama akan menyebabkan penimbunan besi secara abnormal dan merugikan di dalam hati dan organ organ dan jaringan lain.
M. Natrium dan Kalium
Keduanya penting untuk proses metabolik (misalnya pompa natrium) pada waktu kontraksi otot. Bila mengalami defisiensi akan terjadi penurunan efisiensi dari pekerjaan otot. Natrium dan sedikit banyak juga kalium, secara normal keluar dari tubuh melalui keringet yang berlebihan. Oleh karna itu para atlet yang banyak mengeluarkan keringat harus menjaga agar kehilangan mineral tadi diganti secara memadai.
Untuk mengganti garam yang hilang, biasanya cukup dengan menambahkan garam dapur (yang biasanya mengandung natrium maupun kalium) atau kecap pada diet yang seimbang. Bila diperlukan untuk mengganti kalium dan natrium secara cepat dengan jalan oral, dianjurkan untuk menggunakan minuman encer yang dingin yang mengandung kurang dari 10 mEq/liter natrium dan 5 mEq/liter kalium. Kecuali pada keadaan-keadaan yang tidak lazim, penggunaan tablet garam tidak dianjurkan karena kurang efektif mengingat absorpsinya lebih lambat dan risiko terjadinya intasi lambung dan tukak lambung cukup besar.
N. AIR
Walaupun air tidak mengandung energi dan tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan energi dari tubuh, air merupakan bahan gizi yang sangat esensial. Ini disebabkan karena 50% sampai 70% dari tubuh terdiri dari air yang merupakan medium cair dimana proses-proses metabolik tubuh terjadi. Suatu defisit air sebesar 1% berat badan saja terbukti menurunkan toleransi secara bermakna terhadap pekerjaan fisik yang berat, juga pada atlet-atlet yang terlatih baik, bugar dan telah beraklimatisasi dengan baik. Pada perlombaan ketahanan (lari dan bersepeda jarak jauh) dalam keadaan yang kurang baik dapat menimbulkan suatu defisit air sebanyak 3% sampai 10 % atau lebih dari berat badan.
Pengaruh buruk sebagai akibat kekurangan air adalah :
· Penampilan yang sangat menurun.
· Suatu risiko yang lebih besar akan terjadinya problem
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
· Hipertermia atau kenaikan suhu tubuh yang abnormal.
· Efisiensi berkeringat yang menurun.
· Beban yang berbahaya terhadap sistem kardiovaskuler
dan peredaran darah.
dan peredaran darah.
· Meningkatnya risiko gangguan sistem saraf pusat,
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
Para atlet yang berusaha untuk mengkonsumsi cairan/larutan gula dalam jumlah besar pada waktu berlatih atau bertanding sering mengeluh tentang rasa tidak enak diperut, rasa penuh, mual, ketidakmampuan untuk mengkonsumsi cairan setelah pemberian makanan beberapa kali dan penurunan penampilan. Hal ini disebabkan karena konsentrasi yang rendah dari gula (>25 gm/liter) secara drastis mengganggu kecepatan pengosongan lambung dan penyerapan cairan.
Oleh karena itu untuk mencegah problem-problem stres karena panas yang disebabkan karena defisit air pada perlombaan ketahanan yang berlangsung lama seperti lari jarak jauh, American College of Sport Medicine menganjurkan konsumsi yang bebas dari cairan dengan konsentrasi rendah glukosa (<25 mg/liter), natrium (<10 mEq/liter) dan kalium (<5 mEq/liter).
|
O. Kebutuhan Nutrisi dan Rencana Diet yang Dianjurkan untuk Para Atlet
Untuk semua atlet yang sedang berlatih, jumlah yang diperlukan dari karbohidrat, protein dan lemak biasanya dapat dipenuhi melalui rencana diet 3xCPL-321, dimana:
· 3x berarti paling tidak makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) dan CPL-321 berarti masing-masing makanan tadi harus mengandung 3 bagian makan yang kaya akan karbohidrat, 2 bagian makan yang kaya akan protein dan 1 bagian makan yang kaya akan lemak. Walaupun perbandingan CPL-321 yang dianjurkan ini tampaknya berbeda dengan diet yang seimbang terdiri dari 50%-55% karbohidrat, 10%-15% protein, dan 25%-35% lemak, adalah sebenarnya sama karena lemak mengandung lebih banyak kalori per gram (9,3 kilokalori) dibandingkan dengan protein dan karbohidrat (4,1 kilokalori). Lagi pula semua makanan yang kaya akan protein (misalnya daging, tumbuhan polong dan hasil pabrik susu) mengandung cukup banyak lemak.
· Bagian 3 karbohidrat sebaiknya terdiri dari :
1. Satu bagian besar dari tepung yang dimasak
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
2. Satu bagian besar dari buah-buahan segar dan
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
3. Satu bagian kecil dari gula karbohidrat
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
· Kedua bagian protein sebaiknya berupa :
1. Satu bagian yang agak besar dari bahan
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
2. Satu bahan yang lebih kecil dari bahan
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
biji-bijian) yang biasanya lebih murah, tetapi
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
biji-bijian) yang biasanya lebih murah, tetapi
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
3. Satu bagian dari lemaik sebaiknya setengah dari binatang dan setengah dari vitamin-vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K secara memadai dan mengurangi risiko terjadinya pembuluh darah jantung yang menyempit yang ada kaitannya dengan diet yang banyak mengandung lemak yang berasal dari binatang.
Tujuan praktis dari nutrisi makanan di atas juga harus :
Ï Bervariasi : diet dari berbagai macam daging, sayur-sayuran, buah-buahan, karbohidrat dan lemak akan lebih memenuhi selera dan bergizi, karena kandungan bahan gizi esensial (misalnya vitamin, mineral dan asam amino) bervariasi pada masing-masing jenis makanan.
Ï Memenuhi selera : dipilih suatu diet yang bervariasi, dengan diberi bahan-bahan tambahan yang tidak beracun dan tidak mempunyai pengaruh yang merugikan latihan dan penampilan.
Ï Sealamiah dan sesegar mungkin : makanan yang bersih, alamiah dan segar lebih bergizi daripada makanan yang diawetkan dan dicampuri bahan tambahan karena makanan yang alamiah dan segar biasanya tetap mempertahankan bahan – bahan gizi esensial, sedangkan makanan yang diawetkan biasanya telah berubah.
Ï Cairan yang memadai : penggantian atau pemasukan cairan, terutama air perlu untuk kesehatan dan penampilan yang optimal. Dengan demikian diusahakan agar setiap hari jumlah cairan yang dikonsumsi harus lebih dari sekedar untuk menghilangkan rasa haus saja. Hal ini penting bagi atlet yang banyak kehilangan air melalui keringan pada waktu berlatuih atau berkompetisi.
P. Persiapan Diet Sebelum Kompetisi
Jenis diet dan kebutuhan bahan gizi untuk atlet sebagai persiapan kompetisi penting untuk dibedakan antar perlombaan yang berlangsung amat singkat dan perlombaan ketahanan yang berlangsung lama. Dari segi nutrisi, pada perlombaan ketahanan perlu dibedakan lebih lanjut perlombaan yang berlangsung kurang dari satu jam, antara satu dan dua dan lebih dari dua jam.
Q. Untuk Pelombaan yang berlangsung kurang dari Satu
jam
jam
Pada pengeluaran tenaga fisik yang sangat besar yang berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit, dan perlombaan yang kurang berat dan berlangsung kurang dari satu jam, simpanan energi dari karbohidrat dan lemak biasanya mencukupi untuk mengatasi kebutuhan energi.
Dengan demikian, suatu diet khusus, diet yang seimbang dalam jumlah yang mencukupi tidak akan mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penampilan.
Dengan demikian, suatu diet khusus, diet yang seimbang dalam jumlah yang mencukupi tidak akan mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penampilan.
Sebagai patokan, makanan terakhir sebelum suatu pekerjaan otot yang berat haruslah paling sedikit 2,5 jam sebelumnya. Makanan harus agak ringan, tidak boleh mengandung karbohidrat secara berlebihan karena dapat timbulnya efek insulin, yang dapat berpengaruh buruk terhadap penampilan,seperti telah diuraikan sebelumnya. Kecuali bila terjadi kehilangan keringat yang banyak, tidak pelu diberikan pengganti cairan dan elektrolit pada perlombaan yang berlangsung singkat ini.
|
R. Perlombaan yang Berlangsung Satu Sampai Dua jam atau Lebih
Perlombaan demikian biasanya merupakan aktivitas otot aerobik submaksimum yang mengikut sertakan kelompok otot-otot besar dan dapat sedang sampai sangat berat. Oleh karena itu, energi yang dibutuhkan akan dipenuhi oleh persedian karbohidrat yang cukup banyak. Hal ini dilakukan untuk mengisi persediaan glikogen otot, yang akan menguntungkan penampilan. Terutama pada perlombaan yang berlangsung lebih dari dua jam, harus juga dikonsumsi 400-500 ml cairan yang mengandung kurang dari 25 ms/ liter glukosa, 10-15 menit selama perlombaan. Hal ini untuk menambah pengeluaran glukosa hati dan mengganti kehilangan air dan elekrolit melalui keringat yang memang keluar dalam jumlah besar. Untuk menjamin bahwa persendian glikogen di dalam otot tidak berkurang sebelum perlombaan, pekerjaan oto yang berat beberapa hari sebelum perlombaan haruslah dicegah. Juga tidak dianjurkan untuk terus makan diet karbohidrat tinggi secara teratur.
BAB V
OLAH RAGA MENURUNKAN BERAT BADAN
Betapa sering Anda mendengar, “makan banyak, supaya gemuk!” Atau kita merasa bangga bila seseorang mengatakan, “Anda sudah gemuk sekarang.” Gemuk ternyata sering diindetifikasikan dengan sehat dan kemakmuran. Betapa sering orang memandang, orang gemuk lebih berwibawa daripada orang yang kurus. Tetapi konsepsi ini telah mulai berubah. Dahulu orang beranggapan bahwa gemuk memberikan potongan yang menarik dan cantik kepada wanita, serta memberikan keseimbangan dan kegagahan bagi pria.
Risiko Kegemukan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kegemukan tidak selamanya sehat, bahkan kemungkinan sakit pada orang gemuk lebih banyak dari pada orang kurus, teristimewa bila sesorang menderitya kegemukan, atau sering disebutr obesitas.
Beberapa penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa untuk negara industri yang maju, kegemukan adalah penyebab utama dari penyakit. Kegemukan menambah risiko kanker prostat dua setengah kali lipat, dan kanker dubur tiga kali lipat lebih banyak dari orang biasa. Penelitian di Jepang menunjukkan, kegemukan memberikan risiko untuk mendapat kanker payudara 3,8 lebih besar daripada orang normal, bahkan disebutkan seorang yang mempunyai berat badan 25% lebih dari normal mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan kanker endometrium pada uterus 10 kali lipat lebih besar. Beberapa hasil penelitian dan laporan di atas seharusnya memberi petunjuk kepada kita untuk berhati-hati dengan berat badan, dan berusaha untuk mencapai berat badannya yang ideal, sebab adanya hubungan berat badan dan penyakit serta umur pendek.
Macam Kegemukan
Tidak semua orang yang kegemukan dalam keadaan berbahaya. Menurut Vague, yang telah mengadakan penelitian selama 30 tahun, ada dua jenis orang gemuk yaitu tipe android dan tipe ginoid yang jelas berbeda dari bentuk tubuhnya. Orang yang gemuk tipe android memiliki lemak yang lebih pada daerah dada dan perut, sedangkan tipe ginoid lemaknya, terutama, ditimbun disekitar pinggul dan paha. Meskipun kedua tipe kegemukan ini dapat dijumpai baik pada wanita ataupun pria, namun biasanya tipe android terdapat pada pria dan genoid pada wanita. Menurut Vague, selain berbeda bentuknya, nasib kedua jenis penderita kegemukan ini ternyata juga tidak sama. Tipe android harus berhati-hati, sebab ia potensial mengalami kelainan metabolisme lemak, metabolisme glukosa (kencing manis). Oleh karena itu adalah penting bagi Anda untuk mengetahui tipe kegemukan anda dengan mengukur lingkar pinggang dan pinggul. Perbandingan antara lingkar pinggang (waist) dengan lingkar pinggul (hip) disebut “ratio W/H”. Seseorang dikatakan ginoid ekstrim jika ratio W/H-nya 0,5 dan dikatakan android jika ratio W/H-nya sekitar 1.
Pengaruh Kegemukan Terhadap Tubuh
Lemak yang berlebihan merupakan jaringan yang hidup, walaupun sebenarnya tidak dibutuhkan bila ditinjau dari segi daya gunanya. Lebih banyak lemak dalam tubuh seseorang, lebih banyak pembuluh kapiler yang dibutuhkan untuk mensuplai darah ke jaringan tersebut. Untuk setiap 1 kg kelebihan lemak, diperlukan 2 km pembuu darah baru. Kita dapat bayangkan bagaimana jantung harus memompa darah melalui pembuluh darah tambahan ini, yang benar-benar merupakan beban yang berat kepada jantung. Di samping kegemukan mengganggu fungsi jantung, proses dalam menyediakan oksigen untuk jaringan tubuh serta memindahkan karbon dioksida dari tubuh juga terganggu. Sebagaimana akibatnya, jaringan pembentuk darah harus membentuk lebih banyak sel darah merah daripada kebutuhan normal. Hati juga ikut menderita, sebagian tugas dari hati yaitu memelihara zat kimiawi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila berat badan bertambah, ini akan menambah pula pekerjaan dari hati. Ginjal akan ikut menderita dari berat badan yang kegemukan, oleh sebab lebih banyak jaringan yang ada dalam tubuh, lebih banyak sampah yang harus dibuang. Tidak heran, seorang yang kegemukan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan penyakit ginjal juga
Penyebab Kegemukan
Umumnya diketahui bahwa kegemukan disebabkan makan terlalu banyak. Banyak orang yang mempunyai selera yang bagus, dan dapat makan apa saja dan kapan saja. Sering organ pencernaan mereka lebih berdaya guna daripada orang biasa, hingga sedikit makanan saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya karena kelebihan zat makanan menyebabkan penumpukan lemak. Kemajuan ilmu pengetahuan menyebabkan berkurangnya kebutuhan kalori setiap hari. Tetapi dengan berbagai kemajuan di kota besar, dimana Anda menggunakan elevator sebagai gantinya naik tangga, atau naik mobil ke kantor sebagai gantinya jalan kaki, menyebabkan kebutuhan Anda tidak sampai 3000 kalori per hari. Dan semua kelebihan kalori tersebut menyebabkan kegemukan.
