Belajar Bola Voli

BELAJAR
BOLA VOLI


Oleh
Drs. Marta Dinata, M.Pd





Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta

2004





BAB I
PENDAHULUAN

            Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak mendapat perhatian dari para pengikut dan penggemarnya serta mengalami perkembangan pesat dari tahun ke tahun.
            Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan yaitu seorang pembina pendidikan jasmani YMCA (Young Men Christian Association) di kota Holyoke, Massachusetss, Amerika Serikat.
            Sebelum permainan bolavoli diciptakan oleh Morgan, kemajuan dan popularitas permainan bola basket pada saat itu perkembangannya begitu cepat dan dapat memberikan kegembiraan bagi para pemainnya. Atas dasar itulah Morgan mencipatakan permainan bola voli. Ia memilih cara bermain dengan memukul-mukul bola di udara hilir mudik melewati atas jaring yang dibentangkan menegak dan membagi lapangan menjadi dua bagian sama luas.
            Pada waktu pertama kali permainan bola voli dilakukan dengan menggunakan bola dengan memakai bagian dalam dari bola basket. Hal ini dimaksudkan supaya ketika bola dipukul-pukul dengan tangan, tidak menimbulkan rasa sakit. Sementara itu, jaring yang digunakan adalah jaring untuk main tenis. Setelah dilakukan ternyata Morgan kurang puas, menurutnya bola yang digunakan ternyata terlalu ringan, dan jaringnya terlalu rendah. Atas dasar kelemahan-kelemahan yang telah ditemui tersebut, akhirnya Morgan merencanakan suatu jenis bola lain dengan cara meminta bantuan kepada salah satu perusahaan alat-alat olahraga untuk membuatkan bola seperti yang diharapkan Morgan.
            Setelah pembuatan bola selesai dan sesuai dengan harapan, bola tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan bahkan telah menyerupai bola yang pada saat sekarang ini dipergunakan, Morgan mulai memberikan nama pada masa percobaan permainan bola voli dan ia memberikan nama Minonnete. Setelah itu nama Volleyball diberikan pada saat menerima saran dari Dr. Halsted Springfield
            Mula-mula permainan bola voli terbatas dan hanya dimainkan dikalangan YMCA di mana Morgan bekerja, hal ini disebabkan para anggota gimnasium yang lain, pada umumnya lebih senang untuk bermain bola basket atau bola tangan (handball) sebagai olahraga rekreasi dalam ruangan tertutup. Tetapi lama kelamaan permainan bola voli juga dimainkan oleh masyarakat kota-kota selain Masachusetts, misalnya kota-kota daerah New England dan Springfield.
            Permainan bola voli dapat dimainkan di lapangan tertutup ataupun di lapangan terbuka, bila cuaca memungkinkan dapat juga dilakukan di tepi pantai. Dengan demikian permainan bola voli makin tersebar dan menarik perhatian masyarakat terutama para pemuda baik pria maupun wanita.
            Di Amerika Serikat, permainan bola voli mengalami perkembangan yang cukup pesat dan makin lama makin meluas serta menarik perhatian. Pada tahun1922, YMCA berhasil menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Bola Voli yang pertama, dan berlangsung sampai dengan tahun 1947.
            Pada tahun 1929 di Amerika Serikat, terbentuklah persatuan nasional bola voli baru dan yang terpilih selaku Presiden Persatuan Bolavoli Nasional Amerika Serikat yang pertama adalah Dr. George J. Fisher dari New York.
            Pada waktu Perang Dunia ke-2, permainan bola voli makin tersebar ke negara-negara di luar Amerika Serikat. Penyebaran tersebut dibawa oleh para anggota angkatan bersenjata. Permainan tersebut mengundang banyak minat masyarakat setempat, dengan cara mencoba-coba memainkannya. Akhirnya perkembangan bolavoli tersebut ke seluruh dunia, terutama negara-negara di mana tentara sekutu berada.