Kerugian kegemukan
Marilah kita lihat hal yang merugikan Anda bila Anda kegemukan . Ringkasannya adalah sebagai berikut :
· Beban psikologis
· Menambah tekanan darah
· Menambah Hiperkolesterolemia
· Menambah kemungkinan diabetes
· Menambah risiko kanker
· Menambah risiko kematian
· Menambah risiko penyakit pembuluh jantung koroner
Berat Normal Anda
Melihat risiko yang banyak bagi yang kegemukan, dengan sendirinya anda perlu untuk melihat apakah anda mempunyai kelebihan berat atau tidak. Itulah sebabnya perlu anda melihat berat yang normal untuk anda .
|
Setiap kelebihan berat dapat membahayakan anda, sebab itu anda harus berusaha untuk menguranginya. Adapun berat normal, sesuai dengan laporan dari World Health Organization (Organisasi Kesehatan Sedunia). Tergantung kepada tinggi, dan potongan tubuh dan kelamin anda.
|
Berat Normal Untuk Pria dan Wanita(sesuai dengan tinggi dan potongan tubuh, di atas 25 tahun)
P R I A
TINGGI
|
UKURAN
| ||
KECIL
|
SEDANG
|
BESAR
| |
155-157 cm
|
51-54 kg
|
54-59 kg
|
57-64 kg
|
157-160 cm
|
52-56 kg
|
55-60 kg
|
59-65 kg
|
161-163 cm
|
54-57 kg
|
56-62 kg
|
60-67 kg
|
164-165 cm
|
55-59 kg
|
58-63 kg
|
61-69 kg
|
166-168 cm
|
56-60 kg
|
59-65 kg
|
63-71 kg
|
169-170 cm
|
58-62 kg
|
61-67 kg
|
64-73 kg
|
171-173 cm
|
60-64 kg
|
63-69 kg
|
67-75 kg
|
174-176 cm
|
62-66 kg
|
64-71 kg
|
68-77 kg
|
177-178 cm
|
64-68 kg
|
66-73 kg
|
70-79 kg
|
179-180 cm
|
65-70 kg
|
68-75 kg
|
72-81 kg
|
181-183 cm
|
67-72 kg
|
70-77 kg
|
74-83 kg
|
184-186 cm
|
69-73 kg
|
72-79 kg
|
76-86 kg
|
W A N I T A
TINGGI
|
UKURAN
| ||
KECIL
|
SEDANG
|
BESAR
| |
145-147 cm
|
42-44 kg
|
44-49 kg
|
47-54 kg
|
148-150 cm
|
43-46 kg
|
44-50 kg
|
48-55 kg
|
151-152 cm
|
44-47 kg
|
46-51 kg
|
49-57 kg
|
153-155 cm
|
45-49 kg
|
47-53 kg
|
51-58 kg
|
156-157 cm
|
46-50 kg
|
49-54 kg
|
52-59 kg
|
158-160 cm
|
48-50 kg
|
50-55 kg
|
54-61 kg
|
161-163 cm
|
49-53 kg
|
51-57 kg
|
55-63 kg
|
164-165 cm
|
50-54 kg
|
53-59 kg
|
57-64 kg
|
166-168 cm
|
52-56 kg
|
54-61 kg
|
59-66 kg
|
169-170 cm
|
54-58 kg
|
56-63 kg
|
60-68 kg
|
171-173 cm
|
55-59 kg
|
58-65 kg
|
64-72 kg
|
174-175 cm
|
57-61 kg
|
60-67 kg
|
64-72 kg
|
176-178 cm
|
59-64 kg
|
62-68 kg
|
66-74 kg
|
179-180 cm
|
61-65 kg
|
64-70 kg
|
68-76 kg
|
Olah Raga Mengurangi Berat Badan
Hippocrates, seorang yang sampai sekarang dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran, berkata 2400 tahun yang lalu, “Orang gemuk yang ingin mengurangi berat badan harus berolahraga dengan perut kosong dan duduk untuk berbicara sementara masih terengah-engah”. Pandangan tersebut mempunyai makna yang penting sampai sekarang ini, bahwa olah raga adalah cara yang baik untuk mengurangi berat badan. Beberapa penelitian mengenal hubungan olah raga dan mereka yang kegemukan, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hanya mengurangi makanan. Misalnya, penelitian atas mahasiswi yang kegemukan menunjukkan, bila mereka mengurangi makanannya hingga 1200 kalori, mereka akan kehilangan 1,36 kg dalam waktu seminggu. Tetapi mereka yang berjalan dua jam perhari dengan kecepatan 5 km dapat mengurangi berat badan untuk 2,26 kg dalam seminggu.
Penelitian lain menunjukkan seorang laki-laki usia pertengahan yang kegemukan, dengan lari 4,5 kg per hari untuk tiga kali seminggu akan mengurangi berat badannya 5 kg dengan tanpa mengurangi jumlah makan. Tidak heran, Peter Wood dari Universitas Stanford yang terkenal mengatakan, “Anda dapat menambah pemakaian energi dan makanan dengan senang, atau mengurangi makan dan merasa susah oleh sebab tidak boleh makan. Kesimpulan tersebut menunjukkan besarnya khasiat berolahraga untuk mengurangi berat badan. Tetapi berbagai penelitian lain menunjukkan bahwa cara pengurangan berat badan yang paling berdaya guna ialah dengan pengurangan jumlah kalori dan juga dengan berolahraga. Jalan apapun yang Anda akan tempuh, olah raga tidak boleh Anda tinggalkan.
OLAH RAGA MENYEHATKAN SEKSUALITAS
Menyadari bahwa seksualitas mendukung kebahagian rumah tangga, maka penting untuk mempunyai kenormalan seksualitas, dalam hal ini suami memberikan kebahagian kepada istri dan sebaliknya. Dalam hal ini, sebagaimana hal yang diketahui umum, puncak kebahagian suami istri dalam hubungan seks diperoleh bila suami mendapatkan kenikmatan ejakulasi, dan istri mendapatkan kenikmatan orgasme. Dengan demikian setiap orang sudah seharusnya mengusahakan kebahagiaan pasangannya. Hal ini yang menyebabkan anda sebagai suami istri dapat menikmati anugerah Tuhan tersebut.
A. Penyimpanan Seksualitas
Suatu yang dianugerahkan Tuhan ini ternyata telah banyak diselewengkan manusia. Untuk memuaskan hawa nafsunya, banyak orang telah menyimpang dari langkah yang sehat. Dari banyak penyimpangan, penulis akan menyinggung tiga hal yang sering terjadi yaitu masturbasi, hubungan seks yang tidak sah, dan homoseks, kemudian bagaimana olah raga dapat mengatasinya.
Masturbasi yang sering dikenal dengan onani, sering juga disebut dengan zina tangan, adalah usaha mengeluarkan sperma tanpa hubungan seks. Untuk para pria remaja di mana sperma diproduksi dalam jumlah yang banyak, bila telah teerjadi penumpukan sperma, sangat umumnya sperma akan keluar dengan sendirinya pada waktu tidur dengan memberikan perasaan nikmat. Proses alamiah yang biasa disebut mimpi enak tersebut adalah hal yang normal, dan tidak memberikan efek samping. Lain halnya bila sperma tersebut sengaja dikeluarkan. Walaupun banyak ahli yang mengatakan bahwa hal ini tidak salah untuk dibuat sekali-sekali, kita mengetahui bahwa masturbasi menyebabkan seseorang mempunyai perasaan bersalah, menyebabkan kecanduan yang dapat memberi efek samping lain dikemudian hari, dan para ahli seperti Tim Lahaye melihat hubungan antara masturbasi berat dengan ejakulasi prematur, bahkan impotensi setelah beristri.
Seorang pakar kesehatan Dr. Haroid Shryock menyebutkan tiga kesalahan masturbasi yaitu energi yang banyak dihamburkan, merendahkan nilai diri seseorang, dan terbentuknya tabiat untuk tidak mengekang diri. Sedangkan Dr. John Knight dari Australia menyebutkan adanya indikasi hubungan antara masturbasi dengan kanker prostat di hari tua. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa masturbasi adalah masalah biasa, kita mengetahui bahwa itu adalah keabnormalan seks yang harus dihindarkan.
Homoseks, adalah hubungan seks dengan teman sejenis bukanlah masalah baru. Praktek ini telah dikenal 4000 tahun yang lalu di kota Sodom, hingga orang yang mempraktekkan penyimpangan ini sering disebut sodomik. Para ilmuwan mengatakan bahwa kecenderungan seseorang untuk menjadi homoseks bukanlah sebab adanya perbedaan kelenjar, gen atau hormon, tergantung banyak tingkah laku yang umumnya dipelajari pada usia dini. Dr. Kari Browman beserta staf dokter ahli lainnya dari Langley Porter Clinic di San Fransisco melaporkan penelitian mereka bahwa identitas seks pada seorang anak terbentuk pada usia 2,5 tahun, sedangkan ahli mengatakannya usia 5 tahun. Bukti yang kuat bahwa keadaan homoseks tidak dapat disembuhkan dengan suntikan hormon yang sesuai dengan jenisnya. Kecenderungan homoseks harus dihindarkan bukan hanya keadaan mereka yang tidak dapat diterima di masyarakat, tetapi juga gejala penyakit yang membahayakan. Masalah AIDS telah menjadi momok pada sepuluh tahun terakhir ini, dan disinyalir timbul dari hubungan seks yang tidak normal tersebut.
B. Olah Raga Mengatasi Penyimpangan Seks
Apakah penyebab kelemahan seseorang melakukan masturbasi ? hubungan seks yang tidak sah dan homoseks, olah raga merupakan salah satu cara untuk menghindarkan penyimpangan seksualitas tersebut. Betapa sering seseorang mempunyai pikiran pikiran negatif oleh sebab ia sendirian, kesepian, menganggur, terpengaruh oleh gambar atau tontonan yang merangsang. Olah raga adalah kegiatan seluruh tubuh yang berarti menyalurkan tenaga yang dimiliki, penuh dengan kesibukan bergerak sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengingat masalah seks. Selain berolahraga, seseorang akan berada dalam keadaan letih, dan langkah yang akan dibuat adalah tidur. Olah raga akan mengekang hawa nafsu yang timbul, memberikan pikiran yang jernih, dan menyampingkan pemikiran yang negatif. Oleh sebab itu bila anda mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penyimpangan seks, sibukkan lah diri anda dalam berolahraga, dan anda akan bertindak sesuai dengan kata hati yang baik.
C. Kelemahan Seksualitas Wanita
Di samping penyimpangan seksualitas, ada beberapa problema lain yang kita sebut kelemahan seksualitas. Pembahasan terdahulu menyebutkan bahwa puncak kenikmatan wanita dapat diperoleh saat ia mengalami orgasme, sedangkan pria saat ia berejakulasi. Sesuatu yang menghalangi proses ini merupakan kelemahan seksualitas. Pada wanita kelemahan yang umum adalah frigiditas yaitu ketidaksanggupan untuk menikmati kebahagiaan dalam hubungan seks oleh sebab terbatasnya potensi untuk itu.
Seorang wanita yang frigid, untuk hal yang lebih besar atau kecil menghalangi kapasitas seksualnya. Umumnya ia tidak bisa mengalami orgasme. Jika pun ada, maka orgasme yang dialaminya adalah sangat lemah dan tidak memuaskan. Banyak wanita yang frigid yang bukan hanya tidak bisa mengalami orgasme, tetapi juga tidak memiliki kapasitas untuk merasa senang pada saat permulaan hubungan seks itu dimulai. Bahkan untuk sebagian orang, hubungan seks adalah sesuatu yang menyakitkan. Dr. Tim Lahaye, menyebutkan dalam bukunya The Acts Of Marriage “11 penyebab frigiditas”. Secara umum kita sebutkan penyebab frigiditas tersebut meliputi: tidak tahunya cara kerja organ reproduksi, kemarahan atau sifat membalas dendam, perasaan bersalah, perasaan takut, sifat yang pasif kepada hubungan seks, suami yang selalu mengalami ejakulasi prematur, keletihan, sakit, kegemukan, sifat pasrah terhadap dominasi suami dan lemahnya otot vagina. Otot vagina yang terletak diantara kedua paha, sangat kuat dan lebar, dan otot inilah yang membentuk dasar dari pinnggul. Otot ini menopang kantong air seni, sebagia dari dubur, saluran kelahiran dan rahim. Otot tersebut terdiri dari beberapa lapis, dengan bagian paling luar terdiri dari sphincters dengan otot-otot berbentuk cincin tertutup. Otot ini menutup bagian luar dari ujung saluran air seni, dubur dan saluran peranakan. Bagian ini umumnya lemah. Sebagai contoh, seorang dalam keadaan stress sering bergantung kepada bagian luar dari sphincter urinier untuk menutup saluran air seni, satu pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tidak sempurna.
Bagian dalam dari otot luar tersebut terletak otot yang sangat kuat, yang lebarnya lebih dari 2 jari. Otot ini dikenal dengan nama pubococcygeus, berjalan dari pubis, tulang yang terletak didepan pinggul, menuju ke coccyx ( tulang ekor ) sampai saluran yang melalui otot dasar. Setiap saluran tersebut dikelilingi dengan jaringan serat otot dari pubococcygeus untuk panjang sekitar 5cm. Serat tersebut berjalan sepanjang setiap saluran dan mengelilingi setiap sphincter. Dengan demikian cincin dari otot mengelilingi setiap saluran akan ditekan agar tertutup setiap diperlukan. Adalah gerakan spinchterik dari otot pubococcygeus yang mengelilingi saluran air seni yang menyebabkan tidak berfungsi dan keadaan stres latihan akan memberikan kekuatan yuang cukup untuk berfungsi sebagai mana seharusnya.
Dengan melihat pada semua penyebab frigiditas tersebut, kita dapatkan bahwa sebagian diantaranya dapat diatasi dengan berolahraga dan mempunya tubuh yang sehat.
D. Olah raga Mengatasi Kelemahan Seksual Wanita
Olah raga yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah seksualitas wanita bukanlah sembarang olah raga. Bila frigiditas disebabkan kegemukan, dengan sendirinya proses olah raga biasa adalah jawabannya seperti yang telah dibahas sebelumnya. Olah raga untuk menguatkan otot vagina atau otot pubococcygeus dikenal dengan latihan otot vagina. Latihan otot vagina akan memperbaiki tubuh seorang wanita untuk:
§ Lebih siap dalam melahirkan
§ Mengontrol pengeluaran air seni
§ Mengurangi sakit belakang
§ Menambah kenikmatan bagi suami istri
Dr. Arnold H. Kegel telah mengembangkan suatu latihan untuk memperkuat otot vagina wanita dan telah banyak menolong wanita yang mengalami problema ini. Latihan tersebut meliputi melatih kontraksi otot vagina untuk 6 sampai 8 minggu lamanya setiap kontraksi, harus dilakukan sebanyak 6 latihan per hari. Otot pubococcygeus juga mengontrol air seni, Maka kontraksi yang dilakukan adalah seperti cara mengontrol pengeluaran air seni. Latihan ini dapat dilakukan kapan saja anda akan mengeluarkan air seni.
E. Kelemahan seksualitas pria
Kelemahan seksual pria yang umum dikenal adalah prematur ejakulasi dan impotensi . Kedua kelemahan ini akan menggangu kelanggengan rumah tangga. Prematur ejakulasi adalah peristiwa dimana seorang pria cepat mengeluarkan sperma sebelum waktunya didalam setiap hubungan intim. Sedangkan impotensi ialah cacat seksual yang mengakibatkan seseorang tidak mempunyai potensi untuk berhubungan seks. Kedua hal ini berbeda tetapi mempunya persamaan. Persamaannya ialah bahwa prematur ejakulasi akan dapat membawa kepada impotensi. Marilah kita lihat apakan yang menyebabkan seorang menderita impotensi.
Impotensi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Impotensi organis, suatu impotensi yang disebabkan oleh suatu penyakit dalam badan, atau karena gangguan jasmani.
b. Impotensi psikis, yaitu keadaan dimana tidak adanya kesanggupan seksual sebagai akibat dari gangguan mental.
Setelah membuat berbagai penelitian rumah tangga, Dr. Tim Lahaye menyebutkan dengan mendalam 19 penyebab impotensi. Penyebab impotensi tersebuit meliputi : kehilangan tenaga vital, kemarahan perasaan dendam, perasaan takut, penghinaan yang telah diterima, perasaan bersalah, pengharapan yang tidak beralasan, kegemukan, kesegaran jasmani yang lemah, perokok berat, tekanan mental, depresi, alkohol, obat bius, masturbasi, vagina yang mengendur, istri yang pasif, istri yang dominan, prematur ejakulasi.
F . Olah Raga Mengatasi Kelemahan Seksualitas
Beberapa penyebab impotensi dapat diatasi dengan berolahraga. Tenaga vital akan di pertahankan melalui latihan aerobik, kegemukan dapat diturunkan melalui olah raga yang teratur, dan kesegaran jasmani dapat ditingkatkan dengan berolahraga. Penelitian Dr. Tim Lahaye menunjukan bahwa orang yang kurang menggerakan fisiknya, selalu bergantung kepada mentalnya, dan mempengaruhi kesehatan seksualitasnya. Banyak yang bekerja tanpa mengeluarkan keringat, menyebabkan otot-otot tubuh yang melemah, menurunnya tenaga vital, dan menurunnya juga kepercayaan kepada diri sendiri yang justru diperlukan dalam hubungan seks. Oleh sebab itu obat impotensi yang kami sering anjurkan kepada penderita bukanlah “ pil obat kuat “, melainkan “ Sehat”. Kesehatan itu akan diperoleh dengan olah raga. Dan kesehatan seksual akan datang dengan sendirinya. Kekuatan seksualitas dapat ditingkatkan bila memilikin kesegaran jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
LANGSING DENGAN AEROBIK
Oleh
Dr. Marta Dinata, M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta
2018
BAB I
Pendahuluan
Berhentilah makan sebelum kenyang, itu pesan Nabi Muhammad SAW kepada kaum muslimin. Pada zaman sekarang ini karena kemajuan dalam segala bidang begitu pesatnya, sehingga perekonomian juga berkembang dengan baik, maka pola konsumsi juga berubah yang menyebabkan orang cenderung mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuhnya. Hal ini dapat membuatnya kelebihan berat badan atau bahkan menjadikan gemuk (obesitas), lebih parah lagi dengan kurangnya kesempatan untuk melakukan olah raga atau berat badan membuatnya menjadi lebih gemuk lagi.
Bila dipandang dari segi kesehatan kelebihan berat badan atau gemuk sangat merugikan karena dapat menyebabkan berbagai gangguan di dalam sistem tubuh seperti : terjadinya peningkatan kadar kolesterol yang berdampak negatif pada jantung. Sedangkan bila dipandang dari segi psikologis orang yang kelebihan berat badan pada umumnya akan merasa malu dengan penampilannya dalam pergaulan, ini sangat dirasakan oleh wanita.
Banyak iklan yang menawarkan program penurunan berat badan yang sangat cepat, baik menggunakan alat-alat, obat-obatan dan diet yang mungkin dapat merugikan bagi orang.
Banyak contoh kita lihat orang meninggal setelah operasi penyedotan lemak... Program-program penawaran itu selalu diburu oleh wanita
terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukantanpa menghiraukan risiko bagikesehatan.
yang menggunakannya bahkan ada yang ingin mudah dan cepat sekali dengan melakukan pem-buangan lemak tubuh terutama bagian perut dengan cara operasi yang dapat berakibat fatal. Banyak contoh kita lihat orang meninggal setelah operasi penyedotan lemak
Program-program penawaran itu selalu diburu oleh wanita terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukan tanpa menghiraukan resiko bagi kesehatan. Banyak tempat-tempat yang menawarkan program penurunan berat badan dan diburu oleh para penderita kegemukan terutama kaum wanita khususnya para ibu rumah tangga yang telah bersuami dan mempunyai anak, ada ibu-ibu yang menginginkan penurunan berat badannya secara cepat tanpa menghiraukan resiko yang akan terjadi setelah ikut program tersebut bahkan mempertaruhkan nyawa sekalipun tetap saja dilaksanakan dengan harapan agar menjadi langsing.
Sehingga penampilan lebih menarik dibandingkan pada waktu kegemukan serta tidak memperdulikan berapa besar biaya untuk program tersebut. Kelebihan berat badan dan kegemukan ini terjadi karena kalori yang didapat dari bahan makanan lebih besar dari kalori yang dipakai untuk kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Biasanya kelebihan kalori ini disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak tubuh sehingga dapat menyebabkan bentuk tubuh menjadi kurang sedap dipandang mata dan membawa pengaruh terhadap kesehatan yang dapat menyebabkan peningkatan terhadap penyakit seperti penyakit jantung koroner, diabetes militus serta peningkatan angka kematian. Dalam menurunkan berat badan ini ada yang dilakukan dengan sangat ketat dan ada yang mencoba dengan melakukan latihan yang sangat keras. Penurunan berat badan yang baik adalah dengan pengurangan kalori dengan cara tidak berlebihan dan melakukan latihan olah raga secara teratur dan bertahap terutama olah raga aerobik seperti senam aerobik ditambah dengan latihan beban.
Banyak kita lihat orang menurunkan berat badan dengan diet yang sangat ketat, misalnya menahan lapar atau makan hanya satu kali dalam sehari, bahkan tidak jarang kita jumpai orang yang sampai jatuh pingsan karena diet, ini tentu tidak benar. Diet yang baik adalah mengurangi kalori yang masuk diiringi dengan melakukan olah raga aerobik, seperti : senam aerobik, joging, bersepeda, berenang, jalan cepat, lari lintas alam dan lain-lain.
Bukan rahasia lagi jika setiap orang menginginkan tubuh yang sehat. Sebagian diantaranya berasumsi, dengan menurunkan berat badan, otomatis tubuh akan menjadi sehat. Asumsi yang tidak sepenuhnya benar. Problem yang muncul saat berupaya menurunkan berat badan adalah berat badan justru naik. Jikapun turun hanya sementara waktu, kemudian naik lagi. Bahkan, lebih parah dari sebelumnya. Kalau sudah begitu, bukan sehat malah penyakit yang berserang.
Bukan rahasia lagi jika setiap orang menginginkan tubuh yang sehat. Sebagian diantaranya berasumsi, dengan menurunkan berat badan, otomatis tubuh akan menjadi sehat. Asumsi yang tidak sepenuhnya benar.
|
Diet dengan mengatur pola makan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan food combining, menu makan tidak membosankan dan makan tepat waktu. Tidak hanya itu, dianjurkan pula mengonsumsi serat terlebih dahulu sebelum makanan yang berlemak dan lebih baik, mengonsumsi air tanpa kandungan mineral di dalamnya karena lebih sehat dan lebih bagus untuk dikonsumsi. Karena mineral bisa didapat dari mengonsumsi sayuran atau makanan yang terbuat dari bahan organis.
Sehat adalah modal untuk memulai berbagai aktivitas. Sebab itu, menjaga tubuh agar tidak
gemuk dengan cara membakar kelebihan lemak dengan olah raga menjadi solusi bijak. Tidak sekedar sehat, juga mendapat tubuh bugar dalam bentuk yang ideal. Pola pikir inilah yang harus dibentuk. Bukan berupaya menurunkan berat badan, melainkan bagaimana caranya menghilangkan lemak di dalam tubuh. Selama ini, kebanyakan orang bertubuh gemuk melakukan diet yang salah. Mengurangi kalori, frekuensi makan, atau kombinasi keduanya. Bahkan, ada juga yang tidak makan seharian. Hal itu tentu saja menyebabkan tubuh menjadi lemas, mudah berkeringat dingin dan mood pun terganggu. Kondisi yang lemah meminta tambahan asupan nutrisi.
gemuk dengan cara membakar kelebihan lemak dengan olah raga menjadi solusi bijak. Tidak sekedar sehat, juga mendapat tubuh bugar dalam bentuk yang ideal. Pola pikir inilah yang harus dibentuk. Bukan berupaya menurunkan berat badan, melainkan bagaimana caranya menghilangkan lemak di dalam tubuh. Selama ini, kebanyakan orang bertubuh gemuk melakukan diet yang salah. Mengurangi kalori, frekuensi makan, atau kombinasi keduanya. Bahkan, ada juga yang tidak makan seharian. Hal itu tentu saja menyebabkan tubuh menjadi lemas, mudah berkeringat dingin dan mood pun terganggu. Kondisi yang lemah meminta tambahan asupan nutrisi.
Buntutnya tubuh akan memaksa otak untuk mencari karbohidrat. Sekali memasukkan karbohidrat ke dalam mulut, maka sulit untuk berhenti makan. Program yang tidak tepat tapi sering dilakukan adalah berolahraga secara berlebihan. Misalnya, berlatih dua jam setiap hari. Bukan hasil yang di dapat justru tubuh yang tersiksa karena pada dasarnya aktifitas olah raga memproduksi radikal bebas dan meningkatkan hormon stress.
Radikal bebas ini akan merusak sel otot dan jaringan tubuh lain. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan radikal bebas bertemu dengan LDL kolesterol jahat akan membantu proses pembentukan plak di dinding pembuluh darah.
Seiring dengan bertambahnya usia, seseorang akan mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh. Hal itu membawa sejumlah dampak. Antara lain munculnya penyakit-penyakit degeneratif, seperti kegemukan/ obesitas, rematik, hipertensi, hiperkolesterol, asam urat, diabetes, stroke dan jantung koroner.
Namun fakta dewasa ini menunjukkan penderita jenis penyakit tersebut tidak lagi dimonopoli kaum usia lanjut. Orang dewasa yang usianya 30-an sampai 40-an tahun pun mulai banyak yang menderita penyakit itu, terapkan gaya hidup sehat (GHS) dalam kehidupan sehari-hari.
“GHS” mengandung tiga unsur, yakni pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup”. Pola makan sehat dicirikan dengan cukupnya asupan makanan dan kandungan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Zat-zat itu adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Namun harus diingat bahwa konsumsi makanan tersebut tidak boleh berlebih.
Selain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, soal waktu mengonsumsi makanan harus diperhatikan. Menggesernya ke siang hari, seperti pola makan orang indonesia. Hal tersebut dilakukan karna kebiasaan makan besar dimalam hari terbukti menyebabkan kegemukan. Termasuk pola makan sehat adalah menghindari konsumsi lemak berlebih, minuman beralkohol dan rokok, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
“Program yang tidak tepat tapi sering dilakoni adalah berolahraga secara berlebihan. Misalnya, berlatih dua jam setiap hari. Bukan hasil yang di dapat justru tubuh yang tersiksa karena pada dasarnya aktifitas olah raga memproduksi radikal bebas dan meningkatkan hormon stress”.
Seiring dengan pelaksanaan pola makan sehat, GHS harus dilengkapi dengan istirahat cukup dan olah raga teratur. Yang dimaksud dengan istirahat cukup adalah tidur selama enam jam sehari. Tidur yang nyenyak memungkinkan tubuh beristirahat dan memperbaiki sel-sel/sistem yang rusak setelah dipakai beraktivitas seharian.
Bila tidur kurang dari enam jam sehari, berarti tubuh dipaksa bekerja melebihi kapasitas kemampuannya. Proses perbaikan sel-sel tubuh yang rusak tidak dapat dilakukan secara maksimal. Lama kelamaan kondisi fisik akan kelelahan. Setelah melakukan pola makan sehat dan istirahat cukup, gaya hidup sehat haruslah dilengkapi dengan olah raga teratur. Olah raga yang baik adalah dilakukan secara rutin sesuai dengan kemampuan fisik.
Bila anda bisa melakukan diet dengan benar dan olah raga yang teratur selama enam bulan, niscaya anda akan menikmati hasilnya. Selamat mencoba !