            Dari waktu ke waktu permainan bolavoli mengalami perkembangan yang cukup populer bahkan di negara-negara Eropa Timur dibandingkan dengan Amerika Serikat sendiri. Hal tersebut terbukti dalam kejuaraan-kejuaraan dunia bola voli, pemegang medali kebanyakan dari Eropa Timur diantaranya Uni Soviet, Cekoslowakia, dan Rumania.
            Setelah Amerika Serikat, pada tahun 1961 Persatuan Bolavoli  Pakistan memprakarsai pelaksanaan turnamen internasional yang disebut “Kejuaraan Morgan” atau “Morgan Cup Tournament”. Kegiatan ini diselenggarakan di Karachi, Pakistan Barat.
            Tujuan diadakannya dari kejuaraan ini adalah guna menghormati dan mengenang jasa Morgan selaku pencipta permainan bola voli. Kejuaraan tersebut hanya diikuti oleh 3 negara yaitu Jepang, Pakistan, dan Indonesia yang terdiri dari dua regu putra.
            Di negara Indonesia, permainan bola voli masuk pada tahun 1928 dibawa oleh guru-guru yang datang dari Negeri Belanda dan para serdadu Belanda. Setelah Indonesia merebut kemerdekaannya, bekas Tentara Angkatan Perang Belanda yang menggabungkan diri dengan Tentara Nasional Indonesia turut mempopulerkan bola voli diberbagai daerah di Indonesia. Walaupun belum mempunyai organisasi induk, bolavoli telah dipertandingkan dalam PON II pada tahun 1952 di Jakarta.
            Pada  waktu itu telah ada suatu perkumpulan bola voli IBVOS di Surabaya dan PERVID di Jakarta. Kedua perkumpulan tersebut pada tahun 1954 menjadi pelopor pembentukan organisasi induk cabang olahraga bolavoli di Indonesia.
            Atas prakarsa Dr. Azis Saleh sebagai Komisaris Teknik Olimpiade Indonesia (KOI) mengadakan pertemuan dengan kedua perkumpulan tersebut yang menghasilkan suatu kesepakatan untuk membentuk organisasi induk bola voli nasional.
            Kepada W.J Latumeten dipercayakan untuk menyusun kepengurusan yang terbentuk pada tanggal 22 Januari 1955, sebagai hari berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), yang diketahui oleh W.J Latumeten.
            Indonesia mengawali suksesnya dalam permainan bola voli pada tahun 1953 di Medan yang berlanjut hingga regu Jakarta berhasil merebut kehormatan pada tahun 1973.
            Pada PON II di Jakarta regu putra Jawa Barat sebagai pemenang pertama dan sejak tahun 1953 seringkali menduduki tempat kedua. Regu Putra Jawa Timur pada PON III tahun 1954 di Medan mengawali sukses yang gemilang dalam perebutan tepat tertinggi bola voli di arena PON.
            Salah satu kegiatan yang diadakan oleh PBVSI adalah penerimaan tamu dari luar negeri untuk melakukan pertandingan persahabatan dan mengikuti kejuaraan yang diadakan di luar negeri. Sejak tahun 1952 cabang olahraga bolavoli tidak pernah lagi absen dari berbagai kejuaraan, hal ini terbukti dalam penyelenggaraan PON hingga sekarang ini.




DAFTAR PUSTAKA


 Depdikbud. Pedoman Perwasitan, Jakarta: Proyek Pengadaan Buku SPG/SGPLB, 1983.
Depdikbud. Pengetahuan Umum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Proyek Penataran Guru Penjaskes SD Setara D-II, 1991.
Gunarsa D. Singgiih. Psikologi Olah Raga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1989.
Harsono. Ilmu Coaching. Jakarta: PIO KONI, 1994.
John D. Lawther. Psychology of Coaching. Newyork, 1953.
Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Sejarah Olah Raga Indonesia, 1991.
PBSI. Bulu Tangkis, 2004.
PBSI. Pedoman Praktis Bermain Bulu Tangkis.
Setyobroto sudibyo. Mental Training. Jakarta: Percetakan Solo, 2001.
Subarjah Herman. Bulu Tangkis, Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menangah, 2001.
Sujudi Imam. Permainan dan Organisasi Pertandingan. Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1986.
Woeryanto. Ilmu Kepelatihan. Jakarta: FPOK IKIP, 1982.
Woeryanto. Interval Training Untuk Peningkatan Daya Tahan. Jakarta: 1984.
               


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senam Poco-Poco

Senam Aerobik

Langsing Dengan Aerobik