BAB II
Senam Aerobik
A. Pengertian Aerobik
Pada dasarnya latihan olah raga dapat dibagi menjadi dua yaitu latihan aerobik dan latihan anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar. Aerobik berarti menggunakan oksigen. Menurut penyelidikan Kenneth H. Cooper, selama empat tahun, beliau meletakkan dua prinsip dasar:
· Bila program latihan hanya terbatas pada latihan 12-20 menit perhari, maka latihan harus cukup berat untuk menimbulkan frekuensi denyut jantung 120 kali permenit atau lebih.
· Bila latihan tidak cukup untuk menghasilkan frekuensi denyut jantung 120 kali permenit, latihan diteruskan lebih lama dari 20 menit.
Olah raga yang berlangsung secara kontinu lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olah raga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olah raga lain, seperti bersepeda, berenang, jalan cepat, dan lari lintas alam.
Latihan aerobik juga sering disebut sebagai general endurance, yaitu latihan aerobik menghirup oksigen yang tidak terbayarkan. Karena itu latihan aerobik dapat berlangsung lebih lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas tubuh untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan keseluruh jaringan sel otot, dapat berpadu dengan zat-zat makanan untuk memproduksi energi. Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan
Latihan aerobik juga sering disebut sebagai general endurance, yaitu latihan aerobik menghirup oksigen yang tidak terbayarkan. Karena itu latihan aerobik dapat berlangsung lebih lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas tubuh untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan keseluruh jaringan sel otot, dapat berpadu dengan zat-zat makanan untuk memproduksi energi. Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan
Peningkatan kebutuhan oksigen bagi otot-otot yang bekerja selama latihan dipenuhi dengan jalan meningkatkan aliran darah ke otot-otot tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kenaikan jumlah darah yang dipompakan jantung setiap menit.
|
Perubahan-perubahan fisiologis tersebut pada hakikatnya bersifat menunjang peningkatan kegiatan daya tahan fisik seseorang dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya konsumsi oksigen maksimum. Apabila sebagian besar otot bekerja, misalnya pada lari menanjak, kebutuhan oksigen pada penyediaan energi akan meningkatkan dan mencapai tingkat maksimal pada oksigen yang dikonsumsikan, hal ini dinyatakan sebagai maksimum oksigen intake atau maksimum oksigen uptake disingkat VO,max.
B. Pengertian Senam Aerobik
Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh. Gerakan-gerakan yang dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan di atas.
Tujuan Pertama, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat sedemikian rupa ke target latihan atau disebut juga zona latihan.
Tujuan Kedua, pembentukan tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan ketentuan anatomis tertentu.
Irama musik yang dipergunakan dalam senam aerobik mempunyai 2 sisi yang sama pentingnya. Di satu sisi, musik bertindak sebagai patokan kecepatan. Di sisi lain, musik bertindak sebagai penjaga motivasi serta semangat dari para pelaku latihan agar tetap “on” (menyala).
Senjalan dengan perkembangan waktu, senam aerobik pun semakin marak pula. Perbedaan jenis musik yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic, dangdutrobik, bahkan sekarang ada namanua body language
.
C. Macam-Macam Senam Aerobik
Pada awalnya, senam aerobik hanya merupakan sebuah upaya untuk melahirkan inovasi dalam jajaran kegiatan latihan. Namun dalam pengamatan dan penelitian yang dilakukan tampak nyata bahwa di samping manfaat dari kegiatan yang diciptakan tersebut, dapat pula dampak yang mengarah pada sisi negatif. Hal tersebut terindentifikasikan dari gerakan-gerakannya yang memantul tinggi (hight impact) sehingga dikuatirkan dapat memberitekanan yang berlebihan terhadap persendian kaki yang menyangga tubuh.
Dari penelitian yang dilakukan, diperkirakan bahwa benturan yang terjadi dari jenis kegiatan itu telah membebani tungkai dan persendian sebesar dua setengah kali berat badannya sendiri. Oleh karena itu, jenis kegiatan ini dikelompokkan sebagai hight impact dari segi kesehatan olah raga, pembebanan tersebut yang terus menerus bisa menimbulkan cedera yang tidak bisa dianggap enteng bagi kelompok pelaku tertentu, terutama bagi mereka yang berumur 40 tahun ke atas atau bagi mereka yang kelebihan berat badan.
Oleh sebab itu, senam aerobik mengalami modifikasi dengan mengubah pola gerakan loncat-loncatan yang tinggi dengan gerakan tidak meloncat atau low impact (benturan rendah). Jadi, perbedaan aerobik tersebut didasarkan arah gerakan serta berat ringannya impact yang di butuhkan.
Sejalan dengan perkembangan waktu, perkembangan senam aerobik pun semakin marak pula.Perbedaan jenis musik yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic, dangdutrobik, bahkan sekarang ada namanya body languange. Walaupun namanya bermacam-macam, namun maksud dan tujuannya sama yaitu membuat badan sehat dan tubuh indah. Bila pada tahun lima puluhan Marilyn Monroe merupakan simbol kecantikan dan seksualitas, kini banyak bermunculan bintang bintang baru membawakan idealisme dan kecantikan baru. Tubuh yang semampai dengan perut datar dibalut kulit yang kuning coklat terkena sinar matahari. Mereka yang tertarik untuk menjadi cantik dan sehat dapat mengikuti program aerobik : meloncat, menendang dan meliuk-liuk badan dengan bersemangat mengikuti irama musik.
D. Struktur Latihan Aerobik
Latihan senam aerobik hendaknya mengikuti ketentuan yang sudah diterima umum, yaitu tidak lepas dari sistematika olah raga. Latihan terdiri dari pernapasan (warming up), inti, yang dalam hal ini senam aerobik dan pendinginan (cooling down). Berikut ini adalah pembahasan mengenai setiap tahap yang perlu dilakukan dalam aerobik.
1. Warming Up
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendahuluan yang pelaksanaannya mengandung unsur sebagai berikut :
· Peningkatan suhu tubuh dan secara bertahap meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut
nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti mengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan - lahan dan tidak terlampau memaksakan. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana seperti mengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana. Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di sekitar persendian. Latihan untuk meningkatkan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara perlahan - lahan dan tidak terlampau memaksakan. Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti biasanya merupakan yang sudah lebih aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih bagian tubuh tertentu dengan pengulangan yang cukup. Kegiatan ini hendaknya mengikuti alur tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih dinilai dari bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu, lengan, pinggang ke gerakan gabungan. Biasanya pelaksanaan dari bagian inti ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap gerakan tunggal bagian tubuh, hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan.
3. Pendinginan
Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi untuk kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini harus merupakan penurunan secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan demikian proses pendinginan ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari asam laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot.
E. Menentukan Intensitas Senam Aerobik
Menentukan intensitas senam aerobik pada dasarnya sama dengan menentukan instensitas latihan pada olah raga lain. Intensitas latihan ditandai dengan tercapainya tingkat denyut nadi yang diharapkan meningkat. Secara umum,intensitas latihan yang ditentukan tercapainya denyut nadi sekitar 60 – 80% dari denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal tadi ditentukan berbeda-beda dari orang ke orang bergantung pada usianya. Cara menentukan denyut nadi maksimal dengan rumus : 220 dikurangi umur. Sebagai contoh, jika berumur 20 tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 220-20 = 200, intensitas latihan adalah antara 60-80% dari denyut nadi maksimal, jadi denyut nadinya berkisar antara 120-160 untuk orang yang berumur 20 tahun tadi, denyut nadinya harus mampu mencapai jumlah denyut nadi tersebut.
Sedangkan frekuensi latihan sebaiknya 3-4 kali dalam seminggu.
Kurang dari tiga kali dianggap kurang memadai dalam hal frekuensi, lebih dari 5 kali dianggap berlebihan.
Penentuan lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan dari tingkat keterlatihan orang bersangkutan jika orang itu masih pemula latihan cukup 10 menit saja, kemudian setelah kemampuannya meningkat, lama latihan boleh ditambah. Bila orang yang terlatih latihan sebanyak 30 menit.
Sedangkan frekuesi latihan sebaiknya 3 - 4 kali dalam seminggu. Kurang dari tiga kali dianggap kurang memadai dalam hal frekuensi, lebih dari 5 kali dianggap berlebihan. Sebatas untuk menjaga kebugaran fisik,frekuensi yang disebutkan di atas sudah lebih dari cukup.
BAB III
PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN SENAM AEROBIK
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
1. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan itu.
Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik, kita harus melatih komponen dasar kebugaran jasmani yang terdiri atas :
B. Persiapan
Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernafasan
Ketahanan otot
Kekuatan otot
Kelenturan
|
B. Persiapan
Sebelum melaksanakan aerobik untuk pertama kali, dianjurkan memeriksa kesehatan kepada dokter bagi mereka yang :
· Berusia 35 tahun ke atas dan belum pernah melakukan olah raga secara teratur.
· Berusia di bawah 35 tahun, tetapi mempunyai keluhan kesehatan.
Apabila pada malam hari sebelum melakukan senam aerobik tidak cukup tidur (kurang dari 4jam), sebaiknya latihan ditunda atau intensitas latihan dikurangi. Bagi mereka yang sedang sakit, suhu badannya naik sebaiknya latihan ditunda.
C. Takaran
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, latihan olah raga harus dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup, demikian pula halnya dengan latihan aerobik.
Adapun takaran-takaran yang perlu diperhatikan meliputi :
1. Intensitas Latihan
Yang dimaksud intensitas latihan adalah suatu dosis latihan yang harus dilakukan oleh seseorang menurut program yang dilakukan. Intensitas yang baik dilakukan adalah 60% sampai 80% dari denyut nadi maksimal, bahkan untuk atlet yang terlatih dapat sampai 90% dari denyut maksimal. Rumus denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia. Menurut para ahli fisiologi seperti Fox, Mathews, Brooks, Faley, Wilmar, serta Costil mengatakan ada tiga untuk menentukan dosis latihan, ketiga cara itu adalah :
Denyut jantung sebagai patokan, asam laktat dalam darah sebagai patokan, ambang rangsang aerobik sebagai patokan, ambang rangsang aerobik itub dapat diukur tes kemampuan VO, max, misalnya tes balke, tes cooper, atau tes yang dilakukan di laboratorium.
2. Lamanya Latihan
Lama latihan berbanding berbaring dengan intensitas latihan. Beban yang lebih berat memerlukan waktu yang lebih sedikit dari beban yang ringan. Lama latihan yang baik dalam arti tidak terlalu berat, antara 15-25 menit di dalam daerah latihan. Dosis latihan tergantung berat dan ringan latihan tersebut. Makin berat latihan maka makin singkat waktu latihan tersebut, sedangkan latihan ringan membutuhkan waktu yang sangat lama. Beban latihan dapat diukur dengan menghitung denyut nadi. Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik jika dilakukan dengan waktu yang tepat. Latihan yang terlalu pendek waktunya atau terlalu lama waktunya kurang efektif.
3. Frekuensi Latihan
Yang dimaksud frekuensi latihan adalah beberapa kali seseorang melakukan latihan intensif dalam waktu satu minggu.
Frekuensi latihan bergantung pada sifat olah raga yang dilakukan, frekuensi latihan 3-4 perminggu untuk daya tahan adalah cukup efektif. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas aerobik frekuensi 3 kali seminggu cukup efektif. Makin banyak frekuensi latihan daya tahan setiap minggu semakin cepat pula hasil peningkatan kapasitas daya tahan orang tersebut, namun demikian agar di dalam menentukan frekuensi latihan benar – benar memperhatikan batas kemampuan seseorang karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi latihan dilakukan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan kapasitas daya tahan yang dicapai, tetaoi dapat mengakibatkan sakit.
Frekuensi latihan bergantung pada sifat olah raga yang dilakukan, frekuensi latihan 3-4 perminggu untuk daya tahan adalah cukup efektif. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas aerobik frekuensi 3 kali seminggu cukup efektif. Makin banyak frekuensi latihan daya tahan setiap minggu semakin cepat pula hasil peningkatan kapasitas daya tahan orang tersebut, namun demikian agar di dalam menentukan frekuensi latihan benar – benar memperhatikan batas kemampuan seseorang karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya. Apabila frekuensi latihan dilakukan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan kapasitas daya tahan yang dicapai, tetaoi dapat mengakibatkan sakit.
D. Gejala Fisik
Sesak nafas pada menit-menit pertama latihan berarti
pemanasan tidak cukup.
pemanasan tidak cukup.
Bila merasa mual muntah-muntah, mata berkunang-kunang, kepala pusing, dada terasa sakit dan berdebar-debar, sehari setelah latihan masih terasa lelah berarti takaran latihan terlalu besar.
Bila setelah latihan merasa sukar tidur, berarti takaran latihan terlalu besar atau waktu latihan terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 3 jam).
E. Makanan dan Minuman
Dua jam menjelang latihan, makan harus sudah selesai.
Untuk latihan di pagi hari, dianjurkan tidak makan terlebih dahulu
Sebelum dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum, sedangkan selama latihan diperbolehkan untuk minum.
Minum sebaiknya dipilih yang bersuhu kurang lebih 15oC ( jangan minum air hangat) dan tidak terlalu manis.
F. Perlengkapan Latihan
Pakaian hendaknya tidak terlalu ketat sehingga mengganggu pernafasan dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
Wanita dianjurkan memakai beha olah raga dengan ukuran yang benar.
Perlengkapan perlindungan seperti pelindung lutut (kneedecker), pelindung tumit (ankledecker) bisa dipakai sesuai kebutuhan.
Pakailah sepatu untuk senam aerobik atau sepatu olah raga yang benar.
G. Waktu Latihan
Latihan pada dasarnya dilakukan setiap saat.
Khusus di daerah tropis, suhu yang terlalu tinggi hendaknya dihindari.
Pagi sebelum jam 10.00 WIB.
Sore setelah jam 15.00 WIB.
Mendekati waktu tidur sebaiknya tidak melakukan latihan yang terlalu berat (3 jam sebelum tidur, latihan harus sudah selesai).
H. Penggunaan Obat-Obatan
Obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan hendaknya diminum/dimakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Bahan-bahan yang diperkirakan mempengaruhi kerja tubuh (jamu, obat kuat dan sebagainya) bila diperlukan sebaiknya dimakan/diminum sesudah latihan.
TABEL ZONA LATIHAN
Tabel ini menunjukkan tingkat terangsangnya sistem kardio respirasi akibat latihan yang dilakukan.
Umur
|
Zona Latihan (Denyut Nadi / Menit)
| |||
1
|
70% s/d 85% Dari Denyut Nadi Maksimal
| |||
15
|
143
|
sampai
|
174
| |
16
|
143
|
173
| ||
17
|
143
|
172
| ||
18
|
141
|
172
| ||
19
|
141
|
171
| ||
20
|
140
|
170
| ||
21
|
139
|
169
| ||
22
|
139
|
168
| ||
23
|
138
|
167
| ||
24
|
137
|
167
| ||
25
|
136
|
166
| ||
26
|
136
|
165
| ||
27
|
135
|
164
| ||
28
|
134
|
163
| ||
29
|
134
|
162
| ||
30
|
133
|
161
| ||
31
|
132
|
160
| ||
32
|
132
|
136
| ||
33
|
131
|
159
| ||
34
|
130
|
158
| ||
35
|
129
|
157
| ||
36
|
129
|
155
| ||
37
|
128
|
155
| ||
38
|
127
|
155
| ||
39
|
127
|
154
| ||
40
|
126
|
153
| ||
41
|
125
|
152
| ||
42
|
125
|
151
| ||
43
|
124
|
150
| ||
44
|
123
|
150
| ||
45
|
122
|
149
| ||
46
|
122
|
148
| ||
47
|
121
|
146
|
Umur
|
Zona Latihan (Denyut Nadi / Menit)
| |||
70% s/d 85% Dari Denyut Nadi Maksimal
| ||||
48
|
120
|
sampai
|
146
| |
49
|
120
|
145
| ||
50
|
119
|
144
| ||
51
|
118
|
143
| ||
52
|
118
|
143
| ||
53
|
117
|
142
| ||
54
|
119
|
141
| ||
55
|
115
|
140
| ||
56
|
115
|
139
| ||
57
|
114
|
138
| ||
58
|
113
|
138
| ||
59
|
113
|
137
| ||
60
|
112
|
136
| ||
61
|
111
|
135
| ||
62
|
111
|
134
| ||
63
|
110
|
133
| ||
64
|
109
|
133
| ||
65
|
108
|
132
| ||
66
|
108
|
131
| ||
67
|
107
|
130
| ||
68
|
106
|
129
| ||
69
|
106
|
128
| ||
70
|
105
|
127
| ||
71
|
104
|
127
| ||
72
|
104
|
126
| ||
73
|
103
|
125
| ||
74
|
101
|
124
| ||
75
|
101
|
123
|
BAB IV
DIET, NUTRISI DAN PENAMPILAN OLAH RAGA
A. Pendahuluan
Nutrisi adalah ilmu pengetahuan tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas fisik. Untuk mencapai kesehatan dan kebugaran fisik yang optimum, mampu bertahan terhadap latihan yang keras dan mampu mencapai penampilan dalam kompetisi secara baik, seorang atlet harus memperoleh nutrisi yang tepat. Pada beberapa puluh tahun belakangan ini sering dikemukakan berulang-ulang bahwa daya kerja fisik pada rata-rata orang dapat ditingkatkan secara nyata dengan pemberian diet khusus atau penambahan diet khusus, pada diet dengan cara demikian peningkatan penampilan pada atlet yang berlatih dalam penampilan olah raga akan lebih besar lagi. Namun dari suatu diet yang seimbang sudah cukup bagi seorang atlet untuk mencapai penampilan yang optimal.
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang menyebabkan seorang atlet tidak dapat menggunakan secara penuh potensinya, yang didapat melalui latihan-latihan yang benar dan dari bakat-bakat yang diturunkan kepadanya. Nutrisi yang benar berarti mengkonsumsi makanan dan cairan yang memadai secara cukup akan memberikan :
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang menyebabkan seorang atlet tidak dapat menggunakan secara penuh potensinya, yang didapat melalui latihan-latihan yang benar dan dari bakat-bakat yang diturunkan kepadanya. Nutrisi yang benar berarti mengkonsumsi makanan dan cairan yang memadai secara cukup akan memberikan :
a. Bahan bakar ( misalnya karbohidrat ) untuk energi.
b. Bahan-bahan (misalnya protein ) untuk membangun, memelihara dan memperbaiki semua jaringan tubuh
c. Bahan-bahan ( misalnya vitamin dan mineral ) yang membantu proses-proses metabolisme
d. Air, suatu medium cairan untuk kebanyakan proses-proses metabolisme.
“Pentingnya nutrisi yang tepat dan kemungkinan pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari beberapa praktek nutrisi dan diet dan malpraktek dalam olah raga.”
|
Keenam golongan atau macam bahan yang diperlukan tubuih ialah :
· Karbohidrat
· Vitamin
· Lemak
· Protein
· Mineral
· Air
Karbohidrat dan lemak merupakan bahan gizi utama untuk menghasilkan energi utama bagi tubuh. Dalam nutrisi, energi dinyatakan dalam kilokalori ( kkal ) atau kilojoule ( KJ ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
Prinsip-prinsip dasar nutrisi berikut ini berlaku baik bagi para atlet maupun bukan atlet :
1. Kebutuhan energi total untuk sehari =
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
2. Dari kebutuhan nutrisi total sehari, kira-kira 50% sampai 55% sebaiknya dari karbohidrat, 25% sampai 35% dari lemak dan 10% sampai 15% protein.
Kebutuhan energi metabolisme basal dari seseorang kurang lebih 1000 sampai 2000 kilokalori dan bergantung pada :
1. Jenis kelamin : kebutuhan energi metabolisme basal dari pria biasanya 25% lebih tinggi daripada wanita.
2. Ukuran dan bentuk tubuh : makin besar atau tinggi, makin besar kebutuhannya.
3. Kecepatan metabolisme basal : makin tinggi kecepatan metabolisme basal ( misalnya pada tiroksikosis ), makin tinggi kebutuhan energi.
4. Umur : makin muda seseorang, makin tinggi kebutuhan energi.
5. Kondisi cuaca : makin ekstrim cuaca, makin tinggi kebutuhan energi.
Kebutuhan tambahan energi untuk aktifitas fisik jauh lebih tinggi pada para atlet ( kurang lebih 1000 sampai 4000 kalori ) daripada mereka yang tidak aktif ( kurang lebih 500 sampai 1000 kilokalori ) dan bergantung pada :
1. Aktifitas yang melibatkan kelompok otot kecil, atau sedang atau otot besar dan apakah aktivitasnya terputus-putus atau terus-menerus.
2. Intensitas ringan, sedang atau berat.
3. Lamanya yaitu pendek atau panjang.
4. Frekuensi : sekali atau beberapa kali saja.
Tabel 1 : Perkiraan kebutuhan energi harian total dari para
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
Kilokalori perhari
|
Kilokalori
| ||||
per hari per kg
| |||||
berat badan
| |||||
Kelompok aktivitas
|
Pria
|
Wanita
|
Pria
|
Wanita
| |
atau olah raga
| |||||
Terutama aerobik
|
3000 - 5000
|
2500-4500
|
55-56
|
50-60
| |
Misalnya
| |||||
pertandingan seperti
| |||||
lari bersepeda
| |||||
dan berenang jarak
| |||||
Jauh
| |||||
Terutama anaerobik
|
3000-6000
|
2500-4500
|
50-55
|
45-50
| |
Misalnya
| |||||
pertandingan seperti
| |||||
lari jarak pendek,
| |||||
lempar, angkat berat
| |||||
dan senam
| |||||
Pertandingan
|
2500-3500
|
2000-3000
|
45-50
|
40-45
| |
pertandingan
| |||||
dengan sedikit usaha otot,
| |||||
seperti bowling, catur, goll
| |||||
dan balap motor
|
Presentasi lemak untuk seseorang bukan atlet ialah antara 16 sampai 20% pada pria dan 20 – 25% pada wanita. Tetapi atlet-atlet tingkat puncak yang berkompetisi mempunya presentasi lemak kurang dari 10% untuk pria dan kurang dari 15% untuk wanita suatu defisit dalam pemasukan kalori (yaitu kalori yang masuk kurang daripada yang dibakar) akan mengurangi berat badan dan presentase lemak badan. Latihan-latihan berat tanpa adanya defisit pemasukan kalori juga akan menyebabkan turunnya presentasi lemak badan, tetapi tidak akan menyebabkan turunnya berat badan. Bahkan kemungkinan berat badan justru bertambah, bila terjadi penambahan masa otot yang berarti.
B. Karbohidrat dan Lemak
Karbohidrat dan lemak merupakan bahan bakar utama yang menghasilkan energi untuk otot yang sedang bekerja. selama persediaan energi dan karbohidrat dan lemak mencukupi, persentase energi yang berasal dari protein biasanya kurang dari 4%. Persentase penggunaan karbohidrat dan lemak dalam metabolisme energi bergantung pada :
· Jenis dari pekerjaan otot : Ringan, sedang atau berat (terutama dalam kaitannya dengan tenaga aerobik maksimum dari otot yang bekerja); sebentar atau lama; terpututs-putus atau terus-menerus.
· Macam dari diet : tinggi atau rendah dalam karbohidrat dan lemak.
· Terlatih atau tidaknya : tidak terlatih, terlatih secara lumayan atau terlatih dengan baik terutama dalam kaitannya dengan kebugaran aerobik ( ketahanan kardio-respirator ).
· Tingkat kesehatan : penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes mengganggu pemilihan secara normal dari bahan bakar.
C. Jenis Dari Pekerjaan Otot
Pada waktu istirahat dan pada waktu otot bekerja secara aerobik secara ringan sampai sedang, bila kebutuhan oksigen mencukupi, baik karbohidrat maupun lemak ikut serta memberikan energi (peranan akan lebih besar bila kadar glukosa rendah seperti dalam keadaan puasa). bila otot bekerja sedang atau berat secara aerobik selama lebih dari 1 jam, lemak merupakan sumber energi utama. Pada pekerjaan otot secara aerobik yang sangat berat, yang berlangsung lebih dari 1 jam. Pada pekerjaan otot secara anaerobik yang sangat berat butuh beberapa menit, karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dan hampir satu-satunya sumber energi.
Tabel 2 : Ringkasan dari peranan pemberian energi dari
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
Tabel 2 : Ringkasan dari peranan pemberian energi dari
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
Deskripsi dari pekerjaan
|
Perkiraan % dari
| |||||
Otot yang terlibat
|
Konstribusi energi
| |||||
Jenis
|
Perkiraan
|
Intensitas
|
Perkiraan
|
Lemak
|
KHO
| |
aktivitas %
|
VO, Max
|
DJM
|
Waktu
| |||
Aktivitas aerobik ringan sampai sedang
|
< 50%
|
< 70%
|
< 1 jam
|
50 - 70%
|
25 - 50%
| |
Aktivitas aerobik ringan sampai berat
|
50 - 60%
|
70 - 80%
|
> 1 jam
|
> 75 %
|
< 25%
| |
Aktivitas aerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
60 - 90%
|
80 - 95%
|
> 1 jam
|
< 10%
|
> 90%
| |
Aktivitas anaerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
> 90%
|
> 95%
|
Beberapa detik atau menit
|
< 110%
|
> 90%
| |
Keterangan: VO, Max = Uptake Oksigen Maksimum
DJM = Denyut Jantung Maksimum
D. Jenis diet
Suatu diet yang kaya akan karbohidrat mendorong partisipasi yang lebih tinggi dari karbohidrat dalam metabolisme. Lagi pula jumlah karbohidrat dalam diet, dan bukan lemak, menentukan apakah bahan bakar yang dipilih ialah asam lemak atau glukosa. Sebabnya ialah karna pemasukan karbohidrat yang tinggi menyebabkan kadar glukosa darah meningkat dan pembentukan hormon insulin juga meningkat ini menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi tersedianya asam lemak bebas dan menghindarkan partisipasi lemak dalam metabolisme energi.
Beberapa hal yang perlu dicatat mengenai efektivitas dari diet dengan kompetisi super :
1. Perbaikan penampilan memang terlihat, tetapi terbatas terutama pada perlombaan ketahanan yang berlangsung lebih dari 1 jam . Ini disebabkan karena diet tadi tidak membuat atlet mampu lari, berenang atau bersepeda lebih cepat, tetapi memungkinkan ia untuk mempertahankan kecepatan puncaknya yang normal dalam waktu yang lebih lama dan biasa, yang pada perlombaan ketahanan biasanya sekitar 1 jam. Lagi pula perbaikan-perbaikan demikian tidak selalu dapat diulang.
2. Untuk perlombaan yang lebih singkat (misalnya lari jarak pendek, senam, angkat besi) dan bagi mereka yang harus mengangkat seluruh berat tubuhnya (misalnya pelompat tinggi), tidak terlihat adanya perbaikan dengan diet demikian malahan atlet-atlet ini akan menunjukan kemunduran penampilannya. Hal ini terutama disebabkan karena pertambahan berat sekitar 2 kg dari glikogen dan air yang harus menyertainya. (untuk setiap gram glikogen dalam tubuh harus diikuti 2,7 gram air yang disimpan bersama dengan glikogen).
3. Beberapa atlet mengeluh tentang rasa tidak enak dan nyeri disebabkan bengkaknya otot, karna penambahan glikogen dan air.
4. Latihan normal selama tahap diet rendah karbohidrat, mungkin berlangsung kurang baik karena penggunaan energi secara tidak efisien berhubung tidak cukupnya karbohidrat. Oleh sebab itu, pendapat terakhir mengenai diet pengisian karbohidrat secara melewat batas ini ialah mencoba menghilangkan tahap diet karbohidrat rendah, walaupun mengakibatkan agak menurunnya tambahan simpanan glikogen.
5. Kurang enaknya diet demikian juga membuatnya kurang menarik bagi para atlet.
6. Pada atlet-atlet yang lebih tua menggunakan diet ini, dapat menimbulkan kelainan-kelainan pada elekrokardiogram (EKG) dan nyeri dada yang bersumber dari jantung (angina pektoris). Juga tidak dapat dikesampingkan kemungkinana terjadinya gangguan hati dan ginjal dan keadaan-keadaan seperti gout (asam urat darah yang tinggi) karena seringnya penggunaan dari diet demikian.
7. Suatu keuntungan dari penambahan kadar air ialah pada perlombaan ketahanan, dimana glikogen digunakan sebagai energi, air akan menjadi bebas dan membantu mengganti air yang berkurang karena berkeringat dan pernapasan.
Karena alasan-alasan diatas, diet pengisian karbohidrat yang melewati batas ini tidak boleh digunakan pada semua orang dan juga tidak boleh diletakan harapan yang terlalu tinggi pada diet ini.
Seorang atlet yang terlatih biasanya mempunyai sistem pengangkut oksigen yang lebih efisien, suatu persediaan oksigen untuk otot yang bekerja lebih baik dan kapasitas aerobik maksimum lebih inggi daripada seorang atlet yang tidak terlatih karena kemampuan untuk menggunakan lemak.
E . Tingkat terlatihnya seorang atlet
Sebagai bahan bakar sedikit banyak tergantung pada tersedianya oksigen, pilihan penggunakan bahan bakar untuk otot yang sedang bekerja, juga bergantung pada beban kerja dalam kaitannya dengan kapasitas aerobik maksimum seorang atlet.
Makin besar kapasitas aerobik maksimum dari seorang atlet makin memadai persediaan oksigen dan dengan demikian presentase kontribusi lemak dalam metabolisme energi pada suatu beban kerja juga lebih tinggi. Terutama pada pekerjaan otot intensitasnya sedang dan berlangsung lama (lebih dari satu jam ), lebih menguntungkan untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi otot, karena simpanan lemak jauh lebih besar dari pada simpanan karbohidrat. Simpanan lemak pada seorang dewasa yang bergizi baik dapat berkisar antara 100.000 kilokalori (400 mega joule) atau lebih, sedangkan simpanan karbohidrat hanya berjumlah sekitar 1800–2000 kilokalori. Kalori yang tersedia dalam adenosin trivosvat (ATP) dan fosfokreatin (FK), dua senyawa fosfat yang berenergi tinggi yang ditemukan dalam sel, hanya cukup untuk pekerjaan fisik berat kurang dari 1 menit. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, mempunyai sangat sedikit simpanan likogen dan hampir semata-mata bergantung pada gula darah untuk sumber energinya. Gula darah terutama didapat dari simpanan karbohidrat tubuh.
Walaupun pekerjaan intelektual tampaknya tidak meningkatkan penggunaan oksigen secara keseluruhan, tetapi mungkin penggunaan energi oleh susunan saraf pada waktu pengerahan tenaga fisik sangat meningkat karena tambahannya secara cepat lalu lintas impuls saraf dan kecepatan yang bertambah dari aktifitas- aktifitas lain (misalnya pompa natrium). Defisiensi dari persediaan gula darah, karena berkurangnya simpanan karbohidrat, dapat menyebabkan berkurangnya fungsi susunan saraf pusat (disorientasi, gangguan koordinasi dan kelesuan) pada para atlet pada waktu pengerahan tenaga fisik yang berat.
F. Protein
Salah satu isapan jempol yang paling sulit dihilangkan tentang nutrisi olahraga ialah kepercayaan bahwa protein dalam jumlah tinggi diperlukan untuk penampilan yang baik. Sering kali atlet yang memakan protein dalam jumlah besar, terutama daging sapi, untuk perlombaan-perlombaan yang terutama memerlukan kekuatan, karena mereka percaya bahwa hal tersebut akan membuat mereka “kuat seperti sapi jantan”. Kalau saja mereka sadar, bahwa sapi jantan yang kuat pun akan tetap hidup dengan semata-mata makan rumput, yang kadar proteinnya beih rendah dari diet normal dari semua orang. Lagi pula, seperti telah dikemukakan sebelumnya, protein tidak banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk energi, selama persediaan energi dari karbohidrat dan lemak mencukupi. Protein diperlukan untuk membangun, mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan tubuh. Seorang atlet yang terlibat dalam latihan-latihan dan kompetisi berat, terutama bila ia seorang anak remaja yang masih tumbuh dan membesarkan otot-ototnya melalui suatu latihan baban dengan tahanan tinggi, pasti memerlukan protein lebih banyak daripada seseorang bukan atlet. Suatu pemasukan protein yang berlebihan menyebabkan hati dan ginjal bekerja lebih berat, karena harus memecahkan dan mengeluarkan protein yang berlebihan. Ini disebabkan karena protein tidak seperti karbohidrat dan lemak, tidak dapat disimpan dalam jumlah yang cukup besar didalam tubuh dan kelebihannya harus dikeluarkan dari tubuh melalui urin dan ginjal. Protein yang berlebihan bagi atlet tidak berguna dan bahkan dapat merugikan penampilan, terutama pada perlombaan ketahanan. Juga bertambah kemungkinan terjadinya gangguan hati dan ginjal. Pemasukan protein yang berlebihan biasanya mahal, menghilangkan bahan bakar untuk energi yang lebih efisien bagi atletnya (seperti karbohidrat dan lemak) dan mendorong terjadinya dehidrasi, hilangnya nafsu makan dan dapat menyebabkan diare.
Penggunaan secara berulang-ulang dari steroid anabolik dengan dosis sangat tinggi dan diet protein telah terbukti dapat menambah semakin besarnya otot, kekuatan dan tenaganya. Namun demikian penggunaanya tidak dianjurkan dan dikutuk oleh komunitas olah raga internasional karena kemungkinannya menyebabkan gangguan kesehatan yang mungkin timbul ialah kerusakan dan penyakit hati, kemandulan pada pria dan wanita, menjadi kelaki-lakiannya wanita dan bertambah besarnya kemungkinan untuk mendapat luka lambung karna stres.
G . Vitamin dan Mineral
Vitamin dan Mineral tiap harinya hanya diperluakan dalam jumlah yang sangat kecil, juga pada atlet yang berlatih dengan keras. Setiap tambahan kebutuhan dengan mudah dapat diatasi dengan pemasukan dari diet yang lebih besar yang seimbang. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa pemasukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang jauh melampaui kebutuhan yang dianjurkan bagi seorang bukan atlet, dapat meningkatkan penampilan dalam olahraga. Sebaliknya, perhatian yang lebih besar harus ditunjukan terhadap kemungkinan pengaruh yang merugikan dari penggunaan secara berlebihan secara berulang-ulang atau dalam waktu yang cukup lama. Dari jenis vitamin yang beraneka macam, 3 diantaranya (C,E, dan B kompleks) yang menarik perhatian dalam nutrisi olah raga.
H . Vitamin C ( asam askorbik)
Vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan normal dari jaringan ikat, penggunaan optimal dari besi dan menghambat rapuhnya pembulu darah kapiler. Sejumlah atlet yang sukses telah menambah pemasukan harian vitamin C dari 40 – 60 mg pada waktu latihan-latihan berat dan kompetisi, tanpa akibat yang merugikan. Pemasukan yang berlebihan sampai beberapa ribu mg vitamin C sehari dapat berakibat buruk pada fungsi ekskresi dari ginjal ( misalnya timbul batu ginjal ).
I . Vitamin E
Defisiensi dari vitamin E dapat menyebabkan hipotrofi dari otot (mengkerut dan fungsinya menurun) dan daya tahan terhadap aneorobik berkurang. Vitamin E juga dikatakan mempunyai pengaruh baik pada pengobatan penyakit jantung. Walaupun demikian telah dibuktikan bahwa penggunaan vitamin E secara berlebihan tidak meningkatkan penampilan dalam olah raga
J . Vitamin B kompleks
Pada penderita-penderita dengan asidosis karena diabetes dan penyakit jantung yang berat, pemberian vitamin B kompleks secara intravena mempunyai pengaruh yang positif, bila diberikan kepada mereka yang kekurangan akan vitamin ini, membantu mengembalikan energi dan vitalitas yang hilang.
K. Mineral
Diantara berbagai jenis mineral yang dibutuhkan tubuh agar proses-proses metaboliknya dapat berfungsi dengan efisien, yang paling banyak menarik perhatian dalam nutrisi olah raga ialah besi, natrium, dan kalium, hanya mineral-mineral ini yang akan diuraikan secara singkat. Mineral lain yang mungkin penting dalam olahraga ialah magnesium.
I. Besi
Besi merupakan mineral yang terutama sekali penting dalam olah raga, karena ia merupakan komponen esensial dari hemoglobin, pembawa oksigen utama di dalam darah. Defisiensi dari besi umumnya berakibat berkurangnya kemampuan mengangkut oksigen dan berkurangnya kemampuan ketahanan kardio-respirator. Pemassukan tablet besi secara berlebihan sering kali menimbulkan kontipasi atau kadang-kadang diare. Lagi pula pemasukkan besi secara berlebihan dalam waktu lama akan menyebabkan penimbunan besi secara abnormal dan merugikan di dalam hati dan organ organ dan jaringan lain.
M. Natrium dan Kalium
Keduanya penting untuk proses metabolik (misalnya pompa natrium) pada waktu kontraksi otot. Bila mengalami defisiensi akan terjadi penurunan efisiensi dari pekerjaan otot. Natrium dan sedikit banyak juga kalium, secara normal keluar dari tubuh melalui keringet yang berlebihan. Oleh karna itu para atlet yang banyak mengeluarkan keringat harus menjaga agar kehilangan mineral tadi diganti secara memadai.
Untuk mengganti garam yang hilang, biasanya cukup dengan menambahkan garam dapur (yang biasanya mengandung natrium maupun kalium) atau kecap pada diet yang seimbang. Bila diperlukan untuk mengganti kalium dan natrium secara cepat dengan jalan oral, dianjurkan untuk menggunakan minuman encer yang dingin yang mengandung kurang dari 10 mEq/liter natrium dan 5 mEq/liter kalium. Kecuali pada keadaan-keadaan yang tidak lazim, penggunaan tablet garam tidak dianjurkan karena kurang efektif mengingat absorpsinya lebih lambat dan risiko terjadinya intasi lambung dan tukak lambung cukup besar.
N. AIR
Walaupun air tidak mengandung energi dan tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan energi dari tubuh, air merupakan bahan gizi yang sangat esensial. Ini disebabkan karena 50% sampai 70% dari tubuh terdiri dari air yang merupakan medium cair dimana proses-proses metabolik tubuh terjadi. Suatu defisit air sebesar 1% berat badan saja terbukti menurunkan toleransi secara bermakna terhadap pekerjaan fisik yang berat, juga pada atlet-atlet yang terlatih baik, bugar dan telah beraklimatisasi dengan baik. Pada perlombaan ketahanan (lari dan bersepeda jarak jauh) dalam keadaan yang kurang baik dapat menimbulkan suatu defisit air sebanyak 3% sampai 10 % atau lebih dari berat badan.
Pengaruh buruk sebagai akibat kekurangan air adalah :
· Penampilan yang sangat menurun.
· Suatu risiko yang lebih besar akan terjadinya problem
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
· Hipertermia atau kenaikan suhu tubuh yang abnormal.
· Efisiensi berkeringat yang menurun.
· Beban yang berbahaya terhadap sistem kardiovaskuler
dan peredaran darah.
dan peredaran darah.
· Meningkatnya risiko gangguan sistem saraf pusat,
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
Para atlet yang berusaha untuk mengkonsumsi cairan/larutan gula dalam jumlah besar pada waktu berlatih atau bertanding sering mengeluh tentang rasa tidak enak diperut, rasa penuh, mual, ketidakmampuan untuk mengkonsumsi cairan setelah pemberian makanan beberapa kali dan penurunan penampilan. Hal ini disebabkan karena konsentrasi yang rendah dari gula (>25 gm/liter) secara drastis mengganggu kecepatan pengosongan lambung dan penyerapan cairan.
Oleh karena itu untuk mencegah problem-problem stres karena panas yang disebabkan karena defisit air pada perlombaan ketahanan yang berlangsung lama seperti lari jarak jauh, American College of Sport Medicine menganjurkan konsumsi yang bebas dari cairan dengan konsentrasi rendah glukosa (<25 mg/liter), natrium (<10 mEq/liter) dan kalium (<5 mEq/liter).
|
O. Kebutuhan Nutrisi dan Rencana Diet yang Dianjurkan untuk Para Atlet
Untuk semua atlet yang sedang berlatih, jumlah yang diperlukan dari karbohidrat, protein dan lemak biasanya dapat dipenuhi melalui rencana diet 3xCPL-321, dimana:
· 3x berarti paling tidak makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) dan CPL-321 berarti masing-masing makanan tadi harus mengandung 3 bagian makan yang kaya akan karbohidrat, 2 bagian makan yang kaya akan protein dan 1 bagian makan yang kaya akan lemak. Walaupun perbandingan CPL-321 yang dianjurkan ini tampaknya berbeda dengan diet yang seimbang terdiri dari 50%-55% karbohidrat, 10%-15% protein, dan 25%-35% lemak, adalah sebenarnya sama karena lemak mengandung lebih banyak kalori per gram (9,3 kilokalori) dibandingkan dengan protein dan karbohidrat (4,1 kilokalori). Lagi pula semua makanan yang kaya akan protein (misalnya daging, tumbuhan polong dan hasil pabrik susu) mengandung cukup banyak lemak.
· Bagian 3 karbohidrat sebaiknya terdiri dari :
1. Satu bagian besar dari tepung yang dimasak
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
2. Satu bagian besar dari buah-buahan segar dan
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
3. Satu bagian kecil dari gula karbohidrat
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
· Kedua bagian protein sebaiknya berupa :
1. Satu bagian yang agak besar dari bahan
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
2. Satu bahan yang lebih kecil dari bahan
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
biji-bijian) yang biasanya lebih murah, tetapi
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
biji-bijian) yang biasanya lebih murah, tetapi
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
3. Satu bagian dari lemaik sebaiknya setengah dari binatang dan setengah dari vitamin-vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K secara memadai dan mengurangi risiko terjadinya pembuluh darah jantung yang menyempit yang ada kaitannya dengan diet yang banyak mengandung lemak yang berasal dari binatang.
Tujuan praktis dari nutrisi makanan di atas juga harus :
Ï Bervariasi : diet dari berbagai macam daging, sayur-sayuran, buah-buahan, karbohidrat dan lemak akan lebih memenuhi selera dan bergizi, karena kandungan bahan gizi esensial (misalnya vitamin, mineral dan asam amino) bervariasi pada masing-masing jenis makanan.
Ï Memenuhi selera : dipilih suatu diet yang bervariasi, dengan diberi bahan-bahan tambahan yang tidak beracun dan tidak mempunyai pengaruh yang merugikan latihan dan penampilan.
Ï Sealamiah dan sesegar mungkin : makanan yang bersih, alamiah dan segar lebih bergizi daripada makanan yang diawetkan dan dicampuri bahan tambahan karena makanan yang alamiah dan segar biasanya tetap mempertahankan bahan – bahan gizi esensial, sedangkan makanan yang diawetkan biasanya telah berubah.
Ï Cairan yang memadai : penggantian atau pemasukan cairan, terutama air perlu untuk kesehatan dan penampilan yang optimal. Dengan demikian diusahakan agar setiap hari jumlah cairan yang dikonsumsi harus lebih dari sekedar untuk menghilangkan rasa haus saja. Hal ini penting bagi atlet yang banyak kehilangan air melalui keringan pada waktu berlatuih atau berkompetisi.
P. Persiapan Diet Sebelum Kompetisi
Jenis diet dan kebutuhan bahan gizi untuk atlet sebagai persiapan kompetisi penting untuk dibedakan antar perlombaan yang berlangsung amat singkat dan perlombaan ketahanan yang berlangsung lama. Dari segi nutrisi, pada perlombaan ketahanan perlu dibedakan lebih lanjut perlombaan yang berlangsung kurang dari satu jam, antara satu dan dua dan lebih dari dua jam.
Q. Untuk Pelombaan yang berlangsung kurang dari Satu
jam
jam
Pada pengeluaran tenaga fisik yang sangat besar yang berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit, dan perlombaan yang kurang berat dan berlangsung kurang dari satu jam, simpanan energi dari karbohidrat dan lemak biasanya mencukupi untuk mengatasi kebutuhan energi.
Dengan demikian, suatu diet khusus, diet yang seimbang dalam jumlah yang mencukupi tidak akan mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penampilan.
Dengan demikian, suatu diet khusus, diet yang seimbang dalam jumlah yang mencukupi tidak akan mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap penampilan.
Sebagai patokan, makanan terakhir sebelum suatu pekerjaan otot yang berat haruslah paling sedikit 2,5 jam sebelumnya. Makanan harus agak ringan, tidak boleh mengandung karbohidrat secara berlebihan karena dapat timbulnya efek insulin, yang dapat berpengaruh buruk terhadap penampilan,seperti telah diuraikan sebelumnya. Kecuali bila terjadi kehilangan keringat yang banyak, tidak pelu diberikan pengganti cairan dan elektrolit pada perlombaan yang berlangsung singkat ini.
|
R. Perlombaan yang Berlangsung Satu Sampai Dua jam atau Lebih
Perlombaan demikian biasanya merupakan aktivitas otot aerobik submaksimum yang mengikut sertakan kelompok otot-otot besar dan dapat sedang sampai sangat berat. Oleh karena itu, energi yang dibutuhkan akan dipenuhi oleh persedian karbohidrat yang cukup banyak. Hal ini dilakukan untuk mengisi persediaan glikogen otot, yang akan menguntungkan penampilan. Terutama pada perlombaan yang berlangsung lebih dari dua jam, harus juga dikonsumsi 400-500 ml cairan yang mengandung kurang dari 25 ms/ liter glukosa, 10-15 menit selama perlombaan. Hal ini untuk menambah pengeluaran glukosa hati dan mengganti kehilangan air dan elekrolit melalui keringat yang memang keluar dalam jumlah besar. Untuk menjamin bahwa persendian glikogen di dalam otot tidak berkurang sebelum perlombaan, pekerjaan oto yang berat beberapa hari sebelum perlombaan haruslah dicegah. Juga tidak dianjurkan untuk terus makan diet karbohidrat tinggi secara teratur.
BAB V
OLAH RAGA MENURUNKAN BERAT BADAN
Betapa sering Anda mendengar, “makan banyak, supaya gemuk!” Atau kita merasa bangga bila seseorang mengatakan, “Anda sudah gemuk sekarang.” Gemuk ternyata sering diindetifikasikan dengan sehat dan kemakmuran. Betapa sering orang memandang, orang gemuk lebih berwibawa daripada orang yang kurus. Tetapi konsepsi ini telah mulai berubah. Dahulu orang beranggapan bahwa gemuk memberikan potongan yang menarik dan cantik kepada wanita, serta memberikan keseimbangan dan kegagahan bagi pria.
Risiko Kegemukan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kegemukan tidak selamanya sehat, bahkan kemungkinan sakit pada orang gemuk lebih banyak dari pada orang kurus, teristimewa bila sesorang menderitya kegemukan, atau sering disebutr obesitas.
Beberapa penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa untuk negara industri yang maju, kegemukan adalah penyebab utama dari penyakit. Kegemukan menambah risiko kanker prostat dua setengah kali lipat, dan kanker dubur tiga kali lipat lebih banyak dari orang biasa. Penelitian di Jepang menunjukkan, kegemukan memberikan risiko untuk mendapat kanker payudara 3,8 lebih besar daripada orang normal, bahkan disebutkan seorang yang mempunyai berat badan 25% lebih dari normal mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan kanker endometrium pada uterus 10 kali lipat lebih besar. Beberapa hasil penelitian dan laporan di atas seharusnya memberi petunjuk kepada kita untuk berhati-hati dengan berat badan, dan berusaha untuk mencapai berat badannya yang ideal, sebab adanya hubungan berat badan dan penyakit serta umur pendek.
Macam Kegemukan
Tidak semua orang yang kegemukan dalam keadaan berbahaya. Menurut Vague, yang telah mengadakan penelitian selama 30 tahun, ada dua jenis orang gemuk yaitu tipe android dan tipe ginoid yang jelas berbeda dari bentuk tubuhnya. Orang yang gemuk tipe android memiliki lemak yang lebih pada daerah dada dan perut, sedangkan tipe ginoid lemaknya, terutama, ditimbun disekitar pinggul dan paha. Meskipun kedua tipe kegemukan ini dapat dijumpai baik pada wanita ataupun pria, namun biasanya tipe android terdapat pada pria dan genoid pada wanita. Menurut Vague, selain berbeda bentuknya, nasib kedua jenis penderita kegemukan ini ternyata juga tidak sama. Tipe android harus berhati-hati, sebab ia potensial mengalami kelainan metabolisme lemak, metabolisme glukosa (kencing manis). Oleh karena itu adalah penting bagi Anda untuk mengetahui tipe kegemukan anda dengan mengukur lingkar pinggang dan pinggul. Perbandingan antara lingkar pinggang (waist) dengan lingkar pinggul (hip) disebut “ratio W/H”. Seseorang dikatakan ginoid ekstrim jika ratio W/H-nya 0,5 dan dikatakan android jika ratio W/H-nya sekitar 1.
Pengaruh Kegemukan Terhadap Tubuh
Lemak yang berlebihan merupakan jaringan yang hidup, walaupun sebenarnya tidak dibutuhkan bila ditinjau dari segi daya gunanya. Lebih banyak lemak dalam tubuh seseorang, lebih banyak pembuluh kapiler yang dibutuhkan untuk mensuplai darah ke jaringan tersebut. Untuk setiap 1 kg kelebihan lemak, diperlukan 2 km pembuu darah baru. Kita dapat bayangkan bagaimana jantung harus memompa darah melalui pembuluh darah tambahan ini, yang benar-benar merupakan beban yang berat kepada jantung. Di samping kegemukan mengganggu fungsi jantung, proses dalam menyediakan oksigen untuk jaringan tubuh serta memindahkan karbon dioksida dari tubuh juga terganggu. Sebagaimana akibatnya, jaringan pembentuk darah harus membentuk lebih banyak sel darah merah daripada kebutuhan normal. Hati juga ikut menderita, sebagian tugas dari hati yaitu memelihara zat kimiawi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila berat badan bertambah, ini akan menambah pula pekerjaan dari hati. Ginjal akan ikut menderita dari berat badan yang kegemukan, oleh sebab lebih banyak jaringan yang ada dalam tubuh, lebih banyak sampah yang harus dibuang. Tidak heran, seorang yang kegemukan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan penyakit ginjal juga
Penyebab Kegemukan
Umumnya diketahui bahwa kegemukan disebabkan makan terlalu banyak. Banyak orang yang mempunyai selera yang bagus, dan dapat makan apa saja dan kapan saja. Sering organ pencernaan mereka lebih berdaya guna daripada orang biasa, hingga sedikit makanan saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya karena kelebihan zat makanan menyebabkan penumpukan lemak. Kemajuan ilmu pengetahuan menyebabkan berkurangnya kebutuhan kalori setiap hari. Tetapi dengan berbagai kemajuan di kota besar, dimana Anda menggunakan elevator sebagai gantinya naik tangga, atau naik mobil ke kantor sebagai gantinya jalan kaki, menyebabkan kebutuhan Anda tidak sampai 3000 kalori per hari. Dan semua kelebihan kalori tersebut menyebabkan kegemukan.
Kerugian kegemukan
Marilah kita lihat hal yang merugikan Anda bila Anda kegemukan . Ringkasannya adalah sebagai berikut :
· Beban psikologis
· Menambah tekanan darah
· Menambah Hiperkolesterolemia
· Menambah kemungkinan diabetes
· Menambah risiko kanker
· Menambah risiko kematian
· Menambah risiko penyakit pembuluh jantung koroner
Berat Normal Anda
Melihat risiko yang banyak bagi yang kegemukan, dengan sendirinya anda perlu untuk melihat apakah anda mempunyai kelebihan berat atau tidak. Itulah sebabnya perlu anda melihat berat yang normal untuk anda .
|
Setiap kelebihan berat dapat membahayakan anda, sebab itu anda harus berusaha untuk menguranginya. Adapun berat normal, sesuai dengan laporan dari World Health Organization (Organisasi Kesehatan Sedunia). Tergantung kepada tinggi, dan potongan tubuh dan kelamin anda.
|
Berat Normal Untuk Pria dan Wanita(sesuai dengan tinggi dan potongan tubuh, di atas 25 tahun)
P R I A
TINGGI
|
UKURAN
| ||
KECIL
|
SEDANG
|
BESAR
| |
155-157 cm
|
51-54 kg
|
54-59 kg
|
57-64 kg
|
157-160 cm
|
52-56 kg
|
55-60 kg
|
59-65 kg
|
161-163 cm
|
54-57 kg
|
56-62 kg
|
60-67 kg
|
164-165 cm
|
55-59 kg
|
58-63 kg
|
61-69 kg
|
166-168 cm
|
56-60 kg
|
59-65 kg
|
63-71 kg
|
169-170 cm
|
58-62 kg
|
61-67 kg
|
64-73 kg
|
171-173 cm
|
60-64 kg
|
63-69 kg
|
67-75 kg
|
174-176 cm
|
62-66 kg
|
64-71 kg
|
68-77 kg
|
177-178 cm
|
64-68 kg
|
66-73 kg
|
70-79 kg
|
179-180 cm
|
65-70 kg
|
68-75 kg
|
72-81 kg
|
181-183 cm
|
67-72 kg
|
70-77 kg
|
74-83 kg
|
184-186 cm
|
69-73 kg
|
72-79 kg
|
76-86 kg
|
W A N I T A
TINGGI
|
UKURAN
| ||
KECIL
|
SEDANG
|
BESAR
| |
145-147 cm
|
42-44 kg
|
44-49 kg
|
47-54 kg
|
148-150 cm
|
43-46 kg
|
44-50 kg
|
48-55 kg
|
151-152 cm
|
44-47 kg
|
46-51 kg
|
49-57 kg
|
153-155 cm
|
45-49 kg
|
47-53 kg
|
51-58 kg
|
156-157 cm
|
46-50 kg
|
49-54 kg
|
52-59 kg
|
158-160 cm
|
48-50 kg
|
50-55 kg
|
54-61 kg
|
161-163 cm
|
49-53 kg
|
51-57 kg
|
55-63 kg
|
164-165 cm
|
50-54 kg
|
53-59 kg
|
57-64 kg
|
166-168 cm
|
52-56 kg
|
54-61 kg
|
59-66 kg
|
169-170 cm
|
54-58 kg
|
56-63 kg
|
60-68 kg
|
171-173 cm
|
55-59 kg
|
58-65 kg
|
64-72 kg
|
174-175 cm
|
57-61 kg
|
60-67 kg
|
64-72 kg
|
176-178 cm
|
59-64 kg
|
62-68 kg
|
66-74 kg
|
179-180 cm
|
61-65 kg
|
64-70 kg
|
68-76 kg
|
Olah Raga Mengurangi Berat Badan
Hippocrates, seorang yang sampai sekarang dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran, berkata 2400 tahun yang lalu, “Orang gemuk yang ingin mengurangi berat badan harus berolahraga dengan perut kosong dan duduk untuk berbicara sementara masih terengah-engah”. Pandangan tersebut mempunyai makna yang penting sampai sekarang ini, bahwa olah raga adalah cara yang baik untuk mengurangi berat badan. Beberapa penelitian mengenal hubungan olah raga dan mereka yang kegemukan, ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hanya mengurangi makanan. Misalnya, penelitian atas mahasiswi yang kegemukan menunjukkan, bila mereka mengurangi makanannya hingga 1200 kalori, mereka akan kehilangan 1,36 kg dalam waktu seminggu. Tetapi mereka yang berjalan dua jam perhari dengan kecepatan 5 km dapat mengurangi berat badan untuk 2,26 kg dalam seminggu.
Penelitian lain menunjukkan seorang laki-laki usia pertengahan yang kegemukan, dengan lari 4,5 kg per hari untuk tiga kali seminggu akan mengurangi berat badannya 5 kg dengan tanpa mengurangi jumlah makan. Tidak heran, Peter Wood dari Universitas Stanford yang terkenal mengatakan, “Anda dapat menambah pemakaian energi dan makanan dengan senang, atau mengurangi makan dan merasa susah oleh sebab tidak boleh makan. Kesimpulan tersebut menunjukkan besarnya khasiat berolahraga untuk mengurangi berat badan. Tetapi berbagai penelitian lain menunjukkan bahwa cara pengurangan berat badan yang paling berdaya guna ialah dengan pengurangan jumlah kalori dan juga dengan berolahraga. Jalan apapun yang Anda akan tempuh, olah raga tidak boleh Anda tinggalkan.
OLAH RAGA MENYEHATKAN SEKSUALITAS
Menyadari bahwa seksualitas mendukung kebahagian rumah tangga, maka penting untuk mempunyai kenormalan seksualitas, dalam hal ini suami memberikan kebahagian kepada istri dan sebaliknya. Dalam hal ini, sebagaimana hal yang diketahui umum, puncak kebahagian suami istri dalam hubungan seks diperoleh bila suami mendapatkan kenikmatan ejakulasi, dan istri mendapatkan kenikmatan orgasme. Dengan demikian setiap orang sudah seharusnya mengusahakan kebahagiaan pasangannya. Hal ini yang menyebabkan anda sebagai suami istri dapat menikmati anugerah Tuhan tersebut.
A. Penyimpanan Seksualitas
Suatu yang dianugerahkan Tuhan ini ternyata telah banyak diselewengkan manusia. Untuk memuaskan hawa nafsunya, banyak orang telah menyimpang dari langkah yang sehat. Dari banyak penyimpangan, penulis akan menyinggung tiga hal yang sering terjadi yaitu masturbasi, hubungan seks yang tidak sah, dan homoseks, kemudian bagaimana olah raga dapat mengatasinya.
Masturbasi yang sering dikenal dengan onani, sering juga disebut dengan zina tangan, adalah usaha mengeluarkan sperma tanpa hubungan seks. Untuk para pria remaja di mana sperma diproduksi dalam jumlah yang banyak, bila telah teerjadi penumpukan sperma, sangat umumnya sperma akan keluar dengan sendirinya pada waktu tidur dengan memberikan perasaan nikmat. Proses alamiah yang biasa disebut mimpi enak tersebut adalah hal yang normal, dan tidak memberikan efek samping. Lain halnya bila sperma tersebut sengaja dikeluarkan. Walaupun banyak ahli yang mengatakan bahwa hal ini tidak salah untuk dibuat sekali-sekali, kita mengetahui bahwa masturbasi menyebabkan seseorang mempunyai perasaan bersalah, menyebabkan kecanduan yang dapat memberi efek samping lain dikemudian hari, dan para ahli seperti Tim Lahaye melihat hubungan antara masturbasi berat dengan ejakulasi prematur, bahkan impotensi setelah beristri.
Seorang pakar kesehatan Dr. Haroid Shryock menyebutkan tiga kesalahan masturbasi yaitu energi yang banyak dihamburkan, merendahkan nilai diri seseorang, dan terbentuknya tabiat untuk tidak mengekang diri. Sedangkan Dr. John Knight dari Australia menyebutkan adanya indikasi hubungan antara masturbasi dengan kanker prostat di hari tua. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa masturbasi adalah masalah biasa, kita mengetahui bahwa itu adalah keabnormalan seks yang harus dihindarkan.
Homoseks, adalah hubungan seks dengan teman sejenis bukanlah masalah baru. Praktek ini telah dikenal 4000 tahun yang lalu di kota Sodom, hingga orang yang mempraktekkan penyimpangan ini sering disebut sodomik. Para ilmuwan mengatakan bahwa kecenderungan seseorang untuk menjadi homoseks bukanlah sebab adanya perbedaan kelenjar, gen atau hormon, tergantung banyak tingkah laku yang umumnya dipelajari pada usia dini. Dr. Kari Browman beserta staf dokter ahli lainnya dari Langley Porter Clinic di San Fransisco melaporkan penelitian mereka bahwa identitas seks pada seorang anak terbentuk pada usia 2,5 tahun, sedangkan ahli mengatakannya usia 5 tahun. Bukti yang kuat bahwa keadaan homoseks tidak dapat disembuhkan dengan suntikan hormon yang sesuai dengan jenisnya. Kecenderungan homoseks harus dihindarkan bukan hanya keadaan mereka yang tidak dapat diterima di masyarakat, tetapi juga gejala penyakit yang membahayakan. Masalah AIDS telah menjadi momok pada sepuluh tahun terakhir ini, dan disinyalir timbul dari hubungan seks yang tidak normal tersebut.
B. Olah Raga Mengatasi Penyimpangan Seks
Apakah penyebab kelemahan seseorang melakukan masturbasi ? hubungan seks yang tidak sah dan homoseks, olah raga merupakan salah satu cara untuk menghindarkan penyimpangan seksualitas tersebut. Betapa sering seseorang mempunyai pikiran pikiran negatif oleh sebab ia sendirian, kesepian, menganggur, terpengaruh oleh gambar atau tontonan yang merangsang. Olah raga adalah kegiatan seluruh tubuh yang berarti menyalurkan tenaga yang dimiliki, penuh dengan kesibukan bergerak sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengingat masalah seks. Selain berolahraga, seseorang akan berada dalam keadaan letih, dan langkah yang akan dibuat adalah tidur. Olah raga akan mengekang hawa nafsu yang timbul, memberikan pikiran yang jernih, dan menyampingkan pemikiran yang negatif. Oleh sebab itu bila anda mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penyimpangan seks, sibukkan lah diri anda dalam berolahraga, dan anda akan bertindak sesuai dengan kata hati yang baik.
C. Kelemahan Seksualitas Wanita
Di samping penyimpangan seksualitas, ada beberapa problema lain yang kita sebut kelemahan seksualitas. Pembahasan terdahulu menyebutkan bahwa puncak kenikmatan wanita dapat diperoleh saat ia mengalami orgasme, sedangkan pria saat ia berejakulasi. Sesuatu yang menghalangi proses ini merupakan kelemahan seksualitas. Pada wanita kelemahan yang umum adalah frigiditas yaitu ketidaksanggupan untuk menikmati kebahagiaan dalam hubungan seks oleh sebab terbatasnya potensi untuk itu.
Seorang wanita yang frigid, untuk hal yang lebih besar atau kecil menghalangi kapasitas seksualnya. Umumnya ia tidak bisa mengalami orgasme. Jika pun ada, maka orgasme yang dialaminya adalah sangat lemah dan tidak memuaskan. Banyak wanita yang frigid yang bukan hanya tidak bisa mengalami orgasme, tetapi juga tidak memiliki kapasitas untuk merasa senang pada saat permulaan hubungan seks itu dimulai. Bahkan untuk sebagian orang, hubungan seks adalah sesuatu yang menyakitkan. Dr. Tim Lahaye, menyebutkan dalam bukunya The Acts Of Marriage “11 penyebab frigiditas”. Secara umum kita sebutkan penyebab frigiditas tersebut meliputi: tidak tahunya cara kerja organ reproduksi, kemarahan atau sifat membalas dendam, perasaan bersalah, perasaan takut, sifat yang pasif kepada hubungan seks, suami yang selalu mengalami ejakulasi prematur, keletihan, sakit, kegemukan, sifat pasrah terhadap dominasi suami dan lemahnya otot vagina. Otot vagina yang terletak diantara kedua paha, sangat kuat dan lebar, dan otot inilah yang membentuk dasar dari pinnggul. Otot ini menopang kantong air seni, sebagia dari dubur, saluran kelahiran dan rahim. Otot tersebut terdiri dari beberapa lapis, dengan bagian paling luar terdiri dari sphincters dengan otot-otot berbentuk cincin tertutup. Otot ini menutup bagian luar dari ujung saluran air seni, dubur dan saluran peranakan. Bagian ini umumnya lemah. Sebagai contoh, seorang dalam keadaan stress sering bergantung kepada bagian luar dari sphincter urinier untuk menutup saluran air seni, satu pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tidak sempurna.
Bagian dalam dari otot luar tersebut terletak otot yang sangat kuat, yang lebarnya lebih dari 2 jari. Otot ini dikenal dengan nama pubococcygeus, berjalan dari pubis, tulang yang terletak didepan pinggul, menuju ke coccyx ( tulang ekor ) sampai saluran yang melalui otot dasar. Setiap saluran tersebut dikelilingi dengan jaringan serat otot dari pubococcygeus untuk panjang sekitar 5cm. Serat tersebut berjalan sepanjang setiap saluran dan mengelilingi setiap sphincter. Dengan demikian cincin dari otot mengelilingi setiap saluran akan ditekan agar tertutup setiap diperlukan. Adalah gerakan spinchterik dari otot pubococcygeus yang mengelilingi saluran air seni yang menyebabkan tidak berfungsi dan keadaan stres latihan akan memberikan kekuatan yuang cukup untuk berfungsi sebagai mana seharusnya.
Dengan melihat pada semua penyebab frigiditas tersebut, kita dapatkan bahwa sebagian diantaranya dapat diatasi dengan berolahraga dan mempunya tubuh yang sehat.
D. Olah raga Mengatasi Kelemahan Seksual Wanita
Olah raga yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah seksualitas wanita bukanlah sembarang olah raga. Bila frigiditas disebabkan kegemukan, dengan sendirinya proses olah raga biasa adalah jawabannya seperti yang telah dibahas sebelumnya. Olah raga untuk menguatkan otot vagina atau otot pubococcygeus dikenal dengan latihan otot vagina. Latihan otot vagina akan memperbaiki tubuh seorang wanita untuk:
§ Lebih siap dalam melahirkan
§ Mengontrol pengeluaran air seni
§ Mengurangi sakit belakang
§ Menambah kenikmatan bagi suami istri
Dr. Arnold H. Kegel telah mengembangkan suatu latihan untuk memperkuat otot vagina wanita dan telah banyak menolong wanita yang mengalami problema ini. Latihan tersebut meliputi melatih kontraksi otot vagina untuk 6 sampai 8 minggu lamanya setiap kontraksi, harus dilakukan sebanyak 6 latihan per hari. Otot pubococcygeus juga mengontrol air seni, Maka kontraksi yang dilakukan adalah seperti cara mengontrol pengeluaran air seni. Latihan ini dapat dilakukan kapan saja anda akan mengeluarkan air seni.
E. Kelemahan seksualitas pria
Kelemahan seksual pria yang umum dikenal adalah prematur ejakulasi dan impotensi . Kedua kelemahan ini akan menggangu kelanggengan rumah tangga. Prematur ejakulasi adalah peristiwa dimana seorang pria cepat mengeluarkan sperma sebelum waktunya didalam setiap hubungan intim. Sedangkan impotensi ialah cacat seksual yang mengakibatkan seseorang tidak mempunyai potensi untuk berhubungan seks. Kedua hal ini berbeda tetapi mempunya persamaan. Persamaannya ialah bahwa prematur ejakulasi akan dapat membawa kepada impotensi. Marilah kita lihat apakan yang menyebabkan seorang menderita impotensi.
Impotensi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
a. Impotensi organis, suatu impotensi yang disebabkan oleh suatu penyakit dalam badan, atau karena gangguan jasmani.
b. Impotensi psikis, yaitu keadaan dimana tidak adanya kesanggupan seksual sebagai akibat dari gangguan mental.
Setelah membuat berbagai penelitian rumah tangga, Dr. Tim Lahaye menyebutkan dengan mendalam 19 penyebab impotensi. Penyebab impotensi tersebuit meliputi : kehilangan tenaga vital, kemarahan perasaan dendam, perasaan takut, penghinaan yang telah diterima, perasaan bersalah, pengharapan yang tidak beralasan, kegemukan, kesegaran jasmani yang lemah, perokok berat, tekanan mental, depresi, alkohol, obat bius, masturbasi, vagina yang mengendur, istri yang pasif, istri yang dominan, prematur ejakulasi.
F . Olah Raga Mengatasi Kelemahan Seksualitas
Beberapa penyebab impotensi dapat diatasi dengan berolahraga. Tenaga vital akan di pertahankan melalui latihan aerobik, kegemukan dapat diturunkan melalui olah raga yang teratur, dan kesegaran jasmani dapat ditingkatkan dengan berolahraga. Penelitian Dr. Tim Lahaye menunjukan bahwa orang yang kurang menggerakan fisiknya, selalu bergantung kepada mentalnya, dan mempengaruhi kesehatan seksualitasnya. Banyak yang bekerja tanpa mengeluarkan keringat, menyebabkan otot-otot tubuh yang melemah, menurunnya tenaga vital, dan menurunnya juga kepercayaan kepada diri sendiri yang justru diperlukan dalam hubungan seks. Oleh sebab itu obat impotensi yang kami sering anjurkan kepada penderita bukanlah “ pil obat kuat “, melainkan “ Sehat”. Kesehatan itu akan diperoleh dengan olah raga. Dan kesehatan seksual akan datang dengan sendirinya. Kekuatan seksualitas dapat ditingkatkan bila memilikin kesegaran jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Bowers RW, Edward LF. 1992. SportPhysiology. Wm. C. Brown Publisher
Coover P. 1993. Aerobic Theory &Practice. Amerika
(USA): The Aerobic & Association of Amerika
Dinata M. 1998. Pengaruh Jenis Program Latihan Dengan Tingkat Kapasitas
Aerobik Terhadap Peningkatan Prestasi Lari 1500 Meter. Jakarta (ID): Tesis PPS
IKIP
Dinata M. 2003. Pedoman Pelatihan Fitness Centre. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2003. Senam Aerobik & Peningkatan Kesegaran
Jasmani. Bandar Lampung (ID): Penerbit Cerdas Jaya
Dinata M. 2004. Bulu Tangkis 2. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2005. Lari Jarak Jauh. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2005. Padat
Berisi dengan Aerobik. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2005. Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia. Jakarta
(ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2016. Latihan Maraton. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2017. Pengaruh Latihan Lari Terhadap Penurunan Berat Badan.
Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2017. Lemak Tubuh dan Penampilan Olahraga. Jakarta (ID): Cerdas
Jaya
Dinata M. 2017. Model-Model Latihan untuk Meningkatkan VO2 Max dan Daya
Tahan. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2017. Senam Poco-Poco. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Dinata M. 2017. Overtraining. Jakarta (ID): Cerdas Jaya
Egger G. 1995. The
Fitnees Leader, Exercise Bible: Kanggoro Press Inc
Fan G, Neene. 1992. Aerobic Dance Exercise Instructur
Manual: An Official Publication of The Idea Foundation
Kuntaraf J,
Kuntaraf LK. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung (ID): Percetakan Advent
Indonesia
Maxine Polley. 1983.
Dance Aerobic Two. Andreson World Books, Inc
Sumosardjuno S.
1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta (ID): PT Grafidian Jaya
Komentar
Posting Komentar